ᴅᴀʏ 1 | ᴄᴀɴᴅʏ (IchiTsuru)
Ichigo Hitofuri Toshirou sekali lagi harus menjaga adik-adiknya selama kakaknya, Onimaru Kunitsuna, yang tengah lembur dengan pekerjaannya di luar kota. Disaat bersamaan, Ichigo juga masuk ke dalam universitas ternama di Osaka dan belajar hingga malam. Untungnya kedua adiknya yang cukup dewasa- Namazuo dan Honebami- bisa membantu meringankan bebannya.
Sudah dua minggu lewat, tetapi tidak ada berita bahwa Revisionis Sejarah menyerang. Ichigo memastikan bahwa HPnya tidak mati, dan selalu mengecek tanda-tanda dia akan dikirimkan ke dalam misi. Hasilnya tetap nihil. Apakah mungkin Saniwa memilih touken danshi lain ke dalam misi? atau mengetahui bahwa Ichigo sama sekali tidak bisa diganggu dengan tugasnya yang membludak? Lelaki itu tidak tahu jelas artinya.
Kelas siangnya dibatalkan pada hari Senin karena dosennya ada rapat, sehingga Ichigo bisa menjemput Yagen, Namazuo, dan Honebami di sekolah mereka, lalu lanjut menjemput adik-adiknya yang lain. Beruntung baginya karena tidak ada acara apapun di kampusnya. Ichigo juga telah menghubungi mereka lewat ponselnya kalau mereka tidak perlu pulang sendiri.
Seusai kelasnya, sesuai janji, Ichigo menjemput ketiga adiknya di depan gerbang sekolah mereka. Hari itu juga Yagen, Namazuo, dan Honebami tidak ada kegiatan klub, dan mereka bisa pulang lebih awal.
Ketika melihat ketiga adiknya berjalan keluar dari pintu utama sekolah, atensinya teralihkan oleh sosok siswa yang sedang berbicara dengan Yagen. Dia memiliki rambut berwarna biru tua, sedikit lebih tinggi dari Yagen. Ichigo awalnya tidak begitu kenal sosok itu sampai mereka makin mendekat menuju gerbang sekolah.
"Ah, dia kan Taikogane Sadamune, bukan? Adik dari Shokudaikiri Mitsutada, Ookurikara, dan Tsurumaru Kuninaga?" gumam Ichigo pelan.
"Oh, Ichigo Hitofuri?! Tumben sekali!"
Ichigo tersentak mendengar suara Tsurumaru mengejutkannya. Entah dari kapan dia ada di sana, Ichigo sendiri tidak sadar akan kehadiran dari pemuda berambut putih dan berpakaian serba putih itu. Bisa saja Tsurumaru bersembunyi untuk mengejutkan rekan kerjanya.
"Tsurumaru-san, kamu mengejutkanku," komentar Ichigo, lalu tertawa pelan.
"Maaf, maaf~" balas Tsurumaru, sembari tersenyum lebar, "Mitsubou dan Karabou [1] sedang dikirimkan sebagai garda depan, jadi aku yang menggantikan mereka menjemput Sadabou~"
"Begitu, ya? Senang bisa bertemu denganmu kembali. Sudah lama juga kita tidak turun misi bersama," timpal Ichigo.
"Benar, benar, ini karena banyak tugas dari kampus dan pekerjaan sampingan. Aku tidak menyangka saja hidup sebagai manusia akan serumit ini, tapi menyenangkan! Aku juga sempat membantu di cafe milik Mitsubou, dan ternyata tempat itu populer sekali untuk anak kampus~" Tsurumaru mulai bercerita dengan senang.
Percakapan mereka terhenti ketika Namazuo, Honebami, Yagen, dan Sadamune sudah berada di sisi mereka. Ichigo sempat melihat Namazuo berlari ke arahnya, berniat untuk memeluknya dari jauh. Lelaki berambut hitam dengan ahego itu tampak sangat senang bisa bertemu dengan figur kakaknya.
"Ichinii!" seru Namazuo senang, dan langsung melompat untuk memberikan pelukan beruang kepada Ichigo.
"N-Namazuo, jangan memelukku terlalu erat, nanti aku tidak bisa napas. Aduh, maaf, hallo juga Honebami, Yagen. Bagaimana sekolah kalian hari ini?" Ichigo menyambut pelukan Namazuo, lalu melihat ke arah kedua adiknya yang lain.
Yagen dan Honebami bertukar pandang sejenak, lalu melihat ke arah Ichigo. Keduanya menunggu siapa yang akan berbicara lebih duluan. "Hari ini baik-baik, kami sudah makan bento yang Ichinii siapkan juga. Terima kasih untuk teriyakinya, rasanya enak," jawab Honebami.
"Ujian praktikum juga berjalan dengan baik, aku mendapatkan nilai terbaik di kelas. Agak susah, tapi aku mengerjakan yang terbaik," Yagen melanjuti kalimat Honebami.
"Yosh, lebih baik cerita di cafe Mitsubou saja, lebih enak. Nanti aku yang bayar makanan pesanan kalian, tenang saja, nanti aku bisa laporkan ke Mitsubou tentang pesanannya," ajak Tsurumaru tiba-tiba.
Ajakan dari sang pedang klan Date membuat Ichigo terkejut. Namazuo dan Honebami juga ikut kaget. Ini kali pertamanya Tsurumaru mengajak mereka ke cafe sejak mereka hidup berdampingan dengan manusia. Entah rasanya sudah berapa tahun lewat sejak pemerintah mengizinkan mereka hidup mandiri sekaligus bekerja sebagai touken danshi.
"Apakah itu tidak merepotkan, Tsurumaru-san?" tanya Namazuo, menatap Tsurumaru panik.
"Oh ayolah, kalian sudah berbaik hati selama ini! Kalian mengajak kami berempat makan ramen di tempatmu, memasak di dapur, dan membantu kami mendirikan cafe. Sudah seharusnya kami membalas budi!" Sadamune mewakili jawaban Tsurumaru.
"Sadabou sudah menjawab, tuh! Ayo ayo! Mitsubou dan Karabou akan senang dengan kedatangan kalian setelah pulang misi!" Tsurumaru tersenyum lebar.
__________
Cafe milik Mitsutada dapat dikatakan strategis; terletak di daerah yang ramai dikunjungi anak muda. Suasana di dalam cafe juga sangat nyaman, cocok untuk para mahasiswa yang ingin bersantai menikmati makanan dan minuman dengan harga terjangkau.
Namazuo, Honebami, Yagen, dan Sadamune telah mengambil tempat di pojokan ruangan, di meja dengan kursi sofa. Ichigo tidak sadar sejak kapan mereka sudah ada di sana.
"Jadi kemarin aku dan Mitsubou sedang membuat menu baru. Kami menemukan sebungkus permen kenyal, dan kami ingin mencoba membuat dessert dengan topping permen. Mau coba?" tanya Tsurumaru, manik emasnya menatap lekat Ichigo.
"Aku penasaran, aku belum pernah mencobanya sejak memiliki tubuh manusia," Ichigo tersenyum.
"Nah, duduk saja di seberang adik-adikmu, aku akan siapkan dessertnya!"
Ichigo melihat Tsurumaru pergi ke dapur, menemui rekannya, Ookurikara. Sesuai ucapan Tsurumaru, pemuda berambut biru itu duduk di meja seberang adik-adiknya, tidak jauh dari mereka. Sembari menunggu, Ichigo mengawasi mereka baik-baik, dan untungnya mereka hanya bersenda gurau dan mengerjakan tugas mereka.
Kecuali Yagen, dia memang sedang serius menyelesaikan beberapa laporan kelas kimianya. Dia bercerita bahwa dia berniat mendapatkan nilai sempurna untuk tugas dan ujian terkait mata pelajaran IPA. Yagen mengatakan bahwa dia ingin melanjutkan kuliah di salah satu universitas kedokteran yang paling baik selagi mampu dan mendapatkan beasiswa.
Dua puluh menit kemudian, Tsurumaru keluar dari dapur membawakan segelas parfait dan sepiring kue brownies. Parfait-nya terlihat sangat mewah, bahkan Ichigo tidak yakin bisa menghabiskannya sendiri. Dia terpikirkan untuk berbagi dengan Namazuo dan Honebami kalau dia tidak kuat.
"Yosh, yosh, maaf menunggu lama! Aku lupa menaruh topping-nya dimana tadi~" sapa Tsurumaru riang.
"T-Tsurumaru-san, rasanya itu kebanyakan, kamu mau buat aku diabetes?" Ichigo mulai panik.
"Senyumanmu membuatku diabetes kok," jawab anggota Dategumi itu enteng.
Kedua sisi pipi Ichigo memerah, sampai ke telinganya. Reaksinya membuat Tsurumaru tertawa terbahak-bahak, sampai mengejutkan Sadamune, Namazuo, Honebami, dan Yagen sekaligus.
"Tsuru-san, ketawanya!" seru Sadamune kesal.
"Maaf, maaf~ kaget ya?" balas Tsurumaru, lalu kembali fokus kepada Ichigo, "Ayo, ayo, ini menu terbaru kami! Kamu adalah pelanggan pertama yang mencobanya, lho!"
Ichigo awalnya ragu untuk mencoba. Mengingat Tsurumaru suka sekali memberikan kejutan dan korbannya tidak dalam hitungan jari, Ichigo berusaha untuk mempercayai ucapan rekannya. Dia mengambil sendok kecil yang disediakan, lalu menyuap sedikit es krim ke dalam mulutnya.
"Manis, tidak terlalu manis. Ini benar-benar pas, tidak lebih tidak kurang," komentar Ichigo.
"Kamu tidak perlu takut kalau diabetes, karena itu adalah es krim soya yang Mitsubou olah sendiri. Mungkin yang kamu perlu khawatirkan adalah permen manisnya, itu idenya Sadabou," Tsurumaru menunjuk ke arah permen coklat yang ditaburkan di atas es krim soyanya.
"Eh, menarik sekali. Kukira terbuat dari susu. Sepertinya cocok untuk adik-adikku," sahut Ichigo, mengambil sesuap lagi.
"Kuharap mereka menyukai permen juga."
Ichigo menaikan kedua alisnya, "ada apa dengan permen?"
"Permen memikat semut, kamu memikat aku~"
"Tsurumaru-san, itu ... garing..."
Sayangnya perbincangan mereka berhenti ketika menyadari Namazuo tiba-tiba berdiri sembari melihat ke layar hp. Kedua manik matanya berpindah memandang Tsurumaru dan Ichigo yang duduk tepat di seberang mereka.
"Taishou (jendral) mengirimkan pesan! Revisionis Sejarah berulah pada masa kejayaan Hideyoshi-sama!" seru Namazuo.
Raut wajah tenang Ichigo berubah menjadi serius, dan menaruh atensi penuh pada adiknya. Tsurumaru yang tadinya santai, akhirnya terpancing pada pengumuman dari Namazuo. "Apakah timnya sudah ditentukan?" tanya Ichigo.
Namazuo mengangguk, "Timnya terdiri dari Ichigo Hitofuri sebagai pemimpin, Namazuo Toshirou, Honebami Toshirou, Yagen Toshirou, Tsurumaru Kuninaga, dan Souza Samonji. Kuharap Souza-san telah mengetahui berita ini."
"Oh, astaga, aku tidak akan terkejut kalau kita ditakdirkan memang untuk bersama," komentar Tsurumaru, terkekeh.
"Tsurumaru-san," Ichigo tersenyum malu.
Namazuo, Honebami, Yagen, dan Sadamune menyaksikan kedua figur orang dewasa mereka malah berduaan mesra begitu, menjadi nyamuk. Mau bagaimana lagi? Apalagi hubungan mereka sudah menjadi erat sejak pertemuan mereka sebagai bagian keluarga imperial.
__________
Trivia
[1] Honorifik 'bou' digunakan untuk orang tua kepada orang muda yang memiliki hubungan erat. Kasus ini karena Tsurumaru dihitung anak muda, tapi dia ditempa lebih duluan daripada pedang klan Dategumi lainnya, jadi dia dianggap lebih tua.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro