Prolog
"Kamu tak membenciku kan Dito?"
Gilda menahan tangan Dito saat laki-laki yang baru datang dari kantor itu ingin ke luar lagi dari rumah, entah akan ke mana.
"Nggak, ngapain aku benci sama kamu, aku hanya lelah dan ingin mencari hiburan, kamu nggak usah mikir macam-macam nanti malah ngefek ke kandunganmu, maaf aku mau ke luar dulu aku mau cari hiburan, aku lelah beneran."
Dito menarik tangannya dari pegangan tangan Gilda. Mata Gilda sudah memerah dan berair.
"Lelah? Setelah dua bulan kita menikah kamu selalu seperti ini, baru sampai rumah pergi lagi, baru sampai langsung tidur atau bahkan kamu asik di ruang kerjamu, apa yang kamu rasakan padaku? Kamu jijik? Atau apa?"
Dito menatap Gilda.
"Kamu kan tahu jawabannya, aku belum bisa melupakan Wulan, mungkin sampai kapanpun aku tak akan bisa melupakan Wulan, jadi kamu nggak bisa memaksa aku untuk segera bisa mencintai kamu, tunggu sampai semuanya reda, tunggu sampai aku berdamai dengan hatiku, kamu wajib mengerti itu, harusnya sejak awal kamu paham kalau aku nggak akan semudah itu melupakan Wulan."
"Lalu sampai kapan? Aku hamil anakmu dan kamu tahu itu, kita sama-sama melakukan ini dengan kesadaran, iya kan? masa sedikit pun kamu nggak peduli pada aku yang sedang hamil anakmu?"
Gilda mulai berteriak.
"Ok, kita melakukannya dengan sadar, tapi kamu harus ingat, kalau kamu yang mancing-mancing duluan, sejak awal kan Kamu yang selalu saja berusaha agar kita .. ah sudahlah. Kamu juga harus peduli padaku, pada perasaanku, jangan cuman aku yang harus ngerti kamu, aku ke luar dulu, sudahlah nggak usah diperpanjang, aku nggak mau kita bertengkar."
Dan Gilda hanya bisa menangisi kepergian Dito. Laki-laki yang sebenarnya sangat sabar tapi ia akhirnya juga kehilangan kesabaran karena kurang perhatian dan kasih sayang saat ia hamil. Dito membelikan apa yang ia minta, makanan, vitamin, periksa ke dokter kandungan tapi tidak untuk sentuhan dan sapaan sayang. Lalu untuk apa menikah jika suami bertingkah seperti bukan layaknya suami? Sejak awal ia sadar jika Dito tak pernah tertarik padanya, dirinya yang tergila-gila pada Dito, hingga terjadi hal yang tak seharusnya terjadi memang dirinya yang memulai, tapi Gilda benar-benar tak sanggup menerima kenyataan bahwa pesona Wulan sangatlah sulit dihilangkan dari pikiran Dito. Lalu sampai kapan ia harus bertahan?
🍂🍂🍂
1 November 2024 (06.58)
Hai, semuanya, Alhamdulillah muncul lagi setelah 9 bulan tidak pernah update cerita, cerita ini aku ikutkan dalam event cinta dan obsesi SamuderaPrinting dengan harapan bisa selesai sampai akhir. Semoga bisa selesai dan update tiap hari 💗🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro