Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAGIAN TIGA PULUH SEMBILAN : Shea, si pemberi rubik.

NOW PLAYING : Christian Bautista - The Way You Look At Me

SELAMAT MEMBACA CERITA SHEA.

***

BAGIAN TIGA PULUH SEMBILAN.

Aku tak berharap kamu mengingatku, meskipun aku sampai detik ini ingatan tentangmu masih terasa begitu jelas.

***

SHEA kini duduk berhadapan dengan Amara. Tadi malam Amara datang dengan membawa kue ulang tahun untuk Gara, dia juga membawa paperbag yang Shea yakini bahwa itu adalah kado untuk Gara. Amara yang mengambil obat dari kamar Gara, sehingga Gara bisa setenang sekarang dan dia tertidur.

Kedua perempuan itu menunggu Gara, seolah akan terjadi sesuatu kepada Gara jika mereka meninggalkannya.

"Jadi lo udah tau ya?" Amara tersenyum manis, senyuman yang menyiratkan perdamaian, lalu dia berdiri dan berjalan ke ranjang Gara, mengelus wajah Gara dengan lembut, "Dia begitu terluka."

Tak ada kata yang harus Shea katakan, memang seperti itu. Gara terluka selama ini dan dia membutuhkan support dari orang-orang terdekatnya.

"Pasti lo kaget," ujar Amara, "dia terlalu banyak menyimpan bebannya sendirian. Dia bahkan dikabarkan menghilang karena menghindari sorotan media akibat penculikan tragis itu. Berita tentang Gara seolah ditutup aksesnya oleh keluarganya sendiri agar Gara tidak sedih melihat pemberitaan disekitarnya. Apalagi kini bebannya bertambah, saat dia harus kembali ke New York sebelum depresinya sembuh, dia pasti sangat tertekan. Gue lebih senang melihat Gara yang ketawa ketiwi, cekikikan dan jahil sama Rangga daripada Gara yang serius dan tak punya perasaan. Dia harus mengkesampingkan egonya sendiri untuk orang banyak, karena jika dia terlalu larut dalam sebuah perasaan, dia enggak akan fokus sama pekerjaannya." Amara kembali menghampiri Shea dan mengelus bahu Shea.

"Makasih, lo ada disaat Gara butuh seseorang." Jelas Amara cemburu, tapi dia juga ingin yang terbaik untuk Sagara, kebahagiaan dan senyuman yang tidak palsu dari wajah Sagara, Amara ingin melihatnya.

Melihat Gara seemosional semalam, dia pasti sudah bercerita banyak kepada Shea, artinya Shea orang yang dapat dipercaya dan dia tak seburuk pikiran dari orang-orang di sekolahnya.

"Gue harus balik," ucap Amara, "uada shooting nanti pagi. Gue titip Gara sama lo ya. Seandainya lo diberikan pilihan, antara Adnan dan Gara, gue harap lo gak akan ninggalin Gara karena dia sendiri, bukan berati lo gak berhak atas Adnan, tapi Adnan mempunyai keluarga yang benar-benar menyayangi dia dan dia tidak sendiri."

Setelah Amara pergi, Shea sendiri. Dia menatap wajah Gara yang damai tanpa beban sekarang begitu manisnya. Yang baru Shea sadari, Gara lebih tampan daripada Adnan. Menghabiskan waktu dengan Gara selama ini, membuat Shea melupakan perasaan sakit karena ditinggalkan Adnan hilang.

"Makasih Gara, gue gak pernah nyesel udah kenal sama lo," ujar Shea, "tapi, melihat lo menangis dan seterluka tadi, membuat gue ingat seseorang yang gue temui dulu."

Karena bosan, dia mencari earphone yang ada di kamar Gara. Shea pernah datang dan membawa earphone di laci aksesoris handphone, namun yang dia dapatkan disana bukan hanya earphone melainkan ada rubik yang sudah Gara selesaikan dan ada secarik kertas dibawah rubik itu.

Gue udah menyelesaikan rubik ini Shea, terima kasih.

Kalimat itu yang tertulis disana. Debaran jantung Shea berpacu dengan cepat saat membaca namanya tertulis disana. Shea merasa bahwa nama Shea yang ada disana adalah untuknya, tapi mengapa Gara menuliskan namanya karena dia sudah menyelesaikan rubik itu dan juga dia mengucapkan terima kasih kepadanya.

Shea menoleh ke arah Gara yang masih tertidur karena efek obat, dia mencari kesempatan dengan menacari petunjuk yang mungkin akan membawanya kepada alasan namanya ada di tulisan itu.

Karena Gara adalah orang yang paham teknologi, pasti dia menyimpan semuanya di laptopnya.

Sial! Laptopnya terkunci.

Dimulai dengan percobaan awal dan password yang umum.

31 Desember 2001

Passwordnya salah.

Percobaan kedua.

garanteng

Passwordnya masih salah.

Shea menatap Gara, memikirkan password apa yang akan dia pakai untuk laptopnya. Shea memejamkan matanya, lalu membukanya perlahan dan menuliskan nama seseorang disana. Nama yang kemungkinan besarnya salah.

Mbak Melati

AJAIB! Laptopnya terbuka. Gara memang tidak bisa ditebak, lalu dia membuka file-file yang mencurigakan di laptop Gara. Ini kriminal, tapi tidak jadi kriminal jika yang punyanya tidak tahu. Sampai akhirnya dia menemukan satu file berisi namanya.

Namun, sialnya file itu dia kunci. Memang hidupnya Gara tidak jauh dari rahasia. Berbeda dengan Shea, yang handphone saja dia kunci karena takut kepencet-pencet dan password yang Shea gunakan saja hanya 123456 itu saja.

Password pertama yang terpikirkan oleh Shea adalah.

Shea jelek

Password salah.

"Ayo Shea berpikir, dia suka ngatain lo apa aja," ucapnya pada dirinya sendiri.

Shea galak

Masih salah.

biasanya percobaan ketiga selalu berhasil.

shea cantik

Bodoh jelas saja salah, Gara kan mengatakan bahwa dia jelek, mana mungkin dia memberi password seperti itu.

Beberapa kali Shea mencoba password yang mungkin Sagara gunakan, sampai akhirnya file itu terbuka saat Shea telah frustasi memikirkan kemungkinan password yang dia gunakan.

potongan nada

Banyak catatan disana, Shea mengklik satu catatan yang tanggalnya lima tahun lalu.

18 Januari 2013

Dia Shea, si pemberi rubik. Kakinya pincang. Katanya, karena jatoh dari pohon.

Lalu catatan itu loncat ke tahun sekarang.

13 Agustus

Dia sekolah di Nuski, pertama kalinya bertatapan muka setelah lima tahun lalu. Tak ada yang berubah, dia tetap ceroboh.

13 Agustus

Shea suka Adnan dan juga dia menyebalkan.

Ada setitik senyuman dari bibir Shea. Dia terus membaca catatan itu, sampai tak terasa waktu sudah pagi. Sekarang Shea ingat siapa Gara. Cowok bule dengan hoodie hitam dan tudung hitam dikepalanya, dia menangis malam itu dan Shea memberikan rubiknya. Padahal rubik itu pemberian dari Orion, katanya biar Shea tidak bosan di rumah sakit.

Shea jatuh dari pohon mangga tetangga, saat dia mencoba mengambil tanpa izin ketika yang punya rumah pergi keluar. Dia yang manjat sedangkan Orion yang menunggu dibawah. Setelah itu sebelah kaki Shea patah, dan dia harus memakai kruk juga kursi roda untuk beberapa waktu untuk memulihkan keadaanya. Sampai detik ini pun Shea tidak terlalu kuat untuk berlari lama.

Saat itulah dia mengenal Lavina, karena rumah sakit dimana Shea dirawat dulu adalah rumah sakit milik Lavina. Lavina menemani hari-hari Shea selama di rumah sakit, bahkan dalam keadaan kakinya pincang sebelah saja, Shea masih nakal, sering keluar kamar tanpa izin, jajan-jajanan yang tidak sehat, Orion selaku kakaknya pun tak bisa menolak karena Shea akan merengut lalu nangis seperti anak kecil.

***

Sagara membuka matanya perlahan, dia mengingat Shea lalu dia mencarinya, namun dia tak mendapati Shea ada disana. Artinya semalam ingatan tentang Shea itu hanyalah bayangan saja, Shea tak ada di sini.

Selama lima menit Gara berpikir tentang kejadian semalam yang terasa begitu nyata, pintu kamarnya pun terbuka. Shea membawa sarapan untuk Sagara.

"Lo udah bangun?"

Sagara tersenyum, tak ada makian seperti biasanya, "Lo semalaman disini?"

"Gue kan janji gak bakalan ninggalin lo." Shea duduk di pinggiran ranjang Gara, Gara mengubah posisinya menjadi menyandar.

"Gue buatin lo bubur," ujar Shea.

Tatapan Sagara melotot, "Buatan lo?!" tanyanya tak percaya

Shea mengangguk, tak ada yang salah dengan ucapannya, "Iya. Kenapa?"

"Rasanya gak terjamin." Gara menggelengkan kepalanya, dia tak mau coba-coba makan masakan yang belum jelas asalnya.

"Tugas gue di rumah itu masak sama cuci piring, jangan bawel, cepet makan!" Shea menyendokan bubur itu lalu dia masukan ke mulut Sagara secara paksa.

Mau tak mau Sagara memakan bubur itu. Rasanya lumayan enak, Shea tak berbohong dan dia tak meracuni Sagara. Sagara senang hari dimana ulang tahunnya berakhir, ketika pagi dia membuka mata ada seseorang disampingnya.

"Makasih ya Shey, lo udah disini. Gak pergi saat lo lihat keadaan gue yang berantakan."

"Gak masalah, mengingat lo adalah cinta pertama gue," ujar Shea polos.

Debaran jantung Sagara berirama tak sesuai pada temponya, dia menatap Shea, begitupula Shea, dia pikir ucapannya barusan tidak akan membuat dia dan Gara menjadi secanggung ini.

"Gue kan si pemberi rubik itu? Orang yang lo anggap spesial? Bodohnya gue, gue gak sadar akan hal itu." Shea menyimpan mangkuk bubur itu di meja, "Saat gue ketemu lo dulu, saat lo nangis malam itu, gue memberikan rubik hadiah dari Orion untuk lo, lalu gue mengatakan bahwa mata lo bagus jadi lo jangan nangis lagi. Gue menganggap lo adalah cinta pertama gue, hanya karena gue suka mata lo yang berbeda dengan mata gue, kulit pucat lo, freckless. Tapi kan itu hanya suka sesaat, gue pun malah lupain lo dan gak kenal lo saat ketemu lagi. Tapi lo masih mengingat gue, gue tersentuh."

Saat ini Gara tak bisa berkata-kata lagi, dia hanya menatap ke arah Shea. Kemudian dia menghela napasnya perlahan, sebelum akhirnya angkat bicara.

"Rubik itu berarti untuk gue, lo ada saat orang tua gue tabrakan malam itu, mereka mau tinggal disini bareng gue awalnya. Gue disana ditemani oleh Arthur dan Dokter Tania, tapi gue meninggalkan mereka memilih sendiri, lo datang dan banyak bercerita tentang diri lo, padahal lo gak kenal gue sama sekali. Lo mengatakan hal-hal yang tidak penting, dari manjat pohon, ngisengin orang, masuk ke lemari saat ada dokter yang akan cek kesehatan lo dan setelah itu lo pergi setelah dipanggil oleh seorang cowok."

Shea tertawa, dirinya tak banyak berubah. Sementara Gara hanya tersenyum, senyuman yang memabukan orang yang melihatnya.

"Gara, gue masih punya satu permintaan kan?"

Gara mengangguk.

"Kue ulang tahun lo, boleh gue makan?" tanya Shea

"Itu permintaan lo?" Gara terlihat bingung.

Shea menggeleng, "Permintaan ketiga gue sederhana." Gara menatap Shea dengan menaikan satu alisnya, "Gue hanya ingin melihat lo selalu tersenyum, boleh kan?"

***

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA SHEA

SEMOGA KALIAN SUKA.

DOUBLE UPDATE?

KOMEN YANG BANYAK :P

***

Jangan lupa follow instagram :

asriaci13

sheaofc

sheakanaka

sagaramiller

adnan_alhaqqi

With Love,

ACI ISTRI SAH DAN SATU-SATUNYA OH SEHUN.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro