BAGIAN DUA PULUH TIGA : Mencari Kamu.
NOW PLAYING : EXO - POWER
SELAMAT MEMBACA CERITA SHEA
Budayakan Vote sebelum membaca dan Komentar setelah selesai membaca :)
***
BAGIAN DUA PULUH TIGA
Ada perasaan yang patah saat melihatmu bersama dengan yang lain. Rasanya sakit tapi tak berblood.
***
SENIN. Seharusnya hari ini Shea malas masuk sekolah, dia harus panas-panasan upacara bendera, belajar mata pelajaran yang dia benci, waktu istirahat jadi sebentar juga adanya ulangan harian. Tapi, entah mengapa hari ini senyum cerah diwajahnya mengembang, Shea bahagia dia akan bertemu Sagara dan menagih janjinya untuk mencarikan kerja paruh waktu.
Demi mendapat gitar impian, Shea tak peduli jika hari ini dia melewati hari yang berat. Sampai-sampai Jessica bergidig ngeri, karena Shea tidak mengeluh, dia memperhatikan guru yang mengajar juga tak membuat kegaduhan.
"Sye, lo sakit?" tanya Jessica dengan suara sepelan mungkin.
Shea menggeleng, "Gue sehat selalu dong Jess, bahagia lagi," jawab Shea dengan senyum sumringahnya.
Tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Shea, dia langsung mengecek dahi Shea siapa tau panas.
"Lo mau mati Sye?"
"Ngomongnya gak pake bissmillah ih," cibir Shea, dia masih serius mengerjakan soal yang diberikan oleh bu Eni.
"Bissmillah, lo gak mau mati Sye?"
"Atagfirullah Enjesss, ajarin dong soal ini." Shea menunjuk soal nomer dua, dia menyerah tidak bisa mengerjakan soal itu. Padahal, tadi contoh soal yang diberikan oleh Bu Eni dia mengerti, tapi saat diberikan soal dengan sedikit berbeda dia langsung menyerah dan menganggap bu Eni adalah guru kejam.
Contoh aja mudah, saat soal dan ujian MasyaAllah hanya bisa ngelus dada.
"Yaudah." Jessica langsung menjelaskan soal yang dimaksud Shea dengan pelan-pelan. Biasanya Shea akan mengomel dan memilih tidur, tapi kali ini dia memperhatikan apa yang diterangkan oleh Jessica, menyimaknya dengan sepenuh hati.
"Lo kenapa bisa pinter banget sih Jes?" tanya Shea, "Harusnya lo jadi pacarnya kak Adnan, kan lo masuk kreterianya tuh semua, kenapa? Bukannya dulu lo suka kak Adnan?"
Jessica mengembuskan napasnya perlahan, "Iya sih, dulu gue emang kagum sama kak Adnan. Kagum layaknya adik kelas bertemu kakak kelas saat pertama kali yang memberikan kesan membekas dalam ingatan. Tapi, semenjak mengenal Bimo dan abang lo, gue rasa perasaan gue sama kak Adnan hanya sebatas kagum aja."
"Gue pengin pinter, dapat nilai bagus supaya gak dibanding-bandingin sama Orion."
"Lo punya kelebihan kok Sye. Buktinya lo selalu dapat nilai paling tinggi pelajaran kesenian, lo juga bisa hampir semua alat musik, suara lo bagus, kreatif. Gue pengin kaya lo, yang punya tujuan hidup, yang punya mimpi. Sampai detik ini, hidup gue masih abu-abu, belum jelas gue maunya apa nanti."
"Tetep aja, bokap gue maunya gue punya nilai yang tinggi di akademik, barulah setelah itu gue pasti dihargai. Lagian gue udah sering ikut lomba tentang musik, tapi bokap gue belum tergugah hatinya untuk mendukung gue sepenuhnya dalam bidang itu."
"Bokap lo punya harapan tinggi sama lo. Gue yakin lo bisa, kalau semangat lo kaya gini terus. Menyimak pelajaran, belajar dengan sepenuh hati. Karena masalah lo itu satu, males. Bagi lo kalau lo udah gak ngerti, atau lo udah ngerjain satu soal tapi gak ketemu jawabannya atau beda lo pasti langsung males ngerjain dan nutup buku lo. Pikiran lo selalu negatif, beranggapan bahwa soalnya susah sebelum dicoba. Semua itu gak ada yang instan, lo juga belajar gitar dari satu kunci ke kunci lainnya, dulu lo harus selalu melihat untuk mempaskan jari-jari lo, sekarang lo merem aja bisa kan?"
Shea tersenyum. Jessica sedang dalam mode bijak, senang rasanya mempunyai sahabat seperti Jessica. Teman-teman di kelasnya, menganggap Jessica sebelah mata. Mengatakan bahwa dia membosankan, kutu buku yang selalu ingin mencapai kesempurnaan. Padahal tidak seperti itu, Jessica baik, dia tidak serakah akan hal apapun, dia selalu bisa dimintai bantuan. Wajar saja, nilai-nilai Jessica tinggi, dia mengikuti les apapun, Jessica selalu belajar dan membaca.
***
BEL istirahat berbunyi, Shea meminta Jessica untuk lebih dulu pergi ke kantin. Dia mengatakan kalau ada keperluan dulu ke kelas dua belas. Jessica mencibir bahwa yang dikatakan keperluan sudah pasti tentang Adnan. Sekarang Shea memang sedang tergila-gila dengan Adnan.
"Hei Ranggila!" panggil Shea setengah berteriak.
Cowok berambut ikal menoleh ke arah Shea dengan tatapan kesal atas nama panggilannya barusan, tak membuang waktu banyak Shea langsung berlari secepatnya ke tempat Rangga.
"Mau ngapain lo cewek galak?!" ketus Rangga dengan kedua tangannya dilipat didada
"Garandong mana?"
"Si Bule? Ngapain lo nyari temen gue?"
"Bukan urusan lo!"
"Ngomong sama kakak kelas, sopan dikit kek," cibir Rangga.
"Kakak kelas macem lo mah gak perlu disopanin, kalau kaya kak Adnan tuh baru," ujar Shea sambil menujulurkan lidahnya ke arah Rangga. Menyebalkan.
"Adnan mana suka sama cewek bar-bar macam lo."
"Ih, mana si Gara?"
"Gak masuk," ujar Rangga.
"Jangan bohong lo!"
"Bohong dosa, kalau banyak dosa nanti masuk neraka, gue kan mau masuk surga jadi gue ngomong jujur."
"Alah lo kan sama si Garandong suka buat dosa, nerakalah tempat lo hahahaha." Shea tertawa dengan keras, membuat teman-teman Rangga yang lain ikut tertawa sebelum digeplak oleh Rangga kedua kawannya itu.
Rangga menatap ke arah Shea, "Dia belum masuk sekolah dari seminggu yang lalu, mungkin masih betah di kampung halamannya, ngapain lo nyari Gara? Kangen ya? Cieee cewek galak suka sama si bule cieeee."
Kesal di cie-ciein oleh Rangga, Shea langsung menghentakan kakinya dengan keras sebelum akhirnya dia menginjak kaki Rangga sekuat tenaga. Rangga meringis kesakitan, namun Shea tak memperdulikannya. Itulah balasan mengapa bersikap menyebalkan seperti tadi.
"Yaudah deh Ranggila, gue duluan," ujar Shea, "Kakak-kakak yang lainnya saya duluan yaa." Pamit Shea kepada dua teman Rangga yang dia tak tau namanya siapa, tak penting sih.
"Ranggila, apaan? Gue Rangga!"
"Ranggila, Rangga Gila."
"Shelak, Shea galak!" Rangga balas mengatai Shea dengan singkatan.
"Gue enggak galak ya!" sungut Shea
"Lo udah gue masukin ke list cewek galak se-Nuski."
"Bodo amat!"
"Adnan gak akan suka cewek galak."
"Gue anggun tau."
"Mana ada cewek anggun yang suka teriak-teriak, terus ngatain kakak kelasnya gila, mukul orang, gak sopan, itu definisi galak, bar-bar."
"Bodo amat ah." Shea langsung meninggalkan Rangga dan kedua temannya, dia mendapatkan sorakan yang keras.
Ah. Si Gara kemana, katanya hari senin dia sudah sekolah. Dasar pembohong, padahal dia sendiri yang menawarkan permintaan itu dan sekarang dia pula yang tak menepatinya. Dasar cowok kebanyakan janji, Shea harus menghindari cowok seperti itu.
Shea mengeluarkan ponselnya dan dia mengirimkan pesan untuk Sagara.
Garandong
Heh tukang bohong, lo dimana?!
D rmh.
Keyboard lo rusak? BALES YANG BENER!
rumah.
Gue nyari lo di sekolah! Sialan ya lo, bohongin gue. Awas aja kalau ketemu gue cubit lo.
Gue kan cuma bilang balik senin, bukan sekolah senin. Cubit aja, tapi cubit manja ya?
POKOKNYA BALIK SEKOLAH GUE KE RUMAH LO!
Bawain mie ayam babe.
EMANGNYA GUE BABU LO?
Lo minta kerjaan kan? Jadi babu gue, mau?
GAK
Pesan Shea terakhir hanya dibaca oleh Sagara, Shea pikir dia akan mendapat balasan lain. Karena takut bekerja menjadi pelayan Sagara, Shea langsung mengetikkan pesan kembali untuk Sagara. Bisa-bisa dia menyalahgunakan kekuasaannya, membuat Shea tertindas nantinya. Harus diwaspadai, dia tidak boleh terlalu percaya kepada cowok banyak misteri seperti Sagara.
Garandong
Pokoknya kerjaannya bukan jadi pelayan lo!
Harus pekerjaan yang gue suka!
Kalau gue gak suka, lo harus cariin yang lain, oke?
Iya.
Lega rasanya mendapatkan balasan seperti barusan dari Sagara, namun langkahnya terhenti saat dia mendapati dua orang sedang mengobrol ditempat yang cukup sepi. Dua orang itu berada dalam jarak 100 meter dari tempatnya, Shea bisa langsung mengenali si cowok, dia adalah Adnan namun kali ini Adnan kembali dengan cewek misterius yang Shea tidak tau dia siapa.
Ada perasaan yang patah, rasanya sesak, sakit namun tidak berblood.
***
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA SHEA
KALAU AKU BIKIN Q & A buat tokoh-tokoh Shea setuju gak?
Oh iya, minggu depan aku bakalan Open Po novelku The Choice juga novel karya lainku, untuk info lebih lanjut bisa cek di instagram (asriaci13 & duniaaci)
***
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM :
asriaci13
sheaofc
sheakanaka
adnan_alhaqqi
sagaramiller
amaraerilyn
jessica.maharani
joannashamira
***
with love,
Aci istri sah satu-satunya Oh Sehun!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro