Masak
Malampun tiba, setelah menggosok gigi, Soraru dan Mafu pun pergi tidur. Awalnya Mafu sangat berisik karena terus saja mengajak Soraru untuk mengobrol. Namun akhirnya mereka berhenti ketika Soraru menyuruh Mafu untuk melatih kemampuan telepatinya. Apakah ini efek-efek chuuni makanya Mafu nurut?
Esok paginya~
Karena kamar Soraru dan Mafu tidak terkunci, Yuki masuk untuk membangunkan kakaknya.
"Soraru-nii chan, Mafu-san~ Sholat subuh yuk-----" Kata-kata Yuki terhenti dan ia langsung memanggil ibunya.
"Bu, liat tuh. Soraru nii chan ama Mafu-san ngapain. Kayaknya bener nih bu. Harus dinikahin!" Kata Yuki.
'Biar tiap hari ada boneka buat didandanin. Hehehe~' -Yuki
"Emang kakakmu ngapa---"
Ibu Soraru kaget. Ternyata semalem Soraru dan Mafu tidur sekasur. Sekarang nampak Soraru sedang memeluk Mafu. Sama dengan Mafu yang sedang memeluk Soraru. Arah wajah Soraru menuju ke arah rambut Mafu. Jika dilihat dari luar, seperti Soraru sedang mencium kepala Mafu. Sedangkan kepala Mafu terlihat seperti mencari kehangatan di dada Soraru.
"Ya kan bu? Harus dinikahin ini! Bu---"
"---Ibu! Ibu kenapa mimisan?! Ah! Daun sirih daun sirih!!!" Yuki pun kabur kalang kabut mencari daun sirih.
Tak lama kemudian, Mafu terbangun. Ia mengerjap-kerjapkan matanya. Sepertinya nyawanya masih belum terkumpul.
'Huh? Dimana ini? Hangat.. ini sia--
SORARU-SAN?!
KOK BISA ADA DISINI?!'
Karena Mafu tau Soraru agak sulit dibangunkan, ia memutuskan untuk membangunkannya terlebih dahulu. Pertama, ia mengusel-uselkan kepalanya di dada Soraru. Tapi Soraru tidak nampak terganggu. Kedua, Mafu mengusap pipi Soraru dan berkata, "Soraru-san bangun." Namun Soraru tetap tidak bangun. Ketiga, Mafu mencubit pipi Soraru dan berteriak, "SORARU-SAN BANGUUUUN!!!!" Tapi Soraru masih belum bangun juga. Keempat, Mafu mendekatkan bibirnya ke telinga Soraru. Kemudian ia berkata, "Sayang, ayo bangun. Fuuuh~" Mafu meniup telinga Soraru.
Tak lama, Soraru membuka kelopak matanya. Soraru terkejut karena tepat di depannya adalah Mafu. Apalagi Mafu dengan mata rubynya yang bulat dengan mata berkaca-kaca, pipi merah yang menggembung, bibir yang ranum, rambut yang berantakan, piyama kebesaran yang memperlihatkan bahu Mafu yang mulus. Tentu itu membuat Soraru kaget. Ditambah, jarak wajah Mafu dan Soraru yang hanya 5 cm. Dan, Soraru tidak sadar bahwa ia telah memeluk tubuh Mafu sehingga Mafu tidak bisa bangkit terlebih dahulu.
"Hufft~ Soraru-san bangunnya lama! Aku kan mau sholat!" Ujar Mafu.
Soraru langsung duduk dan menutup mukanya yang sudah memerah.
"G-gomen. K-kamu bisa duluan sholat." Kata Soraru.
"Ya udah, aku duluan ya." Mafu pun berjalan keluar kamar dan hendak wudhu.
'Mafu kok bisa disitu ya? Kok bi..
Eh bisa! Semalem kan kayaknya dia jatoh deh. Terus karena aku masih setengah sadar, aku biarin dia ada di kasur aku. Tapi kenapa paginya malah aku peluk? Terus, kenapa ekspresi Mafu gitu?!' Batin Soraru sambil mengacak-acak rambutnya.
"Eh? Ibu kenapa?" Tanya Mafu ke Yuki yang sedang memakaikan daun sirih ke hidung ibunya. Tadinya Mafu sudah mau ke dapur. Tapi malah ketemu mereka di ruang keluarga.
"Mou! Ini salahnya Soraru-nii chan sama Mafu-san! Aku gak mau tau, kalian harus nikah!" Kata Yuki.
"Hah? E-emangnya kenapa?" Tanya Mafu.
"Ini salah kalian mesra-mesraan gak tau tempat!" Kata Yuki.
"Loh? Ma-maksudnya?" Tanya Mafu.
"Aku tau kalian pacaran. Tapi kalo mau mesra-mesraan jangan disini juga! Kasian ibu nih. Jadi terlalu bahagia ngeliat kalian akur!" Kata Yuki.
'Kalo bahagia bukannya bagus ya?' -Mafu
"Tapi.. Yuki-chan. Kamu salah paham. Aku gak pacaran ama Soraru-san. Kalo kamu lihat yang tadi di kamar, kamu salah paham. Tadi malem aku jatoh ke kasurnya Soraru-san." Kata Mafu.
"Oh? Terus, kok posisinya bisa gitu?"
"Kan Soraru-san sama aku masih tidur. Jadi gak sadar kalo kita bikin posisi kayak gitu."
"Kalo emang tidur, kok bisa sadar kalo Mafu-san tadi malem jatoh ke kasurnya Soraru-san?" Tanya Yuki lagi.
"Soal itu sebenarnya aku setengah sadar. Tapi karena Soraru-san udah naro tangannya diatas badan aku, ya udah. Aku tidur lagi aja." Kata Mafu.
"Bu, Mafu permisi Sholat dulu ya~" Lanjut Mafu. Ibu Soraru pun memberikan sinyal 'ok' dan Mafu pun pergi menuju dapur.
'Eee?! Maji?! Ternyata Soraru-nii chan ama Mafu-san gak pacaran? Kok mesra gitu yak?' -Yuki
Setelah Mafu dan Soraru sholat subuh, bisa kalian tebak kira-kira Soraru ngapain. Yap. Apalagi kalo bukan tidur?
*Mohon jangan ditiru. Sebenarnya habis sholat subuh tuh kita gak boleh tidur lagi menurut pakar kesehatan*
Berbeda dengan Soraru yang lanjut tidur, Mafu pergi mandi. Ia memakai hoodie berwarna putih dengan gambar Mafuteru di tengahnya. Ia memakai celana pendek selutut berwarna biru untuk bawahannya. Karena semalem Mafu lupa naro kuncirannya dimana, dia pun menggerai rambutnya dan menggunakan jepitan guna menahan poninya untuk menghalangi penglihatannya. Setelah itu, Mafu pun keluar rumah untuk menyapu halaman. Selesai menyapu halaman, ia menyiram tanaman. Yaa itu sudah sekitar pukul setengah 7 kok. Jadi udah terang. Pas lagi nyapu aja masih agak gelap. Setelah selesai menyapu, Mafu kembali masuk ke rumah dan pergi ke dapur untuk mencuci piring.
Tak lama, datang ibu Soraru karena mendengar suara agak berisik dari dapur. Ibu Soraru kan khawatir kalo ada maling yang mau maling anaknya.
Lah? :v
"Eh, Mafu-chan lagi ngapain?" Tanya ibu Soraru ramah.
"Cuma nyuci piring kok bu, hehehe~" Kata Mafu.
"Gak usah.. biar ibu aja. Kamu istirahat aja. Mau baca buku, nonton tv, atau apa aja terserah. Nyuci piring mah biar ibu aja."
"Sebenarnya walau ibu bilang gitu.. Aku udah selesai nyuci piring bu." Kata Mafu. Ibu Soraru pun melirik wastafel tempat mencuci piring. Benar saja, disana sudah kosong. Ibu Soraru pun tersenyum.
"Ya udah, makasih deh." Kata ibu Soraru sambil mengusap kepala Mafu.
"Etto bu, aku boleh bantu ibu gak?" Tanya Mafu.
"Eh? Ya udah. Ibu mau masak. Kamu bantuin ibu ya?" Kata ibu Soraru. Mafu pun menjawab "Ha'i!" sambil tersenyum.
'Padahal lu kan gak bisa masak, feng.' -Reader
"Jadi, sebelumnya ibu mau tanya dulu. Mafu-chan bisa masak gak?" Tanya ibu Soraru.
"E-Etto.. Sebenarnya gak bisa sih. Hehe." Kata Mafu.
"Ya udah, kamu ikutin instruksi ibu aja ya!" Kata ibu Soraru. Mereka pun memasak hingga pukul 7 tepat.
Eng ing eng!! Ternyata ibu Soraru ama Mafu masak nasi goreng yang digulung kedalem telor dadar. Tau gak sih? Apa ya namanya? Pokoknya itulah!
"Bu, aku bangunin Soraru-san dulu ya." Kata Mafu.
"Ya udah, ibu manggil Yuki ama Kenta dulu."
Mafu pun pergi ke kamar Soraru dan segera membangunkan Soraru. Karena kali ini kaki maupun tangan Mafu terbebas, ia pun menggunakan semua jurusnya untuk membangunkan Soraru.
Jurus pertama : Tiban badan
*Jangan ditiru, hanya dilakukan oleh profesional*
Mafu mengambil ancang-ancang kemudian ia loncat dan duduk diatas perut Soraru. Apakah ia bangun? Tentu.
Baru jurus pertama, udah bangun. Gak seru nih Soraru :(
"Nee nee, Soraru-san! Dengerin deh, tadi aku masak loh! Aku bisa masak!!" Kata Mafu masih di atas perut Soraru. Padahal Soraru udah bangun. Soraru pun duduk dan menghela nafas.
'Kayaknya rasanya bakal serem deh. Apa aku gak usah sarapan ya?' -Soraru
"Iya iya, aku tau kamu bisa masak. Tapi aku gak tau enak atau enggaknya." Kata Soraru.
"Huufft~ Soraru-san hidoi! Makanya ayo coba!" Kata Mafu sambil menggembungkan pipinya.
Mafu bangkit dan menarik Soraru ke ruang makan. Mafu berjalan agak cepat ke ruang makan. Tentu saja Soraru mengeluh.
"Oi oi oi! Nyawaku aja belum kumpul, kamu udah ngajak aku makan." Kata Soraru.
"Ma-ka-nyaaa!! Kamu harus makan! Abis makan, pasti nyawa kamu ngumpul semua!" Kata Mafu dengan percaya dirinya.
'Yang ada nyawaku ilang semua.' -Soraru
Mereka pun sampai di ruang makan. Sudah terlihat Yuki, Kenta, dan Ibu Soraru.
"Ohayou Yuki-chan, Kenta-kun. Bu, ini Soraru-san udah bangun." Kata Mafu.
"Araa~ Tumben bangun pagi. Ya udah duduk. Kita makan bareng-bareng." Kata ibu Soraru. Di meja makan tersebut tersedia 6 kursi. 2 pasang kursi saling berhadapan dan sepasang kursi saling berhadapan.
Yuki dan Kenta bersebelahan. Disebrangnya, ada Mafu dan Soraru. Di antara Yuki dan Soraru, ada ibu Soraru.
"Psst.. Yuki. Dia siapa?" Tanya Kenta sambil melirik Mafu.
"Bukannya kemaren udah kenalan? Itu Mafu-san. Kamu gak inget?" Tanya Yuki balik.
Kenta terkejut. Dia gak nyangka kalo ternyata makhluk cantik nan imut didepannya ini adalah Mafu. Abisnya, dia gak liat Mafu juga kemaren yang abis didandanin Yuki.
"Serius? Imut banget gitu loh. Kemaren padahal seinget aku cowok deh." Kata Kenta.
"Emang cowok kok." Balas Yuki.
"Heh, gak boleh ngegibahin (ngomongin) orang!" Kata Soraru.
"E-etto, itu.. Mafu-san?" Tanya Kenta sambil menunjuk Mafu.
"Iya. Kenapa?" Tanya Soraru.
"E-enggak kenapa-napa." Kata Kenta.
Nasi goreng pun diantar ke meja makan. Mereka sudah mengambil sendok masing-masing.
"Yaaa~ Jadi hari ini menu kita nasi goreng!! Yang buat bukan ibu loh, tapi Mafu-chan~" Kata ibu Soraru.
"Oh ya? Aku penasaran gimana rasanya. Ittadakimaaaasu!!" Kata Yuki.
"Ittadakimasu." Kata Kenta.
"Ittadakimasu!!" Ucap Mafu.
"Ittadakimasu~" Ujar ibu Soraru.
"I-ittadakimasu." Kata Soraru.
'Semoga besok aku masih bisa bernafas :") ' -Soraru
Bersambung...
Mafu masak? Apa jadinya? Ditambahin ekstra joss atau konfermex gak ya? Atau malah ditambahin promah? Wwww Moga moga aja di chapter berikutnya Soraru masih bisa nafas :v
See you next chapter!!
-Mizu-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro