"Keluarga besar Awataguchi telah berkumpul bersama, sudah lengkap juga!" seru Midare tiba-tiba, memecahkan suasana di dalam kediaman Awataguchi.

Di ruang keluarga terdapat Onimaru yang sedang bersantai, Nakigitsune dan duo wakizashi yang menemani adik-adik tantou-nya, serta Ichigo yang menonton TV di atas sofanya. Seruan Midare mengundang perhatian dari para Awataguchi lain yang berada di sana.

"Kamu benar, aku juga baru sadar," komentar Namazuo.

"Kemarin Ichinii menjemput Mouri dan Houchou, dan memang sisa mereka berdua yang belum tiba," timpal Yagen.

"Jadi, mau diadakan perayaan, begitu?" tanya Ichigo, tersenyum memandang para adiknya.

"Harusnya sih begitu," balas Gotou, tersenyum lebar, "tapi bagaimana cara merayakannya? Kemarin baru saja kita menjarah ruang bawah tanah Kastil Osaka, untuk merayakan kedatangan Hakata."

Satu persatu para tantou Awataguchi itu saling memberikan pendapat. Midare menyarankan untuk makan besar bersama-sama di rumah atau jalan-jalan ke mall, sementara itu Hirano menginginkan bermain di Taman Hiburan. Maeda, Yagen, dan Honebami setuju jika mereka pergi ke akuarium, dan Nakigitsune serta Akita memberikan ide untuk pergi ke bioskop dan menonton film terbaru. Gokotai dan Shinano menginginkan pergi ke kebun binatang di hari Sabtu mendatang.

Mendengarkan saran-saran para adik, Ichigo dan Onimaru saling menatap. Sudah lama juga mereka tidak mengambil jadwal libur. Tiap harinya mereka harus bekerja serta turun ke dalam misi, kebanyakan tugas menjaga para adik diturunkan kepada Nakigitsune, Honebami, dan Namazuo. Memang sepertinya mereka harus bersantai dan menikmati waktu bersama dengan keluarga besar mereka.

"Ide mereka begitu menarik, aku akan mempertimbangkannya. Bukankah begitu, Onimaru-nii?" tanya Ichigo, menyunggingkan senyuman khasnya.

"Tunggu aku ambil waktu cuti, baru kita tentukan kemana liburannya," jawab Onimaru dingin.

"Ayolah, Onimaru-nii, sebagai sosok orang tua dan sesama tachi, sudah seharusnya kita menjaga adik-adik kita, bukan? Lagipula, itu hak mereka sebagai manusia, kapan lagi kita bisa menikmati tubuh manusia seperti sekarang?" Ichigo mengernyitkan dahinya, masih tersenyum.