2. Plan With Madness
-Media In Upside is My Ugly ArtWork... Poor RA-
Mad dan RA mulai keluar dari Slenderman's Office. Mad masih kesal soal perkataan RA yang tadi. Sementara itu RA sendiri sedang sibuk membaca data Victim berharga itu dengan teliti dan hati-hati.
"[Name] [Lastname]. 18 tahun. Tinggal di Hometown Street. Bersekolah di [Y/S]. Itu informasi dasarnya." Tutur RA sambil membaca datanya.
"Bagaimana penampilannya?" Tanya Mad dengan nada sedikit ketus.
"Surai [H/C]. Irisnya [E/C]. Kulitnya agak pucat. Tingginya sekitar 163 cm." Itu yang tertulis disini." Tutur RA sambil duduk di sebuah kursi di dapur.
"Ada fotonya?" Tanya Mad lagi, namun kali ini dengan rasa penasaran. RA mengangkat bahunya dan membisu sejenak sambil membolak-balikan kertas yang tersusun rapi.
Beberapa saat kemudian RA memberikan dokumen itu pada Mad yang duduk di hadapannya.
"Ada di bagian belakang data." Ujarnya singkat lalu kembali membisu. Mad pun mengambil dokumen tersebut.
Iris merahnya dapat menangkap sosok gadis belia yang sedang tersenyum dengan gaun musim dingin berwarna Peach.
"Cantiknya. Kau tidak berminat padanya?" Tanya Mad iseng pada pemuda yang berada di hadapannya.
RA hanya mengangkat bahu. Ia diam dan terlihat memikirkan sesuatu. "Ku rasa dia bukan gadis yang baik." Ujar RA sambil membuka topengnya.
"Apa maksudmu?" Mad pun menaruh dokumen tersebut di atas meja di hadapannya. Tangan RA yang berbalut sarung tangan hitam mulai membuka dokumen dan menunjuk sebuah kalimat.
"[Name] di juluki Greeddy karena memiliki sifat yang luar biasa serakah akan harta benda fana." RA pun membacakan kalimat itu dengan cukup keras.
"Mungkin alasan Tuan Zalgo menginginkannya adalah karena ia memiliki dosa yang cukup mematikan." Tuturnya ngawur.
"Apa?" Mad pun pura-pura tidak mendengar karena ingin penjelasan. RA hanya terdiam sejenak dan menatap kalimat itu. "Lupakan saja..."
Mad pun mendengus kecil. Pemuda mesum ini sedang sibuk memikirkan rencana-rencana kotor untuk gadis itu. Sementara itu RA sibuk memikirkan persiapan untuk menangkapnya. Tidak mungkin menangkap gadis itu adalah hal yang mudah. Tidak bila Slenderman, sampai mengutus dua orang.
"Apakah aku harus mengikutinya terlebih dahulu?" Tanya RA pada Mad. Mad bergeming, dia menatap pemuda bersurai darah yang ada di hadapannya.
"Maksudmu menguntitnya?" Tanya Mad penasaran. RA hanya mengangguk dan kembali menatap foto gadis itu.
"Aku tidak yakin dia itu serakah... Wajahnya tidak menyiratkan hal tersebut." Tutur RA datar. Mad pun terlihat seakan-akan memikirkan sesuatu.
"Mm, kenapa kita tidak langsung menangkapnya saja?" Tanya Mad sambil ikut memandangi foto gadis itu.
"Dia tidak terlihat berbahaya." Lanjut Mad sambil menatap patner barunya.
"Don't Judge Book By Cover..." Tutur RA perlahan. "Mungkin penampilannya tidak membahayakan... Namun apa kah Slenderman akan mengirim dua orang hanya untuk menangkap seorang gadis yang tidak berbahaya?" Sambung RA sambil menatap Mad dengan dalam dari balik topengnya.
"Yah... Mungkin karena dia aset berharga milik Zalgo." Bantah Mad sambil menyilangkan kedua tangannya dan membuka topeng Cryaoticnya yang memiliki sedikit noda darah dan retakan.
"Mm... Kalau dia memang tidak berbahaya, maka seharusnya tuan Slenderman hanya mengutusmu atau hanya mengutusku. Dan kalau hanya karena dia Aset berharga tuan Zalgo, maka tuan Slenderman tidak mungkin mengutusmu yang bisa dibilang salah satu member Creepypasta terkuat." Jelas RA mengemukakan pendapatnya.
"Cih... Alasanmu tidak Valid." Gumam Mad sambil mengalihkan pandangannya.
"Really?" Tanya Red dengan nada yang sangat di benci oleh Mad. Nada merayu skaligus mengejek.
"Cih!" Mad mendengus kesal sambil bangkit dari duduknya lalu menghampiri kulkas yang tidak jauh darinya.
RA tertawa kecil sambil menyenderkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki. "Kau tau, kau lucu, Cryaotic... Madness.." Bisiknya perlahan, namun Mad dapat mendengarnya dengan jelas seakan bisikan itu tepat berada di telinganya.
"Ahaha! Maaf! Ahaha!" RA pun tertawa lepas sambil memegangi perutnya.
Muncul lah pertigaan imajiner di kepala Mad.
"Apa-apaan kau huh?!" Kesal Mad sambil kembali duduk di hadapan patner barunya dengan setoples Nutella dingin.
"Menggodamu~" Tutur RA sambil melepas topengnya. "Habis kita belum kenalan secara personal." Tutur RA OOC//plak//sumpah si RA beneran OOC!!!//
"Memang apa yang kau mau tau dariku huh? Dan lagi, kau menggodaku... Kau gay ya?!" Tanya Mad dengan nada jijik di akhir kalimatnya. //plak//sorry, gak bermaksud menyinggung//
"Aku bisexual... Kenapa?" Tanya RA sambil menaruh topeng putihnya di atas meja.
Mad hanya diam dan membuka tutup kaleng Nutella yang ia ambil tadi.
Entah mata RA yang terlalu jeli atau bagaimana ia melihat sebuah kertas tertempel di permukaan luar toplesnya.
'Virus'
"Virus.. Itu... Saudaramu?" tanya RA memastikan. Mad mengangguk dan kembali melahap selai coklat berharga mahal yang bahkan authornya belom pernah makan.//plak
"Berarti selai itu miliknya?" Tanya RA sambil menunjuk kearah toples Nutella yang sedang di peluk oleh Mad.
"Aish. Kenapa jadi ngomongin dia sih?! Bukannya tadi kita lagi ngomongin rencana ngestalk tuh cewek!" Sembur Mad sambil menatap RA dengan kesal, Iris merah menyala milik Mad bertatapan dengan iris merah pucat milik RA. Mad juga dapat melihat pupil mata yang lebar dan terlihat seperti BlackHole tanpa dasar.
"Baiklah... Maafkan aku, sudah lama aku tidak bicara lepas seperti ini dengan makhluk lain." Tutur RA sambil membuang pandangannya.
"Jadi kau menyetujui, kalau kita akan menguntit gadis itu?" Mad hanya mengangguk dan dia tampak tidak mendengarkan. RA menghela nafas kesal dan mengambil topengnya.
Aku tidak yakin ini akan mudah....
MEANWHILE!!!!
"Hachi!!!" -Virus-
"Lu gak apa-apa Rus?" -OC, sebut saja Zen-
"Gak apa-apa... HACHI!!" -Virus-
*ngasih sekotak tisu* "serius lu gpp?" -Zen-
"Iya... Eh bentar perasaan gw gak enak Zen.." -Virus-
"Ngapa dah?" -Zen-
"Rasa-rasanya ada yang ngomongin gw... Trus... Kayak ada yang makan Nutella gw deh.." -Virus-
*facepalm* "paling si Mad -_-" -Zen-
----------
888 Word murni cerita+Meanwhile.
I hope you enjoy
Nova: garing anjir....
Gabrial: *narik tirai* lu kalo mau Closing yang bermutu dikit napa Nov...
Tertanda
GodMonster999
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro