Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

(7). Dear Anak Bahasa

Bahasa, adalah lambang bunyi yang digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, berinteraksi, berkomunikasi dan bekerja sama.

Sedangkan menurut ilmu Antropologi, Bahasa termasuk kedalam budaya yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri.

Tapi, bukan itu yang akan kita bahas kali ini. Disini aku akan memberikan sedikit sindiran untuk anak Bahasa.

***

Di sekolahku hanya ada satu kelas bahasa saja. Bukan karena kurangnya peminat, tetapi sebagian orang masih berfikir bahwa kelas bahasa itu tidak menjamin untuk masa depan.

Padahal, faktanya tidak seperti itu! Justru Bahasa adalah ilmu yang berguna. Bayangkan saja, ketika kalian bercita-cita untuk berkeliling dunia, kalian hanya perlu memoles sedikit saja untuk fasih berbahasa. Jika kalian menguasai banyak bahasa, mungkin kalian akan mendapatkan pekerjaan untuk menjadi penerjemah seorang pemilik perusahaan besar, yang tidak mengerti bahasa Indonesia. Tentusaja gaji yang diberikan tidak akan sedikit.

Bahkan masuk kelas bahasa juga, berpotensi untuk menjadi Duta Besar, sungguh hebat kan?

Namun, meskipun kalian itu kelas limited edition, cobalah untuk bersosialisasi dengan teman seangkatan kalian. Jangan menutup dan mengurung diri di lingkup bahasa saja, itu membuat kami tidak dapat mengenali kalian lebih dekat.

Terus, kalian itu adalah kaum minoritas, jangan belagu! Mata kalian terlalu indah untuk melihat kami dengan tatapan sinis, bibir kalian terlalu manis untuk cemberut dihadapan kami, dan wajah kalian terlalu cantik dan tampan untuk bermuka masam dihadapan kami.

Terkadang meskipun kalian itu hebat, tetapi kalian itu juga payah! Tidak terlalu pandai bersosialisasi, memiliki mental yang lemah pula! Ya... meskipun hanya untuk sebagian orang saja, tapi semuanya pastu kena kan?

Pernah suatu insiden terjadi, Kesiswaan melarang kami untuk menitipkan dagangan kepada tiap-tiap kelas jika hanya untuk pribadi. Kesiswaan sudah mengatakannya berulang-ulang tiap kali upacara, tetapi kelas bahasa itu membantahnya.

Kala itu, Nia menitipkan dagangannya pada kami,

"Heh, emang udah punya lisensi dagang? Emang sudah di ijinkan Kesiswaan? Kalau mau dagang disini bayar parkir lah, hahaha...." kata temanku sembari tertawa.

Nia hanya diam, dia hanya mengeluarkan makanan dari jinjingan dan ditaruh di meja paling depan kelas kami.

"Komisi woy komisi, disini tidak menerima dagangan, hahaha...." kata temanku lagi sembari tertawa. Kali ini ketawanya semakin keras.

Nia tidak bergeming, dia hanya membenarkan kaca matanya, lalu beranjak pergi meninggalkan kelas kami.

Setelah kejadian itu, mereka tidak pernah menitipkan dagangan lagi pada kelas kami

Jujur saja,padahal temanku kala itu hanya bercanda. Lagian ia hanya menegakan peraturan yang di umumkan oleh Kesiswaan, tentunya temanku tidak salah.

Padahal...makanan yang ia titipkan itu enak. Tiap kali ia menitipkan dagangan, selalu laris keras bahkan dalam sekejap habis.

Namun mentalnya sangat jelek! Harusnya ia menghiraukannya saja kala itu. Karena dia juga tahu sendiri bahwa dagangan yang ia titipkan itu toh tetap laku.

Tidak hanya masalah itu, kelas kami dengan kelas Bahasa memang tidak terlalu akur. Apalagi saat masalah tempat pensil. Disana mereka sepertinya marah besar.

Bersambung...

Rabu,30 januari 2019 oleh Mikurinrin_

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro