Jun Sazanami x Yoha Otona
Random: Ensemble Stars!! ©Happy Elements.

Berkedip bukan berarti ia merasa
silau, risih merupakan penyebab asli. Hanya ada hitam tanpa gemerlap, berharap bahwa sedikit saja terang benderang datang saat itu juga. Tidak patah, harapan tersebut jelas akan datang. Sebentar, tak lama. Telinga terasa begitu kosong tanpa udara masuk ke dalam sana, padahal angin dari mulut terbesar di sana-sini. Melirik ke samping, lekuk wajah tampan tak berhasil memberi rona pada pipi. Tetapi, memberi lega mendalam di relung hati. Terjatuh dalam euforia, tapi niat untuk memanjat ke atas kembali tak terbersit dalam perasaan. Hanya tersenyum kemudian menatap lurus kembali dengan sedikit menengadah, mencoba melihat ke sana dengan harapan gemerlap benar-benar datang. Berhasil, dan itu memberi candu untuk sang gadis.

Jun Sazanami selalu menganggap dirinya seorang rembulan, tetapi matahari adalah kenyataan bagi iris coklat milik Yoha Otona. Ketika genggaman erat saling bertaut, memandang sekilas pun bisa menjelaskan bahwa cahaya tak luput dari sana. Tangan mulus itu bergerak, mendekatkan pada tubuh milik pemuda tersebut.

Sunyi untuk sesat sebelum mulut bergerak 'tuk mengucap, "Mau permen apel?"

Jun melirik sebelum menjawab, "Tidak, itu bukan stroberi."

Kecewa, namun tak marah. Kembali ia alihkan pandang, menarik tangan menuju dekat diri. Lalu ia perhatikan lagi percikan bunga api di langit, tak gelap seperti dulu kini terang memanjakan mata.

"Jangan pergi." Apa yang Yoha katakan jelas bisa diartikan oleh Jun, tak begitu lama dia bisa tahu bahwa itu berarti sang gadis membutuhkan pemuda tersebut. Anggukan ia berikan, ketika tangan miliknya merasakan sentuhan yang kian mengerat. Harapan terbesar Jun Sazanami saat ini hanyalah Yoha yang akan terus dalam keadaan 'baik-baik saja'.

=
257 word.
=