Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2

Kertas salinan terakhir baru saja keluar dari mesin. Dengan cekatan, dia menyusun kertas-kertas itu, merekatkan semuanya dengan stecker, memasukkan ke dalam kantong plastik dan menyerahkannya pada pelanggan kedelapan di depannya. Sesekali dia menoleh ke belakang, tepat di balik mesin fotokopi, Bang Maul—yang sehrasunya sudah bangun satu jam lalu—masih mendengkur dengan mulut terbuka. Dan, rasanya, siapa pun bisa melihat organ dalam mansuia lewat mulutnya. 

“Dek, lima rangkap. Bolak-balik, Cepet, ya.”

“Dek, ambil fotokopian yang aku titip tadi pagi dong!”

“Yang covernya gambar gurun.”

Lalu pemuda itu mengobrak-abrik rak. Dan, pelanggan-pelanggan lain kian lama kian berdatangan.

“Dek, jual materai nggak?”

“Permisi ... Mas, ada double tip nggak? Yang gede ...”

“Bang ada map—loh, kok? Jadi kurus ya? hehe ... Abang gembrot yang biasa jaga mana, ya?”

Ata, yang hari ini (sebenarnya seminggu tiga kali) terpaksa jadi abang-abang, mengembuskan napas. Dengan memasang wajah seperti orang yang habis makan belimbing dia mempercepat kegiatannya. Dan dengan kekuatan orang yang belum makan siang, dia berhasil mengerjakan semua tugas yang seharusnya dikerjakan karyawan kios fotokopi ini. The one and the only ... Maul. Yang sedang tidur di balik mesin fotokopi. Dan mengigau soal tahu bulat digoreng dadakan.
Untungnya, Ata cukup terlatih menghadapi situasi seperti ini. Sehingga ia tidak perlu jatuh pingsan seperti yang diperkirakan Maul sebelum dia beranjak tidur.
Setengah jam kemudian, tak ada lagi pelanggan.

Ata bernapas lega. Pemuda itu langsung kembali ke pekerjaan normalnya sebagai siswa SMA; menyelesaikan soal-soal latihan.
Selama setahun ini, selain menjadi siswa biasa di SMA, cowok itu juga ditunjuk  (secara membabi buta) oleh Ellin—Tantenya yang juga kerap melakukan hal yang membabi buta—sebagai pengawas di kios milik keluarganya, lebih tepatnya milik Om dan Tantenya. Meski sempat menolak, Ata tahu dia tidak akan bisa melakukan apa pun. Jadi dengan tabah layaknya Upik Abu, dia menurut. Apalagi ketika Ellin tahu kalau Ata kena skorsing. Wanita itu langsung naik pitam dan menghukum Ata untuk menjaga kios fotokopi.
Ada banyak hal yang Ata temukan selama jadi General Manager Kios FC ini (Jabatan tertinggi sekaligus mengada-ada yang diberikan Ellin) seperti mengenal jenis manusia, benda-benda, bahkan segala jenis data dari pelanggannya. Kadang-kadang, dia menemukan salinan ulangan dan kuis minggu depan, bahkan salinan PR.

Dan, bagi Ata, hal yang biasanya terjadi di tempat fotokopi adalah permintaan memfotokopi, menjilid, atau membeli peralatan alat tulis. Tapi, sepertinya dia harus menambahakan satu permintaan lagi ke dalam unexpectable question list karena, baru saja, seorang cewek datang mengetuk-ngetuk etalase. Membuat Ata yang sudah asyik membaca, menutup bukunya.

Ata mendongak. Cewek itu mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Ata. Matanya yang pekat memandang Ata. Dan dengan tampang lempeng, dia bertanya, “Ada mesin fotocopy yang rusak, nggak?”

Ata mengernyit. “Ha?”

“Iya, mesin fotokopi yang rusak. Rusak adalah tidak bisa digunakan lagi.”

“Tahu, tahu. Nggak ada.”

“Masa sih? Serius?”

“Nggak ada ...” jawab Ata dipelan-pelankan tapi intonasinya menekan.

Gadis itu menatap Ata cukup intens. “Nggak ada kosakata lain selain nggak ada ya?”

“Ya, nggak ada ... mau gimana? Lagian buat apa sih?”

Cewek itu mencebik. “Aku mau menaklukan dunia,” katanya sambil memainkan jemari tangannya dan memutar pergelangan tangannya persis seperti Illusianist Demian. Tapi kadang-kadang, dia ngotot kalau itu gaya saat Ajushi Kim Shin menghidupkan kembali ibu-ibu hamil yang kelak akan melahirkan pengantin Goblin. “Jadi, betulan nggak ada?”

Ata menggeleng.

“Sepanjang sejarah bekerja di sini, mesin fotokopi kamu nggak pernah ada yang rusak?”

“Sori. Kayaknya dari tadi kamu nanya hal yang sama terus. Saya kan sudah bilang nggak ada.”

Cewek itu mengetuk-ngetukkan jarinya di atas etalase. “Mau dengar alasan kenapa aku butuh mesin fotokopi rusak?”

“Nggak.”

Mendengar respon ketus Ata, cewek itu malah tertawa renyah. “Kurasa kamu memang cocok bekerja di sini. Soalnya kamu mirip Radical Xeros.” (kering. Berkembang menjadi Xenography, proses mengkopi data dengan menggunakan energi elektrostatik.)

“HAH?”

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #hdjfj#raws