Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12. Silent Haunt

Malam ini di Afrika, Jungkook sedang mengikuti acara jamuan makan-makan bersama warga di desa yang ia tinggali. Semuanya tampak antusias karena mereka jarang-jarang dapat makanan enak seperti ini. Suasananya meriah, ditambah hiburan anak-anak Afrika yang menampilkan tarian dan alat musik khas mereka.

Di tengah kemeriahan itu, Jungkook tiba-tiba terbatuk, tak hanya sekali, tapi berkali-kali hingga membuat orang-orang disana sempat terdiam saat melihat bintang utama mereka tampak kesakitan. Saat Jungkook membuka tangan yang menutupi mulutnya, darah sudah menggenang di tangannya, membuat orang-orang heboh, apalagi batuknya tak kunjung berhenti.

Untungnya Jungkook cepat ditangani dan dibawa ke rumah sakit sehingga kekacauan itu dapat diatasi dengan baik. Jungkook sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari hingga sang pimpinan tim untuk proyek ini menawari suatu hal yang membuat Jungkook tersenyum lebar saat ini.

"Apa kau mau melanjutkan kegiatan ini? Kau bisa sakit begini diduga makananmu ada yang meracun, aku jadi agak khawatir. Kembali saja ya ke Korea?"

Jungkook menjawab dengan lemas, "Yang terbaik saja menurutmu bagaimana, aku mengikut saja."

"Baiklah, sepulihnya dirimu, kita akan segera kembali."

"Baiklah, terima kasih, huhh.." Jungkook berakting seolah terlihat sedih, padahal di dalam hatinya ia sangat senang rencananya berhasil, menuangkan racun pada makanan yang akan ia makan.

'Haha tak sia-sia aku sampai mengkonsumsi racun, Dahyun-ah siap-siap kau, dan tunggu kepulanganku!'

....

"Apa?! Jungkook kembali ke Korea?" Timpal Dahyun kaget saat Taehyung yang baru selesai menelepon itu mengabarinya.

"Ku kira kita perlu menunggu 3 bulan lagi untuk menyambut hari itu, tak kusangka Jungkook akan mempercepatnya begini, haha." Taehyung tertawa hambar, tapi di sisi lain, dirinya juga sangat bersemangat.

"Dahyun-ssi, mungkin setelah ini kita akan sangat sulit untuk bertemu kembali, maka dari itu, mari kita matangkan beberapa rencana untuk menyambut Jungkook!"

Dahyun meneguk salivanya susah payah, ia masih belum sesiap itu, apalagi disini ia akan mengorbankan perasaannya pada Jungkook selama ini, menguburnya dalam-dalam dan membuang laki-laki itu dari hidupnya.

"Taehyung-ssi....bisa tolong kuatkan aku, beritahu aku, apa motivasi besarku untuk melakukan hal ini? aku...tiba-tiba merasa berat hati untuk melakukan ini pada Jungkook." Dahyun menunduk saat mengatakan itu, Taehyung yang baru saja mendengarnya malah tampak biasa saja, tidak kaget.

"Sudah kuduga kau akan bicara seperti itu, Dahyun-ssi, sangat wajar perasaan itu timbul, aku tahu persis susah sekali untuk lepas dari hubungan toxic, karena kalian sudah hidup bersama dalam waktu yang lama, kau juga pasti mengingat semua kebaikannya untukmu selama ini kan?" tanya Taehyung yang dibalas anggukan oleh Dahyun.

"Apa kau juga berpikir kalau Jungkook suatu saat pasti akan berubah?" tanya Taehyung lagi, Dahyun mengangguk lagi.

"Aku sangat yakin, orang seperti itu tidak akan pernah berubah Dahyun-ssi. Di awal mungkin saja dia berubah, tetapi seiring berjalannya waktu, dirinya pasti akan kembali ke tabiatnya semula."

"Tapi..kurasa Jungkook pasti bisa berubah--"

"Aish, apakah aku harus memberitahumu kalau ayahmu mati karena Jungkook?!" ucap Taehyung dengan nada sedikit meninggi, membuat Dahyun menganga kaget.

Taehyung tampak merutuki dirinya yang telah mengucapkan hal itu, "Padahal sudah sengaja aku tutupi fakta ini darimu agar masih tersisa rasa kemanusiaanmu pada Jungkook, tetapi kalau begini, tampaknya kau juga harus tau."

"Lelaki itu hanya menginginkan dirinya menjadi satu-satunya tempat bersandarmu Dahyun-ssi! ia sengaja membunuh ayahmu dengan menukar obat ayahmu dengan racun, kau pasti ingat kan dulu siapa yang sering membelikan obat untuk ayahmu?" Dahyun benar-benar tak percaya Jungkook sampai melakukan hal segila itu, pantas saja selama ini Dahyun merasa hidupnya seperti terisolasi dari orang-orang, ternyata Jungkook memang sengaja membuatnya menjadi sendirian, dan membiarkannya untuk terus bergantung pada Jungkook.

Dahyun menangis tersedu-sedu, ia merasa saat ini sangat takut untuk percaya lagi kepada siapapun.

"Kadang kebenaran itu menyakitkan, tetapi lebih baik kau mengetahui hal itu kan daripada terjerumus ke jalan yang salah?"

.....

Dahyun sedang merapikan halaman rumahnya yang sudah lama ia tinggalkan. Mencabuti rumput rumput liar yang sudah mulai tumbuh meninggi. Dahyun sengaja kembali ke rumahnya karena tahu kalau Jungkook akan segera tiba.

Hingga akhirnya Dahyun mendengar derap langkah kaki seseorang mendekat. Saat berbalik, Dahyun langsung menemukan presensi Jungkook yang ternyata sudah ada disana sambil menatapnya dengan senyuman. Jujur jantung Dahyun semakin berdetak tak karuan, tiba-tiba ia merasa sedih. Sempat terjadi pergulatan batin, ia merasa berdosa jika harus mengkhianati Jungkook karena jujur, Dahyun sudah sejatuh cinta itu pada Jungkook.

Dahyun dan Jungkook pun saling berlari mendekat dan langsung memeluk satu sama lain. Dahyun tanpa sadar malah meneteskan air matanya. "Astaga kenapa menangis Dahyun-ah? Kau begitu merindukanku kah?" Tanya Jungkook sambil mengelus-elus rambut Dahyun yang sedang memeluknya erat.

"Bogoshipdaa... Jungkook-ah, bogoshipdaa!" Seru Dahyun sambil terus mengeratkan pelukannya, membuat Jungkook tersenyum senang.

Mereka mengurai pelukannya, kemudian Jungkook menggenggam tangan Dahyun, mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah. "Aku sangat haus dan merindukan teh buatan kekasihku—"

"Baiklah baiklah, akan kubuatkan," potong Dahyun yang langsung merasa peka terhadap permintaan Jungkook itu, membuat Jungkook terkekeh.

....

"Kudengar kau sedang syuting sebuah drama ya? Sudah bergabung juga kan dengan agensi ProCast?" Dahyun tak menyangka Jungkook akan se to the poin itu.

"Kau sudah tahu?" Dahyun menjawab pertanyaan Jungkook dengan pertanyaan lagi.

"Bagaimana bisa aku tidak tahu, kita kan ada di bawah satu manajemen yang sama," balas Jungkook yang kemudian meneguk teh yang dibuatkan oleh Dahyun. Dahyun menelan salivanya kasar, ia sangat takut Jungkook marah padanya saat ini.

"Ahhh..." Jungkook meletakan lagi cangkir teh itu setelah meminumnya beberapa teguk.

"Sejujurnya aku sedikit kecewa, bisa-bisanya untuk keputusan besar seperti itu kau tidak memberitahuku?"

Dahyun menunduk, "Maafkan aku, aku...hanya tak ingin merepotkanmu, aku juga ingin memberi kejutan padamu."

"Aku tidak senang kalau kejutannya seperti ini Dahyun-ah." Jungkook mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak ingin menatap Dahyun yang sedang menunduk itu.

"Bagaimana caranya kau bisa sampai di casting menjadi aktris di ProCast? Ohh aku ingat, Taehyung yang waktu itu menolongmu saat ditusuk di halte, apakah pria itu yang membantumu?"

Dahyun mengangguk perlahan, membuat Jungkook mendesah gusar.

"Apa yang dia minta darimu sampai dia bersedia untuk menerimamu ke dalam agensi?"

"Tidak...dia tidak minta apa—"

"Bohong, cepat beritahu aku," potong Jungkook dengan nada dingin.

Dahyun menelan salivanya susah payah, "Dia benar-benar mengerikan Jungkook-ah, Taehyung memiliki satu ruangan khusus yang di sekeliling dindingnya di tempeli oleh foto-foto pembullyanku dulu, dia menuduhmu yang melakukan semua pembullyan itu kepadaku, dia bilang, dirinya sudah menguntitmu selama ini, sejak masuk SMA sampai sekarang, lalu dia mengancamku akan membocorkan semuanya pada awak media jika aku tidak mau bergabung di agensinya." Dahyun bahkan sampai menunjukan foto ruangan itu pada Jungkook, membuatnya gemetar.

Kini giliran Jungkook yang ketakutan mendengar ucapan Dahyun itu. "Setelah melihat semua itu, kau percaya kepadanya?"

Dahyun menggeleng kuat-kuat setelah membuat keputusan kemarin ia jadi semakin yakin akan pilihannya, "Tidak oppa, kalaupun dirimu memang benar-benar bersalah dan melakukan semua hal gila itu padaku, aku tetap akan ada di sisimu oppa, seperti yang kau lakukan padamu selama ini, di saat semuanya menjauhiku, hanya kau yang percaya dan mau membantuku," ucap Dahyun dengan yakin.

"Sebenarnya apa yang dia rencanakan? aku curiga dia sengaja ingin membuatmu naik menjadi aktris baru, agar nanti saat waktunya tiba, ia akan mengungkap semua itu ke publik dan saat karirku meredup, agensi sudah memiliki pengganti penghasil uang mereka." spekulasi Jungkook tadi membuat Dahyun kaget, ia juga baru sadar akan hal itu.

"Benar juga, aku sangat merinding Jungkook-ah."

"Oh iya aku juga ingin memintamu untuk klarifikasi atas suatu hal." Jungkook mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto pernikahan dan dokumen pernikahan antara Dahyun dan Taehyung.

Dahyun sangat syok, "D..d..dari mana kau dapat foto-foto ini?"

"Jelaskan saja dulu, apa maksudnya itu? kau mencoba untuk mengkhianatiku?"

Dahyun langsung menggeleng, "Aku berani bersumpah, aku dipaksa oleh Taehyung yang gila itu, dia memintaku untuk menjadi istri palsunya, membuat dokumen pernikahan palsu, bahkan pesta pernikahan palsu hanya untuk mendapatkan investasi dari ketua Jang Grup yang membuat syarat kalau penerima investasi darinya hanya CEO yang sudah menikah saja, dan lagi-lagi dirinya menggunakan foto-foto hasil penguntitannya selama ini untuk mengancamku, bagaimana bisa aku menolak Jungkook-ah, aku tidak mau karirmu yang sudah kau capai susah-susah hancur karena isu-isu itu." Dahyun bahkan sampai menangis, Jungkook paling lemah kalau Dahyun sudah menangis begini. Jungkook pun memeluk Dahyun, selama Dahyun menjelaskan tadi, dirinya tak melihat tanda-tanda bahwa Dahyun berbohong.

"Baiklah, aku percaya padamu, akan kuhancurkan barang bukti itu agar kau tidak kesulitan lagi karena terus-terusan di ancam olehnya." Jungkook mulai merancang berbagai rencana di kepalanya. Kali ini, Jungkook akan pastikan ia akan menghancurkan semua barang bukti itu dengan tangannya sendiri.

Tapi tunggu, menghancurkan barang bukti saja tidak cukup.

Sepertinya Jungkook harus melenyapkan Taehyung juga.


Hayoo gimana nih kok Dahyunnya malah jadi berpaling ke Jungkook lagi :"

Sebenernya tadinya mau aku end in di chap ini, tp agaknya bakal manjang banget nanti, so karena udah mayan banyak yang nanyain juga, jadi aku up sekarang! semoga suka ya :)

Makasih yang udah setia baca dan meramaikan sampai sekarang :3

















Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro