Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog

Prolog

Warn content: absurd dan nista, tidak logis jadi dimohon maklum karena isi plotnya berdasarkan prompt dan berisi humor juga tanpa riset sekaligus.

"T-TUR?"

Gadis yang kuketahui bernama Zena itu mengangguk. "Karena kau murid baru, kau mesti mengikuti tur tujuh keajaiban di SMA PAW. Turnya tidak sebentar karena dilaksanakan selama seminggu," jelasnya.

Baru pindah sekolah sudah dihadapkan tur selama seminggu? Sepertinya aku mesti bersabar hati. Belum masuk kelas, sudah mendapatkan prolog seperti ini. Titel elite di SMA PAW sepertinya tidak main-main. Lain kali aku tidak boleh meremehkan hal-hal seperti ini. Menurut penjelasannya, tur ini wajib bagi semua murid di SMA PAW. Termasuk murid baru, baik pindahan atau murid pertukaran pelajar. Hal tersebut sudah menjadi tradisi turun-temurun di semua angkatan.

"Lama sekali. Apa tidak bisa dipersingkat? Kautahu 'kan, aku murid pindahan dan jadwal sekolah pun sibuk, masa seminggu pertama aku mesti bolos?"

Suara terkekeh-kekeh menjadi balasan yang kuterima. "Tidak, kok. Tidak mesti bolos. Kaubisa melakukannya sehabis pulang sekolah, tambahan catatan: tidak akan lama," jelasnya.

Mataku menjeling senang. Napas tenang kuembuskan. "Syukurlah. Kalau begitu aku tidak perlu khawatir karena banyaknya waktu yang digunakan nanti. Jadi, tur ini hanya semacam pengenalan tempat, begitu kah?"

Bukannya mengiakan, aku malah mendapati raut muka Zena menunduk yang makin membuat wajahnya semakin gelap. Perasaanku saja atau memang ada makna tersembunyi dari perilakunya? Aku tiba-tiba merasakan firasat buruk. Semoga saja hanya firasat, bukan kenyataan....

"Tidak salah, kok." Zena membuka mulutnya, mendengar kalimat pertama yang ambigunya saja tiba-tiba membuatku bergidik. "Tapi, bukan hanya sekadar tur saja."

Ya, Tuhan. Ternyata firasatku ini benar.

"Akan ada tugas yang orang bilang seperti neraka versi dunia!" imbuhnya diikuti ekspresi dan nada yang riang. Meski begitu, malah membuatku pucat pasi.

Jujur, aku malah mengharapkan firasatku ini salah. Mengapa?Karena setiap aku berfirasat benar, pasti bukan hal baik yang terjadi,melainkan hal buruk.[]

[A/N]

Hai! Maaf lama apdet. Tapi, mulai sekarang saya cicil ini hingga selesai. Mohon maaf atas keterlambatan saya. Sebagai catatan, jika sudah ada yang membaca sieplatze versi Kageyama, sebenarnya sieplatze ini masih nyambung2 dikit. Karena Zena di sini kelas 2 SMA, dan Zena di Kageyama kelas 3 SMA. Readernya sendiri ada hubungan dengan reader vers Kageyama. Ya, hubungan yang biasa aja sih, bukan istimewa.

21/12/18
—reeshizen

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro