♪2♪
"Nagii~"
Tidak ada suara, panggilan dengan suara sedikit melengking itu tidak digubris sama sekali oleh si pemilik nama.
"Nagi!"
Sekali lagi ia memanggil pemuda bersurai kuning yang saat ini masih tertidur lelap di atas kasur empuk miliknya.
Dia menaruh jari di dagu--pose berpikir, mencari cara bagaimana cara membangunkan temannya yang tukang tidur ini. Kepala jingga itu terbesit satu ide nista untuk membangunkan temannya.
Ia mendekat ke arah telinga si pemuda kuning.
"NAGI ADA EVENT MAGICAL COCONA!!!!"
"OH MY GOD!! DIMANA MITSUKI?! DIMANA TEMPAT EVENT ITU?!"
"TENTU SAJA DI DALAM MIMPI MU! BWAHAHAHAHAHA"
"Ouh~ Mitsuki~ that's Hidoii desu~"
Pemuda itu tertunduk lesu, ia merasa kecewa karena di tipu oleh rekan satu grupnya dengan mengatakan bahwa ada event tentang animasi yang ia sukai.
"Hahaha~"
Mitsuki menyeka air mata yang keluar dari matanya.
"Cepatlah bersiap. Kita akan pergi?"
"Pergi kemana?.."
"Kau lupa? Hari ini kita akan mengajak Riku jalan-jalan bukan. Cepat mandi, aku akan membangunkan Riku"
"You're Right desu~ ok. Aku akan bersiap~"
Mitsuki tersenyum dan keluar dari kamar, sekarang hanya tinggal membangunkan Riku dan menyuruhnya bersiap. Lagi pula para member sudah pergi dari pagi tadi, padahal Mezzo" seharusnya berangkat siang. Kedua member Mezzo" yang tidak akur itu mengatakan jika mereka ada urusan di pagi hari.
Mitsuki pun sampai di depan pintu kamar Riku, tumben sekali si Surai merah bangun siang, kalau Nagi dia tidak heran. Pemuda kuning itu pasti Marathon film kesukaannya semalam, karena itu dia bangun siang tapi kalau Riku?
Ia yakin pemuda merah itu tidur cepat semalam, ia tidak ikut makan malam bukan.
"Riku~ kau sudah bangun?"
Tidak ada jawaban sama sekali, Mitsuki pun mengetuk pintu dan memanggil namanya sekali lagi.
"Riku. Riku kau didalam? Kau sudah bangun kan?"
"Oh! Iya Mitsuki! Aku sudah bangun!!"
Akhirnya ia mendapat jawaban dari dalam, Mitsuki menghela nafas lega, ia sudah was-was tadi akan terjadi apa-apa.
"Ok. Cepatlah mandi, kita akan berkeliling kota hari ini, bersama Nagi tentu saja"
"Um.."
Gumaman kecil dari dalam menjawab perintahnya, Mitsuki hanya tersenyum sendu mendengar jawaban itu, nampaknya Riku masih merasa sedih tapi tidak dalam waktu yang lama karena kali ini ia akan membuat Riku kembali seperti biasa.
Ia sudah merencanakan ini sejak semalam, kemana mereka akan pergi, apa yang akan mereka lakukan hari ini sampai nanti sore, semua ia rencanakan hanya untuk membuat seorang Nanase Riku tersenyum kembali.
•
•
•
"Taman bermain?"
"Yup!"
"Ouh Mitsuki~ why you mengajak kami kemari desu?"
"Bersenang-senang tentu saja."
Siapa sangka Mitsuki akan mengajak mereka mengunjungi sebuah taman bermain yang berada di kota, taman tersebut sangat ramai walau hari ini bukanlah hari libur nasional atau semacamnya.
Bermacam-macam stan makanan serta permainan ada di dalam sana membuat siapapun yang melihatnya pasti akan merasa bersemangat.
Ide membawa keduanya ke taman bermain adalah saran Tamaki semalam. Mitsuki bingung ingin mengajak Riku pergi kemana dan akhirnya bertanya pada Tamaki, pemuda tinggi itu menyarankan sebuah taman bermain yang baru buka beberapa Minggu yang lalu.
Mitsuki pergi membeli tiket untuk mereka masuk, setelah mendapatkan tiga tiket mereka pun masuk ke sana. Tak lupa memakai masker dan penyamaran yang lain agar tidak di ketahui penggemar walaupun beberapa orang pasti menyadari kehadiran mereka.
"Kita akan bermain apa dulu?"
"Riku. Kau yang pilih."
Nagi mempersilahkan Riku memilih permainan apa yang ingin dia mainkan guna untuk menambah mood pemuda tersebut dengan bermain.
"Itu.. sepertinya menyenangkan."
Jari telunjuk panjang menunjuk satu stan permainan, Mitsuki dan Nagi mengikuti arah pandang Riku pun tersenyum lebar.
"Yosh! Ayo kita main itu!"
Mitsuki menarik tangan Riku dan membawanya menuju stan tersebut.
"Tuan. Kami ingin mencobanya."
"Waah~ kumpulan anak muda yang bersemangat. Baiklah kalian boleh mencobanya."
Pemilik stan itu memberi mereka masing-masing senapan berisi bola berwarna-warni didalamnya.
"Peraturannya mudah. Kalian hanya perlu menjatuhkan papan bergambar kelinci itu, jika kalian bisa menjatuhkannya maka kalian bisa memilih salah satu dari semua hadiah yang ada disini."
Pemilik stan menunjuk ke arah sebuah papan dengan gambar kelinci kecil menempel disana. Papan itu tampak bergerak dengan sendirinya.
"Dalam hitungan ketiga. Satu... Dua... Tiga!"
Dor!
"Argh! Tidak kena!"
Dor
"What?! Tidak kena desu!"
Mitsuki dan Nagi mulai menembaki target secara bergantian, Riku sendiri hanya memperhatikan mereka.
"Riku. Ayo coba. Kau yang menyarankan untuk memainkan ini kan?"
"Baiklah.."
Dor!
"Ah.. meleset..."
Riku kembali mencobanya.
"Hampir kena tadi!"
Mitsuki dan Nagi nampak tersenyum tipis melihat Riku yang mulai menikmati permainan, bukankah rencana mereka berhasil?
Tak!
"YATTA!! Berhasil! Lihat Mitsuki! Aku mengenainya!"
"Yoshaa!! Kau hebat Riku!"
"That's great desu~"
Riku tertawa kala Mitsuki menerjangnya lalu manik crimson itu melirik sebuah boneka berbentuk kelinci besar berwarna biru. Itu Usamimi Friends limited edition yang dulu ingin sekali Iori beli.
Yap..Riku tahu. Partner nya yang satu itu sangat-sangat menginginkan Bonek kelinci biru tersebut, memang Iori tidak mengatakannya secara langsung tapi jika melihat boneka tersebut manik kelabu itu akan berbinar seperti anak kecil dan membuat Riku tertarik untuk menggodanya.
"Waa~ ternyata tepat sasaran. Baiklah kau boleh memilih hadiah mu."
"Aku mau boneka itu."
"Ini? Baiklah ini untukmu."
Riku mulai memeluk boneka itu, rencananya ia akan memberikan hadiah ini pada Iori sebagai permintaan maaf karena dirinya terlalu sering merepotkan pemuda itu.
"Aku baru tahu jika Riku suka boneka Usamimi sama seperti Iori."
"Justru boneka ini untuk Iori, Mitsuki. Kau tahu, saat dia melihat boneka ini matanya selalu bersinar seperti anak-anak."
"Iori memang seperti itu sejak ia masih anak-anak."
Kemudian keduanya tertawa, sementara Nagi pergi entah kemana setelah Riku mulai berbincang dengan Mitsuki. Riku yang merasa bahwa Nagi tidak ada di dekatnya pun langsung mencari pemuda kuning tersebut.
"Mitsuki. Dimana Nagi?"
"Oh ya! Dimana dia?"
Mereka berdua mengedarkan pandangan ke seluruh area taman bermain tersebut dan menemukan sosok pemuda berambut kuning yang tengah menggoda salah satu wanita.
Mitsuki yang mendapati partnernya berulah lagi pun kesal dan langsung berlari menuju tempat Nagi, Riku mengikutinya dari belakang.
"Owh~ girl. You look so beautiful today--"
Bletak!
"Omaera!!! Sudah ku bilang jangan menggoda wanita saat kita di luar! Bagaimana kalau mereka tahu tentang penyamaran kita?!"
"Ouh Mitsuki~ ittai desu~ lagipula wanita cantik itu juga tahu siapa aku~"
Mitsuki menatap gadis yang di goda Nagi, jika dilihat dia adalah gadis sekolah, kemungkinan besar mungkin masih SMA.
"Maafkan teman ku ini ya nona.. dia memang suka sekali menggoda wanita."
"Ti-tidak apa-apa.."
Mitsuki menarik tangan Nagi dan membuatnya pergi dari sana untuk agar gadis yang di goda oleh Nagi tidak berteriak dan membuat keadaan semakin ricuh dengan lautan fans yang menyerang mereka.
•
•
•
Matahari sudah hampir tenggelam di ufuk barat, suasana ricuh dan ramai terjadi di taman bermain tersebut karena taman tersebut akan tutup.
Ketiga member dari Grup Idolish7 tersebut saat ini sedang berada di jalan setapak, mereka sesekali bercanda dan tertawa tentang kejadian unik yang terjadi hari ini.
Nagi dan Mitsuki bersorak dalam hati karena rencana keduanya berhasil dalam membuat sang center kembali seperti biasa, tertawa dan tersenyum.
Jalan setapak terlihat ramai dengan beberapa orang berlalu lalang, lampu jalan pun mulai menyala dan beberapa toko yang buka malam mulai membukakan kedainya.
Riku berjalan seraya memeluk boneka besar berbentuk kelinci berwarna biru yang akan ia berikan kepada Iori nanti.
"Sudah hampir malam. Apa Iori dan Tamaki sudah pulang ya?"
"Ouh~ maybe sudah desu~ Tamaki menghubungi ku terus dari tadi desu~"
"Kita harus cepat sampai dorm jika tidak Iori akan khawatir"
Mitsuki mempercepat langkahnya di ikuti oleh Riku dan Nagi di belakang. Hari sudah hampir malam dan pasti para member sudah pada kembali, jika mereka bertiga belum sampai dorm maka itu akan menyebabkan yang lain khawatir.
"Oh lihatlah ini."
Mitsuki menghentikan langkahnya secara tiba-tiba kala mendengar dan melihat seseorang berdiri di depannya, Riku dan Nagi pun juga ikut berhenti.
Rambut merah muda dengan manik magenta tajam berdiri didepan ketiganya, sosok yang sangat Riku hindari beberapa hari ini.
"Kujou--"
"--Tenn-nii..."
----------------------------------------
Astaga berdebu....
Hey hey hey aku kembali~
Aaah gaje.
Riku: tumben up nya malem banget?
Gak bisa tidur. Mikirin mau masuk sekolah mana? Mau masuk jurusan apa? Dan lain-lain. Sampai ide cerita aja lupa.
Silahkan vote dan komen, kritik atau saran juga boleh.
Sampai jumpa.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro