Siapa dah?
Soraru yang baru datang terkejut melihat makhluk berleher panjang yang nampaknya seperti pedo tiba-tiba pingsan plus darah berceceran. Wajar aja dia terkejut. Baru dateng udah disambut sama yang begituan.
"Oi, Maf. Ini siapa dah? Ini juga darah apaan? berceceran gini. Ada pembunuhan kah?" Tanya Soraru.
"E-eh, gak ada kok. Ini Luz. Temen kakaknya adek ini nih." Tunjuk Mafu kepada Reol.
"Aku Reol kak. Ini temen kakakku. Kalo kakak namanya siapa?" Tanya Reol. Di luar sih ngomongnya gitu. Dalemnya..
"Uuuuhhh~ Kakak ini ganteng beud siiih~ Kali-kali jodoh gitu. Uhuy"-Reol
Nggak lah. Gak gitu. Itu bocah masih kelas 2 SD oy.
"Hm? Soraru."
"Reol? Kayak pernah denger.."-Soraru
"Emang kakak kamu namanya siapa?" Tanya Soraru.
"Lon kak. Jangan tambahin tong ya, kata kakakku."
"Pantesan, kakaknya ternyata si lontong ngambang di kali." -Soraru
[Mizu : Kok ngambang di kali sor?
Soraru : Rambutnya kek t*i soalnya]
Tak lama kemudian, Luz bangun dan mendudukkan dirinya. Ia masih terus berfikir "This is heaven!!" Karena dia dikelilingi 3 loli, 3 shouta, dan 2 bishounen. Eh, tepatnya bukan bishounen deng. Tapi loli. Abisnya, muka Mafeng ama Mamat tuh terlalu kawaeh gimanaa gitu. Cowok bukan, cewek bukan. Terus apaan?
"Eh一Maaf ya, lantainya jadi kotor gegara gua. Gua yang bersihin ya. Pinjem lap pel dong. Etto一"
"Mafumafu desu."
"Amatsuki desu."
Hilih, modus kao dasar Luz yang ternyata tidak tuLuz seperti namanya.
"A, gua pinjem lap pel ya, Mafumafu-san, Amatsuki-san!"
"Iya, nih." Amatsuki memberikan lap pel yang diminta. Luz mengambil lap pel dari tangan Amatsuki. Tangannya ikut disentuh pula.
#HilihModus2
Setelah pesanan para anak kecil selesai dan anak kecil itu pulang, Mafumafu, Amatsuki, dan Soraru mengobrol. Sedangkan Luz masih membersihkan lantai.
#HilihModus3
Kalo mau nguping tuh bilang aja Luz. Gak usah diem-diem kek gitu. Tapi kalo gak diem-diem namanya bukan nguping ya? :v
Setelah selesai membersihkan lantai, Luz menghampiri Mafumafu, Amatsuki, dan Soraru di meja bundar.
"Gua boleh gabung ngobrol gak?" Tanya Luz.
"Oh! Boleh, boleh! Duduk aja!" Kata Mafu.
#HilihModus4
Kalo mau lebih lama disitu bilang aja Luz. Gak usah sok sok nimbrung.
[Luz : Si Mizu napa dah? Keknya aing disalahin mulu
Mizu : Emang napa? gak suka? gak gua gaji mampus lu. Makan malem pake apaan lu nanti
Luz : Dih gitu, mainnya ama gaji. Padahal kan, gw cuma mau deket-deket sama loli disini. Kenapa dihujat mulu?
Mizu : Pedo njir lu. Keknya gw harus menyelamatkan adek gw yang kawaeh nan menjyjyckan dari pedo berleher panjang seperti lu, Luz
Luz : Lu punya adek, Miz?
Mizu : Punya. Udahlah!!! Back to story!!]
Luz pun duduk disamping kiri Mafu. Entah kenapa, ia merasa ada aura hitam dari makhluk didepannya. Siapa dia? Tentu saja mz Sosro terdjintah.
"Weh sor. Lu kerja apaan sih? Heran gw, kayaknya lu tuh kagak ada jam sibuknya gitu." Tanya Amatsuki
"Lah? Emangnya lu gak tau mat? Gue kan kerjanya jadi utaite. Dulu sempet jadi kuli bangunan. Eh, gw pernah masuk ke molen semen ituloh. Eh, keajaibannya, wujud gw jadi bocah gini."
"Anjir, kek di sinetron azab yang ada di channelnya upin apin." Kata Luz.
"Tapi menurut gw, Soraru-san enggak kayak bocah kok. Kalo sekilas doang sih, errr... Emang mirip bocah. Tapi kalo diperhatiin, kayak ikemen gitu." Kata Mafu.
"Widiiiihhh~ si Soraru dibilang ikemen~ Eh? Lu napa dah sor?" Tanya Amatsuki melihat Soraru yang nampak memalingkan arah pandangannya.
#HilihTsunBaeLuSor
"Btw, tanggal lahir kalian tanggal berapa dah?" Tanya Amatsuki.
"18 Oktober 1991" Kata Mafu.
"23 Juli 1993" Kata Luz.
"Kalo gw, 30 Juni 1991. Soraru-san kapan?" Tanya Amatsuki.
"... 3 November 1988."
'Anjir, dia yang paling tua.' -All
Mereka terus saja mengobrol hingga datang pelanggan. Pelanggan hari inipun lumayan banyak yang kurang sehat. Gimana enggak? itukan toko es krim, eh pelanggannya pengennya beli ayam. Atau gara-gara Luz, kalo ada anak kecil yang beli es krim, lantai jadi berceceran darah.
Saat Mafu sedang membuat es krim, tanpa sengaja ia bernyanyi. Maksudnya, dia nyanyi tanpa sadar. Luz, Soraru, Amatsuki yang kupingnya emang peka sama lagu, tapi gak peka sama si doi, langsung sadar Mafu nyanyi.
"Warawarenai you ni, iki wo hisomete"
"Dokoka ni kieta tasogare no sora"
"Ashita wa oni no te no naru hou e"
"Jouzu ni ikite ikou"
Tiba-tiba Mafu berhenti bernyanyi. Ia memberikan es krimnya kepada pelanggan yang memesannya.
"Nah, ini es krimnya kak. Datang lagi ya!"
Setelah si pelanggan pergi, mereka lanjut mengobrol lagi.
"Wah maf. Gw gak nyangka. Ternyata suara lu bagus kalo nyanyi." Kata Soraru.
"Eh? Makasih."
"Emangnya lu gak tau sor? Mafu kan juga utaite. Gw juga sih. Btw, yang tadi lu nyanyiin judulnya Toosenbou kan maf?" Kata Amatsuki. Wajar lah dia tau. Kan sahabat dari waktu belum lahir. Udah kenal banget lah.
Mafu mengangguk.
"Gw juga utaite! Tapi gw punya kerja sampingan." Kata Luz.
"Jadi kalian utaite juga? Kok gak pernah ketemu sih?" Nah, Soraru pinter nih. Padahal sesama utaite dari studio yang sama, tapi kenapa gak pernah ketemu bahkan kenal? Entahlah. Mizu juga bingung.
"Apa gegara kita ini hikikomori ya?" Tanya Amatsuki.
"Bukan karena itulah mat. Gak ada hubungannya." Sanggah Mafu.
"Hmm.. Masih jadi misteri." Sahut Luz.
"Btw tadi kayaknya Luz bilang dia punya kerja sampingan. Apaan tuh?" Kata Amatsuki.
"Emm.. Ituloh, tau cafe yang ada di deket balai kota gak?" Tanya Luz.
"Oh! Tau dong! Itukan cafe yang paling terkenal di daerah sini! Eh enggak deng. Bahkan sampe se-Jepang pun tau cafe itu." Sahut Mafu.
"Nah, itu tuh yang punya cafe tuh gw. Bisa dibilang tuh gw CEO nya lah." Kata Luz. Entah dia mau pamer atau apa. Yang pasti, Mizu gak ngerti. CEO tuh apaan?
Serius, Mizu gak tau CEO itu apaan. Cuma asal ketik aja :v
"... Lu boong ya?" Tanya Soraru. Dia nampak kaget walau sebenarnya mukanya datar datar aja.
"Kagak. Ngapain gw boong?"
"Anjir. Jadi cafe Reflexión tuh yang punya si Luz toh? Cafe yang tiap bulannya ganti tema dan tempatnya segede restoran dan harga makanan minumannya terjangkau dan makanan minumannya high quality itu?" Cerocos Amatsuki. Wajar aja mereka kaget. Soalnya penampilannya Luz itu gak mencerminkan seorang holkay. Malah tadinya dikira orang gembel karena bajunya yang bolongnya ada 4 terus celananya bolongnya ada 3.
Mizu juga yakin. Kalian semua bajunya bolongnya 4 dan celananya bolong 3. Kalo punya rok, pasti bolongnya ada 2. Ya kan?
Tak terasa, hari semakin sore dan sudah waktunya Mafu untuk menutup tokonya itu. Setelah Mafu menutup toko, Amatsuki, Soraru, dan Luz langsung bubar barisan alias balik kerumah masing masing. Tentu saja, Amatsuki, Mafu, dan Soraru pulangnya bareng. Kan mereka tetanggaan.
Bersambung...
AAAARRRGHH!! Gomen kalo Mizu gak ngupload cerita ini untuk beberapa minggu ke depan. Mizu 2 minggu ada acara UH alias ulangan harian. Mizu juga lagi stress gara-gara dikasih tanggung jawab untuk pensi nanti. Belum lagi, kliping-kliping plus praktek b.Indo. Hafalan B.Arab juga belum. Plus kegiatan ekskul dan tekanan batin akibat teman-teman q yang tydack menotis keberadaanku di kelas.
Ya ampun, kok curhat sih? Maaf ya, kalian jadi baca curhatan Mizu. Ya udahlah, gak usah banyak bacot.
See you next chapter!!
-Asahina Mizu-
Ahad, 11 November 2018
1161 words
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro