Prologue
"Hah?!"
Teriakan kaget dari surai kuning itu membuat surai crimson dan silver itu ikut kaget. "DIA KAN SUDAH--"
"Aku tau."
Gadis itu lalu mengernyit, "kau yakin dia yang mau? Bukan kau yang memaksanya?"
"Dia sih setuju setuju saja," jawab Orion santai.
"Itu sih namanya maksa, dong," batin si gadis sambil tersenyum kaku.
"Hnn.."
"Kenapa harus aku?"
Surai kuning itu dengan tiba-tiba mengeluarkan tatapan tajam, membuat si surai crimson langsung mengalihkan pandangan dan surai silver hanya bisa menghela nafasnya.
"Karena kau satu-satunya anak perempuan di keluarga kita. Lagipula yang selalu meminta Raja Lama dan Sirena berdamai itu kau, kan?" ucap Orion panjang lebar.
"Tidak mungkin juga aku menyerahkan Erin yang ini," lanjut Orion sambil menunjuk ke arah si surai crimson.
"Gila. Lebih baik aku mati daripada harus menikahi seorang laki-laki," celetuk si surai crimson langsung.
Surai kuning itu menghela nafas kasar, lalu memicing ke arah Raja Lama itu. "Bahkan kau tidak meminta persetujuan terlebih dahulu, kenapa?" kesalnya.
Orion terdiam, ia sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan dari adiknya itu. Tak lama, ia pun beranjak dari singgasananya dan menuju ke arah pintu keluar.
"Oi! Kau belum menjawab pertanyaanku, Orion bodoh!" teriak Erin surai kuning, tetapi tidak digubris oleh Orion sama sekali, yang berakhir ia ditinggalkan berdua di dalam ruangan bersama kembarannya, Erin beda gender.
Kembar nama doang, sih.
"Bagaimana kalau kau saja yang menikah? Kita tukar tubuh," cakap si surai kuning tiba-tiba, membuat Erin yang satunya menatapnya dengan datar, "kau ini bodoh, ya?"
Surai crimson itu menghela nafasnya pelan, lalu ia kembali menatap manik yellow-orange milik Erin yang lain dengan lekat, "Sardinia memang sosok yang menyebalkan. Tetapi disamping itu, dia adalah orang yang baik," lanjutnya, lalu ia pun pergi dari sana.
"Eh..?"
Surai kuning itu terbelalak, sedikit kaget dengan kata-kata Erin walau pada akhirnya ia kembali kesal dengan keputusan kakaknya yang sangat mendadak dan tidak masuk di akal.
"Saiyaku.."
To be continued..
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro