Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18. kebakaran

"Lele-ya!"

Chenle melihat diriku yang datang lagi setelah mungkin beberapa minggu tidak mengunjunginya,

Selepas keluargaku rujuk, aku menjalankan ujian kelulusan kemudian kami menjalankan semua tata laksana hukum untuk pengaturan pembebasan Chenle,

"Hai, Y/N." Ucapnya dengan senyum yang bagitu manis.

Chenle masih ceria, selalu ceria

Meskipun ibunya dibunuh, dia dipenjara dan uangnya semua habis untuk membayar uang banding pengadilan, tetap saja di ceria

"See what i've got to you." Aku memberikan selembaran kertas padanya.

Chenle menerima melalui sela-sela,

"WHOA JINJJA!? AKU DI BEBASIN?"

"Iya, ayah Donghae yang bayarin semuanya. Dia rujuk sama ibu."

"Y/N ah... Makasih banyak. Aku gatau lagi harus bilang makasih kayak gimana, intinya makasih banget, aku sayang kalian semua."

Aku tertawa kecil, menggemaskan sekali tingkah Chenle "Iya, le."

"Kapan aku di bebasin?"

"Malam ini, le. Data informasi tahanan kamu diurus dulu ya."

"AAA GAK SABAR!" Chenle teriak dengan suara khas lumba-lumbanya yang bisa membuat semua orang sakit kepala.

"Iya iya." "Bentar ya."

"Oh, ya. Malam ini siren ada jadwal?"

"Ada. Kenapa?"

"Nanti pas aku keluar darisini, malem ini juga aku ikut ya...? Please... Boleh ya?"

Aku hanya mengangguk pasrah "Iya iya, nanti malam ya."

+

"GUYS!"

aku dan Chenle sudah berada di depan markas siren, menunggu yang lain untuk membuka pintu markas kami,

Lucas datang keluar, diikuti oleh Hendry dan Xiaojun "YO SIST!"

"Nih gue bawa Chenle."

Semua yang ada di dalam markas langsung keluar menyambut Chenle "CHENLE YA!"

Chenle dipeluk oleh anak-anak itu, Chenle sampai terhimpit diantara mereka yang terlebih badannya sangat besar.

"WOI! GUA SESEK NAFAS."

semuanya langsung menjauh sambil tertawa, Chenle pun ikut tertawa,

"Ayo masuk dulu, le. Kita ngobrol di dalem." Ajak Lucas kepada member mereka yang baru itu.

+

Kami sengaja tidak pesta makan-makan dan lain sebagainya, karena kami ada penyerangan, jadi lebih baik menjaga tubuh supaya bisa bergerak lancar,

Penyerangannya sekitar dua jam lagi, tepat jam 12 malam. Tadi kami sudah berbicara banyak dengan Chenle,

"Gua keluar dulu ya, mau ngetes motor sebelum pergi." Ucap Hendry secara tiba-tiba.

"Gua ikut Hendry, nanti kita balik." Winwin dan Hendry pergi darisana.

Lucas dan Ten juga berdiri "Cari angin bentar ya."

Renjun, Xiaojun, Yangyang dan Kun juga pergi satu-satu, tanpa alasan yang khusus mungkin mereka punya aktivitas dulu sebelum penyerangan,

Hanya tersisa aku dan Chenle di ruangan ini, berdua...

"Y/N, kamu gak siap-siap?"

"Oh, motor aku udah aman kok. Kamu gamau siap-siap?"

Chenle menggeleng "Xiaojun udah atur keperluanku, hehe."

"Ih, manja banget si lele."

"Kan member baru belum tau apa-apa."

Aku tertawa kecil, entah apa yang lucu, biarkan saja, aku gemas melihat tingkah Chenle yang seperti ini,

"Kangen ngeliat senyummu." Ucap Chenle.

"Aku juga." "Aku kangen sama kita berdua dan aku seneng ayah bisa balikin kamu ke sisi aku lagi."

"Iya, bilang terima kasih yang sebayak-banyaknya untuk ayahmu. Aku bangga dengan ayahmu..."

"Iya, le. Jangab sedih-sedih terus ya. Meskipun orang tua kamu udah gak ada, kamu harus bisa semangat. Ibumu itu orang baik... Dia hanya tersakiti."

Chenle menatapku lekat-lekat, kemudian keluar ucapan dari mulutnya "Ya, makasih udah selalu bawa energi yang baik buat aku."

Chenle mendekatkan wajahnya kepadaku, seperti ingin menciumku,

Akupun tidak menolak perbuatannya...

"CHENLE-YA! Y/N!"

itu Lucas, tiba-tiba masuk ke ruang tamu, memergoki kami yang hampir saja berciuman

"Sial ganggu bener si Lucas." Umpatku dalam hati.

Ini seperti dejavu saat aku dan Lucas ada di penjara, Chenle sampai patah hati berat semenjak itu... Aku merasa bersalah,

"Lo berdua mau cinta-cintaan? Gak sekarang anjir, ayo ambil barang-barang senjata. Penyerangannya di percepat."

"Kenapa dipercepat? Masih ada satu setengah jam lagi."

"JHONNY DLL UDAH BAKAR RUMAH HENDRY!"

Tanpa pemikiran panjang, aku langsung bergegas, Hendry harus segera kami selamatkan.

+

"BAJINGAN LO SEMUA KAPARAT! NENEK GUA DI DALAM SITU. SIAPAPUN SELAMATIN DIA, TOLONG!"

Hendry berteriak-teriak, memaksakan dirinya untuk masuk, tapi tentu saja Ten dan Yangyang menghalanginya,

Sementara Jhonny dan teman-temannya sudah kabur duluan,

"NENEK! KELUAR! NENEK GAK BISA DI DALEM."

Aku, Chenle dan Lucas yang baru datang langsung buru-buru turun dari kendaraan,

"Hendry, tenang, tenang." aku langsung memeluk Hendry dari belakang, menahannya agar tidak melakukan apapun.

Winwin, Kun dan Lucas sedang sibuk memadamkan api, kami juga bingung karena pemadam kebakaran yang kami telefon tidak kunjung datang,

"KEMANA AJA SIH!? KITA BUTUH BANTUANNYA SEGERA. JANGAN LELET, INI MENYANGKUT NYAWA ORANG!" Ten sudah meneriaki para petugas pemadam kebakaran yang menurutnya sangat lambat.

Hendry semakin berteriak, dia menangis dengan kencang, mengingat neneknya hanya satu-satunya yang dia punya sebagai keluarga,

Hendry melepaskan tubuhnya dari pelukanku dan Yangyang,

"HENDRY!"

Hendry berlari menunju ke dalam rumahnya, padahal apinya sangat besar,

"HENDRY!!!! KELUAR!!!" Teriak Lucas yang sudah khawatir.

"Gua harus masuk, gua harus susul Hendry." Ucap Yangyang

Aku menahan tangan Yangyang "Jangan... Jangan ada yang terluka lagi."

Tapi Chenle melepaskan jaketnya, memberinya padaku "Aku pasti akan selamatin Hendry, jaga dia kalau dia selamat. Dan kalau aku harus pergi, relakan ya, baringkan aku di sampingmu nanti."

Aku menerimanya sambil menangis "CHENLE JANGAN MASUK!"

tapi Chenle sudah berlari, dia membawa Hendry yang sudah luka-luka ke luar, sementara dia terperangkap di dalam

"CHENLE YAAAAAAA! CHENLE!"

Ini malam terburukku, aku menangis, malam itu aku harus kehilangan Chenle yang begitu aku sayangi,

+

Episode 17: finished

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro