Chapter 4 - Berita Baik
Selepas pulang ke rumah Zhu Mingmei langsung menuju ke kamar ibunya yang tidak jauh dari kamarnya. Ibunya sedang duduk di tengah ranjang yang sudah tua.
Zhu Mingmei duduk tepat di sisi kanan Shen Dieyi sambil mengusap tangan ibu yang paling dia sayangi.
"Ibu besok pagi-pagi aku akan berangkat ke Biro Bulan," ucap Zhu Mingmei mengawali kalimatnya.
"Mei'er diterima bekerja di sana?" tanya sang ibu menebak-nebak.
"Ya, Bu aku diterima bekerja di sana," jawab Zhu Mingmei dengan antusias.
"Hati-hati saat bekerja di sana nanti," pesan ibunya.
"Iya, Bu aku akan hati-hati."
Sebenarnya Shen Dieyi tidak ingin putrinya itu bekerja di Biro Bulan. Bekerja di Biro Bulan menyelesaikan banyak kasus yang pasti akan mempertaruhkan nyawa. Apalagi Zhu Mingmei adalah seorang anak gadis, tapi tidak mungkin mencegah anak itu yang keras kepala. Oleh karena itulah Shen Dieyi hanya bisa mendoakan putrinya itu agar selalu dilindungi oleh Yang Maha Kuasa serta tak terjadi masalah saat bekerja.
***
Malam harinya Zhu Mingmei memberitahu kakak perempuannya Zhu Yuanning. Sesuai dugaannya kakaknya tidak mengizinkan adik satu-satunya itu untuk bekerja di Biro Bulan.
"Kau tahu bukan bekerja di Biro Bulan itu berat?" Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan.
"Iya, aku tahu soal hal itu, Jie," jawab Zhu Mingmei dengan tenang. Dia sudah mempersiapkan jawaban untuk setiap pertanyaannya kakaknya.
"Cari pekerjaan lain meimei!" perintah Zhu Yuanning dengan tegas.
"Hanya dengan bekerja di Biro Bulan aku bisa mendapatkan gaji yang lebih besar dari melukis jie ataupun jual sayur-sayuran," jelas Zhu Mingmei yang tak gentar.
"Kakak juga tahu 'kan apa tujuanku bekerja di sana untuk mendapatkan uang yang lebih banyak untuk ibu. Kakak tidak mau melihat ibu cepat sembuh?"
Zhu Yuanning sudah menyerah membujuk adiknya yang keras kepala itu. Hingga akhirnya dia yang harus mengalah. Walau bagaimana pun juga semua itu juga demi wanita yang telah melahirkan mereka berdua.
Gadis itu mengembuskan napas. "Baiklah dilarang pun percuma saja, jiejie akan mengizinkanmu asalkan kau tidak boleh sampai terluka."
"Tentu saja jie aku akan memberantas segala bahaya. Jiejie tidak perlu takut dan cemas." Zhu Mingmei berkata dengan percaya diri tingkat tinggi.
"Baiklah, jiejie percaya," balas Zhu Yuanning kemudian tangannya tertangkap untuk mengusap puncak kepala adik kesayangannya itu.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro