Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

―🎼 SING EIN LIED 🎼―

____________________________________

―L.Tsukinaga x Readers―

―Fuyu No Hanashi
0:00 •❍•────── 3:26
⇄ ◁◁ II ▷▷ ↻ ↷

____________________________________

Mada toke kirezu ni nokotta

Hikage no yuki mitai na

Omoi wo daite ikiteru

Nee, boku wa kono koi wo

Donna kotoba de tojitara ii no

(Bagai butiran salju yang tersisa.)

(Masih belum cair sepenuhnya.) (Sama seperti perasaan ini.)

(Masih terus membayangi.)

(Harus bagaimana ku menutupinya?)

Di bawah sebuah pohon tua yang masih tertutup salju, sesosok laki-laki bersurai orange berdiri sambil menatap lekat sebuah makam bertuliskan nama [Name] [L/N], gadis yang beberapa bulan lalu masih menjadi tunangannya.

"[Name]."

Benar, melupakan adalah hal yang paling mudah untuk Leo, bahkan di saat tertentu, ia bisa saja melupakan namanya sendiri. Tapi tidak dengan gadis itu.

[Name], gadis itu berhasil mengubahnya, bahkan berhasil membuatnya merasa sangat kehilangan.

Sakit, lebih sakit daripada dulu, saat ia dikalahkan oleh unit lain.

Anata no subete ga

Ashita wo nakushite

Eien no naka wo samayotte iru yo

Sayonara deki zuni

Tachidomatta mama no

Boku to isshou ni

(Semua tentang dirimu.)

(Yang kini telah berlalu.)

(Masih terus bersamaku.)

(Terus, di dalam hatiku.)

(hingga kini ku selalu―)

(―sulit untuk menerima perpisahan ini.)

Ingatan di otaknya kembali berputar, bagai sebuah film yang diatur dua kali lebih cepat.

Ia kembali teringat pada hari di mana pandangannya pertama kali tertuju pada gadis tersebut.

Pada awalnya ia tidak peduli dan hanya jatuh cinta pada dunia dan imajinasinya sendiri, namun sejak kedatangan gadis itu, pandangannya seketika berubah.

Ia jatuh cinta untuk pertama kalinya.

"Benarkah? Andai saja aku juga bisa melihat dunia yang Tsukinaga-san lihat, pasti sangat indah!"

Kalimat sederhana itulah yang membuat pandangan Leo berubah.

Ia pikir selama ini tidak akan ada yang peduli dengan imajinasinya.

Mada tokenai mahou no you na

Sore tomo noroi no you na

Omoi nimotsu wo kakaeteru

Nee, boku wa kono machi de

Donna ashita wo sagaseba ii no

Ah!!!!

(Maka seperti sihir yang tak terpecah.)

(Atau seperti sebuah kutukan.)

(Ku menahan semua beban ini.)

(Di kota ini ku masih mencari jalan hidup―)

(―tuk jalani esok.)

(Ah!!!!)

Pengaruh [Name] di dalam hidup Leo sangat besar. Gadis itu bagaikan segalanya untuknya, sosok yang selalu sabar menghadapi tingkah lakunya dan juga sosok yang paling mengerti akan dirinya.

[Name] membuat cinta Leo menjadi sangat dalam, sampai saat ia kehilangan, rasanya teramat sangat menyakitkan.

Ia seperti seketika kehilangan cahaya dan tujuan hidupnya.

Setiap hari, setiap saat, manik matanya seakan-akan terus melihat bayang-bayang [Name]. Seolah-olah gadis itu masih hidup, seolah-olah gadis itu masih berada di sisinya.

Ini sangat menyiksanya, hingga ia pikir rasanya ia sudah gila.

Tsumetai namida ga sora de ite tsuite

Yasashii furishite mai ochiru koro ni

Hanareta dare ka to dare ka ga ita koto

Tada sore dake no hanashi

(Dan dingin nya air mata, langit ini sungguh indah.)

(Seakan begitu lembut, mengalir di mata ini.)

(Teringatlah sebuah kisah tentang dua manusia.)

(Namun yang kini harus berpisah.)

Bersamaan dengan turunnya butiran salju di malam itu, air mata Leo ikut menetes.

Ia kembali terlarut dalam khayalannya, kali ini ia teringat dengan hari di mana ia ingin berkencan dengan [Name].

Hari yang awalnya ia kira akan menjadi hari yang sangat indah itu, seketika hancur di saat ia mendapat pesan dari orang tua [Name], bahwa gadis itu sekarang sedang berada di rumah sakit karena kecelakaan.

Kecelakaan? Haha― kenyataannya adalah salah satu dari penggemarnya sendiri lah yang mencelakai [Name], hingga membuat gadis tersebut menutup matanya untuk selamanya, meninggalkan Leo bersama seluruh kenangannya.

◈Flashback◈

"[Name]?!"

Leo setengah berteriak, nafasnya terengah-engah. Menyingkirkan kenyataan di mana ia sendiri hampir kehilangan nyawanya karena mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tidak wajar.

Leo mendapati [Name], gadis itu terbaring di atas kasurnya sambil menoleh ke arah Leo dan tersenyum dengan wajah tidak berdosa.

"Maaf, ya. Aku tidak bisa datang ke tempat yang kita janjikan, padahal kau sudah menyiapkan segalanya. Aku mendengarnya dari Imouto ku. Maaf, ya, Leo?"

Sambil berjalan menghampiri gadis tersebut, Leo bertanya, "Siapa yang melakukan ini padamu?" walaupun sebenarnya ia sudah tahu siapa pelakunya. Ia tau, [Name] tidak akan menjawabnya, itu sudah menjadi kebiasaannya.

"Leo, besok aku sudah boleh pulang, lho!"

"Benarkah?!"

"Un', besok aku sudah tidak di sini, aku sudah boleh pulang."

Melihat senyuman di wajah [Name] membuat Leo menjadi senang.

Walaupun Leo tau, [Name] berusaha untuk mengalihkan pembicaraan mereka, pada akhirnya ia hanya bisa mengikuti alur pembicaraan [Name], ia tidak tega untuk yang satu ini.

"Kalau begitu, [Name]. Ayo pergi ke studio, akan ku nyanyikan lagu yang ku buat khusus untukmu!"

"Wahh! Benarkah? Kau tidak akan melupakannya?? Janji?"

"Janji!"

Leo dan [Name] bercengkrama hingga tengah malam, hingga Leo sadar bahwa ia harus pamit dan membiarkan [Name] beristirahat karena besok gadis itu akan pulang.

Langkah kakinya terasa ringan, dengan hati berbunga-bunga, ia berjalan menuju mobilnya sembari bergumam, "Luar biasa, aku mendapatkan banyak ide lagu-lagu yang luar biasa untuk kutunjukkan pada [Name]!"

Baru saja ia duduk di kursi mobilnya, ponselnya kembali bergetar, menampilkan nama [Name] di sana.

"Baru saja berpisah, dia sudah rindu padaku!" ucap Leo, penuh percaya diri.

"Moshi moshi?〜 [Name]―"

"Tsukinaga-san!! [Name]!!!"

"[Name]?"

"[Name] sudah tiada, dia pergi setelah kau keluar dari ruangnya!!"

◈Flashback End◈

Anata no subete ga

Katachi wo nakushitemo

Eien ni boku no naka de ikiteku yo

Sayonara deki zuni

Aruki dasu boku to

Zutto isshou ni

(Semua tentang dirimu.)

(Yang kini telah berlalu.)

(Hingga kini kan selalu ada di dalam hatiku.)

(Dirimu yang telah menjauh.)

(Namun rasaku padamu.)

(Selalu di sini.)

Salju yang berjatuhan dari atas kepala Leo menyadarkan laki-laki itu dari ingatannya.

Laki-laki itu menghapus air matanya, kemudian meletakkan buket bunga mawar putih yang sedari tadi ia genggam.

"[Name], walaupun kau sudah pergi, tapi aku akan tetap mencintaimu!" ucapnya sambil tersenyum.

____________________________________

―Fuyu No Hanashi―
3:26 ━━━━━━━•❍• 3:26
⇄ ◁◁ II ▷▷ ↻ ↷
____________________________________

―Fin―

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro