Bangun Tidur
Setelah syuting by bellassson
Chapter 5: Bangun Tidur
Pair: Tian Xuning x Chang Huasen (#xuxurusen #xxrs)
Saya tidak mendapat keuntungan apapun dengan menulis fanfiksi ini, murni hanya untuk asupan semata.
Segala hal yang ada disini mungkin tidak sesuai dan melenceng dengan kenyataan untuk kepentingan cerita dan semata hanya imajinasi penulis. Kemungkinan out of character dengan banyak gula. Belum sanggup bikin mereka angst karena beefleaf udah angst.
Selamat membaca.
***
"Huasen..." Xuning memanggil dengan lembut.
"..."
"Chang Huasen..." panggilan kedua.
"..."
"Xiao Chang..." panggilan ketiga diselingi menggoyangkan bahu Huasen dan mencubit pelan hidung dan pipi Huasen yang menyembul dari balik selimut.
"Ngh..." akhirnya ada respon meski hanya gumaman dan pindah posisi membelakangi Xuning.
Tian Xuning menghela napas. Bukannya apa-apa, tapi tiga puluh menit lagi mereka harus stand by untuk make up syuting hari ini. Xuning sudah membangunkan Huasen sebelum mandi. Sampai Xuning selesai mandi, Huasen masih saja terlelap dalam mimpi. Bunyi alarm yang sudah disetel berdering keras seperti hanya angin lalu.
"Padahal tadi alarmnya keras banget lho, aku buru-buru keluar buat matiin biar ga ganggu kamar sebelah, dianya masih aja molor." Gumam Xuning lagi.
Huasen tipikal yang sulit bangun pagi. Mungkin karena itu Huasen dan Xuning yang juga dulunya berteman sebelum masuk ke project drama ini ditempatkan dalam satu kamar. Agar ada yang membangunkan Huasen setiap pagi.
"Xiao Chang ayo bangun, nanti terlambat make up. Dimarahi jiejie juga lho kalo ga cepet bangun." Xuning menggoyangkan keras bahu Huasen.
Huasen lagi-lagi mengerang dan menjawab dengan tidak jelas, "lima menit lagi, ya?" Kemudian kembali tidur.
"Aduh ni anak tidurnya kayak kebo." Gumam Xuning.
"Kamu kan kalo mandi juga lama, ga ada lima menit lagi." Ujar Xuning. Ia menghela napas lagi karena Huasen tidak merespon.
Biasanya dengan sekali atau dua kali panggilan Huasen akan segera bangun. Tapi karena semalam syuting lewat dari jam yang sudah ditentukan karena ada sedikit kendala, mereka kembali ke hotel cukup larut. Bahkan Huasen tidak mengganti baju dengan piyama sebelum tidur.
Tian Xuning tiba-tiba mendapatkan ide yang cukup membuatnya menyeringai untuk membangunkan Huasen. Ia menarik kasar selimut yang dipakai Huasen hingga tergeletak di lantai. Huasen sedikit meringkuk karena tiba-tiba udara menjadi dingin. Xuning naik ke tempat tidur, mengubah posisi Huasen menjadi terlentang kemudian melakukan push-up di atas Huasen sambil sesekali mencium pipi, hidung dan bibir Huasen.
"Ayo, sayang... hah... kalo ga bangun... hah... aku cium terus lho... hah...." ujar Xuning dengan sedikit terengah-engah.
Huasen menautkan kedua alis merasakan benda basah dan lembut menyentuh pipi, hidung dan bibirnya berkali-kali. Huasen membuka mata. Saat pandangannya terlihat jelas, ia membelalakkan mata dan berteriak panik.
"TIAN XUNING KAMU NGAPAIN!" Teriaknya sambil mencoba melarikan diri tapi kedua tangan Xuning di kiri dan kanan tubuhnya menghalangi. Xuning berhenti, menatap Huasen yang mukanya merah sampai telinga dengan gemas.
"Sedang pemanasan." Jawab Xuning dengan nada santai.
"PEMANASAAN APAAN! CEPAT MENYINGKIR!!" teriak Huasen. Sebelah tangan mencoba menutupi wajahnya yang malu, satu tangan lainnya menghadang tubuh Xuning yang bersiap untuk mendaratkan ciuman lagi.
"Habis kamu ga bangun-bangun, sih." Kata Xuning mencari alasan.
"TAPI GA GITU JUGA!"
Bersamaan dengan itu terdengar ketukan pintu dan sebuah suara, "Xuning, Huasen udah bangun belum?" Itu manager Huasen. Xuning dengan terpaksa turun dari tempat tidur, membukakan pintu dan memberi tahu manager kalau Huasen sudah bangun dan sedang bersiap.
"Ya udah, cepetan ya, sebentar lagi giliran kalian make up." Ujarnya sebelum pergi. Xuning memberi tanda 'ok' ke manager Huasen.
Begitu menutup pintu, Huasen berdiri di belakangnya, bersiap untuk mandi.
"Minggir!" Ujar Huasen ketus dengan sengaja mendorong pundak Xuning dengan bahunya.
"Aduh galak banget, sih. Jadi takut." Goda Xuning. Tidak ada ekspresi ketakutan di dalam nada suaranya.
"Tian Xuning jangan menggodaku!" Teriak Huasen kemudian menutup pintu kamar mandi. Dari belakang Xuning bisa melihat rona merah di telinga Huasen.
Xuning terkekeh pelan sebelum menjawab, "Cepetan ya, udah ditunggu jiejie."
"Iya, tungguin!" Teriakan Huasen menggema di dalam kamar mandi.
"Iya, sayang." Jawab Xuning sambil terkekeh lagi.
*
a/n:
Maaf saya jadi mesum gara-gara video Xuning push up pas live 🙈
Videonya: https://twitter.com/bellasteils/status/1485100855913181184?t=IWCccgXwQGbgOVfRMScpJg&s=19
Terima kasih kepada Ris atas idenya:
Terima kasih sudah membaca
Salam,
Bella
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro