Mafu Sakit?
"Maf, emang elu sama Soraru nyalonin diri jadi ketua RT and wakilnya?" Tanya Amatsuki.
"Enggak tuh. Kenapa?"
"Kata Kashi, list kemaren itu list paslon ketua RT ama wakilnya."
"Laaah?! Kok ada aku sih?"
"Kata Kashi, bukan kita yang nyalonin. Tapi mereka yang milih kita."
"Mereka? Siapa?"
"Ketua RT yang dulu sama perangkat-perangkat RT nya."
Mizu lupa, kalo ketua RT itu ditunjuk atau dicoblos sih? Ditunjuk kan ya?
"Mat." Panggil Mafu.
"Kok aku pusing ya?" Lanjut Mafu sambil memegang kepalanya dan memejamkan matanya. Hmm.. pose ini serasa tidak asing. Pose ini adalah pose legendaris milik--
--ROY KIMOCHI!
"Heee?! Tadi udah sarapan belom?! Semalem tidur jam berapa?! Kemaren kamu main hp berapa lama?! Kamu mikirin apa aja selama ini?!" Kata Amatsuki panik. Begonya, badan Mafu malah digoyang-goyangin sama Amatsuki. Alhasil, Mafu jadi mual.
Mungkinkah Mafu disantet Roy Kimochi hingga Mafu sakit begini?
//apasih
"Mat, tolong anterin gw pulang dong. Pusing plus mual banget nih." Kata Mafu.
"Oke. Aku tutup toko dulu ya." Kata Amatsuki. Amatsuki pun segera menutup toko dan mengantar Mafu pulang. Terlihat dari wajah Mafu yang pucat yang berarti Mafu sedang dalam kondisi yang tidak baik.
Sesampainya di rumah Mafu, keadaannya semakin buruk. Setiap setengah jam atau satu jam sekali, Mafu muntah. Amatsuki merasa prihatin, sehingga ia memutuskan untuk terus menemani Mafu.
"Mafu, aku nginep disini aja ya. Aku khawatir kamu kenapa-napa kalo gak ada aku." Kata Amatsuki sambil mengelus surai putih sahabatnya yang terkulai lemas karena sudah berkali-kali muntah.
"Un. Maaf kalo aku ngerepotin." Kata Mafu sambil tersenyum.
Amatsuki tau, betapa kesakitannya sahabatnya itu. Karena mau tersenyum seperti apapun, sahabatnya itu tetaplah seseorang yang rapuh. Amatsuki pun mengeluarkan handphonenya dan membuka grup chat yang beberapa hari yang lalu namanya diganti menjadi "Grup Apa Ajalah."
☆ ☆ ☆
Grup Apa Ajalah
AmaiKayakOrangnya
Minna!!
Hweee
KashiAkuDuid
Ama kenapa nangis?!
TwoLuzSelalu
SHOTAQUH TERTAYANG KENAPA NANGID?! SIAPA YANG TEGA MENYAKITI MAKHLUK SEIMUT DIRIMU?!
FBI_KangCyduk
Tim kami akan segera mendatangi rumah anda @TwoLuzSelalu
Uratanotpendeck
MAMPOZ DICYDUK FBI @TwoLuzSelalu
Btw siapa yang masukin FBI ke grup ini?
MizuKembar3
Gua
Mang ngapa? Ada faedahnya kan?
AmaiKayakOrangnya
Hiks
Aku punya berita buruk
Mafu sakit!!
HWEEEEEEE
Sakatanotaho
Mafu sakit?
Sakit apa?
AmaiKayakOrangnya
Gak tau
Kayaknya sih maag
Soalnya muntah-muntah gitu
KashiAkuDuid
Emang sebelum itu Mafu makan apaan?
AmaiKayakOrangnya
Bentar kutanyain dulu
Hmm..
Wadefak
Makanannya Iroha_-
KashiAkuDuid
Astagfirullah
Apa ini sudah akhir bulan?
AmaiKayakOrangnya
Bukan gitu
Kata Mafu, makanannya Iroha tuh dimasukin ke toples
Terus Mafu gak sengaja salah ngambil toples
Dia malah ngambil toples yang isinya makanan Iroha
SenKananBelokAtas
La? Emang si Mafeng makan kagak liat-liat dulu?
AmaiKayakOrangnya
Yah kan dia lagi seru-serunya nonton loli
FBI_KangCyduk
^Adzab ngeloli teroz
ShimalinKundang
Lagian toplesnya kagak dipisahin gitu?
Misalkan toples makanannya Iroha di gudang, kalo toples isi biskuit di ruang tengah gitu
AmaiKayakOrangnya
Mafu salah naro katanya
Khilaf dia
KashiAkuDuid
Mat, Mafu muntah setiap berapa kali?
Terus dia udah makan belom?
AmaiKayakOrangnya
Hmm.. sekitar satu jam atau setengah jam sekali
Belom sih
KashiAkuDuid
Ama, kamu tau gak?
ITU BAHAYA!!
CEPET BAWA KE RUMAH SAKIT!!
KAYAKNYA MAFU KERACUNAN MAKANAN!!
AmaiKayakOrangnya
HAH?!
Oke, aku mau bawa Mafu ke rumah sakit dulu ya
☆ ☆ ☆
"MAFU!! AYO KE RUMAH SAKIT!!" Teriak Amatsuki.
"Tapi.. aku lemes.. gak kuat.. berdiri. Hoek!" Mafu mulai merasa mual. Ia kembali muntah. Sungguh memprihatinkan. Air matanya sudah meluncur di pipinya, tubuh yang meringkuk, wajah yang pucat.
"Ya udah, naik ambulans mau gak?" Tanya Amatsuki.
"Enggak deh. Aku gak ma--hoek!"
Mafu mulai merasa sakit seperti itu sejak pagi pukul 8. Dan sekarang sudah pukul setengah 8 malam.
"A..ma..chan. Sa..kit. Kepalaku. Pe..rutku. Akh. Gak kuat. A-ku gak kuat la-gi." Rintih Mafu.
Mafu pun pingsan. Amatsuki panik. Sangat panik. Ia segera menelfon ambulans. Tak lama, datanglah ambulans membawa Mafu. Amatsuki sangat ingin menangis melihat perjuangan sahabatnya itu.
Mafu pun langsung dibawa ke UGD. Amatsuki hanya gelisah saat menunggu seseorang keluar dari UGD itu untuk memberi tahu kondisi Mafu. Sekitar 20 menit kemudian, salah seorang suster keluar dari UGD.
"Sus, bagaimana keadaannya?"
"Dia keracunan makanan. Dan sepertinya istirahatnya akhir-akhir ini tak cukup. Pasien akan diberi infus untuk memberi asupan terhadap perutnya yang kosong karena dimuntahkan. Sepertinya pasien memerlukan rawat inap." Kata suster tersebut.
"Begitu ya.."
"Maaf sebelumnya, tapi anda siapanya pasien? Apa anda keluarga pasien?" Tanya si suster.
"Eh, bukan. Keluarganya ada di Tangerang. Saya sahabatnya aja sus."
"Apa anda yang akan menanggung biaya pengobatan pasien?" Tanya si suster lagi.
"Ya."
"Kalau begitu, silahkan ikuti saya untuk membayar biaya administrasinya."
Amatsuki pun mengikuti suster tersebut. Amatsuki membayar semua biaya administrasi Mafu. Malam itupun dan beberapa malam setelah itupun Mafu menjalani rawat inap di rumah sakit dikarenakan banyak nutrisi, protein, dan sebagainya yang dimuntahkan oleh Mafu. Dan tubuh Mafu pun perlu detox dari racun tersebut. Selain dari itu, tubuh Mafu butuh memulihkan sistem imun yang runtuh karena itu.
Mizu cuma mau jujur satu hal. Mizu sendiri gak ngerti Mizu ngomong apaan. Kea administrasi, detox, dll. Mizu kan cuma sering denger :v
Oh ya, reader sadar sesuatu? Ada seseorang yang hilang.
Hingga keesokan harinya, Mafu masih belum siuman. Tangan yang diinfus dan mulut yang dialiri oksigen. Tak lupa pakaian khas rumah sakit pun membalut sempurna di tubuh Mafu. Tubuh Mafu terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit.
Tepat di pagi hari, ada beberapa teman Mafu yang menjenguk Mafu. Seperti Urata, Sakata, Shima, dan Senra. Saat mereka datang, Amatsuki dengan mata yang berkaca-kaca menghampiri mereka. Amatsuki memeluk Sakata.
"Sakata.. Mafu masih belum membuka matanya.. hweeee!!" Rengek Amatsuki.
"Sabar ya, doain aja Mafu bisa cepet sehat. Aku yakin Mafu saat ini lagi ngelawan racun itu. Yakinlah, Amatsuki-kun." Kata Sakata menyemangati Amatsuki. Amatsuki mengangguk.
USSS pun menaruh buah-buahan yang mereka bawa di meja samping ranjang. Mereka menatap Mafu prihatin.
"Nee, aku butuh saran kalian." Kata Amatsuki.
"Saran tentang apa?" Tanya Urata.
"Menurut kalian, aku harus nelfon keluarganya Mafu gak? Tapi aku gak pengen bikin mereka khawatir. Tapi disaat yang bersamaan juga aku kasian sama Mafu. Aku takut dia tertekan." Kata Amatsuki.
Sakata yang bingung pun bertanya, "Emang keluarganya kenap--"
"Mending gak usah deh Mat. Lu tau sendiri keluarganya Mafu kayak gimana. Mungkin adeknya aja kalo mau mah." Sambung Urata.
Ekhm. Reader bingung kenapa Urata bisa tau tentang masalah Mafu? Jawabannya..
Rahasia Mizu.
//digebuk readers :v
"Oh, oke. Makasih Ta." Kata Amatsuki. Amatsuki pun menelfon adiknya Mafu, Rika.
"Ah, moshi-moshi, Rika-chan?"
"Ha'i, ada apa Ama-nii san? Tumben nelfon."
"Gini, kakakmu masuk rumah sakit. Kamu mau jenguk gak?"
"Hah?! Nii-chan masuk rumah sakit?! Sakit apa?!"
"Keracunan makanan."
"Oke, rumah sakit mana? Nanti aku kesana."
"Rumah sakit uta. Di jalan xxx nomor 987. Kamar kakakmu di nomor B18. Oh ya, kusaranin jangan bawa ibumu ya. Karena kondisi kakakmu bener-bener buruk. Aku gak mungkin tiba-tiba dandanin kakakmu sekarang. Dianya aja belum siuman sejak semalem."
"Iya, aku tau itu! Aku tutup ya. Aku siap-siap kesana dulu. Makasih Ama-nii san!"
--Tuut
Telefon ditutup.
"Gimana Mat?" Tanya Shima.
"Gimana apanya Shim?" Tanya Sakata balik.
"Entar Rika kesini. Mungkin agak siang. Kalian masih mau disini atau pulang?" Tanya Amatsuki.
"Pulang aja deh Mat. Kita masih ada urusan soalnya. Iya gak?" Kata Senra. Semuanya pun mengangguk.
"Maaf gak bisa nemenin lama ya Mat." Kata Urata sambil menepuk bahu Amatsuki.
"Un. Gak papa kok. Gak masalah." Kata Amatsuki masih sambil melihat ke arah Mafu dengan sedih.
"Jangan gitu dong! Amatsuki-kun yang kita kenal itu selalu senyum loh! Ayo senyuuuum!!!" Kata Sakata sambil menaikkan ujung bibir Amatsuki sehingga Amatsuki terlihat seperti tersenyum.
Amatsuki pun terkekeh dan mulai tersenyum. "Sou da nee, aku harus menjadi lebih kuat."
"Nah! Itu baru Amatsuki-kun yang kita kenal! Kalo gitu kita pamit ya! Jaa nee!" Kata Sakata.
-Pukul 12 siang-
"Onii-chan!!" Tiba-tiba Rika masuk kamar tempat Mafu dibaringkan dan ia menemukan Amatsuki dan Mafu disana. Mafu masih terlihat menutup matanya.
"Rika?"
"Ama-nii san! Gimana kondisi nii-chan?"
"Kata dokter, tubuhnya sih gak papa. Cuma, Mafu masih belum siuman karena kehilangan terlalu banyak cairan di tubuhnya. Tapi nanti juga bangun kok." Kata Amatsuki sambil tersenyum untuk menenangkan Rika.
"Ta-tapi Ama-nii san, nii-chan gak sadarkan diri sejak semalem kan? Kok belum bangun juga? Aku takut nii-chan kenapa-napa. Aku takut kalo nanti nii-chan malah gak ngebuka matanya lagi!"
"Ssstt.. Gak akan. Kamu jangan nangis ya. Kamu harus jadi lebih kuat biar Mafu juga kuat untuk ngelawan racunnya. Oke? Kalo kayak sekarang kan, bisa-bisa Mafu jadi ikutan lemah. Makanya, ayo senyum!"
"Ta-tapi.. gak bisa. Aku gak bisa senyum disaat nii-chan terbaring lemah kayak gitu."
Rika mendekati Amatsuki dan memeluknya. Amatsuki hanya tersenyum maklum melihat Rika yang menangisi kakaknya. Wajar saja karena tak hanya Rika yang ingin menangis melihat kondisi kakaknya. Sebenarnya jika boleh pun ia ingin menangis untuk sahabatnya itu. Tapi ia tak boleh memperlihatkan sisi lemahnya didepan siapapun.
Pukul 2 siang, Kashi, Luz, dan Kain datang menjenguk. Mereka pulang pukul 5 sore.
Di pukul 3 sore, Sou, Eve, dan ibu kos menjenguk Mafu. Namun tak terlalu lama, hanya hingga pukul 4 sore.
Pukul 7 malam, Reol, Kuroneko, dan Kogeinu menjenguk Mafu.
Tapi Mafu tak kunjung membuka matanya. Mungkinkah ini akhir dari kisah ini?
Entahlah. Amatsuki, Rika, dan kawan-kawannya hanya bisa mendoakan kesembuhan Mafu. Tak ada yang tahu kapan Mafu akan membuka matanya.
Bersambung...
Lol. Masuk rumah sakit gegara keracunan makanan. Dah gitu gara-gara makan makanannya Iroha pula :v
See you next chapter!!
-Mizu-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro