She Owns the DEVIL Prince | Part 34 - Take Control
HAPPY READING!
JANGAN LUPA KOMEN SAMA BINTANG KECILNYA ^^
*
"Well, good night," balas Javier sembari mengedikkan bahu.
Hanya hal kecil yang membuat benak Xavier berdebar, dan sudah pasti itu akan membuat Xavier menyunggingkan senyum jika kata-kata Javier tidak lagi terdengar.
"Besok Katherine datang, baik-baiklah padanya. Anggap saja itu balas budimu setelah aku menyelamatkan nyawamu di Rusia. Sekarang kau tahu jika kau berhutang kan?"
Oh, damn!
___________________
Play list : Ariana Grande - No Tears Left To Cry
https://youtu.be/ffxKSjUwKdU
Your Playlist
***
"Terima kasih!" Xavier langsung berseru, membuat Javier yang baru melangkah menjauh langsung menghentikan langkahnya dan menatapnya dengan pandangan bertanya.
Damn, Javier tidak tau seberapa geram Xavier sekarang. Lucero... Lucero... dan Lucero... Xavier benar-benar muak.
"Terima kasih sudah sangat menjelaskan jika hubungan kita sudah bukan orang tua dan anak. Jujur saja, aku masih belum pernah mendengar ada orang tua yang mengungkit jasanya pada putranya," ucap Xavier sembari tersenyum miring.
Tapi bukannya marah, Javier malah membalas senyum Xavier dengan senyuman mengejeknya. "Jadi sekarang kau mengakui jika kau putraku? Kemarin kau kemana saja?"
Holy shit. Si bastard ini benar-benar pintar berkelit.
Akhrinya, menolak merespon ucapan Javier-karena sudah pasti posisinya telah skakmat, Xavier lebih memilih menoleh pada Anggy.
"Mom... Jika kau butuh bantuan untuk mengurus peceraianmu aku siap."
"This little bastard! Berhenti menggunakan Mommymu sebagai senjata!" teriak Javier marah.
Heh? Senjata? Tidak. Xavier hanya menunjukkan Anggy jalan yang semestinya.
"Kau dengar sendiri kan, Mom? Dia itu ayah para Lucero Lucero itu. Setelah mengangkat Andres sebagai anaknya, dia juga ingin mengangkat Katherina. Tadi saja dia menyuruhku untuk baik pada Katherina. Lagipula Andres dan Katherine bermata biru, jangan-jangan mereka memang-"
"Tutup mulutmu, Xavier!" sela Javier sengit.
"Kau pikir semudah itu membuat Ibumu bercerai dariku? Sekali lagi kau mengatakan itu aku akan benar-benar meratakan Adams Groupmu! Aku tidak bercanda!"
Xavier langsung menatap Javier dengan pandangan mengejek. Cih, omong kosong apa itu? Memangnya dia pikir bisa semudah itu? Xavier saja sudah mengalahkannya dalam tender berkali-kali.
Dan Xaveir sudah akan mengatakan apa yang ada di kepalanya ketika suara riang Aurora terdengar menginterupsi mereka.
"Wah... Kau bisa? Lakukan, Sir! Aku mendukungmu!"
Holy shit! Wanita ini....
Xavier menatap Aurora dengan tatapan memeringatkan, tapi bukannya takut, Aurora malah berkata lagi. "Kau tahu? Aku sudah sangat lama ingin mengundurkan diri dari kantor putramu. Tapi Xavier tidak mau. Lebih baik kau gusur saja sekalian , aku berjanji setelah itu aku akan melamar menjadi sekretaris di tempatmu," tambah Aurora lagi.
"Cinderella...." Xavier langsung memeringatkan Aurora dengan nada rendahnya. Damn. Wanita ini membuat Xavier ingin sekali membungkam mulut Aurora dengan ciumannya sampai kehabisan napas sebagai hukuman!
Tapi sepertinya bukan hanya Xavier, karena selain Anggy yang hanya tertawa geli, Javier sudah menggeram kesal mendengar ucapan Aurora. "Kau meragukanku?" tanya Javier geram.
Sepertinya lelaki ini malah berpikir Aurora mengatakan itu dengan niat sarkas. Well, mau tidak mau itu membuat Xavier memikirkan hal yang sama. Lagipula, mana mungkin Aurora membela lelaki yang sudah menghinanya?
Tapi sekali lagi.....
"Tidak. Siapa yang meragukanmu, Sir! Aku benar-benar ingin resign dari Adams Group. Gajinya kurang besar," ucap Aurora yang membuat Xavier menatapnya dengan pandangan memeringatkan. Shit. Sebenarnya wanita ini ada di tim siapa?
"Aku tidak butuh sekretaris baru. Sudah ada Betesda."
"Apa sekretarismu yang sekarang juga merangkap sebagai tunanganmu, Sir? Jika belum aku mau menjadi sekrtearismu yang baru. Nanti kau bisa seperti Xavier; tunangan dan sekretaris jadi satu. Jadi kau bisa menciumku dimana-mana."
"W-what?!" Xavier langsung berteriak shock mendengar ucapan Aurora. Tidak hanya Xavier, Javier juga langsung memijit keningnya. Sepertinya dua beruang ini sudah give up dengan otak gesrek Aurora.
"Dasar. Wanita sinting!" umpat Javier sembari melangkah menjauh sebelum seruan Aurora kembali menghentikannya.
"Mr. Javier Leonidas. Jika kau memang bisa menghancurkan Adams Group, kenapa tidak kau lakukan sejak dulu, Sir? Bukankah kalian brmusuhan? Kau tahu, prilakumu itu membuatku mendapatkan dua opsi kemungkinan. Yang pertama, itu hanya omong kosongmu saja, atau yang kedua, kau yang tidak mau?" ucap Aurora, kali ini tanpa nada gurau meskipun senyuman geli masih terpasang di wajahnya.
Jujur saja, ucapan Aurora membuat Xavier ikut memikirkan ucapan Aurora. Terlebih bukannya menggubris, Javier langsung melangkah lagi. Ah, tapi itu malah membuat Xavier tersenyum miring. Semuanya jelas-jelas hanya omong kosong Javier.
"So, Little bear... Kau dengar tadi kan? Jangan menyuruh Mommy menceraikan Daddymu. Karena bukan Angeline Lucero yang akan menggantikannya, tapi Aurora Regina. Kau tidak mau menjadi anak tiri Aurora kan?" kekeh Anggy yang sudah bangkit dari duduknya. Sepertinya wanita ini sudah akan pergi dari ruang makan.
Aurora sendiri merespon itu dengan tawa lepas disertai gelengan berbeda dengan Xavier yang langsung menggeram. "Aku hanya ingin Mommy bahagia."
Anggy menghela napasnya panjang.
"Kalau begitu berbaikanlah dengan Daddymu. Atau kalau kau memang ingn aku berceria, carikan dulu Jabear yang benar-benar mirip dengan Jabear, baru aku mau," respon Anggy cepat sembari memberikan tatapan gelinya pada Aurora.
Aurora mengannyik mengamini sepabari tertawa lepas. Sungguh... Javier dan Anggy benar-benar terlihat sebagai pasangan idaman semua orang. Dia sama sekali tidak mengerti jalan pikir Xavier yang ingin memisahkan keduanya.
"Xavier!"
Baru saja Aurora bangkit dari duduknya, Xavier sudah menarik tangannya dan mendudukannya di atas pangkuannya dengan sigap. Damn.Padahal dia baru saja akan pergi seperti Anggy. Posisi seperti ini tentu saja itu membuat Aurora panik.
"Menjadi sekretaris Javier Leonidas? Merangkap sebagai tunangannya. Wow! Cinderellaku sudah hebat ya. Kali ini bahkan dia menawrkan dirinya tanpa perlu dipaksa," ucap Xavier dengan nada santai, tapi pandangan mata biru tajamnya membuat Aurora tahu jika badai sudah datang.
Oh, lord... Ini tidak baik.
"Xavier aku hanya-"
"Kau harus dihukum, Aurora Regina."
TO BE CONTINUED.
______________________
HOPE YOU LIKE ITTTT!!!!!!!!!!!!!
JANGAN LUPA KOMEN YANG BANYAK, VOTE SAMA SHARE KE SOSMED KALIAN YA!
Pendek dulu ya. Siapkan hati dan umpatan buat next chapter :P
See you soon! Sayang kalian :*
With big kiss,
Dy Putina.
Istri SAH Sean O'Pry. Istri pertamanya Justin Bieber. Selingkuhannya Shawn Mendes. Pacarnya Marc Marquez. Kesayangannya One Direction. Pelakornya Zayn Malik. Yang dikejar-kejar Luke Hemming
Note : Makasih usulannya kemarin ^^
Hehe.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro