Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Nesya (2)

Saat bel pulang sekolah berbunyi, Nesya masih saja duduk di bangkunya. Ia enggan berdiri sampai teman-teman yang lain keluar. Fika yang melihat itu langsung menghampiri Nesya.

"Lo ngapain masih disini?"

"Gue deg-degan, Ka."

"Kenapa?"

"Barusan cowok itu chat gue, katanya dia udah nungguin di depan. Padahal gue udah bilang gak usah jemput, pas weekend aja ngajak keluarnya, eh dia malah mendadak ngajak sekarang." Ucap Nesya sembari melirik handphone nya.

"Busett gercep amat dia, yaudah sih Nes, lo terima aja. Dari pada dia jemput lo di rumah, lebih rawan lagi." Ucap Fika sambil terkekeh.

"Iya sih, tapi nanti pulangnya 'kan dia pasti nganterin gue balik. Otomatis dia tau dong rumah gue."

"Hm, iya juga ya." Fika tampak berpikir kembali. Kini kelas sudah sepi, hanya tinggal Nesya dan Fika saja di kelas.

"Yaudahlah, kita keluar aja dulu. Gue temenin lo sampe ke depan. Nanti gue peringati orang itu jangan ngapa-ngapain lo." Ucap Fika sambil menarik lengan Nesya.

Akhirnya Nesya berani bergerak dari tempat duduknya. Keduanya langsung ke luar kelas dan menunggu gerbang sekolah. Sebelumnya Nesya sudah memberitahu abangnya untuk tidak usah menjemput dengan alasan ia pergi kerja kelompok bersama temannya. Entah alasan itu baik atau tidak untuk dirinya kedepan.

"Nes nes, kayaknya itu dia orangnya." Tunjuk Fika ke salah seorang cowok berhoodie hitam yang sedang duduk di motor ninja.

"Eh iya deh kayaknya. Bentar," Nesya buru-buru mengecek handphone nya untuk melihat foto dari cowok tersebut. Ternyata benar.

"Iya, itu orangnya."

"Yaudah yuk kita samperin."

"Kok gue nervous gini sih."

Fika menepuk-nepuk pundak Nesya berusaha menenangkannya.

"Wajar, kalian baru pertama kali ketemu. Moga pas ngobrol jadi akrab ya."

Kemudian mereka kembali berjalan hingga sampai di depan gerbang. Cowok yang sebelumnya duduk di motor itu langsung turun dan memperhatikan Nesya dari bawah sampai atas.

"Nesya ya?" tanyanya memastikan. Nesya mengangguk dan berbalik menanyakan nama juga ke cowok tersebut.

"Eh lo cowok yang baru kenalan sama Nesya, kan? gue nitip Nesya sama lo, tolong jangan lo apa-apain dia. Nanti orang-orang pada nanya nya ke gue. Dan lo gak boleh bawa Nesya pergi sampai malam, batasnya cuma sampe jam lima sore. Paham?" ujar Fika yang langsung nyerocos panjang lebar.

Cowok itu bergantian memandangi Fika. Sebelum cowok itu menjawab, Fika leboh dulu memotongnya.

"Oh iya satu lagi. Lo gak boleh bawa pergi Nesya kemana-mana lagi selain makan. Inget itu baik-baik, di catat di otak lo biar gak lupa." Jelas Fika. Membuat Nesya malu sendiri. Walau ia tahu niat Fika baik mau membantunya, namun siapa sangka kalau Fika sampai berlebihan gini? Nesya hanya geleng-geleng kepala sambil menutupi wajahnya lantaran malu. Apalagi ia melihat ekspresi cowok di hadapannya yang seperti orang kebingungan.

"Oke. Lo tenang aja. Gue bakal jagain temen lo ini, gue jamin dia gak akan kenapa-kenapa dan sampe di rumah dengan selamat. Sesuai permintaan lo gue bakal ngajak dia makan doang sambil ngobrol." Balas cowok tersebut.

Fika mengangguk. "Sipp, gue pegang omongan lo. Semoga lo benar bisa di percaya."

"Hm, lo tenang aja. Gue laki-laki yang selalu pegang omongan sendiri. Gue bakal tepati itu."

"Gak usah bacot. Gue gak butuh kata-kata basi itu, yang gue mau pembuktian nyatanya aja." Sinis Fika.

"Berarti sekarang gue udah boleh bawa temen lo pergi belum?" tanya cowok itu, sebut saja namanya Saga.

"Boleh. Tapi sebut dulu lengkap lo."

"Sagara Chaesar Saputra. Biasa di panggil Saga."

"Oke. Sekarang lo boleh bawa temen gue." Kemudian Fika memandangi Nesya.

"Nes, kalo ada apa-apa langsung telpon gue. Hp gue selalu standby dekat gue. Dan kalo cowok ini macam-macam... lo tendang aja anunya..." bisik Fika pada saat mengatakan kata-kata terakhir.

"Ihh apaan sih, Fika. Lo tenang aja, gue bakal jaga diri kok. Makasih yaa. Gue pergi dulu."

"Oke hati-hati kalian!"

***

Keesokan harinya di sekolah Fika menghampiri meja Nesya. Sudah ada Nesya yang tengah berkutik dengan laptop dan buku-bukunya.

"Buseettt masih pagi aja lo udah sol sibuk, Nes. Ini lo pagi-pagi sarapan nasi apa materi, Nes?" tanya Fika begitu selesai meletakkan tasnya di kursi.

"Berisik, Ka. Gue lagi sibuk ngejar tugas yang dikumpulkan hari ini. Semalam gue ketiduran jadi lupa nyelesain tugas yang masih setengah."

"Makanya pulang sekolah itu langsung ngerjain bukannya jalan, hehehe." Sindir Fika.

"Dih, sewot aja lo."

"Emangnya lo di antar pulang jam berapa sih? Lo juga kenapa gak bales chat gue? bikin panik orang aja lo."

"Ya sorry. Semalam gue di antar tepat waktu sih, jam lima. Cuma gak tau kenapa mungkin karena gue kecapekan jadi abis beres-beres gue langsung ketiduran, Ka. Makanya chat lo gak sempet gue balas." Jelas Nesya.

"Parah sih lo chat gue cuma di read doang tapi kaga di balas. Untung gue orangnya sabaran."

"Ya, gue minta maaf lagi nih."

"Hm, no problem. Jadi gimana semalam?"

Nesya melirik Fika sekilas kemudian kembali menatap layar laptopnya.

"Lancar."

"Kalian jadian?"

"Hah? enggak lah! yakali baru ketemu langsung jadian." Balas Nesya dengan cepat.

"Lah terus gimana pendekatan kalian pas ketemu?"

"Kepo aja sih lo."

"Ihh seriusss... Lo harusnya cerita semua ke gue." Ucap Fika sambil menarik-narik tangan Nesya.

"Hm ya oke-oke. Jangan lebay gini dong pake narik-narik segala."

"Hehe, sorry."

"Jadi semalam kita cuma makan terus ngobrol haha hihi huhu terus pulang yaudah gitu aja." Jawab Nesya dengan raut wajah datarnya.

"Hah? Masa gitu doang? gak ada yang spesial apa atau pernyataan suka gitu. Atau dia ngeliat lo jadi tertarik atau apalah gitu?" tanya Fika lagi.

"Hmm ... Kayaknya sih ada. Iya ada kata-kata dia yang bilang tertarik gitu."

"Serius?? Terus-terus tanggapan lo gimana?"

"Gimana apanya? ya gue terserah lo nya aja." Balas Nesya membuat Fika bingung sendiri.

"Apa sih lo kok gak nyambung gini. Apa hubungannya sama gue?"

"Ya karena dia tertariknya sama lo, Fika. Dia bilang dia suka sama karakter lo, semua tingkah lo kemarin bikin dia tertarik. Pahamm?"

"WHAT  THE??!!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro