Nesya (1)
Seorang gadis berambut panjang yang di ikat kepang dua itu berjalan menyusuri koridor sambil tersenyum sumringah. Sedari tadi matanya tak luput dari handphone ber casing pink itu.
"Eh ada gerangan apa nih pagi-pagi senyum sendiri?" tanya salah seorang gadis yang baru saja melintas.
Gadis berkepang dua itu menghentikan langkahnya dan menyapa gadis di hadapannya.
"Hai Fika! Good morning."
"Morning, Nes. Lo kenapa main hp sambil senyum-senyum. Ada cogan yang ngechat lo?" tanya Fika.
Nesya tersenyum malu-malu sembari mengangguk.
"Widihh, beneran? Siapa? kok lo gak cerita ke gue sih."
"Ihh jangan keras-keras, malu gue kalo sampe ada guru atau anak lain yang denger." Ucap Nesya sambil menutup mulut Fika.
Fika mengangguk, dan setelah itu Nesya menarik tangan Fika masuk ke kelas mereka yang berada di ujung. Sesampainya di kelas Nesya langsung duduk di bangkunya dan masih senyum-senyum sendiri. Sementara Fika masih dibuat penasaran.
"Ceritain dong, Nes, orangnya siapa? anak sekolah mana? terus lo kenal dimana? ya siapa tau gue kenal." Ucap Fika.
"Ish, gak sabaran deh."
Fika hanya mengerucutkan bibirnya.
"Jadi tuh gue kenalan sama dia di WA."
"Hah? Maksud lo dia yang ngechat lo duluan?" tanya Fika dan di anggukkan oleh Nesya.
"Terus dia dapat nomor lo dari mana?"
"Kemarin sih gue tanya katanya dia dapat dari anak ekskul basket. Gue gak tau siapa yang ngasih, gue tanya lagi di malah bahas yang lain. Jadinya pertanyaan gue itu ke skip." Jelas Nesya.
"Lah terus Lo ada nanya gak dia anak sekolah mana? Apa dia sekolah di tempat kita?"
Nesya menggeleng. "Dia sekolah di SMA Garuda."
"Anjay, itu sekolah isinya banyak cogan, Nes. Wah curiga gue cowok yang chat lo pasti ganteng. Lo ada fotonya gak?" heboh Fika membuat Nesya menghela nafas panjang.
"Aduh heboh banget sih lo, lagian di Garuda gak semua cwoknya ganteng kok. Dan gue emang ada foto dia, soalnya profil dia pake foto asli."
"Mana? liat dong."
Nesya membuka handphone nya dan mencari salah satu kontak cowok yang baru ia kenal semalam. Saat Nesya menunjukkan foto profil cowok itu Fika semakin heboh lantaran paras cowok itu yang tampan. Sedangkan Nesya hanya geleng-geleng kepala saja. Sejujurnya ia ragu berkenalan dengan orang asing, apalagi yang bukan satu sekolah dengannya. Namun, karena cowok itu juga memiliki hobi yang sama dengan ia yaitu basket dan obrolan mereka semalam nyambung membuat Nesya baper.
"Ganteng Nes! Fiks, lo harus jadian sama dia."
"Ihh apaan sih, baru juga kenal semalam masa tiba-tiba jadian. Ketemu langsung aja belum. Ya, walau nanti dia katanya mau ngajak gue ketemu."
"Seriuss? kapan?"
"Nanti, balik sekolah, katanya dia mau ngajak makan di luar sambil kenalan langsung sama gue." Balas Nesya.
"Nah kan pasti dia mau ngajak lo pacaran."
"Gak usah sok tau lo. Mana tau dia cuma mau temanan lebih dekat sama gue karena hobi kita sama. Dan lagian di chat kita lumayan nyambung sih, kayaknya emang dia mau temanan sama gue deh." Ucap Nesya dengan raut wajah polosnya yang membuat Fika gemas sendiri.
"Goblok, itu mah bukan temanan, udah fiks dia pasti suka sama lo makanya dia mau ngajak makan."
"Dih, sok tau."
"Aelah, terserah lo dah. Gue yang berpengalaman gini jelas lebih tau dari pada lo anak yang baru bau kencur." Ucap Fika sontak saja membuat Nesya melotot tidak terima.
"Iya deh anak yang bau bawang, si paling suhu." Balas Nesya.
"Dih, malah ngatain gue bau bawang. Eh tapi lo juga harus hati-hati, Nes kenalan sama orang di online."
"Iya iya gue tau kok. Gue udah besar, Ka, pasti gue tau mana benar dan salah."
"Iya sih, ya gue cuma kasih tau lo aja."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro