Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

BAGIAN TIGA BELAS : Si Pemilik Kalung.

NOW PLAYING : Randy Pandugo - Silver Rain.

SELAMAT MEMBACA KISAH SHEA.

[GARA WAKTU KECIL]

***

BAGIAN TIGA BELAS

Bukan kamu yang menyakiti, tapi aku yang terlalu berharap akan hal yang tak pasti.

Masa itu telah berlalu, namun kenangannya tetap dalam kalbu.

***

DIA datang dengan tergesa-gesa, raut wajahnya begitu panik. Bodoh. Dia baru sadar hari ini, padahal kalung itu sudah tidak ada seminggu yang lalu. Ada banyak kenangan dari kalung itu, dan satu-satunya benda dari masa lalunya yang dia punya hanya kalung itu. Dia mengobrak-ngabrik isi tasnya, mengeluarkan semua isinya sampai berceceran di lantai. Teman-teman sekelasnya memperhatikan dia yang terlalu ribut, bahkan sampai melempar-lempar isi tasnya satu persatu.

"Lo nyari apaan deh?" tanya Dea, yang kebetulan duduk di depannya.

"Kalung," jawabnya cepat

"Kalung apa?" Dea kembali bertanya.

"Kalung yang bandulnya persegi dan ada berliannya di dalam." Dia mendeskripsikan bagaimana tampilan kalungnya, dan semoga saja ada yang melihatnya.

"Udah coba cari di ruang musik? Bukannya waktu itu lo kesana bareng Adnan ya?"

"Udah gue cari, gak ada."

"Maaf, kalau boleh tau tadi deskripsi kalung kamu gimana?" Raya yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka langsung mengampiri.

"Bandulnya persegi, ada berliannya di dalam."

Sepertinya itu kalung yang kemarin adik kelasnya temukan, buru-buru Raya mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan kalung yang kemarin dia foto untuk jaga--jaga.

"In?" tanya Raya

Dia spontan mengambil ponsel Raya, meneliti kalungnya yang ada di genggaman seseorang. Dia mengangguk, dan yakin bahwa kalung yang Raya foto adalah kalungnya.

"Iya, sekarang ada dimana?"

"Kemarin ditemuin sama adik kelas, namanya Shea, ini nomernya kalau lo mau hubungi dia. Katanya WhatsApp aja kalau mau ambil kalungnya, dia juga bilang kalau dia kelas sebelas IPS 3."

Dia tersenyum lega, kalungnya ditemukan oleh seseorang. Dengan segera dia menyalin nomor yang ada di ponsel Raya.

"Thanks Ray."

"Hm, Oke." Raya tersenyum, dia kembali ke tempat duduknya.

Dengan segera dia mengirimkan pesan kepada orang bernama Shea tadi. Mengatakan bahwa dia si pemilik kalung yang ditemukan oleh Shea, mengajaknya bertemu di suatu tempat untuk mengambil kalungnya.

***

"JES, masa ya ini ada yang bilang kalau dia pemilik kalungnya, tapi dia ngajak ketemu di taman sekolah. Aneh gak sih?" Shea sedikit curiga dengan orang yang mengajaknya bertemu, mana profile whatsappnya tidak ada foto dan juga namanya hanya emoticon alien.

Ini orang nipu kali ya. Tapi, mana mungkin dia tahu kalau Shea yang menemukan kalung itu jika bukan si pemilik asli, karena Shea hanya mengatakannya kepada Jessica dan Raya serta temannya Raya.

"Aneh gimana maksud lo, kan wajar-wajar aja ngajak ketemu di taman. Yang gak wajar itu ketemuan di ruang BK."

"Masalahnya disana itu sarangnya Mbak Melati. Lo kan tau gue punya kenangan buruk disana."

Shea punya kenangan buruk dengan pohon beringin legenda itu. Tiba-tiba rambutnya terkena permen karet, dan itulah alasan mengapa Shea memotong rambutnya sebahu seperti sekarang. Padahal awalnya Shea benar-benar menyukai rambut panjangnya dan dia rawat-rawat. Memang, Mbak Melati sialan.

Tapi, mungkin juga Mbak Melati punya dendam padanya. Karena Shea suka buang air minum sembarangan di tanah dimana pohon itu berada.

"Apa jangan-jangan kalung itu milik Mbak Melati sewaktu masih hidup Sye?"

Bulu kudung Shea jadi merinding. Ah sial, karangan Jessica kali ini membuat Shea bergidig ngeri. Tapi masuk akal juga sih, karena area pertemuan mereka disekitar daerah kekuasaannya.

"Gue temenin deh," ujar Jessica.

"Sama aja bohong, lo kan cewek. Si Mbak Mel sukanya cowok."

"Lo tau gak kenapa namanya Mbak Melati?" tanya Jessica.

"Karena kalau Mawar penjual bakso boraks."

"Sye, serius ah."

"Melati, Merana dalam mati," jeda Shea beberapa saat, "Iya kayanya dia mati aja merana makanya masih gangguin cowok-cowok."

"Otak lo ya Sye, gak pernah waras."

"jadi gimana ini? Gue datang ke taman sekolah apa enggak?"

"Dateng aja, cuma bilang sama yang punya kalungnya jangan deket-deket sarang Mbak Mel."

Akhirnya Shea memutuskan untuk datang sendirian, karena tiba-tiba Jessica sakit perut. Dia minta antar Bimo, tapi Bimo bilang mau nunggu Jessica di UKS. Dan hari itu Danang tidak masuk sekolah, benar-benar menyebalkan.

Shea duduk di kursi yang tak jauh dengan pohon beringin legenda itu, berulang kali dia mengetikan pesan kepada si yang katanya pemilik kalung yang Shea temukan. Satu tangannya menggenggam erat-erat kalung itu, dimasukan kedalam saku jaketnya.

Tak lama ada seseorang yang duduk disebelah Shea dan membuat Shea sediki terkejut karena orang itu datang secara tiba-tiba. Dengan cepat Shea menoleh, dan matanya membulat saat melihat siapa orang yang duduk disebelahnya.

"Ngapain lo duduk disini?!" kalau bertemu dengan orang ini suara Shea sedikit meninggi. Apalagi setelah kejadian di ruang rapat osis tempo hari.

"Ngambil kalung gue yang lo temukan."

"Kalung?"

"Iya."

"Ini kan kalung cewek," ujar Shea sedikit curiga.

"Terus kenapa?"

"Ya aneh aja, apa mungkin lo...." Shea memelankan suaranya, "Belok?"

"Itu kalung nyokap gue." Gara mengulurkan tangannya disertai senyuman.

Jarang-jarang si bule gila tersenyum, tapi Shea langsung memberikannya tanpa bertanya kembali. Kedua sudut bibir Gara naik ke atas membentuk lengkungan yang sempurna. Matanya benar-benar berbinar, seperti telah menemukan apa yang dia inginkan.

"Karena lo udah nemuin kalung ini, gue kasih lo 3 permintaan."

Jelas saja Shea bingung, kali ini Gara benar-benar seperti orang lain. Shea jadi berpikir ulang, mana sifat Gara yang asli. Yang menyebalkan, yang ketus atau yang seperti sekarang di depannya datang dengan senyuman manis tidak mengajak ribut.

Jadi apa Gara mengidap DID Dissociative Identity Disorder, atau orang yang mempunyai kepribadian ganda. Tapi biasanya orang-orang penyandang DID kebanyakan orangnya depresi, dan tidak punya harapan untuk hidup. Gara tidak termasuk hal itu, malah cowok yang kini duduk disampingnya itu seperti punya tujuan dia hidup untuk apa dan siapa.

"Contoh permintaannya, lo mau operasi plastik wajah lo biar jadi enakan diliat," celetuk Gara.

Kembali lagi ke sifat menyebalkannya. Baguslah, Shea jadi tidak was-was kalau Gara dirasuki Mbak Melati atau dia punya kepribadian lebih dari satu.

"Mulai ya lo ngatain gue jelek, suka sama gue tau rasa lo!"

"Iyalah tau rasa, rasa cinta."

"Bener nih 3 permintaan?" tanya Shea, dia mencoba memastikan.

Gara mengangguk. Kalaupun Shea minta dibelikan rumah, mobil, atau handphone pun Gara akan memberikannya.

"Gue mau lo bantu gue untuk lebih dekat sama kak Adnan, lo harus kasih tau informasi tentang dia ke gue." Permintaan itu spontan ada di benak Shea, ya selalu tentang Adnan. Dia masih penasaran dengan Adnan, dan Adnan adalah sosok cowok yang Shea dambakan selama ini.

Meskipun cewek yang bersama Adnan kemarin belum jelas siapa. Dia juga belum bertemu dengan Adnan dua hari ini, Adnan tak terlihat di kantin atau ruang musik.

"Oke, permintaan yang mudah," jawab Gara.

"Oh iya, kak Adnan kemana? Udah dua hari nih gak keliatan, gatau apa kalau gue rindu berat."

"Gak masuk."

"Kenapa?"

"Ada urusan."

"Urusan apa?"

"Mana gue tau."

"Tanya dong, kan lo temennya kak Adnan."

"Ya nanti jadi aneh, dikira dia gue hombreng."

"Kan temen."

"Temenan cewek sama cowok itu beda kali," sewot Gara, dan Shea berdecak sebal.

Gara menghela napasnya perlahan-lahan, lalu dia melirik sebentar ke arah pohon beringin. Gara sempat tersenyum dan melambaikan tangannya, padahal disana tidak ada orang sama sekali. Shea yang melihatnya langsung memukul Gara.

"Jangan nakut-nakutin!"

"Dia emang ada, lagi dadah-dadah ke arah sini," ujar Gara

"Jangan bikin suasana jadi horor!"

"Lo takut setan?" tanya Gara disertai tawa jenaka.

"Kalau Mbak Mel takut, soalnya Orion punya cerita horor tentang Mbak Mel!"

"Mau ngobrol gak sama Mbak Melati?" tawar Gara, jelas saja penawaran Gara ditolak mentah-mentah oleh Shea,

Dasar tidak ada kerjaan sama sekali.

"Gak ah, ngapain coba."

"Mungkin lo pengin tau kenapa dia dinamain Mbak Melati, dia mati karena apa, dibunuh, bunuh diri atau memang sudah waktunya untuk mati? Bagaimana kisah kelamnya dia, sampai dia jadi hantu penunggu sekolah, dan juga suka godain cowok-cowok? Lo gak penasaran?"

Enggak! Shea gak penasaran sama sekali. Dia lebih penasaran siapa cewek yang bersama Adnan daripada asal usul Mbak Melati. Ya, terserah Gara jika dia tau tentang Mbak Melati, mungkin dia ngefans sama Mbak Melati jadinya di stalkerin sampe ke akarnya.

"Mbak Melati gak suka sama lo Sye."

Shea menoleh, kali ini tatapannya lebih serius, "Gak usah ngarang deh lo."

"Eh bener." Gara diam sebentar, lalu dia bertanya kepada angin tentang alasan mengapa Mbak Melati gak suka Shea, Gara mengangguk paham, "katanya dia, lo suka buang air minum sembarangan, yang berasa lagi, jadi rumah dia banyak semutnya."

Deg! Itu memang dosa Shea, dan darimana Gara tau akan hal itu. Shea menatap ke arah Gara meminta penjelasan lebih, namun Gara balas menatap Shea dengan tatapann tidak bercanda seperti yang selalu dia lakukan.

"Kalau gue bilang bisa liat hal yang gak orang normal liat, lo percaya?"

"Lo sepupunya Roy Kiyoshi?"

"Dibelakang lo ada yang liatin."

"Gara jangan bercanda." Shea jadi parno sendiri, dia duduk merapat ke arah Gara membuat tidak ada jarak diantara mereka, namun kali ini tawa Gara benar-benar meledak melihat ekspresi ketakutan dan parno Shea.

"Udah ah." Gara berdiri, namun Shea ikut berdiri juga.

"Jangan ninggalin."

"HAHAHAAHA."

"Puas lo ngetawain gue?"

"Lo udah jelek, liat wajah panik lo makin jelek aja."

"Sialan ya lo rese, Garandong!"

"Dua permintaan lagi, lo mau apa?"

"Nanti gue pikirkan," jawab Shea cepat

Gara mengangguk, "Yaudah, mau gue duluan yang pergi atau lo?"

"Barengan," rengek Shea.

Gara kembali tertawa, dan sepertinya hari ini Gara banyak tertawa. Meskipun pulang nanti dia harus menemui orang yang tidak ingin dia temui. Dan kalau saja bisa Gara memohon, dia tidak ingin berurusan dengan orang ini selama hidupnya, karena dia akan terlihat menyedihkan saat berhadapan dengan orang yang akan ditemuinya nanti.

***
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA KISAH SHEA

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN KOMENTAR YA

KOMEN YANG BANYAKKKK

ADA YANG KANGEN GARASHEA?

ATAU ADNANSHEA?

Jangan lupa untuk follow Instagram :

Asriaci13

Sheaofc

Adnan_alhaqqi

Sheakanaka

Sagaramiller

With Love,

Aci istri sah dan satu-satunya Oh Sehun.




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro