Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1. Awal

Dia serakah.

Menyimpan mereka hanya untuk dirinya sendiri.

Kau tidak akan pernah percaya, kalau di balik penampilannya yang manis dia adalah seseorang yang serakah.

Selalu mementingkan dirinya sendiri.

Dia tidak pernah mempedulikan siapapun selain dirinya.

Selain keinginannya.

Selain keserakahannya.

Aku disana. Aku melihat segalanya. Apa yang ia tanam, dan apa yang ia tuai.

Aku melihat segala dosa beserta penderitaannya.

Karena aku berada di sana.

Aku yang menyaksikan bagaimana dia termakan oleh keserakahannya.

Bagaimana ia akhirnya mati termakan jebakannya sendiri.

Aku selalu memperhatikannya.

Aku menatapnya dalam diam.

Dalam kegelapan malam.

Dengan memohon semoga ia berubah.

Semoga ia lepas dari keserakahannya.

Namun dia tidak berubah.

Bahkan hingga akhir hayatnya.

Menyaksikan kepergiannya memang menyakitkan.

Aku menyaksikan saat-saat ketika ia menindas mereka dan mengambil seluruh hartanya.

Aku menyaksikan awal dari kehancurannya.

Aku menyaksikan bagaimana sikapnya yang egois.

Aku menyaksikan bagaimana kehancurannya.

Aku menyaksikan bagaimana akhir dari hidupnya.

[Name] [Lastname]

Seorang gadis yang sangat cantik juga berbakat.

Seorang gadis yang sangat manis dan pandai.

Surai [H/C] beserta baunya yang khas dan manis.

Iris [E/C] yang berkilau dan indah, tatapan yang tajam dan jeli.

Tubuh yang ramping dan ideal.

Kebiasaan yang buruk.

Menindas, membully, memalak, serakah.

Semua itu tidak akan ku lupakan dari ingatanku, My Love.

Kau merenggut semuanya demi keserakahanmu.

Kau juga telah mengambil hatiku.

Entah bagaimana masalalu yang manis ketika ku ingat menjadi sesuatu yang sangat pahit dan menusuk.

Andai kau berubah.

Andai kau tidak tunduk oleh keserakahan.

Andai kau mendengarkanku untuk tidak melakukannya.

Andai kau tidak melepasku...

Maka semua ini tidak perlu terjadi.

[Name]... [Lastname]...

Kau telah menyia-nyiakan hidupmu yang berharga.

----------

Saat itu aku adalah penguntitmu.
Aku mengikutimu kemanapun kau pergi.
Karena kau adalah Victim kecilku.

Dan aku ingin menandaimu, meberikanmu 'Sign' seperti yang lainnya.
Aku mau kau 'berdansa' denganku.

Maka, mulailah aku menguntitmu.
12 Januari. Sudah lama ya...
Saat itu kau terlihat sangat polos dan manis, baik dan ramah.

Aku tidak akan percaya kalau kau itu serakah dan egois seperti data yang ku dapatkan tentangmu.

Tidak sampai aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku.

----------

RA yang saat itu sedang berada di dalam sebuah Mansion besar yang bernama SlenderMansion pun merasa bosan.

Ia hanya tidur-tiduran sambil mambaca bukunya. Sesekali pun ia mencemili beberapa snack yang ia bawa tadi.

Ia tidak memiliki misi ataupun teman bicara. Hanya ada dirinya dan kamarnya yang bernuansa hitam merah lengkap dengan toples-toples yang berisi air dan mata yang tertata rapi di rak atas.

RA tidak ingin siapapun menyentuh koleksi-koleksi matanya, terlebih lagi anak-anak kecil seperti Sally atau Lazari, atau F.J.

Kini ia hanya terdiam di atas tempat tidurnya sambil menatap ke jendela luar.
Cuacanya mulai mendung. Suasana suram yang selalu ia nantikan.

Pemuda bersurai darah itu mengambil hoodie hitamnya, topeng, dan tak lupa senjata kesayangannya, sebuah CutterBox.

"Mari kita lihat, apa ada seorang saja Victim untuk bermain permainan kecil." Tuturnya sambil keluar dari kamarnya lalu menuruni tangga.

Seperti biasa, walaupun keadaan Main Hall Mansion ramai, namun tidak ada satu Makhluk pun yang menggubrisnya.

Ia hampir sampai di pintu depan, RA mempercepat langkahnya, namun Toby tiba-tiba menghadang.

"St-op!!" Pekiknya nyaring. Tentu saja itu cukup membuat RA tersentak dan kaget.
Diam-diam RA mengutuk dan memberikan DeathGlare pada pemuda berkacamata orannye tersebut.

"Slendy membe-rikan mu m-misi!" Tuturnya dengan gerakan tubuh yang aneh dan tidak terkendali.

Pemuda bersurai darah itu hanya menghela nafas dan mengangguk. 'Lebih baik, dari pada tidak ada kegiatan sama sekali.' batinnya dengan sedikit keresahan.

Maka ia dan salah satu proxy itu mulai mendatangi ruang Slenderman atau yang sering di sebut, Slenderman's Office.

"Ada apa tuan?" Tanya RA ketika berada di hadapan Slenderman. Slenderman bergeming. Makhluk legendaris itu memulai dialognya dengan sebuah dehaman.

"Seperti yang anda tau, saya memiliki sebuah misi untuk anda. Namun sebelum itu, saya ingin anda menunggu sebentar lagi. Anda akan saya tugaskan berpatner dengan M-" Ucapan Slenderman terhenti oleh suara pintu Office yang terbuka lebar dengan suara nyaring yang menampilkan sesosok pemuda beriris merah menyala di dalam balutan topeng putih dan surai kecoklatan gelap.

"Sup! Ada apa tuan Slenderman?" Tanya pemuda itu sambil mensejajarkan diri dengan RA.

"Nah seperti yang saya katakan tadi, kalian berdua akan saya jadikan patner untuk sementara waktu." Tutur Slenderman dengan tenang.

"WTF?! Bukannya aku berpatner dengan Virus? Lalu kenapa harus di ganti sekarang? Dan kenapa dengan RA?! Tidak ada yang lain kah? Cewek gitu?" Cecar pemuda itu pada Slenderman.

"Saya menugaskan kalian berpatner tentu ada alasan yang kuat, lagi pula ini hanya untuk sementara. Waktumu sedang kosong bukan, Madness? Begitu juga dengan Red." Tutur Slenderman dengan kesabaran.

Madness mendengus kesal. "Tapi haruskah dengan RA? Lagi pula kemana Virus?!" Tanya Mad dengan tampang tidak suka terhadap RA.

"Virus sedang berada di dalam misi, dan tidak memungkinkan pulang dalam tiga minggu. Lagi pula ini misi yang cukup mudah." Jelas Slenderman dengan nada yang dingin.

"Cih..." Mad kembali mendengus, dan RA hanya menonton dalam diam sebelum akhirnya bicara.

"Apa misi kami tuan?" Tanya pemuda bersurai darah itu dengan serius. Iris merah pucat yang terlindung di balik topeng putih nan unik itu menatap datar pada sekelilingnya.

"Bawa seorang gadis bernama [Name] [Lastname] kesini dalam keadaan hidup." Slenderman pun memberikan sebuah dokumen berisi data sang Victim pada RA.

"Bawa dia apapun caranya, dalam waktu kurang dari satu pekan. Bila kalian gagal maka saya akan menghukum kalian dengan berat. Gadis itu adalah aset penting bagi tuan Zalgo. Dan kita harus mendapatkannya apapun caranya." Perintah Slenderman dengan tegas dan dingin dalam balutan Whispersnya.

"Yes Sir." Jawab RA dan Mad kompak.

"Dalam misi ini, saya akan menunjuk Red Angel sebagai ketua dari misi ini. Maka dari itu, jangan kecewakan saya." Tutur Slenderman.

"Baik tuan." Angguk RA dengan suram. Sementara itu Mad mulai merasa kesal dan jengkel.

"Kenapa harus RA yang menjadi ketua?" Tanya Mad dengan kesal. Slenderman sedikit memiringkan kepalanya dan menatap kearah pemuda mesum berwajah tampan itu.

"Karena ia lebih memiliki tingkat pertanggungjawaban yang tinggi." Jelas Slenderman. Mad menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Alasanmu tidak Valid." Bantahnya sebal.

"Perkataanmu juga tidak Valid." Bisik RA perlahan. Namun sepertinya Mad dapat mendengarnya.

"Apa-apaan kau?!" Pekik Mad tidak terima.
Slenderman pun menengahi.

"Kapan kalian akan pergi menjalankan misi kalian? Kalian ingin saya menghukum kalian sebelum kalian menjalankan misi?" Tegas Slenderman kesal.

"No Sir."

"Kalau begitu keluar dari ruangan saya sekarang juga, atau saya hukum kalian berdua karena membuat keributan di tempat saya!"

----------

1045 Word murni cerita.
Maaf kalau awalannya agak gaje.
Disini kalau yang di miringkan itu adalah sudut pandang si RA.

-Media In Upside is My Ugly ArtWork...

Tertanda
GodMonster999

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro