BAGIAN DUA PULUH DELAPAN : Tamu Kehormatan
NOW PLAYING : Calum Scott, Leona Lewis - You Are The Reason (Duet Version)
SELAMAT MEMBACA CERITA SHEA.
***
BAGIAN DUA PULUH DELAPAN.
Aku pikir dia cukup berbaya dan aku harus menyingkirkannya dari kehidupanmu.
***
TAK pernah terbayangkan sebelumnya Shea masuk ke hotel semegah ini. Hotel yang biasanya hanya dia lewati saja. Dia pernah bermimpi untuk menginap di hotel ini, tapi mimpi itu menjadi nyata. Shea mengatakan kepada Ayahnya bahwa ada tugas dan harus menginap di rumah Jessica. Jessica pun mengerti, dia membantu Shea.
Berada di ruang make up seperti sekarang sungguh membuatnya nervous. Entah mengapa dia tidak mau menggunakan make up artist, tapi lebih memilih di make up oleh Amara. Kalau sama Amara dia bisa protes kalau tidak suka, meski terjadi adu mulut sebelumnya tapi make up Shea selesai sesuai dengan keinginannya.
"Senyum." Amara menarik kedua sudut bibir Shea.
Shea menepis lengan Amara lalu dia mencebikan bibirnya, "Iya bawel."
"Bersikap ramah, jalan yang anggun, jangan menaikan mata dan memutar bola mata. Jadi, perempuan yang anggun."
"Nyebelin banget sih lo! Nyuruh-nyuruh mulu," ucap Shea sedikit kesal, namun dia tetap mengikuti apapun yang Amara katakan.
"Jangan buat Gara nyesel karena pilih lo." Amara tersenyum, begitu manis, tak salah dia banyak disukai oleh orang-orang, hati dia begitu bersih.
Mungkinkah selama ini Shea yang selalu berpikiran buruk terhadap orang lain? Terkadang, Sagara yang tak mengusiknya pun dia yang mengusiknya terlebih dahulu. Dia mendekati Adnan lebih dulu, lalu bagaimana jika seandainya Adnan tak suka? Tapi karena dia terlalu baik, jadi dia tetap menemani Shea dan mendengarkan obrolan Shea yang sudah sepanjang jalan tol.
"Shami sama Granny bentar lagi akan makan malam. Ini begitu private, hanya akan ada Gara, Shami dan Neneknya Gara. Setelah makan malam selesai, Neneknya Gara bakalan ngobrol sebentar sama lo, lima belas menit paling juga, dan setelah selesai urusan sama neneknya Gara, lo langsung naik ke lantai paling atas di hotel ini. Gara ngundang lo ke acara penyambutan kedatangan Shamira."
Shea terdiam, mencoba mencerna perkataan Amara. Beginikah pergaulan anak orang kaya, bahkan katanya Neneknya Gara mengosongkan satu lantai hanya untuk dia dan juga cewek yang bernama Shamira.
Jujur saja, Shea penasaran dengan cewek bernama Shamira itu. Sepertinya dia begitu spesial untuk Sagara, sampai Sagara memberikan pesta selamat datang untuk Shamira.
Amara benar, dia harus berbaik hati dengan menurunkan sedikit egonya. Sagara sudah baik padanya, dengan memberikan pekerjaan ini, dia membayar dengan nominal uang yang cukup banyak, bahkan dia bisa membeli gitar impiannya yang baru bukan dari temannya Ranya. Tidak ada salahnya, dia bersikap anggun satu malam saja, hanya agar Sagara tak kecewa telah memilihnya.
"Lo harus udah ada disana, sebelum neneknya Gara keluar. Ayo gue antar."
Mereka berdua berjalan menuju ruang makan malam, tak ada satupun tamu disana. Benar-benar menakjubkan. Ada stage kecil disana, lalu dia bisa melihat ada dua orang cowok yang sedang mengobrol disana. Shea tersenyum melihat ke arah keduanya. Adnan dan Sagara, keduanya dalam balutan jas membuat terlihat lebih menawan.
"Kalau yang datang neneknya Gara, kenapa harus sampe sewa hotel begini sih? Kan rumah Gara juga udah luas banget?" tanya Shea.
"Lo gatau? Ini kan hotelnya Gara."
Mata Shea melotot, dia tak menyangka Hotel yang kelas atas ini ternyata milik Sagara. Kejutan macam apa. Shea sekarnag bisa menerima dari mana kekayaan Gara yang begitu banyak, hotel ini banyak cabangnya dan hotel utamanya berada di Amerika. Dilahirkan dari keluarga kaya, apakah membuat Gara senang atau justru sebaliknya?
"Seminggu kemarin Gara balik ke Amerika untuk menghadiri prescon setelah dia ditunjuk menjadi CEO menggantikan ayahnya. Seharusnya gue gak ngasih tau lo, tapi semoga ini membuat lo mengerti Sye dan malam ini lo bisa bersikap selayaknya cewek yang anggun."
Anak SMA seperti Gara? Sudah menjadi CEO, berbahagialah yang menjadi istri Sagara nanti, dia hanya akan menemaninya langsung disaat si cowok mempunyai segalanya.
"Amara, makasih," ucap Shea begitu tulus.
Amara hanya tersenyum tak menjawab.
"Gara..," panggil Amara, namun bukan hanya Gara yang menoleh melainkan Adnan pun menoleh.
Ada senyum cerah di wajah Adnan saat melihat Shea berbeda dari biasanya, begitupula Gara dia takjub melihat hasil karya Amara.
"Thanks." Gara memeluk Amara untuk mengucapkan terima kasihnya, "Lo hebat, bisa membuat cewek sejelek dia menjadi cantik."
"Gue menganggap itu pujian, terima kasih Gara," ujar Shea sedikit sensi.
"Kalau Gara udah menganggap cewek itu cantik, artinya lo lebih dari cantik," ucap Adnan.
"Menurut kak Adnan gimana?" tanya Shea.
"Cantik. Cantik sekali."
"Kak Adnan suka?"
"Ya, suka sama penampilan lo malam ini."
"Oh iya Shea, nanti Adnan akan menjadi teman duet lo di dua lagu, itu di request khusus oleh Shamira dan dia baru memberitahu gue setengah jam yang lalu dan untunglah rumah Adnan dekat dari sini, gue harap lo bakalan hapal lagunya." Sagara memberikan kertas yang berisikan dua buah judul lagu. Untung saja, lagu itu bukanlah lagu berbahasa spanyol hanya lagu normal berbahasa inggris.
Tak percaya! Siapa sih Shamira? Sampai dia bersikap seenaknya seperti ini, kemarin saja mengganti-ganti lagu sesuka hatinya. Tapi, Gara yang biasanya keras kepala, dia menurti apa yang diminta cewek itu. Seberapa penting Shamira untuk Gara?
Biasanya orang kaya selalu dijodohkan. Apakah Shamira adalah calon istri untuk Sagara?
***
SELAGI menunggu Tamu Kehormatan Gara, Shea berbincang sebentar dengan Adnan. Tetapi ada yang beda dari Adnan kali ini, dia menjadi sedikit tertutup dari biasanya setelah Shea mengatakan bahwa dia ingin lebih lama bersama dengan Adnan, bahkan kalau Adnan tak mau memberitahu Shea dimana dia berkuliah, Shea akan tetap mencari Adnan.
Mungkin Adnan merasa sekarang Shea lebih mirip psikopat.
Dua pelayan pria membuka pintu, Shea dan Adnan langsung berdiri dari tempatnya. Melihat Adnan dan pelayan yang ada disana memberi hormat, Shea pun langsung menundukan kepalanya.
Shea bisa melihat Sagara menarikan kursi untuk neneknya. Kemudian tatapan matanya beralih ke cewek yang berada diantara mereka, cewek yang begitu cantik dengan mata birunya. Gaun yang dia kenakan seperti begitu pas dibadannya, Sagara tersenyum ke arah cewek itu. Senyum yang jarang sekali dia perlihatkan.
Sagara memberikan aba-aba kepada Shea untuk segera menyanyikan lagu sesuai urutannya.
Tiga lagu pertama Shea Shea menyanyikannya dengan sempurna, alunan piano yang dia mainkan pun tanpa kesalahan sedikitpun. Namun dilagu keempat, lagi yang diminta oleh Shamira, dia mengalami kesalahan dalam liriknya ada beberapa bagian yang dia lupakan. Memang, lirik spanyol itu begitu sulit dia ingat, bahkan dia jadi tak menikmati menginap di hotel ini malam tadi.
https://youtu.be/d0SUOiooMFs
https://youtu.be/C0fT4tQfITE
Tibalah lagu permintaan Shamira yang memintanya untuk berduet dengan Adnan.
Tapi Shamira keluar dari kursinya dan berjalan ke arah Shea saat Shea akan memainkan pianonya.
"Kamu nyanyi aja bareng cowok disebelah kamu, mungkin kamu lupa lirik dan salah melodi lagi dilagu ini karena kamu bernyanyi sambil bermain piano, jadi gak fokus. Sementara Gara yang akan memainkan piano untuk kalian." Shamira menoleh ke arah Gara, Gara langsung mengangguk.
Permintaan Shamira memang selalu menjadi kejutan. Menyebalkan, lebih menyebalkan dari Amara. Tapi Shea tak berkata apapun, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Meski emosinya sudah berada diubun-ubun dan hampir meledak
Neneknya Gara hanya tersenyum melihat ulah Shamira dan Shamira kembali duduk lalu mengobrol sedikit dengan Granny. Ada tawa diantara mereka. Beda kelas memang, tawa mereka terlihat elegan, sedangkan tawa Shea biasanya slengean.
"Terima kasih, lo berhasil," bisik Gara sebelum dia duduk dibalik piano.
Pujian itu tulus. Biasnaya Gara tak pernah memuji seseorang.
https://youtu.be/ByfFurjQDb0
[Anggaplah itu Shea dan Adnan]
https://youtu.be/BasOoVGlYrw
Shea bisa bernapas lega karena dia mengakhirinya dengan sempurna. Ada senyuman dari wajah Shamira dan neneknya, sebelum akhirnya neneknya memanggil Shea.
"Bisa kita bicara?"
Dari nada bicaranya, sama seperti Gara. Meski perkataan itu terdengar sopan, tapi nadanya menyiratkan bahwa Shea tidak bisa berkata tidak.
"Iya."
"Mari ikut saya."
Shea mengangguk, dia langsung mengekor dibelakang neneknya Gara. Adnan pernah berada diposisi Shea dulu, neneknya Gara menanyakan beberapa pertanyaan yang menjebak hanya untuk tahu niat berteman dengan cucu kesayangannya.
Sagara ragu, apakah Shea akan berhasil atau tidak melihat cewek itu mudah sekali emosi, semoga saja Amara mengajarinya dengan baik.
"Lo khawatir?" tanya Adnan.
"Ya, bukannya jelas?"
"Gue lebih khawatir sama Shamira daripada Nenek lo."
Satu sudut bibir Sagara terangkat, itu sudah jelas. Sagara dan Adnan menghampiri Shamira, Shamira dengan senang hati memeluk Sagara kemudian dia juga memeluk Adnan.
"Suara kamu bagus," ucap Shamira dengan nada tulus, "kamu suka sama cewek tadi?" tanya Shamira langsung ke-intinya.
"Eh...." Adnan cukup terkejut dengan pertanyaan Shamira barusan, namun Sagara menatap kepadanya dan memberi isyarat bahwa Adnan harus mengatakan bahwa dia menyukai Shea.
"Keliatan ya?" tanya Adnan disertai senyum yang dipaksakan.
"Awalnya aku pikir dia harus disingkarkan dari Gara, karena Granny mau ketemu sama dia. Tapi, mendengar cerita Amara kalau dia suka sama cowok bernama Adnan aku langsung minta Gara untuk undang kamu. Keliatannya kalian cocok, kenapa gak berpacaran?"
"Nunggu waktu yang tepat," jawab Adnan.
"Ah seperti itu." Shamira mengangguk, lalu dia menatap ke arah Sagara, "Amara mana?"
"Dia ada diatas."
"Aku jadi lega, gak perlu khawatir kalau ada Amara. Tapi, kamu enggak suka sama cewek tadi kan?"
Gara menggeleng, lalu tersenyum dan membelai rambut Shamira, "Enggak, aku berteman sama dia karena dia gak sengaja nemuin kalung Mommy, untuk membalas kebaikannya aku memberikan dia tiga permintaan tentu saja dia bisa minta apa aja selain cinta."
"Dia sepertinya udah tau aku, mengingat dia follow akun instagramku dan aku juga melihat dia mengucapkan selamat ulang tahun. Menyebalkan ya? Sok akrab."
Atmosfer diantara mereka kini menegang. Adnan tak tahu mengapa, nada bicara Shamira benar-benar seperti cewek-cewek berbahaya. Suara lembutnya menipu, namun dia tau apa artinya Shamira untuk Sagara, jadi yang dilakukan Adnan hanya tersenyum dan mendengarkan apa yang Shamira katakan.
"Kita keatas, nyusulin Amara."
Sagara dan Adnan mengangguk, dia langsung mengikuti Shamira yang berjalan lebih dulu.
Adnan menatap Gara, dan Gara hanya menggeleng pelan. Adnan menepuk pundak Sagara, mengingat dia harus bertahan selama 3 hari dengan kehadiran neneknya dan juga Shamira. Sebenarnya neneknya tak perlu dikhawatirkan, karena dia hanya memantau lingkan Sagara satu tahun sekali. Tapi, Shamira? Hanya mendengar cerita dari Sagara saja, Adnan sudah tau bahwa dia benar-benar berbeda, dia bisa membuat Sagara menurti apapun keinginannya hanya dalam satu kali permintaan.
***
Satu jam telah berlalu, dan Shea belum kembali. Biasanya tak lama obrolan itu, Adnan dan Amara saja hanya membutuhkan waktu lima belas menit. Tapi, Shea tak kunjung kembali.
Sementara Shamira dan Amara menikmati kebersamaan mereka, Amara bisa membuat Shamira lupa bahwa dia sedang bersama Sagara.
"Nenek lo gak berbahaya kan Gar?" tanya Adnan
"Meski berbahaya, Granny gak akan bunuh orang."
"Lo susulin Shea gih," pinta Adnan
"Shamira?"
"Ada Amara."
Gara mengangguk, lalu dia langsung turun ke ruangan neneknya membawa Shea. Namun ruangan itu kosong, artinya Shea sudah keluar dari ruangan itu. Gara mencari neneknya ke kamarnya.
"Granny?" panggil Gara dibalik pintu.
"Dia gagal," jawab suara di dalam kamar.
Tak ada lagi pertanyaan Gara, itu sudah jelas.
Sagara langsung kembali ke tempat dimana Shamira berada, untunglah Shamira tak sadar kalau dia pergi tadi. Terbukti dia masih bersenang-senang dengan Amara.
"Gimana?" tanya Adnan
"Gagal."
***
TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA SHEA
KIRA-KIRA APA PERCAKAPAN NENEKNYA GARA DAN SHEA?
ADA YANG BISA NEBAK?
LALU KENAPA SHAMIRA BERBAHAYA?
***
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW INSTAGRAM :
asriaci13
sheaofc
sheakanaka
adnan_alhaqqi
sagaramiller
joannashamira
amaraerilyn
jessica.maharani
With Love,
Aci istri sah dan satu-satunya Oh Sehun.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro