Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

♪1♪

"Tenn-nii...."

Netra merah serupa matahari terbenam menatap layar besar dengan sendu, bibir sedikit pucat menggumamkan nama seseorang yang akan selalu ada dalam hatinya walau orang itu mungkin..

Membencinya?

Entah lah.

Penuturan yang terucap dari bibir orang tersebut membuatnya merasa sedih dan selalu bertanya dalam kepala.

Apa ia pantas berada di dunia ini?

Bernyanyi sudah menjadi bagian dari hidup yang tidak dapat di jauhkan dari diri seorang Nanase Riku, bernyanyi merupakan tujuan hidup dan alasan mengapa ia dapat berdiri sampai saat ini.

Dalam lubuk hati terdalam, ia memiliki satu keinginan. Permintaan kecil yang hanya bisa di kabulkan oleh sang kakak.

Bernyanyi dalam satu panggung yang sama. Hanya berdua. Saling memandang untuk melepas rindu dengan bernyanyi. Keinginan kecil bukan?

Tok
Tok
Tok

Ketukan pintu membuyarkan lamunan, seseorang pasti mengetuknya dan jika ia benar maka orang itu adalah--

"Nanase-san. Ini aku Iori, apa kau tidak keluar untuk makan malam?"

Izumi Iori. Partner sub-unit dan orang yang selalu memperhatikan setiap gerak geriknya. Dengan wajah murung ia bangkit dari tempat tidur, melangkahkan kaki gontai menuju pintu.

Ceklek

"Ah. Kau keluar juga. Aku bertanya apa aku ingin makan malam atau tidak."

"Tidak. Aku sedang tidak ingin makan.. bilang juga pada yang lain."

"Tapi nanti kau sakit--"

Ucapan terhenti kala pintu kamar bercat biru itu tertutup dengan si pemilik yang masuk tanpa mendengarkan dirinya. Ia hanya dapat menghela nafas, jika sudah seperti ini maka tidak ada cara lagi untuk membujuk sang partner agar keluar dari kamar.

Sejak kemarin dia hanya terus mengurung diri di kamar, setelah pertemuan dengan Tenn di suatu tempat ia kembali dengan suasana hati yang buruk dan langsung mengurung diri dalam kamar.

Iori berjalan menjauhi kamar untuk pergi ke pantry. Saat masuk ke ruangan tersebut, semua pasang mata mengarah padanya, tatapan bertanya 'dimana Riku?' terlihat jelas walau mereka belum menanyakannya.

"Nanase-san menolak makan malam. Sepertinya dia masih dalam suasana hati yang buruk."

Seketika semua kepala menunduk sedih, beberapa diantara berpikir untuk melakukan sesuatu agar sang center kembali seperti biasa, ada juga yang bertanya mengapa dia menjadi seperti itu.

Apa ada sesuatu yang terjadi ketika bersama Kujou Tenn? Atau kah center Trigger itu mengatakan sesuatu yang membuat Riku merasa sedih?

Dugaan kedua adalah yang paling tepat untuk saat ini. Kujou Tenn tidak pernah berbuat sesuatu yang akan menyakitkan adiknya selebihnya ia lebih suka mengatakan sesuatu yang menyakitkan secara langsung dengan kalimat tajam nan menusuk.

Kata-kata yang suatu saat akan menghancurkan mental dan batin Riku tapi apa boleh buat, mereka juga tidak bisa masuk ke dalam kehidupan keduanya begitu saja. Tenn selalu mengatakan jika mereka semua hanyalah orang asing yang kebetulan bertemu dan saat ini tinggal bersama.

Itu memang tidak salah namun apa salah juga membantu seseorang yang sudah mereka anggap keluarga?

Riku itu adik dan juga sosok kakak bagi mereka semua, sosok yang seperti matahari dengan tingkah ceroboh dan polos miliknya. Senyum hangatnya membuat mereka semua bahagia, nyanyiannya bagaikan sesuatu yang berharga yang hanya ada di dirinya saja.

Seseorang yang harus mereka lindungi dari segala marabahaya dan kejamnya dunia.

"Jadwal kita apa besok?"

Akhirnya ada yang membuka mulut walau hanya sekedar untuk bertanya.

"Pagi kita senggang. Siang hari Mezzo" ada pemotretan dan Nikaido-san bermain drama sampai sore lalu malam kita senggang lagi."

"Berarti yang bekerja hanya Mezzo" dan Yamato-san saja. Sebagian dari kita tidak memiliki jadwal besok."

"Ouh~ so apa yang akan kita lakukan besok?"

"Entahlah. Iori pasti pergi ke sekolah, jadi yang tersisa di dorm hanya aku, Nagi dan Riku saja."

"Ouh~ bagaimana jika kita make something or take him jalan-jalan? Mungkin itu akan membuatnya senang."

Izumi Mitsuki memegang dagu seraya berpikir tentang usulan dari partnernya. Jika dipikir-pikir itu ialah ide yang bagus, berkeliling seraya melihat pemandangan kota atau sebagainya itu solusi yang tepat untuk menenangkan hati dan pikiran.

"Benar juga..Yosh!! Nagi bersiaplah! Besok kita akan mengajak Riku berkeliling kota."

"Hee! jalan-jalan?! Aku ingin ikut!"

"Tamaki-kun besok kita harus bekerja, ingat?"

"Sou-chan saja! Aku mau sama Mikki dan Nagicchi."

"Tamaki-kun!"

"Hah~ onii-san ingin ikut tapi pekerjaan menanti."

Mereka tertawa bersama tanpa mengetahui seseorang mendengar semua rencana tersebut dari balik pintu plastik. Wajahnya menampakkan senyum yang tak biasa, bukan senyum seterang mentari.

"Sudah ku bilang berhenti! Suatu saat kau hanya akan menyusahkan orang lain!!"

'Apa aku.... Merepotkan?..'

"Oi Tenn."

"Apa?"

Nada ketus dan dingin ia gunakan untuk menjawab panggilan dari seseorang yang berjalan ke arahnya, tatapan tegas tidak biasa di layangkan dari manik sepasang manik silver tersebut.

Apa yang terjadi dengan Leadernya ini?

"Kau kemarin menemui Nanase kan?"

"Iya. Mengapa?"

"Kau mengatakan sesuatu padanya?"

"Tidak."

"Bohong. Nikaido menghubungi ku tadi dan ia mengatakan Nanase mengurung diri dikamar setelah ia bertemu dengan mu kemarin, aku yakin kau mengatakan sesuatu padanya. Jadi apa itu?"

Berapa kali harus Tenn katakan? Ia tidak suka jika masalah pribadi dengan adiknya di ikut campuri oleh orang lain terlebih jika orang itu hanyalah seorang rekan bisnis seperti leadernya ini.

Juga para member Idolish7 yang terlalu ikut campur dalam kehidupan adiknya. Padahal ia sudah memberi ancaman untuk tidak mencampuri urusan keduanya, mau itu tentang pekerjaan atau pun lainnya.

"Itu bukan urusan mu, lagipula aku hanya berbincang-bincang saja dengan Riku. Tidak ada hal yang serius."

Helaan nafas keluar dari mulut pemuda silver di sebelah. Ia sudah lelah menghadapi kelakuan sang center yang selalu membuat masalah dengan center grup sebelah walau ini masalah pribadi namun tidak ada salahnya bukan membicarakannya dengan baik.

Yaotome Gaku tahu, ucapan yang di katakan sang Center kepada adiknya itu tidak jauh dari kata menusuk seperti 'kau orang yang merepotkan'

Sudah bukan rahasia lagi di antara mereka semua bagaimana sikap seorang Kujou Tenn terhadap adik kembarnya, Nanase Riku. Setiap bertemu dan di saat Riku ingin berbicara padanya, Tenn dengan terang-terangan menjauh atau mengatakan sesuatu yang bisa membuat si center Idolish7 itu merasa sedih.

Gaku mau pun Ryu sudah sering menasehatinya bahkan jengah setiap kali melihat keduanya bertemu selalu terjadi hal yang sama namun mereka juga heran dengan sikap Nanase Riku, walau sudah tidak di akui sebagai adik tapi tetap saja ia terus mengejar Tenn dan berusaha mendapatkan perhatiannya.

Mereka sering bertanya, apa Riku tidak memiliki satu rasa kebencian pun terhadap kakaknya?

Atau,

Apa dia juga tidak memiliki niat untuk melakukan hal yang sama?

Menjadi dingin kepada saudara sendiri dan tidak mengakuinya, apa Nanase Riku tidak pernah terpikir untuk melakukan hal tersebut?

Mereka sudah tahu jawabannya.

Nanase Riku adalah pemuda polos yang naif dan selalu berusaha mencari perhatian Tenn dengan segala cara bahkan sampai mengikuti jejaknya, dengan sikap seperti itu tentu saja sudah jelas mengapa Riku tidak melakukan semua itu.

"Terserah padamu. Tapi aku ingatkan sekali lagi. Jangan sampai kau menghancurkan dirinya dengan semua perkataan mu, dia bukan boneka yang akan selalu mengejar mu. Suatu saat Nanase juga akan melakukan hal yang sama dengan apa yang kau lakukan saat ini."

Gaku keluar dari sana setelah mengucapkan apa yang ingin dia katakan.

"Huh. Apa-apaan dia itu?"

Tenn mendengus kesal mendengar penuturan Gaku 2 detik yang lalu.

"Lagipula aku memang mengatakan hal yang benar. Riku itu...."

Ia menggantungkan kata-katanya, netra magenta menatap ke arah buku yang ia baca, menatap satu kata yang terdapat dalam buku tersebut.

'merepotkan'

---------------------------------------

Silahkan di hajar Tenn nya:D

Tenn: sialan.

Fufu~

Riku: Tenn-nii jahat>:(

Nah loh Riku nya marah~

Tenn: bukan gitu Riku-- dasar author sialan!!

Eits ga boleh marah-marah lagi puasa dan besok juga udah lebaran.

Sougo: mumpung besok lebaran jadi kita mau ngucapin sesuatu nih.

Touma: bentar-bentar. Mau nanya nih. Thor, Zool muncul ga?

Iya-iya kalian muncul, paling cuma numpang nama--//di lempar Minami//

Minami: enak aja cuma numpang nama.

Iya-iya, maafkan saya kanzeng.

Oke. Cepetan gih baris--eiy! Aku di depan!! *Lari ke arah Gaku*

Gaku: makanya jangan pendek-pendek Thor.

Berisik.

Oke, udah rapih kan *liat kanan kiri*

Yuki: udah kok.

Sip.

Satu, dua, tiga.

All: KAMI MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI!! MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

Author: Dan selamat menikmati hari libur!!

Sougo: jangan kemana-mana. Di rumah saja.

SAMPAI JUMPA 👋❤️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro