Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Jealous? For What? You're Mine!


“Pastikan dia banyak minum air putih, dan juga sementara jangan perbolehkan untuk makan makanan pedas ya,” pria paruh baya berjas putih dengan sebuah stetoskop mengalung di lehernya menyodorkan sebuah kertas pada Gun, “Itu resep obat untuknya.”

”Ah, terimakasih.”

“Jangan berikan junk food, kemungkinan perutnya tak akan kuat mencerna makanan seperti itu untuk beberapa hari kedepan.”

“Iya, terimakasih.”

Pria bername tag Dr. Lee Minho itu tersenyum lalu melirik gadis bersurai silver yang kini sedang tertidur di atas ranjang, wajahnya tak sepucat sebelumnya.

“Sudah selesai.”

“Baik, mari saya antar ke depan.”

“Ya, terimakasih.”

•••

Secara perlahan kelopak mata [Name] terbuka, Jong Gun yang setia duduk di pinggiran ranjang sambil memperhatikan wajah gadis itu sontak mendekat.

“Yang mana yang sakit?”

[Name] menyipitkan matanya, ia memegangi kepala sisi kirinya, “Kau siapa?”

Jong Gun mengeryitkan keningnya, “Yang bermasalah itu perutmu, dasar bocah.”

[Name] menyengir lalu mengucek matanya, tangan pemuda bermata hitam itu terulur menghentikan tindakannya, “Jangan begitu, matamu bisa sakit.”

“Aku pingsan ya, Gun?” Gun berdehem, ia mengambil semangkuk bubur di atas meja nakas, kemudian mengaduknya pelan.

[Name] mendudukkan dirinya lalu mengusap-usap perutnya, “Tadi itu sakit sekali.”

“Makan, setelah itu minum obat.”

[Name] membuka mulutnya menerima suapan bubur dari kekasihnya itu, ia berpikir sejenak merasakan bubur di lidahnya, “Kau buat sendiri?”

“Iya, kenapa? Keasinan?”

“Hambar malahan.”

[Name] mengusap sudut bibirnya, maniknya memperhatikan Jong Gun yang mengincip sedikit, “Iya kan?”

“Tidak tuh, enak.” Ucap Jong Gun setelah menelan bubur di mulutnya.

“Beneran?” [Name] menutup mulutnya menggunakan telapak tangan, “Masak lidahku bermasalah sih?”

“Manis kok.”

“Huh?” [Name] menerima suapan lagi, kali ini ia merasakannya penuh teliti, dahinya sampai berkerut tajam.

Gun mengulas senyum tipis, “Enak kan?”

“Hambar,” ucap [Name], tapi ia tetap membuka mulutnya menerima suapan, gadis itu bukan tipe orang pilih-pilih makanan.

Jong Gun menopang dagunya, memperhatikan gadis itu mengunyah, tangannya terulur mengusap pelipis gadis itu yang basah karna keringat, “Panas ya?”

[Name] menggeleng, ia mengusap tengkuknya, “Keringat dingin.”

Menunduk menatap keadaan kaos yang dikenakannya saat ini, basah. Pantas terasa tak nyaman. Gadis itu sedikit menoleh kebelakang kemudian mengusap sprei bekas tempat tidurnya tadi, “Ih, basah.”

“Biarkan,” Gun menarik dagunya agar menatap kearahnya lalu menyuapkan sesendok bubur lagi kedalam mulutnya.

[Name] melirik Gun tak enak, “Kasurmu basah mulu gara-gara aku..”

“Tak apa.”

Langit perlahan berubah warna, matahari tenggelam di ufuk barat. Para burung berterbangan di antara awan untuk pulang ke sarang masing-masing.

Suapan untuk yang kesekian kalinya, sepasang kekasih itu saling bertatapan, “Toh nanti memang akan sering basah.”

“Huh?”

•••

Jin Hobin : Kau itu https ya?

[Full Name] : Maksudmu?

[Name] mendengus geli, ia menatap room chatting dengan seorang laki-laki yang merupakan siswa dari sekolah menengah atas JAEWON. Entah bagaimana bisa pemuda itu mendapatkan nomornya.

Pada awalnya [Name] ingin sekali memaki orang yang menyebarkan nomornya tanpa ijin pada pemuda bernama Jin Hobin ini, namun niat marahnya ia urungkan saat merasakan nyaman saat chatting bersama pemuda itu.

Ia seperti sedang bertukar pesan dengan Yerim, sahabatnya. Ya, beberapa hari terakhir ini ia merasa sedikit kesepian karna sahabat baiknya itu jarang menghubunginya, ia maklum, gadis itu pasti sedang sangat sibuk mempersiapkan diri untuk masuk ke salah satu universitas di Seoul.

Jin Hobin : Ya, karna kalau aku tanpamu hanyalah ://

[Name] langsung tergelak, gadis itu tak terbawa perasaan sama sekali, ia malah tertawa, seolah kalimat gombalan itu hanyalah candaan, poor Jin Hobin.

[Full Name] : XD!!!

Jin Hobin : Kau tak penasaran bagaimana aku bisa tahu kau?

[Full Name] : ??? Bagaimana???

Jin Hobin : Kau dulu pernah ke Gangbuk kan?

[Full Name] : Iya

Jin Hobin : Aku pernah melihatmu, di dekat kedai es krim XoXo, kau bersama cewek rambut biru tua kalau tak salah :)

[Full Name] : What?! Kau menguntitku?!!

Jin Hobin : TIDAK DONG!

Jin Hobin : Orang tampan seperti aku buat apa menguntit?!

[Name] menahan senyumnya susah payah, wajahnya sampai memerah penuh.

“Gila! Dia pede sekali.”

To : Jin Hobin

From : [Full Name]

//555555555555-

“Siapa itu?”

“AAAA!!!” [Name] menjerit kaget, ia sampai melempar ponselnya ke sembarang arah.

“PARK JONG GUN! JANGAN SUKA TIBA-TIBA MUNCUL! BIKIN KAGET KAU TAU!?” bentak [Name] sambil mengelus dadanya.

Jong Gun memungut ponsel [Name] yang tergeletak mengenaskan di lantai lalu meneliti layarnya yang menyala, rautnya langsung menunjukkan tak suka.

“Siapa ini?” selidik pemuda itu.

“Kenalan,” jawab [Name] seadanya.

“Kenalan?”

Jong Gun mengotak-atik layar gawai di tangannya, [Name] menyipitkan matanya curiga, “Kau apain?”

“Blok, buang.”

Pemuda itu melempar ponsel di tangannya kearah [Name], dengan sigap gadis itu langsung menangkapnya.

“Apa?! Kok begitu?!”

Si manik hitam berjalan santai masuk kedalam kamar mandi, ia mengibaskan tangannya, [Name] terperangah.

Manik abu-abunya menatap layar ponsel, nomor milik Jin Hobin benar-benar hilang.

“KENAPA DI HAPUS?!” pekik [Name], kemudian ia mengheningkan cipta teruntuk nomor Jin Hobin yang kandas.

Sementara itu, di dalam kamar mandi, Gun mulai melepaskan pakaiannya, pemuda itu tersenyum miring mendengar teriakan tak terima gadisnya.

“Kau kan milikku..”

•••

“Kenapa kau? Otakmu kemasukan air?” gadis cantik berambut blonde menepuk bahu sahabat karibnya, menyadarkan pemuda itu dari lamunannya.

“H-huh?”

“Kau sakit, Jin Hobin?”

Jin Hobin menggeleng, kemudian ia mengulurkan ponsel di tangannya pada gadis itu, “Lihatlah.”

“Apa-” dahinya yang mulus langsung berkerut.

Calon pacar : JANGAN SOK KENAL DEH DASAR BERUANG ALASKA!

-Nomor anda telah diblokir oleh Calon pacar-

“What the heck..?” ia menatap miris pemuda berkacamata hitam plus topi di sampingnya itu.

“Aku mirip berapa persen dengan beruang alaska, Kim Miru?”

“S-seratus- Shit! No! No! No! Nol persen!”

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro