Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12.00

janari bilang kalau
makanan kesukaannya adalah
nasi bandeng yang biasa ada di angkringan atau pecel lele yang ada di pinggir jalan.
satu hal yang aku tau, janari itu orangnya
sederhana, enggak suka neko-neko.
makan seadanya, gak perlu ke restoran, yang penting kenyang.

"kalau semisal saya jajan di pinggir jalan, mau pakai kolor plus sandal jepit juga ndak ada yang merhatiin. coba aja kalau saya dandan kayak gitu ke restoran, beuh,  langsung dilirik sama pelanggannya terus dighibahin."

aku terkekeh mendengar ocehannya, apalagi saat aku mengingat pipinya yang tengah menggembung terisi makanan itu.

"ya jelas pasti diliatin sama pengunjungnya. kamu juga aneh, masa ke restoran pakai kolor sama sandal jepit."

"hehehe, waktu itu saya disuruh sama ibu buat beli selat di restoran. karena saya orangnya cuek, ya ndak sempet buat dandan atau sisiran, pokokke langsung berangkat."

jujur, aku suka laki-laki yang cuek, yang enggak gengsi seperti janari. tapi balik lagi ke dia, memangnya dia suka cewek sompral kayak aku? yang gak pernah kenal kata kalem, malah suka banyak tingkah sana-sini kayak kitiran.

"kamu kalau makan lucu ya?"

"lucu gimana? emangnya aku makan sambil ngelawak?" tanyaku kebingungan.

ia terkekeh, menciptakan kurva lebar dengan mata yang melengkung bak bulan sabit. kamu pernah dengar? kalau orang yang tersenyum sampai netranya menyipit itu tandanya ia benar-benar tulus.

"ndak gitu. ini ada sisa es krim di deket bibir kamu, sini saya bersihin."

aku mengingat bagaimana ibu jarinya mengusap lembut bibirku dan aku hanya bisa terdiam tanpa kata, bahkan rasa malu ku langsung lari entah kemana, yang ada malah darahku berdesir saat mengingat perlakuan manisnya.

"udah selesai. hei? kok malah bengong sih,
jiwa mu masih ada disini apa udah melayang ke nirwana?"

"eh maaf, tadi jiwa ku melayang ke nirwana tapi sekarang udah balik ke bumi lagi."

lantas hastanya mengacak suraiku dengan gemas. tolong, hatiku porak poranda.

"sebenernya saya kurang suka es krim."

"kenapa? kan rasanya manis."

"saya gak suka sesuatu yang terlalu manis kecuali kamu."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro