Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Siapa Dia?

   Setelah acara maap maapan tak berlangsung dengan lancar, Soraru dan Kashi menghela nafas. Tapi tiba-tiba Amatsuki keluar dari kamar Mafu dan ngacir balik ke rumahnya. Kashi otomatis ikutan balik.

   Soraru pun masuk kamar dan mendekati Mafu yang sedang duduk di pojok kasurnya sambil memeluk adik kesayangannya tanpa lupa untuk mengelus kepalanya. Soraru duduk di pinggir kasur.

"Mafu, maafin aku. Aku gak bermaksud ngacangin kamu." Kata Soraru.

   Tak ada respon dari Mafu. Ia masih mengelus kepala adiknya sambil memeluknya.

Soraru pun mencoba untuk meraih tangan Mafu sambil berkata, "Mafu, maafin a--"

"STOP! JANGAN SENTUH AKU! AKU JIJIK SAMA MAS!" Kata Mafu sambil tiba-tiba berdiri. Alhasil Rika kini terlihat seperti boneka yang digendong dan dipeluk oleh seorang anak kecil.

Wait. Anak kecil mana yang mau bilang 'aku jijik sama mas.' ?

"E-etto.. Nii-chan. Aku kecekek nih. Aku gak bisa napas nih. Aku mat--"

"JANGAN MATI RIKAAA!! AKU GAK MAU KAMU MATI SEBELUM KAMU BISA NGELIHAT AKU NIKAH NANTII!!" Kata Mafu pake kuah.

"Y-ya udah. Turunin dong." Kata Rika.

   Mafu pun menurunkan Rika. Rika pun meraup oksigen sebanyak-banyaknya gegara abangnya yang meluknya kelamaan. Dia lupa napas jadinya.

"Soraru-nii san bisa keluar dulu? Nii-chan perlu waktu sebentar untuk sendirian." Kata Rika. Soraru menunduk. Dia pun menurut. Rika pun turut keluar. Namun seperti kata Rika, 'nii-chan perlu waktu sebentar untuk sendirian.'

   Hanya berselang waktu 5 menit, Rika kembali lagi ke kamar Mafu membawa popmih. Mafu nampak senang. Moodnya sepertinya naik.

"Etto, nii-chan. Boleh kuminta sesuatu?" Tanya Rika.

"Un. Mau minta apa?" Kata Mafu masih sambil memakan popmihnya itu.

"Aku mau nii-chan sama Soraru-nii san baikan. Kan gak baik marah lama-lama." Kata Rika.

"... Ok, kuusahain!" Kata Mafu.

"Btw ini es jeruk siapa?" Tanya Mafu.

"Punya aku." Kata Rika.

"Ya udah, bagi yaa~ Kayaknya enak."

   Entah emang karena Mafu yang sayang banget sama adeknya atau gimana, tapi yang pasti 2 jam kemudian setelah makan popmih, mereka berdua baikan.

"Soraru-san, lihat mafuteru gak?" Tanya Mafu.

"Ah, enggak lihat tuh." Kata Soraru.

Dan entah ngapain Soraru malah senyum sambil ngacungin jempol ke Rika seolah-olah bilang, "Sip! Makasih Rik!"

Tapi sebenarnya cerita di balik layarnya gini..

Flashback : on

   Setelah Rika dan Soraru keluar dari kamar Mafu, Soraru menarik tangan Rika. Namun Rika segera melepasnya.

"Ish! Apaan sih pegang-pegang?! Aku tuh gak sudi dipegang-pegang sama orang yang udah bikin nii-chan sedih!" Kata Rika.

"Gini, kamu bisa bujuk Mafu supaya baikan sama aku gak?" Tanya Soraru.

"Gak and never!" Kata Rika sambil memalingkan pandangannya dan hendak membalikkan tubuhnya.

"Nanti kubeliin boneka beruang loh."

"Gak."

"Nanti kubeliin jambu loh."

"Gak."

"Nanti kusewain badut buat qosidahan loh."

"Gak."

"Nanti kubeliin semua buku yang kamu mau loh."

"Gak."

"Nanti kubeliin coklat sebanyak yang kamu mau loh."

"G--eh, mau! Eh maksudnya enggak. Eh maksudnya iya deng. Eh tapi enggak deng."

"Mau coklat gaaa? Sebanyak yang kamu mau loh~ merknya juga kamu bisa milih~" Kata Soraru.

"Errr iya! Aku mau! Nanti kubujuk! Tapi beliin bangbang 2 kardus, kitket 3 kardus, ama silperkuin 1 kardus."

Flashback : off

   Ternyata Rika disogok :v Rika pun menyeret 6 kardus kedalam kamarnya. Soraru mesennya express. Makanya udah nyampe.

Gedebuk!

Mungkin azab mau aja disogok, Rika kesandung sesuatu. Rika mengaduh. Sedangkan kakak terdjintahnya mendekatinya.

"Aduuuh Rikaa!! Kamu gak apa-apa? Sakit gak? Mau kakak tiupin?" Kata Mafu sambil melihat lutut adiknya yang agak lecet.

Sumpah, lecet doang mau ditiupin?

Iri saia sama kamu Rik :"(

"Gak papa kok. Duuh, apaan sih yang buat aku kesandung?" Gumam Rika. Rika pun melihat sebuah album berwarna biru.

Rika buka album biru yang penuh debu dan kusam itu.

Wait. Kayak lirik lagu ya? :v

"Eh? Ini album keluarga yaa~ Padahal udah bertahun-tahun ilang. Kenapa sekarang bisa disini?" Tanya Rika.

"Iya ya. Ini waktu pernikahan tou-san sama kaa-chan kan? Kaa-chan cantik banget loh." Puji Mafu saat melihat foto pernikahan kedua orang tua mereka.

"Tou-san juga keren banget!" Kata Rika.

"Eh? Tukang cuci piring kok ikutan difoto ya?" Kata Mafu.

"Biar tukang cuci piringnya dikenang kali maf." Sahut Soraru.

"Dikenang? Bukannya udah pasti terkenang?" Tanya Mafu lagi.

"Terkenang? Jangan-jangan itu mantan ibu kamu maf!" Kata Soraru sembarangan.

"Nee nee Nii-chan! Lihat foto ini! Ini niichan waktu masih bayi kan!" Kata Rika.

"Botaque." Gumam Soraru.

"Ini Rika! Rambut bobmu dulu lucu loh!" Kata Mafu sambil menunjukkan satu foto dimana terlihat Rika sedang berfoto diantara bunga-bunga dengan menggunakan topi jerami dan dress putih.

   Namun sedari tadi hanya foto Rika Rika Rika Rika dan Rika. Tidak ada foto Mafu. Soraru penasaran dengan foto Mafu waktu kecil. Soraru mulai curiga. Jangan-jangan Mafu anak buangan makanya gak ada fotonya disitu dan semua cerita dari awal cuma dikarang? Cerita yang dibuat untuk menutupi kenyataan bahwa Mafu bukanlah bagian dari keluarga itu.

"Ah, Nii-chan! Lihat, ini fotoku waktu mengunjungi sekolahmu yang ada festival budaya saat ituloh!" Kata Rika sambil menunjuk salah satu foto yang terdapat dirinya sedang memakan takoyaki. Mafu terkekeh karena di foto itu Rika sangat belepotan.

   Namun ada latar belakang yang membuat Soraru salah fokus. Ekspresi Soraru berubah. Wajahnya memucat. Foto seorang anak lelaki berambut coklat yang sedang melihat ke arah langit. Pandangan tanpa harapan.

Dia.. anak itu.. dia..

Bersambung...

Kugantungin again guys~ Tapi, mau tau gak? One fact about me bahwa akhir akhir ini saia suka sama 2 kata-kata ini. Yaitu..

Tapi boong :v






Karena bersambungnya tapi boong, kulanjut ceritanya :v






Dia..

Dia..

Anak itu, anak yang meninggalkan Soraru tanpa adanya kabar. Ya, tidak salah lagi. Dia orangnya!

   Iris hitam dengan rambut coklat, barcode di pipinya. Itu dia. Itu anak yang saat itu membuat Soraru terbuli karena kepergiannya. Soraru tidak membencinya. Ia hanya ingin tau alasan kepergiannya.

"A-ano, maaf. Boleh aku nanya?" Kata Soraru.

"Boleh kok." Kata Mafu.

Soraru menunjuk foto yang ia maksud. "Siapa dia?" Tanya Soraru.

"Ah, itu ya!" Kata Rika.

Rika pun menyambungnya lagi. "Soraru nii-san tau? Dia itu.."

Deg deg deg

Jantung Soraru berdegup lebih kencang. Ia membatin, "Jangan bilang diajangan bilang diajangan bilang dia!"

"Itu kan onii-chan! Ya kan?" Kata Rika.

   Soraru terpaku. Benar benar dia. Dia yang selama ini selalu Soraru cari informasinya. Dia yang selalu ada di pikirannya. Dia yang merupakan teman pertama Soraru. Dia yang menjadi alasan Soraru menjadi seseorang yang seperti itu sekarang. Dia yang senyumannya selalu diikuti dan disenangi oleh Soraru. Memang dia orangnya!

"I-itu Mafu?" Tanya Soraru lagi.

"Iya." Jawab Rika.

"Kalau begitu.. R-ren? Ren Rukari?"

"So-soraru nii-san, siapa dia? Haha. Si-siapa itu Ren Rukari?" Kata Rika.

"Rika, ada... ada yang aneh dengan diriku. Aku rasa aku pusing." Keluh Mafu.

"Kau Ren Rukari kan?!" Kata Soraru setengah berteriak.

"Akh! Sakit!" Kata Mafu sambil menjambak rambutnya sendiri karena kesakitan.

"Ren, Ren! Kenapa kamu meninggalkan aku tanpa kabar ha?!"

"Ukh.."

"Ren Rukari! Jawab aku!"

"Argh! Aku tak mengerti!! Siapa itu Ren?! Siapa itu Rucal?! Kenapa tiba-tiba banyak memori dan semua panggilan seseorang kepada 'Ren' dan 'Rucal' ini?! AAAKH!! KEPALAKU SAKIIT!!" Kata Mafu.

"Stop Soraru-nii chan! Jangan buat kakakku tersiksa lagi!" Kata Rika sambil menenangkan Mafu yang masih nampak kesakitan. Soraru pun terdiam. Namun ia tak menyangka bahwa Ren mengubah namanya.

Bersambung...

Nah, ini baru beneran udahan :v Chapter berikutnya isinya kejelasan terjelas tentang semua memori Mafu yang hilang.

See you next chapter!!!

-Mizu-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro