Program Aneh
"KAU MAU AKU JADI APA?!"
Para Ultra menutup telinga lalu menoleh ke asal suara yang menggelegar bahkan sampai ke luar Colosseum.
Sebelum itu mari kita flashback sebelum kejadian ini.
*****
"Baik anak-anak. Seperti yang ibu beri tahu sebulan yang lalu. Akhirnya kalian boleh memilih pelatih/pengawas kalian!"
"YEAY!!"
Sedangkan itu di Ultra Colosseum
"Pelatih? / Pengawas?"
Taro: "Begitu lah."
Taiga: "Seperti apa itu yah?"
Taro: "Ini adalah program agar anak-anak yang masih sekolah bisa menghadapi masa depan nanti, dan juga bukan hanya IGDF tapi beberapa perusahaan dibidang berbeda juga ikut. Tapi kemungkinan ada beberapa yang tidak ikut karena ini juga sekaligus projek nilai tambah untuk mereka."
Zett: "Itu artinya Ultra Brother tambah sibuk dong."
Taro: "Tidak juga."
Zett: "Eh?"
Taro: "Karena Ultra Brother dan Ultra dengan jabatan tertentu tidak boleh mengikuti program ini. Tapi kalian masih bisa untuk menolak jika ditawar dan maksimal satu ultra mengurus 3 anak."
Zett: "Keren, jadi aku dan Taiga juga bisa dong."
Taro: "Tentu."
Taiga: "Bakal ada yang jadi rebutan nih~"
Zero: "Aku tidak ikut, Zett saja sudah membuatku pusing."
Zett: "shisho kejam."
Taro: "Kau juga bisa ikut loh Val."
Valgus: "Ultra gila mana yang bakal milih aku?"
Zett: "Jangan berkata seperti itu Val."
Taiga: "Tapi bakal menarik sih kalau kamu ada yang milih."
Zero: "Tenang saja, aku doain soal itu."
Valgus melihat ketiganya dengan datar lalu berbalik untuk pergi pulang tanpa meninggalkan satu kata pun. Namun sebelum itu dia melihat Kazuto yang berjalan dari arah berbeda. Valgus mengabaikan hal tersebut namun ...
Kazuto: "Valgus, apa ada waktu?"
Valgus: "Ada, kenapa?"
Kazuto: "Aku mau minta kau jadi pengawasku"
Valgus: "APAAAAA?! KAU MAU AKU JADI APA?!"
*****
Kembali ke waktu sekarang
"Astaga ... Sepertinya suaramu mengalahkan Ginga," keluh Kazuto menutup telinganya sementara Valgus masih menatapnya dengan penuh ketidak terimaan.
Valgus: "Aku tidak mau."
Kazuto: "Ayolah ... Kau juga gak ada yang pilih kan."
Valgus: "Bukan itu masalahnya. Kau lupa aku ini apa?"
Kazuto: "Mmm 🤔 seorang Ultra yang paling kuat yang aku tahu."
Valgus: "Aku tidak sekuat itu." -_-
Kazuto: "Apa iya? Bukankah kau pernah mengalahkan banyak sekali Ultra padahal kau cuma sendiri?"
Valgus: "Ultra lain bisa melakukan itu." -_-
Kazuto: "Lalu bagaimana dengan prestasi yang kau tutupi?"
Valgus: "Apaan lagi itu." -_-
Kazuto: "Kejadian Ultra Dark Killer yang rupanya itu ulah dari Beltza."
Valgus: 0_0
Kazuto: "Plasma yang dicuri lagi dan telah dikembalikan lagi. Semua Ultra mengira itu usaha Ultra Brother tapi sebenarnya kau kan yang-"
Valgus: "Aku tidak ada sangkut pautnya!"
Kazuto: "Lalu kenapa saat kau emosi selalu ada reaksi dari Plama?"
Valgus: "Apa maksudmu?"
Kazuto: "Sebelun kau kembali tidak pernah ada sesuatu dengan Plasma Spark. Tapi saat kau kembali akan ada sesuatu seperti petir menyambar, badai, panas, dingin, mendung, dan lain lain. Juga, bahkan makhluk paling bego sendiri pun akan tahu, jika mengamatimu beberapa kali saat emosi pasti akan ada sesuatu dilangit."
Valgus: "Darimana kau tahu soal itu?!"
Kazuto: "Asal kau tahu, bukan hanya Kishi saja yang bisa mencari info." :v
Mendengar itu Valgus hanya bisa terdiam menghela nafas dengan kekesalan yang harus dipendamnya.
Kazuto: "Jadi kau mau?" :D
Valgus: "Nggak." -_-
Kazuto: "Kenapa?"
Valgus: "Sudah jelaskan ... Aku belum punya banyak pengalaman, aku tidak bisa mengajar, dan terlebih ... aku ini lebih muda darimu tahu."
Kazuto: "Aku tidak masalah."
Valgus: "Tetap tidak."
Kazuto: "Plish."
Valgus: "Gak."
Kazuto: "Kau kan gak ada kerjaan."
Valgus: "Tetap tidak."
Kazuto: "Plish."
Valgus: -_-
Zero: "Hei hei ada apa ini? Teriakanmu sampai kemana-mana lo Val."
Valgus: "Maaf kak, tapi dia-"
Kazuto: "Aku ingin adikmu menjadi pengawasku. Boleh kan?"
Sekali lagi suara teriakan menggema diseluruh Colloseum namun kali ini bukan dari Valgus, melainkan dari Zero dan hal itu juga mengejutkan semua Ultra disana.
"KAU MAU VALGUS JADI PENGAWASMU?!"
Kazuto: "Iya, boleh?"
Zero: "Boleh."
Kali ini giliran Valgus yang terkejut bersama yang lain. Valgus menatap kakaknya tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.
Kazuto: "Terimakasih."
Valgus: "Tapi aku belum setuju!"
Zero: "Lakukan saja Val. Toh bisa jadi pelajaran."
Valgus: "Tapi apa yang harus ku ajakan padanya? Lagipula ... Mana ada guru yang ratusan atau ribuan kali lebih muda dari muridnya."
Zero: "Coba saja. Nanti kalau suka bisa keterusan lo."
Valgus: -_-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro