Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

uttaran persi akhi|02

Taufan mendengus kesal. Hari ini benar-benar membosankan, tidak ada yang bisa ia ganggu. Cuma ada televisi yang setia menemani Taufan di rumah tante tercintanya itu.

"Gila... Bosan banget"

Taufan udah seperti mayat hidup. Dari tadi dia cuma mencet-mencetin tombol di remot televisi secara acak.

Hingga ada suatu channel televisi yang membuat nya tertarik. Channel itu menampilkan drama india yang sangat mendebarkan, dan juga mengerikan. Judulnya dramanya adalah Uttaran.

"Gilak.... Tapasya cakep banget. Coba dia jadi bini gua, bahh... Bahagia tujuh turunan nih pasti. "

Saat sedang sibuk-sibuk nya menonton televisi, Gempa masuk ke rumah dari pintu belakang.

"Eh, Gem. Dari mana aja? "

"Tadi habis angkat jemuran, bang. "

Gempa mengambil salah satu kain yang ada di dalam keranjang berisi pakaian bersih yang ia angkat tadi.

"Kayaknya itu kain gendongan bayi nga mbak yaya. Nanti bang Taufan antarin ya"

"Hah? Yaya teh saha? "

"Tetangga sebelah, bang. "

"Ohhhh! Yang waktu itu ngasih seblak ke rumah? "

"Iya! Nanti anterin ya, bang. Soalnya nanti Gempa mau pergi ke tukang jahit. "

"Sip! Serahin semuanya ke gua. Lu langsung pergi aja, biar tuh semua kain nya gua yang urus. "

"Eh? Oke kalau gitu. Gempa pergi dulu ya bang! Assalamu'alaikum! " Ucap nya lalu pergi ke luar rumah. Sebelum pergi ia juga mengambil kunci motor miliknya.

Taufan cuma melambai melihat Gempa yang keluar dari rumah. Bukannya segera melakukan tugas yang ia janjikan ke Gempa, Taufan malah lanjut nonton Uttaran.

Film uttaran telah habis, berganti dengan drama india lainnya yang berjudul kulfi.

Taufan mendesah kesal. Sejujurnya ia sama sekali tidak tertarik pada film kulfi, alasannya hanya karena kesal dengan Amayra.

"Ga karena Amayra juga sih... Kulfi nya rada bego juga soalnya, hehe. "

Taufan memilih mematikan televisi. Pandangan nya tertuju pada kain gendongan bayi yang tadi sempat Gempa titipkan.

Senyum cerah seketika terpampang di wajah tampan miliknya. Sekedar info saja, kalau Taufan sudah tersenyum secerah ini berarti dia akan membuat 'drama' nya.

"Astaga~ gimana nih... Jadi pengen ngepet. AHAHAHAHA"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[Name] mendesah lelah. Ia baru saja pulang dari sekolah. Tadi ia mendapat tugas untuk melatih para calon osis untuk kelantikan mereka nanti.

Untung saja [Name] cukup sabar menghadapi para calon osis yang sedikit susah di atur, dan itu sangat menjengkelkan baginya.

[Name] membuka pintu rumah. Tidak ada orang di dalamnya. [Name] celingak-celinguk melihat sekitar, siapa tau ada orang di sana.

"Beh... Orang rumah pada pergi, tapi kok pintu ga di kunci. Mereka ini memang gak berperikekuncian. "

[Name] menajamkan pendengaran nya. ia mendengar suara musik di sebuah kamar, dan itu berasal dari kamar Taufan.

[Name] berjalan dan membuka pintu kamar Taufan dengan perlahan, takut-takut kalau Taufan tiba-tiba kesurupan sama penghuni di sini.

"Bang, lu ga kesu-? "

Ucapan [Name] terpotong melihat Taufan. Saat ini Taufan tengah berkaca, tapi yang membuat [Name] cengo karena Taufan memakai kain gendongan bayi di tubuhnya.

Taufan terlihat seperti mekai kain sari seperti orang india yang pernah [Name] tonton di televisi. [Name] bungkam, sepertinya saat ini ia lebih memilih melihat akting dari sepupu gila nya itu.

"Ya dewaaa~ kenapa ini teriadi padaku?! Kenapa suami ku tidak mengingat ku?! Ahhh~ hidupku benar-benar memalukan. "

[Name] merinding sendiri melihat nya. Apa-apa desahan itu, membuat [Name] sedikit jijik dengan Taufan.

[Name] membuka handphonenya dan mem-videokan Taufan. Ini adalah kesempatan emas baginya.

Taufan terjatuh dengan estetik. Air mata buaya keluar dari wajah uwu-uwu nya. "Ya dewaaa~ tolong aku.... Kenapa dewa.... KENAPA AKU HARUS MENERIMA TAKDIR SEPERTI INI?! ahhh~! "

"BWAHAHA!NGAKAK BANGSAT " Tawa [Name] pecah. Ia sama sekali tak bisa menahan gejolak kebengekan yang ada di dalam tubuhnya.

Taufan syok melihat [Name] yang ada di sana. Semoga saja [Name] tidak melihat kegiatan tidak bermanfaat yang ia lakukan tadi.

"L-lu ngapain di sini? "

"Hm? Tentu saja ngeliat akting mu lah~" ucapnya sambil menunjukkan rekaman video tadi.

Taufan benar-benar mengalami mental breakdance sekarang. Bisa hancur aura ketampanannya kalau video itu di sebar.

"HEH! HAPUS! "

"GA MAU AHAHAHA! "

"ADEK NGEN-"

"mau ngomong apa hayo? [Nam bilang bunda loh nanti! "

"AKHHHH! WHY!!!! "

Bersambung


Sementara itu mbak Yaya:

"Duh... Kain gendongan nya mana ya... "

"Di culik wewe gombel kali, dek. "

"Hus! Sembaran kamu, mas! "

"Ahahaha"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro