Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

28.Don't Leave Me, Please...

∆episode sebelumnya

"Hei atsumu, bukankah itu hp (name)?" tanya suna menunjuk tangan atsumu. "Eh?"

^~^~^~^

"Kita harus kembalika-" ucapan osamu terpotong saat melihat pesawat (name) yang sudah terbang. Semuanya terdiam.

"Nanti bagaimana cara dia menghubungi kita" yu-chan panik dan berputar putar sambil mengacak rambutnya. "Tenanglah, dia bisa menghubungi lewat orangtuanya kan" kata suna menghentikan yu-chan.

"Oh iya juga" kata yu-chan. "Kalau begitu ayo kita keluar" ajak osamu. "Kita-san diam saja ya dari tadi" yu-chan berbisik ke suna.

"Biasalah, kepergian orang yang dicinta itu... Sangat menyakitkan" kata suna juga berbisik ke yu-chan. "...sejak kapan kamu jadi bijak?" tanya yu-chan.

"Sejak aku mencintaimu~" jahil suna. "A-a-a-apa sih! Gak jelas, udahlah aku duluan!!" yu-chan gugup dan langsung pergi menghampiri ri-chan dan mi-chan dengan muka semerah cabe. Kalau tomat udah mainstream jadi pake cabe aja. Lalu yu-chan menarik mereka agar berjalan lebih cepat. Mereka sudah di depan bandara dan ingin memesan grep.

"Osamu, tolong pegang ini sebentar" atsumu memberika hp (name), dan saat osamu mau mengambilnya tiba tiba...

"Cih ngalangin jalan aja" ada seseorang yang menyenggol tangan atsumu dan hp (name) jatuh. "Belom pernah di spike kepalanya nih orang, untung hp nya gak kenapa napa" ucap atsumu.

Saat atsumu mau mengambilnya tiba tiba ada mobil berkecepatan tinggi melaju ke atsumu dan ingin menabraknya. Insting 'atsumu kenapa napa' nya osamu bekerja dan osamu langsung menariknya. Alhasil atsumunya gak apa apa tapi hp nya udah gepeng kek karakter haikyuu //menangis di pojokan.

"MOBIL SIALAAN!" teriak atsumu. "BAGAIMANA INI?! APAKAH (NAME)-CHAN TIDAK AKAN MENGHUBUNGI KITA?!" yu-chan mulai panik. "BAGAIMANA KALAU (NAME)-CHAN MELUPAKAN KITA?!" mi-chan juga mulai panik. "Bagaimana kalau dia tidak akan pernah kembali lagi ke jepang karna sudah melupakan kita?!" ri-chan ikut panik.

"Ck, mungkin dia tidak akan bisa menghubungi kita untuk beberapa waktu tapi pasti dia akan kembali karna pujaan hatinya disini" kata suna mencoba menenangkan para gadis, para gadis pun mulai tenang saat melihat ke arah shin.

"Ah bagaimana kalau aku menelphon mama dan meminta nomor orangtua nee-chan?" ide brilian keluar dari kepala osamu. "Tumben pinter" kata suna di balas jitakan dari osamu.

Osamu mengambil hp nya dan menelphon kontak mamanya.

TUUT TUUT

Suara telphon terus berbunyi tapi tidak ada balasan, osamu sudah menelphon berkali kali tapi tetap tidak diangkat.

Saat osamu menyerah, tiba tiba ada nomor tak dikenal menelphon osamu. "Halo?"

"SAAAMUU, anakku yang ganteng bagaimana kabarmuuu" suara yang sangat familiar keluar dari telphon. "Mama?".

"Benar! Ini mamamu~ mama miya lezatos!" kata mama miya meniru iklan. "Kenapa mama pake nomor baru?" tanya osamu. "Ooh jadiiiii sewaktu jalan jalan ke danau, mama dan papa naik perahu, tapi karna mama terlalu semangat perahunya jatuuh dan hp mama papa tenggelam di danau" jelas mama miya, osamu menepuk jidatnya.

"Kalau begitu apa mama tau nomor keluarga nee-chan?" tanya osamu lagi. "Kan hp mama tenggelam, jadi mama gak tau deh nomornya. Oh iya (name) pulang ya? Haa kalian harus jaga rumah sampai mama papa pulang nanti malam ya!!" kata mama miya dari telphon.

Osamu kesal dan menepuk jidatnya sangat keras sehingga membuat orang sekitar kaget. "Kalau begitu apa mama sama papa bisa mampir ke indonesia dulu? Hp nee-chan ketinggalan dan terlindas mobil, setidaknya kalau mama kesana kita masih bisa kontakan" pinta osamu.

"... Maaf ya sayang, mama sama papa ada kerjaan yang membuat kita tinggal di jepang cukup lama dan gak bisa kemana mana" suara kecewa keluar dari telephon.

Atsumu merebut hp osamu. "Kalau begitu bolehkah kita menyesul nee-chan ke jepang?!" tanya atsumu. "Gak".

"M-memangnya kenapa?!" atsumu gugup setelah mendengar nada marah dari mamanya. "Kalau kalian naik pesawat, pesawatnya akan jatuh karna pertengkaran kalian yang bisa mengguncang seisi rumah" jawab mama miya dengan nada dingin.

"Maaf..." atsumu tiba tiba minta maaf. "Kalau begitu, terimakasih ma, hati hati di jalan pulang" kata osamu dan menutup telphonnya.

Semua orang yang mendengar percakapannya hanya terdiam. "Berarti kita tidak akan menghubungi (name)-chan lagi ya" kata ri-chan.

"Tidak apa lah, hanya beberapa saat ini" kata suna tapi sebenarnya di hatinya dia juga sedih. "Tenang saja, kalau memang dia sayang kita pasti dia akan menghubungi kita lagi" kata shin tiba tiba, semuanya berfikir sebentar dan mereka semangat lagi. Karna mereka tau, (name) itu... Sangat menyayangi mereka.

2 tahun 11 bulan kemudian...

"Fuuh, lelah sekali, sebaiknya aku cepat pulang" setelah selesai menanam bibit padi, shin melangkahkan kakinya pulang ke rumah. "Tadaima" seru shin saat sudah masuk ke rumah.

"Okaeri shin-chan" jawab nenek dari dapur. "Nenek mesak apa? Sini aku bantu" kata shin menghampiri nenek. "Tidak usah, shin-chan pasti lelah habis dari sawah, lagi pula shina membantu nenek tapi dia sedang ke kamar mandi untuk buang air kecil" kata nenek sambil memotong bahan bahan masak.

"Nenek, biar aku yang memotong- eh onii-chan sudah pulang" keluarlah shina dari alam baka. Gak. Canda.

Keluarlah shina dari pintu kamar mandi dan langsung tersenyum lebar saat melihat shin pulang. "Shin-chan mandi saja, masakannya biar nenek dan shina yang mengurus" kata nenek.

"Iya onii-chan" sahut shina, shin hanya menghela nafas dan tersenyum setelah itu mengambil handuk untuk mandi.

Setelah shin mandi, shin langsung ke meja makan yang sudah tersedia makanannya. "Nenek mau ganti baju dulu ya, bajunya kotor karna berenang di lumpur sama author". Gak. Canda lumpur.

"Bajunya kotor karna gak sengaja numpahin sambal" kata nenek dan pergi ke kamarnya. "Nee, nii-chan..." shina menunduk sambil menguntal ujung bajunya.

"Ya?" jawab shin. "Kapan nee-chan pulang?" tanya shina membuat shin tersentak, shin menatap shina sebentar dan menghela nafas lagi.

"Nii-chan tidak tau..." jawab shin. "Shina rindu nee-chan..." ujar shina sedih. "Nii-chan juga... Sangat merindukannya... Sangat..." ucap shin dengan sedih.

"Nenek come back!!" kata nenek tiba tiba datang entah dari kapan. Mereka pun makan dengan tenaaaang. Tamaaaat.

Gak. Ya kali tamat. Auto di demo readers lagi nih.

Keesokan harinya, secara tiba tiba atsumu menelphon shin dan menyuruhnya untuk datang ke rumah keluarga miya.

"Aku tidak mau." jawab shin jelas, singkat, dan padat. "Yakin gak mau dateng?" tanya atsumu dari telphon.

"Ya-".

"Padahal nee-chan ingin vidio call dengan semuanya looh" goda atsumu. Shin yang mendengar itu langsung mematikan telephonnya dan memakai jaket.

"Shin-chan mau kemana?!" teriak nenek saat melihat shin berlari keluar. "Aku mau ke rumah si kembar dulu!" teriak shin dari pintu depan.

"Hah...hah.." nafas shin terengah engah karna berlali ke rumah si kembar dan sekarang dia sudah sampai. Shin menekan tombol belnya.

Pintu rumah pun terbuka dan terlihatlah elsa yang akan berteriak LET IT GO~ LET IT GO~.

Gak. Wkwkwkwk.

Pintu rumah pun terbuka dan terlihatlah seorang gadis berambut pirang pendek. "Yo kita-san!! Sudah lama tak bertemu!" sapa gadis itu yakni adalah yuki(ta nonton ondel ondel) alias yu-chan. Shin hanya melambaikan tangannya dan masuk ke rumah si kembar.

Saat dia keruang tamu ternyata ada banyak orang. Ada atsumu dan osamu yang sudah pasti tuan rumah pasti ada. Ada suna, ri-chan juga mi-chan sedang duduk di depan sebuah laptop.

"Nah, karna semua sudah kumpul ayo kita telphon nee-chan!!" kata atsumu dan mulai menekan tombol di laptop itu.

Nuuut nuuut nuut.

"Halo?" terlihatlah muka (name) yang sangat dekat dengan kamera. "Nee-chaaaan!!" teriak si kembar saat melihat muka (name).

"TSUMU, SAMU!! Aduh!" dari layar terlihat (name) yang ingin memeluk si kembar tapi lupa kalau itu VC an dan menabrak hpnya sendiri.

Semua orang terkekeh melihat kecerobohan (name). "Nee-chan apa kabar??" tanya atsumu semangat. "Baik!! Bagaimana dengan kalian? Ahh aku sangat merindukan kaliaaaaan" kata (name).

"Kami juga rindu (name)-chan kok!" kata mi-chan. "Eeh?! Ada mi-chan, ri-chan dan...".

"(Name)-chaaan!!" yu-chan merenggangkan tangannya ingin memeluk tapi sadar kalo jauh. "Yu-chaaaaaan!" (name) juga merenggangkan tangannya.

"Waa aku rindu ke bro brokan kita" kata yu-chan. "Aku rindu ritual gosip kita dimalam jum'at" kata (name).

Dan yang mendengarkan hanya bisa sweet drop. "Wey ajak aku juga dong" sela suna. "Weh masih demen gosip nih?" tanya (name). Suna hanya mengangguk dengan bangga.

"Nama akun kita juga udah berkembang loh!! Akun aku kan 'no gosip no laifu' jadi 'my life is gosip' hehe" kata yu-chan. "Bukannya gak ada bedanya?" tanya (name).

"Ih! Beda tau!! Nah kalau dia awalnya 'ayobergosipbersamainarizaki' jadi 'gosip jalan ninjaku' wkwk" lanjut yu-chan. "Hahahaha berkembang ya" (name) tertawa kecil.

"Oh iya apa ada... Shin-kun?" tanya (name). "Aku disini" kata shin. "Selalu disini" lanjut shin dengan senyuman.

(Name) tersenyum dengan sedikit rona merah dipipi. "Aku sangat rindu shin-kun loooh" kata (name). "Kalau begitu kenapa tidak menghubungi?" tanya shin.

"Ooh jadi begini loooh"

FLASHBACK∆

BRAK

(Name) menggebrak pintu rumahnya. "Ibuuu ayaaah!! Hp ku ketinggalan di jepang dan tidak bisa dihubungi belikan aku hp baruuuu" kata (name) tiba tiba.

"Oh baguslah, kalau begitu aku tidak perlu menyitanya" kata ayah (name). "Ha?" (name) kebingungan. "Kamu tidak di perbolehkan bermain hp sampai wisuda" kata ibu (name).

"HAAAAA?!"

∆FLASHBACK END∆

"Begitu deh hehe" (name) terkekeh mengingat kembali. "Haha... Untunglah kamu sudah boleh mempunyai hp" kata shin-kun. "Oh iya besok tanggal 5 ya, artinya besok aku kembali ke jepang yay!" ucap (name).

"BENARKAH?!" tanya semuanya tapi shin gak seheboh itu. "Iyaa" jawab (name).

Dan semua senang mendengarnya, mata mereka bahkan berbinar binar. "Besok aku akan sampai disana kira kira jam 1 siang" lanjut (name).

"Ah bagaimana kalau kita-san yang jemput?" suna menyarankan. "Waah boleh tuh!" jawab (name) senang. "Aku sih mau saja" kata shin padahal mau banget.

"Kalau begitu dadah, sampai bertemu besok!" (name) melambaikan tangannya dan mengakhiri panggilan.

"Besok aku akan bertemu dia lagi..." batin shin yang sedang tiduran di kasurnya, ini sudah malam dan dia sedang bersiap tidur, tapi dia malah jadi semangat karna (name) akan pulang besok. Tapi perlahan rasa kantuk mulai menyerang dan membuat shin tertidur dengan pulas.

Mengapa semua menangis~ BIASALAH padahal ku selalu tersenyum~ BIASALAH.

Suara alarm shin berbunyi dan shin terbangun olehnya. "Apakah shina mengganti lagu alarm hp ku?" kira shin.

Saat belihat jam, jarumnya menunjukan 06.05. Shin bangun dan menuju kamar mandi, setelah selesai shin menuju dapur untuk memasak sarapan tapi shina sudah memasak duluan bahkan sudah tersedia rapih di meja makan.

"Dimana nenek?" tanya shin saat sudah duduk di meja makan. "Sepertinya masih tidur" jawab shina yang menuangkan air kedalam gelas. "Jadi kamu masak masak ini sendiri?" tanya shin lagi.

"Iyaa" shina menuju kamar neneknya untuk membangunkannya. Shin tersenyum kecil "padaha 2 tahun sebelumnya kamu masih suka merengek minta makan, sekarang sudah lebih dewasa ya" batin shin.

"Selamat pagi, shin-chan" sapa nenek yang sudah sampai di meja makan. "Selamat pagi, nek" shin tersenyum ke nenek. Mereka mulai memakan sarapannya dengan tenang.

Setelah selesai, shin memulai percakapan. "Nek, nanti jam 1 aku izin gak ke sawah ya" kata shin. "Boleh, memangnya ada apa?" tanya nenek. "Aku ingin menjemput (name)".

"(NAME)-CHAN KEMBALI?!".
"NEE-CHAN KEMBALI?!".

Nenek dan shina menggebrak meja. Shin menatap mereka kaget. "Iya" jawab shin lalu mata nenek dan shina berbinar. "Yay yay nee-chan pulang yaaaay!!" kata shina sambil berputar putar dan melompat layaknya anak kecil bersama nenek.

Shin hanya menghiraukannya dan melakukan kegiatan yang biasa dia lakukan.

Jam di tangan shin menunjukan pukul 12.30. Shin bersiap dan berangkat dengan bus karna (name) bilang ingin menikmati pemandangan kota yang ia rindukan aseek.

"(Name) dimana ya?" gumam shin yang sedang menunggu di depan bandara. "Shin-kuuun!!" ada teriakan seorang gadis yang sudah pasti (name), shin tersenyum dan (name) berlari ke shin.

TIN TIN CKITT BRAK

"(NAME)!!!".

(Name) tertabrak sebuah mobil dengan kecepatan tinggi yang membuatnya terpental. "(NAME)!!" shin menghampiri (name) yang sudah tak berdaya di tanah. Saat shin mengangkat kepala (name) darah sudah berceceran dan terus terusan mengeluarkan darah dalam jumlah yang banyak.

Orang orang mulai berkumpul dan ribut. Dengan segera shin menelphon ambulan dan memberi tau lokasinya.

"(Name), bertahan ya aku sudah telphon ambulan, jadi tetap denganku oke" shin mengusap pelan kepala (name) yang masih sadar tapi nafasnya terengah engah.

"Aku mohon bertahan ya" ucap shin dan mencium tangan (name) yang mulai mendingin. "Aku mohon, bertahanlah..." shin menatap (name) sendu, tapi dia tidak menangis sama sekali.

"Shin... Kun..." ucap (name) pelan. "Ya?.." shin menjawab, (name) tersenyum dan memegang pipi shin.

"Aku mencintaimu... Dan akan selalu begi...tu..." kata terakhir yang diucapkan (name) sebelum dia pingsan. "(Name)!! Tolong bangun, ayolah bangun! Jangan tinggal kan aku!!Aku bahkan belum memenuhi janjiku untuk melamarmu.." shin menatap sendu (name) yang sangat tak berdaya dan memeluknya, shin masih belum mengeluarkan air matanya. Dia tidak mau menangis karna dia tau klau (name) akan selamat.

Ambulan datang lalu shin langsung menggendongnya ke kasur yang berada di ambulan dengan cepat. Ambulan mulai menjalankan mobilnya sementara perawat yang lain memberikan pertolongan pertama, shin hanya memegangi tangan kiri (name) dan mengecupnya serta cincin rose gold yang selalu di pakainya.

(Name) sudah di pindah kan ke kasur rumah sakit terdekat, dan beberapa perawat serta shin mendorong kasurnya ke ruang ICU.

Saat sudah di pintu ruang ICU, shin dilarang masuk oleh perawat dan shin hanya bisa berjalan kesana kemari dengan rasa khawatir yang amat dalam, tapi dia tetap percaya kalau (name) akan selamat.

Puluhan menit berlalu, shin masih menunggu, terdengarlah suara orang bergerombol yang berlari ke arah shin.

"KITA-SAN!" seru seorang dari gerombolan itu. Saat shin menengok terlihat atsumu, osamu, suna, ri-chan, mi-chan dan yu-chan dengan wajah kekhawatiran mereka bahkan mi-chan dan yu-chan hampir menangis.

"Dimana nee-chan?!" tanya atsumu. "Di ruang ICU..." jawab shin. "Bagaimana keadaannya?!" tanya suna. "Aku tidak tau.. Tapi tadi darahnya sangat banyak" kata shin.

Mereka melihat baju dan tangan shin yang penuh dengan darah. Atsumu dan osamu mulai mengeluarkan air matanya begitu pula para gadis.

"Kenapa kamu tidak menjaganya dengan baik?!" atsumu menarik kerah shin. "Kami sudah mempercayakannya padamu..." air mata atsumu semakin keluar banyak. Shin menatap atsumu dengan dingin tapi terkesan sendu.

"Kenapa kau diam saja?!".

BUGH

Atsumu memukul wajah shin tapi shin hanya diam. "Oy atsumu apa yang kamu lakukan?!" suna menarik tangan atsumu dibantu ri-chan sementara osamu hanya menunduk dengan air mata yang terus mengalir, mi-chan yang melihat osamu langsung menghampirinya dan memeluk lalu dibalas oleh osamu.

Atsumu menatap shin kesal karna hanya diam saja, atsumu ingin memukulnya sekali lagi tapi ia ditahan suna dan ri-chan.

BUGH

"Aku memang tidak berguna..".

BUGH

"Aku malah mencelakakannya...".

BUGH

"Aku memang bodoh...".

BUGH

Semua orang yang melihat terkejut karna shin memukul dirinya sendiri. Dengan segera suna dan yu-chan menghentikan tangan shin. "Stop, kita-san!" yu-chan berusaha menghentikan tangan shin, yu-chan cukup kesusahan karna kekuatan shin yang lebih besar darinya.

"Kita-san!! Memangnya menyakiti diri sendiri bisa membuat (name) pulih?!" kata suna, shin berhenti dan terdiam. Shin menghela nafas kasar lalu duduk di kursi. Shin tidak akan menangis, tidak akan, dia percaya pada (name).

Keluarga miya mulai datang tapi keluarga (name) tidak karna cuaca yang buruk untuk naik pesawat, nenek dan shina juga datang dengan air mata yang mengalir di wajah.

Sudah berjam jam (name) di ICU tapi belum ada tanda tanda keadaan (name) yang membaik. Shin menempelkan kedua telapak tangannya dan mendekatkan ke dahinya sambil menunduk.

"Aku mohon bertahan.." batin shin. Sementara di dalam ICU masih mengurus pendarahan di kepala (name).

Nut nut nut

Detak jantungnya masih normal, tapi kian lama detak jantungnya melemah dan melemah.

NIIIIIIIIIIIIIIT

"Dok, detak jantungnya berhenti!" kata seorang perawat. "Ambilkan AED!" suruh dokter itu.

AED (automated external defibrillator) adalah sebuah alat medis yang dapat menganalisis irama jantung secara otomatis dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan irama jantung.

Detak jantungnya kembali, tapi sangatlah lemah. Di luar ruang ICU shin masih berharap (name) akan sembuh, bukan hanya shin tapi semua orang. Shin terus berharap dan memohon di dalam hatinya agar (name) selamat. Tapi tiba tiba terlintas kata kata yang sangat menggambarkan keputusasaan di kepala shin.

"Jangan tinggalkan aku...".

Nut... Nut... Nut...

"Kumohon...".

NIIIIIIIIIIIT

.
.
.
.

Banyak orang yang sedang berkumpul di sebuah pemakaman, semua orang berdo'a, lalu satu persatu pun mulai pergi.

Disini tinggal si kembar dan shin yang masih menatap batu nisan. "Kita-san, aku dan atsumu duluan ya..." osamu memegang bahu shin dan dibalas anggukan oleh shin. Shin menatap batu nisan itu lalu mengusapnya lembut. Di batu nisan itu tertulis nama (Fullname).

Shin mengelus atas batu nisan itu, dulu yang di elus shin adalah kepala (name), kelembutan dari rambutnya selalu membuat shin tenang. Tapi sekarang, yang terasa sebuah benda kasar yang dingin.

Shin menatap batu nisan itu cukup lama. Saat ini shin benar benar patah hati, ditinggal oleh orang yang dicintai memanglah sangat menyakitkan. Bahkan sekarang mata shin tidak terlihat kilauannya, hanya terlihat kedinginan dan kesedihan yang mendalam. Tiba tiba shin teringat sesuatu.

"Shin-chan, kalau ingin menangis, menangislah, jangan ditahan"

Tapi shin tidak menangis, shin juga tidak mengerti. Shin sangat sedih, tapi... Air matanya tidak keluar setetes pun.

Shin berdiri ingin pulang. "Aku pulang ya... (Name)" kata shin dan melangkahkan kakinya menjauh. Shin pulang berjalan kaki dengan pelan.

Shin menengok ke kanan restoran yang pernah dia kunjungi bersama (name).

"WOO SHIN-KUN, INI SANGAT ENAK LOOH!"

Shin melanjutkan perjalannya dan berhenti saat melihat gerobak es krim yang terasa familiar.

"Nee, ayo beli es krim itu!! Kata mi-chan, coba makan es krim yang gerobaknya warna ungu karna rasanya sangat enak. Aku mau coba ayoo!!"

Shin kembali berjalan perlahan. Semua ingatan tentang (name) mulai terlihat ketika ada beberapa tempat yang pernah dikunjungi di lewati shin.

"Shin-kuuun, lihat kucing itu sangat lucu!"

Ingatan itu terlintas saat shin melewati toko hewan, terlihat kucing yang dulu di puji (name) mati dan ingin dikubur oleh pegawai toko.

Shin terus dan terus berjalan dengan kecepatan yang semakin lama bertambah cepat. Tapi shin tiba tiba berhenti di sebuah tempat. Tempat shin dan (name) bersantai, tempat yang memiliki banyak kenangan mereka selepas sekolah ataupun saat libur. Tempat biasa mereka bertemu.

Sebuah taman.

Taman sepi yang sangat menenangkan. Taman yang mereka kunjungi jika lelah, sedih,marah, ataupun bahagia. Tamannya sepi tapi sangat bersih karna dijaga oleh pemiliknya. Shin melangkahkan kakinya memasuki taman itu dan kenangan kenangan mulai menyerang shin.

"Shin-kuun, aku dikasih boneka kecil dan lucu dari ibu hamil yang aku tolong!!"

"Ah.. Aku lelah karna ujian hari ini"

"Shin-kun aku beli takoyaki, ayo sini makan aku suapin!"

"WAHAHAHA TADI YU-CHAN JATUH KE SELOKAN HAHA"

"Tentu sja aku sangaaat mencintai shin-kun"

"Kan aku sayang shin-kun, jadi ceritakan masalah shin-kun ya?"

"Waah! Makasih shin-kun, tambah cinta deh! Hehe"

"Aku kesal karna samu makan onigiriku!"

"Shin-kun, lihat ada pelangi!!"

"Shin-kun lucu deh hehe"

"Aku mencintaimu shinsuke kita"

Shin merasa tubuhnya lemas dan terjatuh dengan tumpuan lutut. Dan akhirnya air mata perlahan keluar. Seakan alam ikut bersedih, hujan mulai turun dengan deras membuat shin basah, tapi shin menghiraukannya dan terlena dengan kesedihan sang alam.

"... Kenapa?... Harus dia?... Ke.. Napa...".

Air mata shin semakin banyak keluar dan tak henti henti mengalir.

"AAAAAARG KENAPA?! AAAAH" shin mulai berteriak histeris di tengah hujan yang sangat deras. "AAAAAARG hiks HAAAAA" teriak shin lagi.

"Don't leave me... Alone..hiks please.. Don't leave me.. AARG" shin memukul tanah.

"Aku sangat mencintaimu loh, shin-kun"

"Aku juga..." shin memegang kepalanya seperti foto di atas.

"Aku juga mencintaimu... (Fullname), dan akan selalu begitu."

.
.
.

Sudah 3 hari semenjak pemakaman (name), dan shin selalu di hantui ingatan (name) yang tertabrak. Hari ini shin ingin tidur, tapi dia berfikir terlebih dahulu apakah ingatan itu akan kembali di mimpinya? Shin lebih memilih menghiraukannya dan tidur.

.

KRIIIIIIIIIIIING

"Ugh" shin terbangun karna suara alarm. "Hari ini ingatan itu tidak kembali ya..." batin shin setengah sadar. Shin mengambil hp nya dan terlihat foto (name) dan shin di lockscreennya.

Shin menatap itu sendu, lalu melihat ke arah jam yang menunjukan 08.12 yang berarti shin bangunnya kesiangan, tapi ada sesuatu yang aneh.

"Tanggalnya?!" kaget shin saat melihat tanggal menunjukan tanggal 5. "Berarti itu semua m-mimpi" batin shin tidak percaya. "Tapi terasa sangat nyata.." batin shin lagi dapi dia menepis semua pikiran itu dan duduk di kasurnya. Setelah dipikir pikir, alarm shin memang biasa, tidak menggunakan lagu.

"Syukurlah" gumam shin lalu air mata mulai mengalir. "Syukurlah... Aku sangat bersyukur..." shin mengusap air matanya dan bersiap untuk melakukan aktifitasnya.

Shin berlari menuju terminal bus untuk menjeput (name) dan memastikan kejadian di mimpinya tidak menjadi kenyataan. Tapi saat shin tepat berada di taman tempat biasa mereka bertemu, (name) menephon shin dan shin berhenti.

"Halo, (name)" sapa shin sambil terengah engah. "Shin... Kun... Hiks".

"E-eh ada apa (name)?!" tanya shin panik saat mendengar suara (name) yang menangis. "Maaf... Maaf... Maaf... Hiks maafkan aku...hiks" suara (name) pecah saat berbicara yang menandakan dia menahan tangisnya agar bisa berbicara dengan benar.

"Kenapa kamu meminta maaf..." tanya shin selembut mungkin.

"Orang tuaku tidak mengizinkan aku kembali ke jepang... Hiks sampai kapan pun itu" shin yang mendengar itu sangat keget dan hatinya kembali merasakan patah hati.

"Dan aku hanya boleh menghubungi satu orang untuk terakhir kalinya, jadi aku mohon hiks sampaikan ini ke yang lain juga hiks... Maaf... Aku mencintaimu shin-kun..."

TUUUT

Panggilan diakhiri oleh (name), shin yang masik syok hanya bisa terdiam. Shin melangkahkan kakinya ke kursi yang selalu mereka pakai berdua di taman itu.

"Ini lebih baik dari pada dia pergi dari dunia ini... Itu lebih baik... Tapi..." shin meremas baju tepat di dadanya.

"Kenapa rasanya sangat menyakitkan..."

*•The End•*


















Tapi boong hiya hiya!!

Tbc.
Kalian nangis? Kalo gak nangis ya sudahlah. Kalo nangis, kaciaan. Hati kalian kretek kretekkan? Iya sama, aku juga:))
Akhirnya ngegantung lagi wkwkwk.
Mantap. Menangislah kalian para readers, aku senang mempermainkan perasaan kalian NYAHAHHA.
Wahai readersku terzeyenk tolong di vote yaa komen juga biar nih book gak sepi sepi amat😊.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro