4. We Meet
-Media In Upside is My Ugly ArtWork...-
----------
Malam itu aku memutuskan untuk meninggalkanmu dan kembali di pagi hari.
Aku sudah membicarakan ini dengan Madness. Dia menyarankan aku melakukannya. Namun aku butuh persiapan.
----------
"Sup..." Sapa Mad di pagi hari. Matanya terlihat masih terkantuk-kantuk. RA hanya membalas sapaan Mad dengan menggangguk singkat dan kembali fokus akan rencananya.
-Skip-
Kini RA dengan penampilan 'normal'nya mulai menyusuri taman [City Name]. Ia melirik kesana-kemari demi menemukan sosok gadis berusia 18 tahun itu.
Kini, ia dapat menangkap sosok gadis bersurai [H/C] yang sedang menyebrang jalan tanpa melihat bahwa ada mobil yang melaju cepat ke arahnya.
RA tidak ingin kehilangan Victim berharganya. Jarak mereka cukup jauh, karena itu RA mulai berlari untuk menarik atau mendorong gadis itu.
Karena tidak sempat, RA nekat menggunakan kekuatannya. Ia mengeluarkan sayapnya yang indah dan terbuat dari darah barang sekejap, dan mendorong gadis itu beserta dirinya ke sisi jalan yang lain.
Sebenarnya gadis itu melihat sepasang Sayap besar dan merah sekilas. Saat ia mengadah untuk melihat lebih jelas, yang di temukan gadis itu hanyalah seorang pemuda bersurai kemerahan. Ia dapat merasakan sebuah tangan menahan kepalanya agar tidak terbentur.
Belum sempat gadis bernama [Name] itu melihat dengan jelas wajah pemuda itu, ia sudah di seret minggir dengan keras.
Saat ia duduk untuk melihat keadaan ia mendapati sebuah mobil yang menabrak sebuah tiang listrik tidak jauh dari tempat ia di seret.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya pemuda yang tadi menyelamatkannya. "Ya.. Aku tidak apa-apa.. Terimakasih tuan, aku berhutang nyawa padamu." Tutur [Name] dengan (dipaksa) ramah. Sesungguhnya [Name] sangat tidak suka yang namanya berhutang pada siapapun.
"Mm... Bagaimana keadaanmu, aku akan mengantarkanmu ke ru-"
"Tidak perlu tuan, anda bisa mengantarkan saya ke rumah saya saja." Potong [Name] dengan cepat. Pemuda itu tersenyum.
[Name] dapat melihat wajah pemuda itu dengan jelas. Iris merah pucat, surai merah yang menjuntai ke wajah, sebuah penutup mata yang sering [Name] lihat di anime-anime, dua buah tindik terbingkai dalam bibir yang sedang tersenyum manis, dan kulit pucat.
Dia tidak tau bahanya yang tersimpan di balik senyum itu. [Name] mencoba berdiri, namun kakinya lemas dan tidak dapat menopang tubuhnya. Akhirnya pemuda itu alias RA pun mengantarkan [Name] alias dirimu itu dengan menggendongmu di punggungnya.
Banyak orang yang bertanya, 'apakah saya harus panggil Ambulance?' kamu hanya menggeleng dan membiarkan pemuda bersurai merah ini menggendongmu.
"Mau... Kemana kita?" Tanyamu dengan canggung. Pemuda itu menatap sebuah mobil yang terparkir di bawah pohon yang berada di parkiran taman kota.
RA mendudukkanmu ke kursi mobil dengan perlahan, lalu ia menutup pintunya, sedangkan kamu dapat melihat dirinya yang masuk dan duduk di sebelahmu lalu menutup pintunya.
Kamu menunjukkan arah rumahmu. Karena merasa canggung, RA berdeham dan bertanya. "Siapa nama anda, nona?"
"[Name] [Lastname]." Jawabmu singkat. Dia hanya mengangguk lalu kembali diam. "Kau sendiri?" Tanyamu dengan kepercayaan diri. Dia melirikmu sekilas.
"aku RA." Tuturnya singkat. Kamu memiringkan kepalamu. "Nama macam apa itu? RA?" Dia menghela nafas. "Itu singkatan namaku." Jelasnya.
"Lalu siapa namamu? Atau setidaknya nama panggilanmu." Kamu mulai jengkel dan sedikit menaikan intonasimu.
"Ray. Panggil saja begitu." Ujarnya cepat lalu kembali diam. Kamu hanya menganggukkan kepalamu. Sebentar lagi kau sampai di rumahmu.
Awalnya kau curiga, kalau-kalau pemuda yang sedang menyetir di sebelahmu ini ingin macam-macam, jadi kau sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menyemprotkan cairan pepper spray milikmu.
Namun sepertinya pemuda ini adalah pemuda baik hati yang menyelamatkanmu dan mengantarkanmu pulang.
Ia membuka pintumu saat kalian sampai di depan Mansion mewah kepunyaan dirimu.
Bodyguard mu sempat panik saat melihatmu di gendong oleh Ray.
Namun kau menjelaskan kalau ia telah memyelamatkanmu.
"Terimakasih, Ray. Kau sudah mau mengantarkanku pulang." Tuturmu (pura-pura) ramah di hadapannya. Ia hanya mengangguk dan bergumam sesuatu yang dapat kau dengar dengan jelas.
Aku menolongmu, dan kau harus membayarnya.
'Apa apaan dia?!' batinmu sambil mengernyit.
----------
Maaf kan atas Low Qualitynya!
Aing lagi pusing masalah daftar sekolahan. Ama sedikit masalah RL lain. Aing juga Stuck. Padahal bentar lagi Deadline!!!
Btw sekarang tanggal 26/6/19
Gak tau dah Upnya kapan.
Ada masalah juga yang menyebabkan aing gak On. Kerjaan numpuk, tugas Sekolah masih ada, trus aing juga harus ngurusin pendaftaran smp adek aing yang nilainya pas-pasan. Mama ama bapak lagi ada kerjaan keluar negri... Jadi sebagai yang tertua, aing yang ngurus adek-adek Aing.
Maaf ya!!
Tertanda
GodMonster999
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro