Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

13. penyerangan di seoul

"Lacak system keamanan Chenle sekarang." Perintahku kapada Xiaojun setelah siren berhasil mendarat di Korea dengan selamat.

Xiaojun membuka laptopnya melacak hal-hal penting mengenai Chenle, tapi sayangnya keberuntungan tidak berpihak kepada mereka kali ini "Sistemnya gak bias, ada error."

"Astaga terus kita harus gimana!?"

Kemudian Lucas datang ke kamarku, masih ada Xiaojun disana kemudian dia bertanya "EH? Lo berdua ngapain udah ada disini berdua? sepagi ini lagi. Jun, lo ngapain dikamarnya Y/N?"

Xiaojun langsung berkata "Yeh buruk sangka ye, cemburu bilang."

"Sistem keamanan Chenle, system dari device kita error entah kenapa. Mungkin lo bias bantu?"

"Haha! Nilai TIK gua aja gak bagus masih nanya ke gua lagi. Xiaojun aja gak bisa apalagi gua."

"Ehhh Bentar deh." Lucas melihat tampilan layarnya kemudian langsung mengutak-atik laptopnya padahal baru beberapa detik yang lalu, dia bilang gak punya ide.

"Whoooo! Berhasil!" Seru Xiaojun setelah layarnya mulai hidup dan menampilkan lokasi Chenle.

Dengan senangnya aku langsung ber tosan ria dengan Lucas "Gua tau lo pasti bisa, men." Lucas langsung tersenyum bangga, jujur dia juga terkejut. Mungkin kalua disuruh mengulang yang sama dia tak akan bisa.

"Weh weh, ini kenapa sinyalnya mendadak hilang dah?"

"Coba jun, zoom lokasinya dulu."

Xiaojun melakukan apa yang aku perintahkan, dan jangan tanya lagi betapa terkejutnya reaksi kita semua setelah melihat lokasi apa yang ditampilkan disitu,

"Rumah? Kenapa serem banget gila!? Ini bukan rumah kali, kayaknya salah input." Lucas menyangkal lokasi yang diberikan oleh alat elektronik tersebut.

"Ini beneran rumah loh, tapi ini bukan rumah biasa. Gua rasa Chenle emang sembunyi di rumah kayak gini biar dia aman. Rumah sebanyak ini senjatanya siapa yang berani coba?" Tanya Xiaojun.

"Gak akan yang berani kecuali Siren! Ayo kita berangkat!" Seruku tiba-tiba.

+

Chenle masih berbaring di kamarnya, dia tidak ingin menemui siapapun, apalagi ibunya, dia benci sekali dengan perempuan tua itu,

Dia ingin sekali meneleponku, mengabari, bahkan berkeluh kesah tentang keadaannya seandainya dia bisa. Dia merindukan semuanya termasuk aku, nct dream bahkan siren sekalipun.

"Chenle! Sampai kapan mau tidur terus!? Keluar ada misi baru."

Chenle langsung duduk dan menjawab "Aku disini cuman WNA, bahkan aku juga harus meluangkan dosa buat orang-orang di Korea? Berapa banyak yang udah ibu bunuh di Beijing? Ibu masih gak puas sama ini semua!?"

"Kenapa kamu jadi durhaka sekali sih, Chenle. Ayo bantu!"

Prang!!

"Apaan itu!?" Bukan hanya ibunya Chenle, Chenle pun langsung melihat ke asal suara yaitu ruang makan keluarganya.

"Hah!? Peluru apaan ini? Memang gak tau di untung. Chenle, ambil senjata sendiri."

Chenle menurutinya saja, kemudian dia memberikan satu juga untuk ibunya, setidaknya keduanya bertahan kan?

Bunyi peluru terdengar lagi kemudian Chenle keluar, begitu juga dengan ibu dan kedua penjaga rumahnya, mereka berusaha mengejar kami.

"Bocah bocah nakal! Beraninya ngerusak rumah anggunku!" Seru ibunya Chenle yang sudah membawa pistol bahkan mengantungi granat kalau mereka perlu.

Untuk menambah kesan menjengkelkan, aku memutar kepalaku kemudian menjulurkan lidah sebagai arti menjengkelkan, namun setelah itu aku dapat melihat reaksi yang diberikan Chenle.

Wajah Chenle langsung tidak enak kemudian dia berkata kepada ibunya "Bu, kita balik aja. Bukan mereka yang ngelakuin tadi."

Chenle bukan takut oleh siren karena dia akan dibawa ke penjara, dia hanya tidak mau ibunya akan berlaku aneh-aneh kepada siren apalagi aku.

mereka memutar balik aku langsung berkata kepada Lucas "Pecundang sialan si Chenle itu, Balik semua!" Aku berseru kemudian memutarkan haluan kami lagi.

"Terus kita harus apalagi!?" Tanya Xiaojun. "Jun, keluarin batu." Kataku kepadanya.

"Batu!? Lo seriusan?"

"Cepet sialan keburu mereka jauh!" Teriakku kemudian Xiaojun mengambilnya dari dalam tas dan memberikannya kepadaku.

Aku melemparnya, dan itu bukan sembarang batu, okay? Itu hasil rekayasa ku dan Xiaojun, kami membuat smoke bomb dari batu rekayasa itu.

boom! Itu meledak dari dalam mobil dan sepertinya pengendara mobil hitam itu berhenti, kami mendekati mereka kemudian berkata "Kalian ditangkap atas hukum. Kalian sudah berusaha melindungi kriminal rahasia seperti Chenle, menyerahlah." Aku menyodorkan pistolku tepat di depan mereka semua.

"Anak saya bukan kriminal!" Teriak ibunya Chenle dan menembak lagi, tapi itu teralu mudah untuk kami hindari.

Lucas berkata "Chenle, ayo ikut kita. Lo pilih mati konyol disini? Gak lucu. Ayo cepet!"

Kami berargumen sangat banyak dengan mereka, meskipun ibunya Chenle benar-benar menentang tapi kami memaksanya. Kami terpaksa menggunakan sedikit gas beracun ringan agar mereka pingsan sebentar.

Siren membawa Chenle kemudian membawanya kembali ke China untuk kelengkapan kasus

Aku pikir sejauh ini, ini adalah penyerangan paling hebat yang pernah siren lakukan, pergi ke negri orang kemudian menyerang disana itu sangat amat seru.

Dan terkhususnya terima kasih untuk ayahnya Winwin, dia adalah seorang polisi yang membantu kami melakukan penyerangan ini. Tugas kami tinggal menyingkirkan Chenle, pacarku sendiri agar nama baik siren kembali dan Kun bebas dari tahanan sementara.

+
episode 11:finished

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro