Netizen
Musim hujan telah berhenti.
Tapi masalah tak kunjung henti.
Masalah itu kian berlanjut.
Bukan.
Bukan masalah kodok manjat kemarin.
Sebenarnya masalah ini berawal dari Soraru dan Mafu yang tertangkap kamera sedang berduaan, bergandengan tangan dan berpelukan.
Namun netijen tak pernah tahu kalau itu semua adalah..
Dare.
Dare yang diberikan oleh Amatsuki.
Orang yang memotret "kemesraan" Soraru dan Mafu ini menyebar luaskan foto tersebut dan dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, foto foto itu menjadi viral.
Ada berbagai tanggapan netijen tentang foto tersebut.
Tapi 82% komentar itu berisi..
..hujatan.
Ah, sebenarnya dare dari Amatsuki adalah Soraru dan Mafu harus pergi ke taman (hanya berdua) dan mereka harus bertingkah layaknya orang berkencan.
Ok, pengen nyalahin Amatsuki jadinya--
//g
Tapi oh ayolah! Hanya bergandengan tangan dan berpelukan! Kalian juga tahu kan, Mafu suka memeluk orang sembarangan? Kalian juga akan memegang tangan sahabat kalian ketika berjalan bukan? Apa itu aneh?
O sebentar, sepertinya kata-kata para lelaki itu benar dan masuk akal. "Ketika para perempuan berjalan bergandengan dan saling berpelukan, itu hanya akan ditanggapi sebagai persahabatan yang erat. Namun kenapa jika kami para lelaki yang melakukan hal tersebut, malah dikira gay?"
Mizu pikir logika mereka betul.
Tapi kalau dilihat foto foto tersebut tanpa tahu kejadian aslinya, mungkin Mizu bisa berpendapat sama dengan netizen lainnya. Kenapa? Karena foto terakhir dari itu semua adalah..
Soraru meng-yukadon Mafu. Jarak wajah mereka hanya sekitar 2 cm.
Mizu : Kudorong seru tuh kayaknya :D
Reader : JANGAN! Nanti makin dihujat netizen :(
Padahal kisah aslinya adalah, ada pengendara motor ugal-ugalan yang melaju dengan kecepatan tinggi. Soraru hanya berusaha melindungi Mafu dan berakhir dengan Soraru yang menindih Mafu seperti pose "menyerang".
Btw itu latarnya bukan di taman lagi ya. Tapi di trotoar yang sepi. Ya kali di tengah taman mau ada yang naek motor ugal-ugalan :v
Tanggapan netizen bermacam-macam. Ada yang ber-kyaaa ria, ada yang berkomentar pedas, ada juga yang mengatakan itu hoax. Namun yang lebih dominan adalah komentar pedas.
"Oh, jadi ini yang jadi latar belakang berdirinya AtR?"
"Depannya aja pada tebar pesona. Eh dibelakang malah pada gay. Jijik gw ama dua orang ini."
"Kalian tuh ngediriin AtR buat apa? Buat mesra-mesraan kayak gini? Mending bubar aja lah! Merusak pemandangan."
"Pantesan waktu itu Mafu-san bilang gak mau nikah. Karena kalo nikah maunya ama Soraru-san kan? Kalian takut ketauan tentang hubungan kalian kan? Nikah aja sono kalian di taman safari! Biar langsung m*mp*s dimakan harimau."
"Sumpah, gw nyesel selama ini udah ngeidolain kalian. Gw nyesel udah buang buang duit buat beli tiket konser dan album kalian. Mubazir. BALIKIN DUIT GUE!"
"Cih! Idola kok gay?"
"Apa kalian gak sadar ya, seberapa fans kalian kecewa sama kalian? Mending kalian keluar dari dunia perutaitean. Lebih bagus. Nanti bakal lebih tentram. Atau kalian mau keluar dari kehidupan ini? Kayaknya itu jauh lebih bagus. Kasian orang tua kalian. Orang tua kalian pasti malu gara-gara ini. Mending kalian lenyap aja dari muka bumi ini biar gak ada orang lain yang tersakiti gara-gara kalian!"
"Mati aja lo pada! Di dunia ini juga kalian gak bakal punya tempat tinggal lagi. Gak guna hidup lo! Mending mati aja kalian."
Akibat komentar netizen itu, saat ini Soraru dan Mafu terpukul. Sangat terpukul.
Hah? Kalian juga mempertanyakan sikap Soraru yang selalu tsun didekat Mafu?
Cukup. Itu tak nyata! Itu hanya skenario dari Mizu! Jangan salahkan mereka! Mereka tak salah apa-apa! Salahkan Mizu!
Wait, kok Mizu malah ikut ambil bagian dalem cerita sih? Gomen gomen :v
Banyak teman satu rekan per-utaite-an yang menyemangati mereka berdua. Karena mereka tahu, Soraru dan Mafu tak melakukan kesalahan. Hanya saja si pemotret ini sangat profesional. Ia mampu memotret di timing yang pas sehingga terlihat bukan seperti ketidak sengajaan. Tapi terlihat seperti sebuah kenyataan. Sangat disayangkan ia malah menggunakan kemampuannya untuk menyebarkan gosip buruk tentang Soraru dan Mafu.
Meski disemangati, itu hanya lewat akun twitter mereka. Namun mereka tak membuka handphone mereka sama sekali sejak kejadian itu. Mereka enggan melihat berbagai komentar pedas tentang mereka. Kini mereka hanya bisa duduk memeluk lutut di kamar masing-masing. Sudah hampir seminggu sejak kejadian itu, mereka tak keluar rumah. Kaki mereka berjalan pun jika memang sudah benar-benar diperlukan. Mulut mereka tak mengeluarkan sepatah kata pun selama seminggu itu.
Sahabat dekat mereka sudah mencoba untuk mengunjungi Mafu dan Soraru. Tapi selalu saja Mafu dan Soraru enggan membuka pintunya.
Apapun usaha yang dilakukan sahabatnya, tetap tak membuahkan hasil. Mafu setiap hari hanya bisa menangis. Begitupula Soraru.
Apa mereka sudah menjelaskan kisah asli dibalik foto itu kepada netizen?
Sudah. Sahabat dekatnya juga sudah.
Namun mereka semua tak percaya. Netizen menganggap itu adalah sekedar pembelaan Soraru dan Mafu.
Entah bagaimana, tapi semua sahabat dekat Soraru dan Mafu sangat tersakiti juga karena ini. Penderitaan sahabatnya juga adalah penderitaan dirinya. Kegembiraan sahabatnya juga adalah kegembiraan dirinya. Itu adalah ciri-ciri sahabat yang tulus bukan? Dan itu semua ada pada diri para sahabat Soraru dan Mafu. Sebenarnya mereka beruntung punya sahabat seperti itu. Karena aku sendiri tak memiliki sahabat ataupun teman yang seperti itu.
Mereka beruntung. Aku iri dengan mereka.
Sahabat itu adalah berlian yang paling berharga. Berlian yang tak bisa dijual maupun dibeli. Begitu berharga. Oleh karena itu jangan sampai kita memilih sahabat yang salah.
Dalam masalah kali ini yang merasa paling menderita selain Soraru dan Mafu adalah Amatsuki. Karena ia tahu, semua ini tidak akan terjadi jika dare itu tak ia berikan.
Ah, tak hanya Amatsuki.
Luz merasa bersalah karena sudah mengusulkan permainan ToD dikala itu.
Sakata merasa bersalah karena telah mengajak Mafu ikut bermain ToD.
Urata merasa bersalah karena telah mengajak Soraru ikut bermain ToD.
Kashi merasa bersalah karena telah membuat botol itu berputar dan menunjuk ke arah Soraru.
Semua ikut merasa bersalah karena permasalahan ini. Namun kurasa memang Amatsuki yang hatinya terlalu lembut. Ia juga hampir setiap hari menangis karena itu. Ia merasa gagal untuk membuat Mafu selalu bahagia. Apalagi kali ini Soraru ikut terlibat masalah hanya karena dare darinya. Semakin merasa bersalahlah ia. Yang ia takutkan adalah, hanya permasalahan sederhana itu, mereka berdua memutuskan untuk..
Bunuh diri.
Tidak! Amatsuki tidak menginginkannya! Cukup sudah ia sudah mengambil satu nyawa berharga yang membuat Mafu selalu menderita. Kali ini ia tak mau menjadi penyebab kematian mereka berdua. Karena itu tak jarang ia mengetuk pintu mereka sambil menangis. Sahabat lainnya yang mengetahui keadaan Amatsuki yang seperti itu ikut teriris hatinya. Berkali-kali Amatsuki dipeluk para sahabatnya untuk menenangkan dirinya. Namun ia tetap tak tenang. Ia memang merasakan kenyamanan disaat dipeluk. Ia merasa tenang sedikit. Namun masih ada kegundahan hati lainnya. Seperti, jika ia saja membutuhkan pelukan para sahabatnya, bagaimana dengan Mafu dan Soraru? Mereka juga butuh bukan? Namun Amatsuki tak bisa menggapai mereka dan memeluk mereka. Mereka ada di dekat Amatsuki. Namun mereka tak bisa digapai olehnya. Sesaklah dadanya.
Ia benar benar telah gagal sebagai seorang tetangga, rekan, dan sahabat yang baik.
Soraru dan Mafu juga pasti butuh pelukan, pikir Amatsuki. Sebuah pelukan hangat yang bisa menenangkan hatinya. Namun mereka sendirian di dalam rumah. Siapa yang bisa memeluk mereka? Hanya kesepian, kesunyian, dan kesendirian lah yang bisa memeluk mereka.
Amatsuki kesal. Apa yang harus ia lakukan? Apa yang bisa ia lakukan untuk para sahabatnya itu? Apa?!
Bersambung...
Hehe~
Reader : Kok firasatku buruk ya?
See you next chapter!!
- Mizu :D -
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro