10.00
keinginan pertamanya
sudah aku kabulkan
menjadi kekasih selama sembilan jam,
bahkan aku masih tidak mempercayai hal ini.
lupakan, anggap saja aku hanya ingin
membantunya, lagipula ini tidak sulit.
"saya pengen jalan-jalan ke taman hiburan,
kamu mau atau enggak?"
karena aku tidak pernah jalan-jalan kesana,
lantas aku menerima ajakan pemuda ini.
lumayan untuk mengisi waktu senggangku
saat akhir pekan seperti ini.
"tentu, ayo ke taman hiburan."
sesampainya disana, janari terlihat sangat bahagia dan tanpa kusadari, aku juga ikut tersenyum.
"saya boleh menggandeng tangan kamu?"
aku tertawa, dari gelagatnya
ia orang yang belum pernah pacaran sama
sekali. satu jam berlalu dan aku menyadari,
kalau ia orang yang sangat menyenangkan.
"boleh, apapun yang kamu mau."
"kalau begitu tunggu sebentar ya, saya mau
pergi. tunggu disini jangan kemana-mana, saya takut kamu hilang."
"iya aku tunggu disini, jangan lama-lama."
belum sampai sepuluh menit, ia datang
membawa dua permen kapas berbentuk
panda.
"permen kapas untuk nona manis, terimakasih sudah menemani saya."
aku terkekeh. "sama-sama."
"kamu mau naik wahana apa?
roller coaster mau enggak?
tapi saya takut kalau kamu mabuk."
"enggak bakal mabuk atau jangan-jangan
malah kamu yang nanti mabuk?" tanyaku.
"saya gak pernah mabuk kalau naik
roller coaster."
"jadi tunggu apalagi? ayo beli tiketnya."
sejenak hastanya menahan pergeranku
yang ingin pergi ke loket di sebelah timur.
"kalau takut sama ketinggian,
cukup tutup netra kamu, pegang
tangan saya, dan saya ada di samping kamu."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro