Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 6

Pagi ini, burung-burung bernyanyi dengan sangat antusias. Seolah-olah, mereka sedang melakukan sebuah lomba dengan sorot sinar mentari.

Namun, berbeda hal dengan apa yang terjadi di Yumenosaki. Secara tiba-tiba, para siswa berkumpul di ruang pertunjukan dan membaur bersama pengunjung yang lain.

(Name) yang diajak oleh Anzu pun turut kebingungan. Ia tidak mengerti apa yang terjadi hari ini. Pasalnya, ia sama sekali tidak menerima jadwal jika hari ini ada pertunjukkan.

Selain itu, Eichi ataupun Yuzuru pun tidak memberitahu dirinya. Tapi, dia sendiri juga tidak tahu siapa yang akan tampil kali ini.

"(Name), apa kau tahu siapa yang akan tampil?" tanya Anzu setelah mereka mendapatkan tempat VIP yang memang disediakan oleh panitia.

(Name) bergeleng perlahan dengan manik yang tidak mengalihkan pandangannya dari panggung. "Tidak, aku sama sekali tidak tahu."

Namun, secercah ingatan pun membuat (Name) khawatir.

'Mungkinkah ... Rei-senpai dan Eichi-senpai .... Tidak, tidak. (Name), itu tidak mungkin,' pikir (Name).

"Selamat pagi, semuanya!"

Suara itu mengalihkan seluruh penonton yang semula sibuk dengan urusan mereka menjadi terfokus pada pria bersurai kuning dengan manik merah, Nazuna Nito.

"Wah, semangat kali ya. Sebenarnya, ini sangat dadakan. Tapi, aku berterimakasih karena kalian telah hadir. Apa kalian siap untuk mendukung unit kesayangan kalian!?"

"Iya!" jawab para penonton secara serempak. Dan, merekapun tampak tidak curiga dengan siapa yang akan tampil kali ini.

"Aku rasa, firasatku buruk untuk ini," gumam (Name) yang masih dapat didengar oleh Anzu.

"Mungkin ...."

"Tiga! Dua! Satu!"

Ucapan Anzu terpotong oleh tirai yang terbuka. Alunan musik pun memotong pembicaraan Anzu.

"Fine ...," gumam (Name) dengan manik terkejut.

Hampir sebagian besar penonton sangat antusias dengan idol unit tersebut. Sebuah unit yang sudah lama didirikan di sekolah ini dan sekarang tampil dengan formasi yang lebih baik dari sebelumnya.

Ya, penampilan Fine membuat semua orang terkunci pada mereka. Kesempurnaan dan keanggunan, itulah kata yang pantas untuk mereka.

"Aneh," ucap Anzu.

"Aneh? Apa yang aneh?" tanya (Name).

"Lihat!" Anzu pun menunjuk Hibiki Wataru, "Sorot mata Wataru-san sangat berbeda."

"Aku rasa tidak," balas (Name) dengan nada ragu.

Dan setelah kurang lebih empat menit, Fine mengakhiri penampilan mereka dan mulai menyapa para penggemar. Tentunya, penggemar mereka sangat antusias.

Hingga, penampilan mereka pun diganti oleh lawannya, Knights.

"Knights!?" ucap (Name) dan Anzu secara bersamaan.

Ya, Anzu memang benar-benar terkejut. Karena, ia pun bernasib sama seperti (Name). Ia tidak diberitahu apapun mengenai hal ini.

"Toki hanatsu kedakaki kokoro~♪"

Lagu bertema semangat dan loyalitas pun mulai menyapa para penggemar. Mereka mulai mengayunkan lighstick berwarna biru tua untuk mendukung Knights.

*****

Setelah terlibat persaingan sengit, akhirnya mereka mulai memutuskan siapa pemenangnya. Dan jujur saja, baik (Name) dan Anzu tidak tahu apa tujuan mereka mengadakan ini.

DDD? Tidak, festival itupun bahkan masih lama. Lalu, apa yang mereka rebutkan?

"Menurut hasil perhitungan, pemenangnya adalah ...."

Nito sengaja menjeda ucapannya. Para penonton pun semakin penasaran dibuatnya.

"Ayo, Knights! Ayo!" ucap salah satu penggemar Knights.

"Kami-sama, semoga Fine menang," ucap salah satu penggemar Fine.

Nito pun memberikan tatapan serius. "Knights!" serunya.

Seluruh penggemar Knights bersorak bahagia. Namun tidak untuk kedua gadis yang masih kebingungan.

Disisi lain, setelah Fine turun panggung. Eichi sengaja mengajak salah satu membernya, Hibiki Wataru untuk berbicara empat mata dengannya.

"Caramu memang selalu berbeda, Sakuma Rei," ucap Eichi yang mengetahui jika ia dan Wataru tidak sendiri disini.

Dari kegelapan, Rei pun muncul dengan sebuah senyuman penuh kemenangan.

"Ah, Jou-chan selalu sedih belakang ini. Sebagai kakak kelas, aku sangat ingin melindunginya," ucap Rei dengan sedikit bumbu pengalihan.

"Hime-sama yang sedih karena terpisahkan dari sang pangeran. Oh! Sungguh kisah tragis, Romeo! Juliet!" sambung Wataru dengan gerakan khas nya.

"Sudah aku duga jika ini semua adalah ulahmu. Tapi, janji tetaplah janji. Aku akan memfokuskan (Name) pada Knights," ucap Eichi yang tampak tidak bisa melawan Rei dan para gokijin. Setidaknya, hanya untuk saat ini saja ia akan mengalah.

Tidak lama kemudian, pintu pun terbuka. Tampak seorang gadis dengan (hair color) tengah menatap ketiga pria itu dengan tatapan bingung.

"(Name), aku akan memindahkanmu ke unit Knights," ucap Eichi tanpa basa-basi terlebih dahulu.

"K-Knights? Tapi, mengapa tiba-tiba ...."

"Juliet tidak boleh berpisah dari Romeo, (Name)," potong Wataru sembari memberikan setangkai mawar pada (Name).

Sepintas, (Name) berhasil menebak jika ini adalah rencana dari Rei. Mengingat, ia menceritakan banyak hal pada Rei mengenai keinginannya untuk Knights.

(Name) pun tersenyum lebar. Lantas, ia membungkukkan badannya, "Terimakasih banyak!"

"Akhirnya ya, (Name)-chan ada disini."

Suara girly nan manja menyapa indra pendengaran mereka. (Name) berbalik dan menatap kelima member Knights sudah berdiri dihadapannya.

"Arashi ...," panggil (Name).

"Hahaha! Bagaimana, (Name)? Apa kau masih mau sama iblis itu?" tanya Leo.

"Selamat datang, Onee-sama," sambut Tsukasa.

"Jangan sampai kau merepotkan kami, ya," tegur Sena.

"Apa kau senang sekarang?" tanya Ritsu.

(Name) terharu. Ia menganggukkan kepalanya dengan spontan.

"Iya ... iya! Aku senang sekarang," ucap (Name) dengan manik yang menahan air mata.

"Mou! Kalau begitu, mari kita persiapkan masa depan Knights yang lebih cerah lagi! Hahaha!" ucap Leo dengan semangat.

"Tsukinaga-kun, (Name) tetap harus berbagi dengan idol lainnya," tegur Eichi.

Leo pun langsung mengerucutkan bibirnya. Ia memasang tatapan kesal, "Kau ini selalu mengganggu kesenangan orang saja."

Sementara Rei dan Wataru, mereka hanya tersenyum melihat kebahagiaan (Name). Mereka berharap, (Name) semakin bahagia disini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro