First
Hai, kenalkan namaku Stella Marcella Alvanno. Saat SMA 2 di tahun ajaran yang baru aku pindah ke sekolah ini, Fost Senior High School. Sekolah berstandar internasional, sekarang aku tengah menempuh pendidikkan SMA 3.
Di sekolah ini aku masuk jurusan IPA, aku masuk jurusan IPA bukan hanya sekedar agar telihat keren. Aku masuk jurusan IPA, karena cita-citaku. Menjadi seorang dokter seperti kedua orangtuaku.
"Stella!" teriak seseorang.
"Jangan teriak-teriak Yuri !"
"Hehe... lo kayak gak tau gue aja, lo kan tau sendiri gue gimana," ujar Yuri.
"Stella cantik."
"Stella mau gak jalan sama aku."
"Stella mau gak jadi pacar aku."
"Stella udah punya pacar gak ya."
Begitulah kurang lebih yang mereka dengar selama perjalanan mereka dari parkiran sekolah menuju kelas.
"Fans lo banyak banget, Stella. Tapi kok gak ada satu pun yang kamu ladenin sih, kenapa lo gak coba pacaran aja. Bahkan Kenneth most wanted guy di sini yang dinginnya gak ketulungan aja ikutan ngejar lo." ujar Yuri.
"Gue udah punya pacar." ucap Stella.
"Lo kalau di tanya selalu begitu deh, tapi gak pernah kenalin ke kita-kita pacar lo." sahut seseorang.
"Yura ! Ngagetin aja sih, untung gue gak punya penyakit jantung." ujar Stella.
"Hehe... peace deh." ujar Yura ✌.
"Oh ya, besok acaranya jadi." ucap Stella.
"Sungguh ? Satu sekolah lo undang ?" tanya Yuri.
"Hehe... iya, kitakan mau have fun bersama. Kan tempatnya juga di sekolah kok, gue hanya nyedia'in minuman-makanan sama paling-paling kembang api." ucap Stella.
"Yeay... akhirnya terwujud juga, tenang aja kita berdua bakalan bantu'in nyebarin berita ini." ujar Yuri.
"Kalian berdua aja nih ? Kita gak dilibatkan ?" tanya seseorang.
"Tentu saja dilibatkan, jadinya kita berempat yang akan membantu menyebarkan." jawab Yuri.
"Oh ya, kapan lo mau mengenalkan pacar lo ke kita ?" tanya Via.
"Besok, gue akan mengenalkan kalian ke pacar gue." janji Stella.
"Awas, jangan ingkar janji loh." ujar Ria.
"Kapan gue pernah ingkar janji ?!" ujar Stella pura-pura ngambek.
"Jangan ngambek dong Stell, gue kan cuma bergurau." ucap Ria.
"Hayo... lo Ria, Stella ngambek. Gimana dong ?" ujar Via.
"Iya, hayo gimana ?" ujar Yuri.
"Wah... tanggung jawab, Ria." ucap Yura.
"Jangan ngambek Stella, gue jadi merasa benar-benar bersalah nih." ucap Ria.
"Lo sih my twin bercandanya kelewatan." ujar Via
"Iya, lo sih berguraunya keterlaluan." ucap Yura.
"Iya, masa sampai meragukan janjinya Stella yang gak pernah ingkar janji." ucap Yuri.
"Kalian ini ya, dasar double twins miring. Yang ngambek gue tambah berdebat sendiri, bye... Stella mau pergi." ujarnya.
"Eh... jangan, kami minta maaf deh." ujar Yuri.
"Hahaha... gue hanya bergurau kok, gak sungguhan ngambek." ucap Stella.
"Stella !" teriak mereka berempat.
"Peace deh, bentar ya. Satu... dua... tiga... kabur !" ujar Stella lalu berlari menuju arah kelasnya.
Bruk...
"Lo gak papa ?" tanya Kenneth.
'Duh, kenapa ya setiap dekat-dekat sama Kenneth jantungku selalu berdetak lebih cepat gini. Wah... akukan dari dulu emang gak bisa dekat-dekat dia, nanti aku bisa-bisa kena heart attack.' batin Stella.
"Hallo, Stella ! Lo gak papa ?" tanya Kenneth sambil melambai-lambaikan tangannya di depan muka Stella.
"I-i-iya, gue gak papa kok." jawab Stella.
"Ah, Kenneth so suit deh." ujar Yura.
"Iya, Stellanya ditangkep." ujar Via.
"Ma-ma-maaf ya." ujar Stella lalu segera berdiri dan langsung merapikan pakaiannya.
"Aduh Kenneth diam-diam ternyata geraknya cepat juga." ucap Kevin.
"Gue aja kalah, padahal yang lihat dia dulu dan ngicer dulu kan gue. Guenya aja belum pernah pegang tangannya, lo malah udah sampai nangkep dia." ujar Kevan.
"Ternyata si Kenneth bisa jatuh cinta juga ya !" seru Raffa.
"Ya bisalah bego ! Kenneth itu juga manusia." ujar David sambil menonyor kepala Raffa.
"Hehehe... aku pikir Kenneth itu robot." ujar Raffa asal.
"Oi, bantu'i kita nyebarin pengumuman dong. Kalau seminggu lagi kita satu sekolah akan ngerayain tahun baruan bareng disekolah dan datengnya harus couple. Pasangannya boleh anak-anak luar sekolah ini kok." ujar Via.
"Tentu, kami akan bantu kalian." ucap Kevin.
"Memangnya ada acara itu ya, kok gue gak tau ?" tanya Kenneth.
"Lo gak tau, Neth ?" tanya anak-anak laki serempak yang dijawab gelengan kepala sama Kenneth.
"Nah, kalian dapet info itu dari mana ?" tanya David.
"Kan yang buat acara Stella, dia sudah minta ijin kok sama pihak sekolah." jawab Ria.
"Kok papi gak ada kasih tau gue ya ?" tanya Kenneth.
"Papa gue baru tadi pagi minta ijinnya, mungkin papi lo belum sempat beri tau lo." jawab Stella.
"Oh ya, kalau nyebarin acara ini. Gak usah beri tau kalau gue yang buat acara ini." lanjut Stella.
"Tenang aja ibu negara, rahasia lo bakalan kita jaga." ujar Raffa.
---
Chat Line
Me
Aris nanti tanggal 31 ada acara disekolahku, kamu bisa gak pergi bareng aku ?
Aris
Maaf Stella, aku gak bisa menemani kamu. Aku ada janji sudahan sama temanku.
Me
Oh ya udah, gak papa deh. Aku pergi sama teman-temanku aja, btw kamu kok gak panggil aku sayang lagi kayak biasanya ?
Aris
Gak papa, lupa.
Me
Kamu udah gak sayang lagi ya sama aku, kok ada acara lupa segala ?
Kok Aris gak balas chatku sih, lah... ini juga. Kenneth dapet darimana coba id lineku. Spam lagi, ini anak benar-benar.
Kenneth
Stella !
Stella !
Stel !
😀
😁
😇
Me
Kenapa ?
Kenneth
Minggu depan, bareng gue ke acaranya gimana ?
Me
Boleh deh, tapi kamu jempuat gue ya.
Kenneth
Oke, alamat rumah lo ?
Me
Eh, gue cuma bergurau kok. Kita langsung ketemuan disekolah aja.
Kenneth
Gak papa, gue jemput lo dirumah lo. Alamatnya kirimin.
Me
Eh gak usah Ken, nanti malah merepotkan.
Kenneth
Gak kok, sudah kirim aja. Lagipula gak baik perempuan malam-malam nyetir sendiri.
Me
Perum. Harmony Venesia X / 25
Kenneth
Oke, minggu depan aku jemput jam 7.
Me
Thanks, maaf kalau merepotkan.
Kenneth
Enggaklah, rumah gue sama lo dekat kok. Tinggal loncat balkon juga sampai.
Me
Rumah lo disebelah rumah gue ? Kok bisa ?
Kenneth
Gue baru pindah kemarin dan gue juga gak tau kalau disebelah rumah gue itu rumah lo. Gue aja kaget pas lo kasih alamat rumah lo ke gue, coba deh lo balkon.
Me
Itu lo ?
Kenneth
Iya, itu gue. Bentar ya.
---
"Stella !"
"Iya mi, bentar." ucapku langsung bergegas turun.
"Kenapa, mi ?" tanya Stella.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro