Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

03. sulung vs bungsu


Siang-siang begini, enaknya minum es. Tapi MC kesayangan kita yang satu ini milih curhat plus galau bareng bundanya.

Curhatin siapa, sih? Ya itu, bini-nya.

Setelah minggu lalu dia pura-pura ngigo, besoknya sampai sekarang dia didiemin. Salah siapa? Sekarang dateng ke bundanya cuma buat curhat. Cih, dateng pas ada maunya.

"Buund ... Abang tau Abang salah, tapi dianya kayak beneran gamau sama Abang, sih!"

"Ya siapa sih yang mau sama cowok bau badan kayak kamu?"

"Bunda!"

Makin mewek, lah, FrostFire. Niatnya curhat ke bunda biar bunda nya tuh berpihak ke dia gitu, eh bunda nya malah dipihak [Name].

"Kamu sih ... mantu Bunda dikerjain terus, gak heran kalo dia gamau sama kamu, Bang."

"Tapi kalo gak sama Abang, nanti [Name] gak bisa jadi mantu Bunda."

"Bisa, tuh. Kan masih ada dua anak Bunda yang belum ada gandengan." ucap sang bunda sambil menoleh ke arah Gentar dan Sopan yang sedang bermain catur.

"Bunda juga denger, Dek Sopan katanya suka sama [Name], mereka keliatan deket juga."

FrostFire yang tadi mau meminum teh buatan sang bunda langsung tak jadi, tehnya tumpah dan ia menatap bunda horor.

"Bunda! Gak lucu!"

"Loh, Adek sendiri yang bilang ke Bunda."

FrostFire cemberut, dong. Ia berdiri tanpa membersihkan tehnya yang tumpah, lalu mendatangi Sopan dan Gentar yang masih asik bermain catur.

"Heh, lo!"

"Abaaang, bahasanya!"

"Ekhem-, heh, kamu!"

Ketika mendapat teguran dari sang bunda, FrostFire langsung meralat ucapannya dan menatap tajam Sopan―walau hanya Sopan yang ia tatap tajam, tapi yang kebingungan bukan Sopan saja, Gentar juga bingung.

"Ngapain suka sama [Name]??"

"HAH?!"

Gentar kaget, FrostFire masih natap tajam Sopan, Sopan nya sendiri malah nyengir sambil pasang muka-muka watados.

"Suka itu tidak membutuhkan alasan, Bang. Iya, kan, A'?"

Aa' atau bisa kita panggil Aa' Gentar―yang saat ini sedang bersama Sopan hanya menatapnya bingung. "Kata Ayah sih gitu,"

"Tidak hanya itu. Mas Supra juga berkata, jika mencintai seseorang itu tidak membutuhkan alasan."

Sopan ini kalau manggil saudaranya pasti beda-beda panggilannya. Gak kayak Gentar yang disamain semua.

Dia panggil FrostFire itu abang, Glacier itu Kakak, Supra itu Mas, Sori itu KaDek (Kakak sekaligus Adek) karena lahir di tengah-tengah, dan Gentar itu Aa'.

Tapi kalau di umum, dia sebutnya pake urutan lahir. Seperti―Kakak Pertama, Kakak Kedua.

Emang sok banget yang satu ini.

"Tapi jangan sama Kakak Ipar juga! Suka sama cewek lain boleh, tapi jangan Kakak Ipar."

"Tau, nih, Sopan. Waktu itu Istrinya Bang Sori yang ditargetin, terus Istrinya Bang Ciel―nah, sekarang Istrinya Bang Frosty? Astaghfirullah tobat, Pan."

Gentar ikut menceramahi adiknya, yang tentu membuat Sopan menjadi sebal―dia pikir, Gentar berada di pihaknya.

"Ih, mantan cewek yang sempet Glacier sukain diem-diem juga pernah ditargetin Sopan gak, sih?"

"Jangankan yang itu, Bang. Kemarin aja aku liat Sopan gombal pantunin calonnya Bang Supra. Mana salting lagi calonnya."

Sopan terpojokkan. Yang dibilang kedua kakaknya itu benar, enggak ada yang bohong. Tapi sebenarnya Sopan mau iseng aja, guys. Sopan tau diri, kok. Cuma iseng aja karena gak ada yang mau sama dia.

"Ekhem," Sopan mulai membela diri, ia tersenyum pada kedua kakaknya sebelum berbicara untuk meluruskan kesalahpahaman yang baru saja dibicarakan.

"Hamba tidak bisa mengelak. Memang benar apa yang dikatakan Abang dan Aa'. Tapi hamba melakukan itu tidak ada maksud menikung ataupun niat lain. Hamba hanya ingin sedikit bermain-main, namun...."

"Namun??" keduanya secara kebetulan mengucapkan hal yang sama―membuat mereka saling pandang lalu kembali fokus pada ucapan Sopan yang masih setengah itu.

"... Hamba rasa, memang benar hamba jatuh cinta pada Nona [Name]. Beliau adalah wanita menarik yang memikat hati hamba."

Sopan menyudahi kalimatnya dengan semburan merah di pipi. Ia nampak tersenyum sendiri ketika mengucapkan kalimatnya.

"..."

Detik itu pula, FrostFire mengamuk yang untungnya ditahan Gentar dengan palu besarnya―entah dari mana palu itu.

"Tahan, woi!"

"MANA BISA DITAHAN INI MAH!"

"Hehehe ... Nona [Name] manis, ya?"

Makin panas lah, FrostFire.

"BUNGSU GAK USAH BANYAK TINGKAH!"

"Seharusnya, Abang sebagai sulung mengaca terlebih dahulu. Siapa yang banyak tingkah?" jawab Sopan sambil melirik sang abang yang ditahan Gentar dari bawah ke atas.

Diam-diam, dia bergumam―namun terdengar di telinga si sulung, "tch, sulung."

"NGOMONG APA LO, BUNGSU?"

"UDAAAH WOYY, LAMA-LAMA GUE JUGA YANG EMBAT MBAK [NAME]."

"LO TUH GAK DIAJAK, GEN."

"Benar. Lebih baik Aa' Gentar diam saja, karena Aa' tidak kami ajak."

Aku memang pencinta wanita,
namun ku bukan buaya,
yang setia pada seribu gadis.
Ku hanya mencintai dia.

Sopan yang suka sama Kakak Ipar.

Malamnya, [Name] dikejutkan dengan FrostFire yang mendadak kalem dan tak berniat menganggunya.

[Name] pikir, suaminya ini memiliki sesuatu yang ia inginkan, makanya mendadak seperti ini―tapi, tak lama, dia terus mengangkat nama adik bungsunya; Sopan.

Bingung, dong.

Memang ada apa dengan Sopan? Dia memang dekat, Sopan juga anaknya asik, gak banyak tingkah kayak FrostFire walau tampang nya keliatan buaya dikit.

"Sopan asik, ya?"

"... Apasih."

"Dia kalem lagi, mulutnya juga lancar banget kalo ngegombal. Kamu pasti pernah digituin sama dia, kan?"

FrostFire tersenyum―namun senyum itu bukan sebuah senyum yang [Name] kenali. Seperti sebuah senyum paksa; terlihat dari bibirnya yang sebenarnya ingin melengkung ke bawah, dan matanya yang menampakkan kecemburuan.

Sekali lihat saja, [Name] peka suaminya ini cemburu pada si bungsu. Tapi karena apa?

"Emang Sopan kenapa?"

"Lucu, asik, ya gak?"

"Ya kalo menurutmu gitu, si―"

"―aku nanya ke kamu, loh, [Name]."

"Apasih? Serem banget. Mana kutau! Toh dia biasa aja, tuh. Ya asik sih asik, tapi mukanya agak tampang buaya dikit."

Mendengar jawaban [Name], FrostFire kembali pada senyum biasanya. Setidaknya [Name] tak punya rasa pada Sopan seperti Sopan yang punya rasa pada [Name].

"Kalo aku? Tampangku gimana?" tanyanya sambil mengedipkan sebelah mata,

"Orang sinting."

"Sinting karena mencintaimu~"

"??? Beneran sinting."

Sang pria tertawa, ia memeluk tubuh serta tangan wanitanya agar tak bisa melawan, lalu, ia bisikkan sebuah kalimat di telinga sang istri yang membuatnya memerah.

"FROSTFIRE! MULUTMU!"

"Jiaakh, salting."

Apa, sih, yang dibisikkan oleh FrostFire?

"Love you, cantik."

"??!_$+'/ BENCI BANGET SAMA YANG NAMANYA FROSTFIRE!"

"Benci kok salting? Padahal dulu dibilang gitu aja gak salting―JANGAN-JANGAN KAMU?!"

Selanjutnya, FrostFire yang salah tingkah dan salah paham.

______

Wksldidk gimana yh, ak mrasa sopan ini tipe yang sopan tp nyindir halus. trus yang maju/nikung/nyerang diem-diem kalo dia jadi villain atw antagonis 🤔 apalagi dia fusion solar + taufan juga, kan. jadi yh, kurasa dia ada bumbu-bumbu nya dikit

pokoknya kayak air tenang?? ENGGAK TAU WHDKDKDJ

betewe apa tuh yang dibisikin abang prosti? kok sampe salting begitu.

ayo tebak, kapan mereka punya anak―/heh

See u dua hari lagi!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro