Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Masa Lalu Mafu

"Eh? Kalo gak albino, berarti dia ngecat rambutnya gitu?" Tanya Soraru.

"Enggak. Emang Soraru nii san gak pernah diceritain?"

"Err.. pernah sih. Tapi ceritanya itu gak masuk akal banget. Katanya dia keseringan mandi susu, rambutnya jadi putih deh." Kata Soraru sambil sweatdrop.

"Haha, ngarang banget! Gak mungkin banget itumah! Aku yang tiap minggu mandi susu aja rambutnya gak putih-putih!"

'Wth? Tiap minggu mandi susu katanya? Mending buat gw bikin es krim dah.' -Soraru

"Onii-chan itu sebenarnya ya, lupa ingatan."

Soraru terbelalak. Lupa ingatan? Bagaimana bisa?

"Aku gak begitu tau masa kecilnya onii-chan karena aku beda 10 tahun sama dia tapi.. aku tau apa penyebab rambutnya yang menjadi putih dan matanya merah."

Soraru mendengarkan dengan seksama.

"Onii-chan itu dulu sama kayak aku. Rambut coklat dan mata coklat. Perbedaannya, onii-chan punya tanda lahir mirip barcode di pipi kirinya."

Deg!
Jantung Soraru berdetak lebih cepat.

"Onii-chan itu selalu didandanin kayak cewek sejak lahir. Bahkan ke sekolah pun dia harus menggunakan dandanan yang kaa-chan buat. Tapi onii-chan sudah sering menolak, tapi tetep aja kaa-chan dandanin. Suatu saat dia SMP, dia mulai malu dan mulai lebih sering menolak ketika didandani oleh kaa-chan. Sama sepertiku, jika ia menolak maka akan selalu ada hukumannya. Onii-chan sering sekali dipukul menggunakan kipas bambu. Paha onii-chan pun sering sekali dicubit hingga memar. Onii-chan juga sering ditampar hingga pipinya memar.. hiks. Su-suatu hari, ketika onii-chan sedang disiksa oleh kaa-chan, aku mengumpulkan keberanianku. Aku berkata, 'Cukup kaa-chan! Jangan sakiti onii-chan lagi!' Aku pun langsung di dorong hingga kepalaku membentur tembok. Aku ingat saat itu kepalaku sangat pusing. Namun onii-chan bersusah payah mendekatiku. Ia merentangkan tangannya di depanku. Onii-chan bilang, 'Jangan sakiti Rika. Cukup aku saja yang kaa-chan sakiti.' Lalu kaa-chan pergi. Awalnya kami bisa bernafas lega. Namun tiba-tiba kaa-chan kembali membawa toples berisi kelabang yang beracun dan menjambak onii-chan. Karena onii-chan yang terus memberontak, kelabang itu dikeluarkan dari toplesnya dan tanpa sengaja mengenai kedua matanya. Aku ingat teriakan yang ia buat saat itu. Hiks.. sangat menusuk hati. Namun ternyata target kaa-chan adalah memasukkan kelabang itu ke telinganya."

Mizu : Lalu Mafu berubah jadi ghoul :v
Oshiete yo~ Oshiete yo~ Sono shikumi wo~

//gk

"Onii-chan berteriak kesakitan. Tapi kaa-chan malah tertawa mendengar teriakan onii-chan. Onii-chan pun dikurung diruangan itu hingga saat otou-san pulang. Sedangkan aku dijambak ibuku dan dilemparkan ke kamarku. Hari itu, otou-san mengurung kaa-chan di kamarnya hingga kurang lebih seminggu. Tetapi itu tentu saja otou-san tetap memberikan kaa-chan makan. Saat otou-san pulang, aku langsung memberi tahu otou-san tentang yang terjadi. Onii-chan pun dilarikan ke rumah sakit. Tapi keesokan harinya pas aku jenguk onii-chan di rumah sakit, matanya di perban. Rambutnya juga berubah jadi warna putih. Waktu itu dokter bilang, onii-chan udah sehat walaupun matanya masih dalam pemulihan. Tapi dokter bilang, sebagian ingatannya hilang. Tapi itu udah lumayan ajaib karena onii-chan masih bisa hidup." Cerita Rika panjang sekali. Rika menjelaskannya dengan cukup rinci sehingga Soraru pun mengerti.

"Terus, pas perbannya dibuka warnanya berubah jadi merah gitu?" Tanya Soraru. Rika mengangguk.

"Yang tau kejadian ini siapa aja?" Tanya Soraru.

"Kaa-chan, otou-san, onii-chan, aku, Soraru nii-san, sama Amatsuki nii san."

'Ah, ternyata Amatsuki udah tau duluan ya..' -Soraru

"Gak cuma di rumah, di sekolah pun dia dibully temen-temennya. Tapi onii-chan selalu bilang, 'gak papa kok. Selama bukan kamu yang dibully mereka.' Onii-chan itu ya, dari luarnya aja petakilannya masya allah. Tapi dalemnya lembut. Terlalu lembut. Tergores dikit pun bakal jadi luka permanen. Onii-chan itu rapuh. Tapi kenapa dia sok kuat? Hiks.."

"Aku.. aku sangat menyayangi onii-chan. Tapi kenapa hanya ia yang melindungiku? Kenapa aku gak bisa ngelindungin dia? Pernah suatu ketika, di tengah malam aku mendengar suara isak tangis. Awalnya aku takut. Tapi setelah kuperhatikan, itu suara onii-chan. Aku pun pergi ke kamarnya. Soraru nii-san tau apa yang kutemukan? Itu adalah onii-chan yang menyayat dirinya sendiri. Aku langsung mengambil cutter yang ia pegang dan membuangnya. Aku langsung memeluknya. Dan yang membuatku lebih kaget lagi, sudah tersedia tali disitu. Aku menangis membayangkan jika onii-chan benar benar melakukan bunuh diri."

   Soraru yang sedari tadi mendengarkan pun menghela nafas lalu tersenyum. Ia mengelus kepala Rika dan berfikir bagaimana bisa kedua kakak beradik ini bisa saling menyayangi? Jika ia mengingat hubungannya dengan Rafa, adik kedua Soraru, ia langsung merasa malu. Ia mempunyai hubungan saling benci dengan adiknya yang satu itu. Sedangkan lihatlah betapa Mafu dan adiknya itu saling menyayangi? Soraru pun baru tahu beberapa sisi baru yang diceritakan oleh Rika.

"Wah-wah-wah~ Lihat ini siapa yang jadi akrab?" Kata Mafu yang baru saja selesai mandi. Soraru menoleh dan langsung tersipu.

Kenapa?

Bajunya ituloh mbak. BAJUNYA!

  Mafu memakai baju tengtop(:v) berwarna putih yang di double dengan baju lengan pendek berwarna hitam dan..

Celana pendek di atas paha. Mungkin sependek mini skirt.

   Rambut Mafu yang panjang sebahu seperti biasa digerai dan poninya dijepit menggunakan jepitan.

Bruk!

Soraru mimisan dan pingsan. Mafu yang melihatnya panik, langsung memberikan pertolongan pertama.

"Soraru-san kenapaaaaaa?!" Kata Mafu panik setelah Soraru tersadar.

"Ba-ba-bajumu maf. Duh, imanku." Kata Soraru.

"SORARU-SAN HENTAAAAAAAI!!!!" Kata Mafu sambil menampar Soraru dan Soraru pun kembali pingsan.

'Padahal kan aku make ini terpaksa karena tadi lupa bawa baju ganti ke kamar mandi.' -Mafu

Tok tok tok tok

"Assalamu'alaikum~ Mafeng mafeng~ Maen yook!" Terdengar suara Amatsuki. Mafu pun beranjak menuju pintu dan membuka pintu.

   Terlihatlah dua laki-laki bersurai coklat dengan salah satunya yang bertopeng rubah.

"ASTAGFIRULLAHAL'ADZIM MAFEEEEENG!!! LU MAKE BAJU APAAN NJIRRR?! TOBAT WOY!! GW TAU ELU CANTIQ! TAPI GAK GINI JUGA WOY!" Jerit Amatsuki saat melihat penampilan Mafu yang... menggoda(?)

//plakk

   Gimana gak tergoda? Paras cantik nan imut, tubuh yang ramping, dan pahanya yang terekspos begitu saja tanpa ada penutupnya.

"SELO ANJEEER!! GW TADI LUPA BAWA BAJU GANTI KE KAMAR MANDI!! ADANYA BAJU INI DOANG YA GW PAKE LAH BAMBANG! DARIPADA GW TELANJANG KE KAMAR ADA SORARU-SAN!"

"YEE BIARIN ONCOM! SAMA-SAMA LAKI-LAKI INI!"

"DIIH! LU KEA GAK TAU SORARU-SAN AJA LU! GW KALO TELANJANG KE DEPAN SORARU-SAN BISA DIEMBAT!"

"LAAAAH---"

"Stop obrolan unfaedah kalian itu." Lerai Kashi.

"Ya udah nih, gw disuruh nganterin ini. Pesenan Rika-chan katanya."

"Waaaah!! Arigatou, Ama nii-san!" Kata Rika sambil nyerobot ngambil barang pesenannya. Emang Rika mesen apaan sih? Katanya sih gantungan kunci. Katanya, ibunya Amatsuki itu punya usaha bikin gantungan kunci akrilik.

"Btw, nanti lu mau ikut gak? Kita mau ke Scientia Square Park." Tanya Amatsuki.

"Soraru-saaaan!!" Panggil Mafu. Soraru pun jalan terhuyung dan menaruh dagunya di pundak Mafu dan memeluk Mafu.

Soraru napa dah? Kea orang mabok njirr

   Mafu pun menampar Soraru dan tak lama kemudian otaknya kembali lurus.

"Ama-chan sama Kashi ngajak ke Scientia Square Park tuh nanti. Mau ikut gak?" Tanya Mafu.

"Kamu mau ikut gak? Kalo kamu mau, aku juga mau." Jawab Soraru.

"Ya udah, aku mau." Kata Mafu.

"Eeeeh? Hidoi! Masa aku gak diajak?" Kata Rika sambil menggembungkan pipinya.

"Rika-chan boleh ikut kok." Kata Amatsuki sambil mengusap kepala Rika. Kashi entah kenapa ngeliatnya malah kaget sendiri.

"Jam berapa mat?" Tanya Mafu.

"Jam... 10 mau?" Tanya Amatsuki.

"Ayo aja aku mah." Kata Mafu.

"Yosh! Berarti kita minjem mobilnya Soraru ya! Yuhuuu~ Ayo balik, Kashi!" Kata Amatsuki sambil berlari menuju rumahnya.

"Njirr.. ternyata ada maunya." Gumam Soraru.

   Mafu pun menutup pintu. Soraru baru ingin masuk kamar namun dicegat oleh Mafu.

"Soraru-san masuknya ntar dulu. Aku mau ganti baju. Ok? Ah, kamu mandi dulu sana. Nih handuk ama baju gantinya."

   Mafu pun menutup kamarnya. Soraru pun hanya menghela nafas dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.

Bersambung...

Entah kenapa, setiap kali Mizu ngedeskripsiin sesuatu, pasti langsung kebayang ama Mizu. Apalagi deskripsi baju yang dipake Mafu abis mandi tadi :v

See you next chapter!

-Mizu-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro