Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Break syuting

Setelah syuting by bellassson

Chapter 4: Break Syuting

Pair: Tian Xuning x Chang Huasen (#xuxurusen #xxrs), Zhang Linghe x Zhai Xiaowen (#hewen)

Saya tidak mendapat keuntungan apapun dengan menulis fanfiksi ini, murni hanya untuk asupan semata.

Segala hal yang ada disini mungkin tidak sesuai dan melenceng dengan kenyataan untuk kepentingan cerita dan semata hanya imajinasi penulis. Kemungkinan out of character dengan banyak gula. Belum sanggup bikin mereka angst karena beefleaf udah angst.

Selamat membaca.

***

Tian Xuning sedang break syuting. Minum sebotol teh dingin ditemani angin sepoi-sepoi yang bersaing dengan teriknya panas. Meletakkan minuman di pangkuan diganti mengambil mini fan.

Syuting di musim panas dengan kostum berlapis memang bukan ide yang bagus. Apalagi di luar ruangan. Untungnya ada pohon rindang yang bisa menghalangi teriknya matahari.

Tian Xuning memperhatikan staf yang juga bercucuran keringat membawa barang kesana-kemari. Kameramen dengan set kamera super berat menyorot ke arah Zhang Linghe dan Zhao Xiaowen. Penanggung jawab make up sibuk membenahi helai rambut dan riasan bedak.

"Xiao Tian, liat sini!" Namanya dipanggil, Xuning menoleh ke arah sumber suara disusul bunyi 'cekrek'.

Chang Huasen tersenyum memandang hasil jepretan yang muncul keluar dari kamera polaroid. Huasen mengibaskan pelan hingga wajah Xuning perlahan muncul dengan jelas. "Liat bagus kan?" Huasen memperlihatkan kepada Xuning dengan senyum puas.

Xuning mengangguk sebagai jawaban, kemudian memperhatikan polaroid di tangan Huasen. "Kamu beli baru lagi?"

Huasen cengar-cengir, "Hehe, iya."

"Baru dateng kemarin," lanjutnya.

Xuning bergumam pelan. Membiarkan Huasen bereksplorasi dengan kamera barunya.

"Xiao Tian, liat sini lagi." Huasen menyelipkan sebelah matanya ke lensa kamera. Terlihat dia sedang berkedip. Xuning berpose. Huasen memberi aba-aba menghitung.

"Satu, dua,tiga."

Bunyi 'cekrek' halus terdengar lagi.

Huasen sekali lagi mengibaskan lembar foto yang baru muncul dari lubang kamera. Ia memperhatikan hasil bidikannya kemudian berkomentar, "Gayamu kayak Hexuan aja, sok cool."

Huasen memperlihatkan hasil foto Xuning dengan pose diam tanpa ekspresi sorot mata tajam melihat ke arah lensa kamera. "Padahal biasanya foto pake pose alay."

"Enak aja." Protes Xuning. "Sekarang kan lagi pake kostum Hexuan, ya harus menjiwai peran dong."

"Iyain aja deh." Huasen tak lagi menanggapi. Ia mendekatkan kursi ke sebelah Xuning. "Ayo coba foto bareng." Huasen sudah siap dengan pose andalan, peace.

Xuning reflek mendekat, merangkul tangannya di bahu Huasen. Sebelah tangannya berpose peace seperti Huasen. Kamera polaroid tidak seperti kamera digital, jadi Huasen harus mengira-ira posisi agak keduanya masuk ke dalam bidikan.

Bunyi 'cekrek' lagi. Huasen menunggu hasilnya. Tak lama ia tersenyum puas. Bidikannya tidak meleset juga tidak terlalu buram. Posisi mereka berada pas di tengah foto.

"Aku memang hebat." Huasen memuji diri sendiri diselingi suara cekikikan. "Duh sok kepedean banget sih." Lanjutnya berbanding terbalik dengan pernyataan sebelumnya.

"Gapapa, yang penting lucu dan menggemaskan." Timpal Xuning.

Huasen tersenyum tersipu-sipu menutup wajah merahnya dengan kamera polaroid yang ukurannya cukup besar. "Ih, Xiao Tian, apaan sih!"

"Emang ya orang bucin itu berasa dunia milik berdua aja." Zhang Linghe yang datang mengganggu dengan kostum basah kuyup.

"Apaan sih, syirik aja." Ejek Xuning.

"Enak aja! Kalian dipanggil direktur tuh daritadi, ga denger pasti." Linghe menunjuk ke arah direktur yang sedang bersiap untuk take berikutnya. Penanggung jawab kostum melepas kostum merah Linghe yang basah.

"Ya udah, yuk." Huasen berdiri setelah menyimpan kameranya. Xuning menunggu kemudian berjalan beriringan untuk pengambilan adegan Ming Yi dan Shi Qingxuan.

*
*
*

Bonus (Hewen)

"Dasar bucin." Gumam Linghe melihat sosok berbaju hitam dan putih itu dari belakang.

Linghe selesai mengeringkan diri dengan asal-asalan. Ia menghampiri asisten Xiaowen yang hendak memberikan handuk kepada Xiaowen tapi segera Linghe ambil. "Biar aku aja, jie."

Linghe menghampiri Xiaowen yang sedang melepas kostum luar yang sama-sama basah membelakangi Linghe di sebuah tenda yang disiapkan oleh staf. Linghe segera menutup tubuh Xiaowen dengan handuk, "Jangan sampe kamu sakit."

Xiaowen terkejut saat berbalik melihat Linghe. "Kamu ngapain disini, ge?" Xiaowen celingukan. "Gimana nanti kalo ada paparazi?" Tanyanya dengan nada takut dan khawatir.

"Aku udah cek kok, disini aman." Linghe mengeringkan kedua pipi Xiaowen dengan handuk.

"Awas nanti kalo tiba-tiba muncul video kita di weibo." Gerutu Xiaowen membiarkan Linghe mengeringkan dirinya.

"Tenang aja, aku langsung singkirin kalo ada yang berani." Ujar Linghe dengan penuh percaya diri.

"Menjiwai banget jadi Huacheng, ge." Komentar Xiaowen sambil menautkan alis.

"Hahahahaha." Hanya dijawab dengan kekehan tawa dari Linghe.

*

Terima kasih sudah membaca

Salam,

Bella

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro