Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAGIAN TIGA PULUH : Dihukum Ayah!

NOW PLAYING : MAROON 5 Ft. CARDI B - GIRLS LIKE YOU

SELAMAT MEMBACA CERITA SHEA

***

***

BAGIAN TIGA PULUH

Definisi cewek selalu benar tak berguna di keluarganya, karena kini diganti dengan Ayah selalu benar.

***

SETELAH selesai makan malam Shea langsung disidang oleh Ayahnya. Uang hasil tabungannya berceceran dimeja. Tatapan mata Ayahnya menajam, seolah meminta penjelasan Shea uang sebanyak itu dia mendapatkannya dari mana.

Shea menundukan kepalanya dalam-dalam, selama ini dia selalu curi-curi waktu untuk bekerja, sekedar mengisi musik di kafe, ngeband bersama SALTZ dan yang terakhir adalah pekerjaan dari Sagara.

"Udah pinter cari uang ya kamu, kenapa gak sekalian aja berhenti sekolah dan ngamen dijalan?"

Deg! Perasaan Shea langsung terasa sakit. Mengapa ayahnya selalu mengkambinghitamkan musik?

"Shea mau beli gitar baru Yah, jadi Shea ikut-ikut main musik di kafe," jawab Shea dengan suara pelan, dan dia masih tak berani menatap Ayahnya.

"Mana mungkin kamu main musik di kafe dikasih uang puluhan juta!" suara Ayahnya meninggi, membuat Shea langsung mengeluarkan air matanya.

Shea berusaha menjelaskan semuanya secara jujur dari mana asal uang puluhan juta itu, namun Ayahnya tetap tidak mau mendengar dan menganggap Shea berbohong. Karena menurutnya jika seseorang memberikan uang puluhan juta secara cuma-cuma, pasti ada yang Shea berikan kepada orang itu.

Kali ini, Orion beserta Bundanya tak mau ikut campur, karena Ayahnya benar-benar sangat marah kepada Shea.

Bundanya juga kesal, karena anak gadisnya yang satu itu benar-benar keras kepala sekali dan selalu semaunya sendiri.

Sekali-kali harus lebih dikerasi sedikit supaya dia jera.

"Semenjak kamu ikut band-band gak jelas itu, hidup kamu dihabiskan untuk musik. Apalagi pergaulan anak remaja sekarang mengerikan. Jangan-jangan kamu selama ini pake narkoba?"

"Astagfirullah Ayah, mana mungkin Shey begitu," ujar Orion secara spontan.

Meskipun pergaulan adiknya terbilang sedikit bebas, dia bergaul dengan banyak orang tapi Orion yakin Shea masih berada di jalan yang benar.

"Diam kamu Orion! Jangan bela adik kamu yang jelas-jelas salah ini!" tunjuk Akbar ke arah Orion, Orion langsung diam dan Calista langsung mengelus pundak Orion seolah mengatakan bahwa Orion harus sabar dan tidak emosi.

"Ayah cuma minta kamu sekolah yang bener, apa itu susah buat kamu Shea?!"

Shea menggeleng pelan.

"Kamu boleh suka musik, tapi jangan berlebihan seperti ini! Tugas kamu itu, sekolah. Belajar! Jangan ngecewain Ayah yang udah banting tulang nyekolahin kamu! Kalau kamu seperti ini, kenapa gak sekalian aja berhenti sekolah dan jadi pengamen di jalanan."

"Maafin Shey Yah, tapi Shey dapetin uang itu bener kok, Shey kerja yang halal karena Shey pengen beli gitar baru."

"Ini masalahnya! Semenjak kamu bergaul dengan orang-orang di eskul band itu malah bikin kamu tambah males! Pantes nilai kamu selalu turun, karena waktu kamu dihabiskan untuk hal-hal gak jelas itu! Kerjaan kamu cuma senang-senang aja. Kamu itu udah mulai dewasa Shea, jangan terlalu mengikuti ego kamu saja!" Kilat marah terlihat jelas dari mata Akbar, anak gadisnya ini begitu keras kepala, tak bisa diatur.

Akbar tau kalau Shea begitu berpotensi dibidang musik, hanya saja Akbar menginginkan Shea berpendidikan tinggi, dan mendapat nilai yang bagus daripada harus menghabiskan waktu dengan nyanyi-nyanyi di kafe. Tak semua musisi sukses dibidangnya, kemungkinan besarnya hanya 0,00001% dari banyak orang yang sukses.

Akbar tidak mau anak-anaknya nanti kesusahan setelah dia tidak ada, jadi Akbar menginginkan mereka mendapat pekerjaan yang layak dimasa depan kelak.

"Shea, Ayah kamu bener, tugas kamu sekarang itu sekolah bukan untuk cari uang. Kamu gak kasihan sama Ayah kamu yang udah kerja keras, Ayah cuma pengen liat kamu lulus terus sukses, kamu jangan terus-menerus seperti ini dong, dikasih tau tapi gak nurut, katanya mau sekolah yang bener tapi selama ini Bunda lihat kamu gak pernah ngerjain tugas, belajar, kamu hanya menghabiskan waktu dengan piano, gitar dan gadget kamu, nyanyi-nyanyi gak jelas."

"Tapi kan Bun--"

"DIAJARI SIAPA KAMU NGEBANTAH ORANG TUA SHEA!" bentakan Akbar cukup membuat Shea kaget, dia langsung terdiam tak melanjutkan lagi ucapannya.

"Kali ini Ayah udah cape sama semua tingkah laku kamu! Uang yang gak jelas hasilnya darimana ini Ayah akan sita, gitar-gitar kamu juga Ayah sita kalau perlu Ayah bakar sekalian, dan Ayah juga gak mau kamu bergaul dengan anak-anak band garam kamu itu! Kamu keluar dari eskul band gak jelas itu!" ujar Akbar dengan nada final.

"Ayah boleh salahin Shey, tapi enggak sama temen-temen Shey, mereka orang baik Ayah. Semenjak kenal mereka, Shey jadi mengerti bagaimana rasanya punya mimpi yang tingg dan Shey happy sama mereka jadi mereka gak bawa pengaruh buruk buat Shey."

"Jelas-jelas mereka bawa pengaruh buruk! Buktinya sekarang kamu ngelawan terus orang tua! Ayah cabut ucapan Ayah kemarin, kamu keluar dari eskul band itu besok, kamu gak boleh keluar gak jelas, pulang sekolah langsung pulang gak ada alasan kerja kelompok lagi!"

Mimpi yang baru saja ia mulai langsung dipatahkan kembali oleh Ayahnya. Mengapa orang tua selalu seenaknya sendiri, dan beranggapan bahwa yang mereka lakukan itu hal yang benar tanpa memikirkan perasaan sang anak.

Shea benci Ayahnya yang egois!

"Ayah kan bilang kalau nilai ujian Shea turun baru Shea keluar dari eskul band."

"Ayah berubah pikiran, mungkin aja kamu nanti ujian nyontek atau apapun! Keluar atau Ayah yang maksa kamu keluar dengan datang ke sekolah kamu besok?"

"Yah, tapi pentas seni bentar lagi dan Shea udah latihan, Shey gak mungkin keluar ditengah-tengah seperti ini, kan kasian mereka yang udah nyiapin dari lama. Ini bukan cuma Shey aja tapi udah libatin yang lainnya."

"Apa peduli Ayah, itu cuma band gak jelas, gak ngaruh juga sama hidup Ayah dan kamu."

"Shey gak mau keluar dari SALTZ!"

"Kalau begitu Ayah yang datang ke sekolah kamu bilang sama guru eskul kamu bahwa kamu keluar. Pilih mana?"

"Yah...,"

"Ayah serius bakalan datang ke sekolah kamu kalau kamu tetep ngelawan Ayah!"

Memalukan dan sepertinya Akbar tidak main-main dengan ucapannya. Air mata Shea terus mengalir, namun Akbar tetap keukeuh pada pendiriannya. Menurut Akbar, nilai Shea turun karena dia terlalu bersenang-senang dengan musiknya, dia tidak peduli akan pendidikan, dan di otaknya hanya ada yang penting naik kelas.

Padahal Akbar tau kalau temannya Jessica adalah orang yang pintar, dikira berteman dengan orang yang pintar akan membawa Shea menjadi pintar dan rajin padahal tidak sama sekali. Shea semakin menjadi, dia bahkan sering berbohong sampai dia bisa menghasilkan uang sebanyak ini.

"Iya Shea keluar dari band dan Shea akan selalu pulang tepat waktu, tapi Ayah izinin Shea buat manggung terakhir kali bareng SALTZ di pentas seni," mohon Shea, dia sudah merasa bahwa dirinya kalah akan Akbar.

Definisi cewek selalu benar tak berguna di keluarganya, karena kini diganti dengan Ayah selalu benar.

Akbar tak bergeming dari tempatnya, kemudian Shea menurunkan badannya, dia sujud di kaki Akbar hanya untuk diberi izin manggung terakhir bersama SALTZ di Pensi sekolah nanti tanggal 17 Desember.

Calista yang melihat anak gadinya memohon seperti, lalu membujuk Akbar untuk mengizinkannya. Lagipula Shea mengatakan bahwa ini adalah yang terakhir, sebelum dia keluar dari eskul yang mengganggu itu.

"Ya," ujar Akbar, sebelum akhirnya dia meninggalkan Shea.

Sesuai dengan perkataan Akbar, dia menyita semua alat musik Shea dari kamarnya. Shea tak bisa apa-apa, dia hanya menangis di pelukan Calista.

Orion turut sedih melihat Shea seperti sekarang, biasanya dia selalu saja adu mulut dengan adik kembarnya itu. Tapi, ada perasaan yang sakit seolah dia juga merasakan apa yang Shea rasakan. Orion mendekat ke arah Shea, lalu dia ikut memeluknya, membiarkan Shea menangis dipelukan dia dan bundanya.

"Ayah mau yang terbaik buat Shea, jangan benci Ayah ya," ujar Calista sambil mengelus rambut Shea dengan lembut.

"Sekarang kamu belajar yang rajin, buktiin sama Ayah, nanti Ayah pasti luluh lagi dan biarin kamu belajar musik lagi."

"Kamu buktiin Shey sama Ayah dengan cari beasiswa sekolah musik setelah lulus nanti, kalau kamu dapet beasiswanya Ayah pasti gak akan ngomong apa-apa," ujar Orion.

Ya. Dia masih punya keluarga yang peduli kepadanya, dan ini lebih dari cukup dari apapun. Perjalananya masih panjang, jika Shea bersungguh-sungguh dalam musik seharusnya dia menjadikan ini cobaan untuk meraih kesuksesannya.

Seharusnya, Shea tidak menyerah begitu saja, dia harus membuktikan kepada Ayahnya bahwa ini adalah passion Shea. Dia mencintai musik seperti dia mencintai dirinya sendiri.

Hanya ada satu orang yang bisa membantu Shea, dan itu adalah neneknya Sagara, sesuai dengan obrolan mereka saat bertemu.

***

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA SHEA

JANGAN LUPA FOLLOW :

asriaci13

sheaofc

sheakanaka

sagaramiller

adnan_alhaqqi

With Love,

Aci istri sah dan satu-satunya Oh Sehun.



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro