Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

7

Akhirnya seluruh peserta workshop berkumpul di depan gedung kantor untuk bersiap berangkat. Sasuke dan Sakura cukup canggung, bukan karena mereka saling bertemu, tapi karena mereka cukup asing dengan orang-orang di sana meskipun satu kantor.

Apalagi, Sasuke, ia merasa sangat bodoh sekarang. Tidak mengenal semuanya dan hanya ada Sakura yang paling mencolok di sana karena dia hanya satu-satunya yang ia kenal.

Mereka memasuki bus, tenpat duduk dua-dua dan sialnya Sakura harus satu bangku dengan Sasuke yang sudah duduk tenang di sisi dekat jendela. Sial.

"Uhm... Apa di sini kosong?" Tanya Sakura, ia bingung bagaimana memanggil Sasuke, haruskan nama belakangnya atau panggilannya seperti biasa.

Sasuke menoleh, ia menatap Sakura dengan datar seperti yang ia lakukan seminggu lalu ketika ia tidak sengaja bertemu dengan Sakura di minimarket.

Ia mengangguk, kemudian mengambil tasnya dari bangku kosong tadi, kode sebagai ia mempersilahkan Sakura duduk di sana. "Terima kasih." Kata Sakura dengan pelan.

Perjalanan dilalui cukup lancar dengan waktu tempuh satu jam. Dan selama itu pula, Sakura dan Sasuke tidak saling mengobrol apalagi sekadar saling menyapa satu sama lain.

Lagipula, apa yang harus ditanyakan pada mantan?

Kabar?

Atau siapa kekasih barunya?

Tidak, Sasuke bukan orang yang senang memulai obrolan dan Sakura terlalu gengsi bertanya hal-hal seperti itu.

"Maaf." Kata-kata itu keluar begitu saja. Entah kenapa.

Sasuke menoleh, apa dia yang diajak bicara?

"Sasuke-kun, aku minta maaf." Katanya lagi lebih jelas.

Sasuke menatapnya tidak mengerti. Apa maksudnya berkata seperti itu?

"Maaf untuk?" Tanyanya.

"Untuk semua yang telah terjadi. Kupikir kita tidak mengakhirinya dengan baik."

"Jadi aku ingin meminta maaf, karena kurasa hubungan kita dimulai dengan baik dan harus diakhiri dengan baik juga. Bukankah begitu?" Katanya lagi.

Sasuke hanya diam tidak menjawab.

"Aku tahu, aku salah. Memang, tidak seharusnya begitu, tapi..." Perkataan Sakura terhenti, tiba-tiba hatinya terasa penuh dengan rasa sesak yang tiba-tiba mendera.

"Tapi, bukankah menyelamatkan teman itu salah satu tindakan terpuji? Aku menyelamatkannya dari taruhan gila Truth Or Dare teman-teman Sekolah kami."

"Ia diminta menciumku atau menyetubuhi jalang gila di sana. Dan seharusnya kau tahu apa pikiranku jika Ino yang berada di posisi itu." Tukas Sakura. Ia kemudian mencoba menetralkan perasaannya yang semakin tidak karuan dengan menarik napasnya dalam-dalam.

Dan Sasuke, ia masih membatu di tempatnya. Tidak menyanggah atau membenarkan ucapan Sakura.

Mengenai, Ino, sudah lama juga ia tidak bertemu dengan gadis itu, terakhir rasanya tiga tahun yang lalu, sebelum akhirnya dia pindah ke Singapur.

Ino, teman yang mengenalkannya pada Sakura, teman baiknya selain Naruto.

***

Mereka sampai di hotel, workshop kali ini rasanya mewah sekali, pikir Sakura. Ia kembali mengingat workshop tahun lalu yang hanya diadakan seperti seminar biasa tanpa menginap di hotel dan tanpa mantan kekasih.

Ia menyurukkan badannya di ranjang yang cukup besar, sendirian, karena memang teman sekamarnya belum datang. Entahlah, ia malah berharap tidak usah datang sekalian.

Tiba-tiba Sakura mengingat kejadian di bus tadi, duduk dengan Sasuke, mengobrol dengan Sasuke meskipun kenyataannya ia hanya bicara sendiri di sana, dan menjelaskan semuanya pada Sasuke.

Jujur saja, ia masih mencintai--sangat mencintai pria itu tapi ia wanita bebas, ia tidak suka di kekang seperti sikap Sasuke yang terlalu posesif padanya dan tidak mau mengalah. Bahkan, di masa lalu ia kerap kali mengalah karena pertengkaran kecil mereka.

Ah, tiba-tiba ia rindu, dan air matanya jatuh tanpa ia sadari.

Bagaimana bisa, dulu ia jatuh pada Sasuke? Bahkan setelah mengetahui semua sikap Sasuke. Sasuke yang posesif, egois, prncemburu, tapi ia cinta. Poin baiknya, ia tidak pernah sampai main pukul jika bertengkar dengan Sakura, karena ia tahu Sasuke sangat memuja Ibunya.

"Sasuke-kun, aku merindukanmu." Lirihnya. Ia menangis karena rindunya.

***

Tulisan macam apa ini?! -_-

Haruskah mereka balikan? Aku gemash tapi gamau kalo mereka balikan :')

Selamat malam, gimana acivity kelen hari ini?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro