Kucing Baru Mafeng
Amatsuki dengan hati kesal otw ke taman. Di taman, Amatsuki langsung duduk di kursi taman. Sebenarnya apa yang dimaksud oleh Mizu? Untuk apa ia menguras energinya untuk pergi ke taman? Yang lebih kenapanya lagi, kok Amatsuki mau aja dibabuin Mizu?
Amatsuki berdecak kesal ketika mengingat dirinya mau aja dibabuin Mizu. Tadinya dia mau wudhu biar gak kesel lagi. Tapi ya kali dia mau wudhu di pancuran air taman? Gak elit banget. Nanti fansnya auto jepret sana sini. Akhirnya ia memutuskan untuk menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya. Setelah tenang, ia melihat ke daerah sekitar. Tak ada tanda-tanda kemunculan Mizu. Ia pun memandangi anak-anak kecil yang sedang bermain. Ia jadi teringat semasa kecilnya. Perbedaannya, dulu ia tak bermain di taman. Ia bermain di alam bebas. Hutan dan sungai. Ah, Amatsuki jadi merindukan masa-masa sekitar rumahnya masih alam bebas.
Amatsuki pun terus memperhatikan anak-anak itu. Siapa tau kalo gak diperhatiin bakal diculik Slender Man.
//g
Namun tiba-tiba Amatsuki salfok dengan dua orang bocah SD yang sepertinya masih kelas 4 SD. Bocah itu yang satu lelaki dan satu perempuan. Yang membuat Amatsuki salfok adalah, tangan mereka. MEREKA GANDENGAN YA AMPUN. AMATSUKI KAN IRI--
//g
ITU GAK MUKHRIM YA AMPUN DEK--
Amatsuki pun beralih memperhatikan dua bocah itu. Dua bocah itu duduk di kursi yang berada di samping Amatsuki. Bukan berarti mereka duduk satu kursi. Tapi kursinya sebelahan. Amatsuki pun mencoba menguping pembicaraan mereka.
"Eh bunda-bunda! Nanti malem kan aku ke rumah bunda, bunda mau masak apa buat ayah?" Kata si bocah lelaki.
"Hee~ Emangnya bunda bakal masak buat ayah? Ge er deh~" Kata si bocah cewek sambil mencubit hidung si bocah lelaki.
"Iiih, bunda mah gitu~ Awas aja nanti malem. Bakal ayah kasih hadiah loh." Kata si bocah cowok.
Ok stop. Mizu ngetik ini jijik sendiri. Mari kita lihat Amatsuki yang sudah mendidih sejak tadi melihat pemandangan anak kecil pacaran. Ya kan notabenenya Mamat aja yang udah dewasa belum kawin. Punya pacar aja belom. Masa bocah SD jaman sekarang udah punya? Zaman sekarang emang udah beda.
Amatsuki yang geram itupun beranjak mencari sesuatu yang dingin dan bisa ia makan. Ia pun menemukan sebuah toko dengan menu drink nya banyak. Dingin semua pula. Mantaplah pokoknya.
Ah, Amatsuki jadi mengerti kenapa toko es krimnya selalu ada pelanggannya. Karena si pelanggan itu kepanasan. Baik panas hati atau panas badan.
Ya kayak dia aja sekarang. Panas hati :v
Setelah membeli minuman dingin, ia meminumnya ditempat duduk yang disediakan di teras toko. Tiba-tiba ada sesuatu yang menabrak kakinya.
"E ASTAGFIRULLAHAL'ADZIM! APAAN TUH?!" Latahnya kepanjangan.
"Miaaaw~"
It's kucing. Lebih tepatnya, koneko-chan. Matanya bulat, bulunya putih dengan belang warnanya.. apa ya? Aku buta warna--, bulunya halus, bersih, dan pastinya kecil. Lagian anak kucing mana yang badannya segede gajah?
"AWWW KAWAII~ KAMU KUCULIK YAAA~" Kata Amatsuki.
Amatsuki menggendong-gendong kucing itu dan memperhatikannya. Sepertinya kucing itu tak memiliki kalung yang artinya itu kucing liar.
"Koneko-chan, dimana ibu kamu?" Tanya Amatsuki.
"Miaaw~ Myaw myaaw~"
"Ngomong opo kamu tho cing?" -Mamat
Dengan kepintaran yang sangat expert, Amatsuki pun menelfon Sakata.
"Halo, Sakatan?"
"Ah, napa Mat?"
"Lu bisa nerjemahin omongannya kucing gak?"
"Udah pasti bisa dong! Sakata mah apa sih yang gak bisa?"
"Gak bisa peka elu mah!"
"Hah? Peka? Apaan tuh? Professor Sakata baru mendengar kata-kata itu."
"Udahlah, bcd. Nih. Gua lagi ngegendong kucing. Mau gua ajakin ngobrol tapi gua gak ngerti dia ngomong apa. Curang nih, masa dia ngerti omongan gua tapi gua gak ngerti omongan dia.."
"Ya udah, petan tanya-tanyain ntu kucing. Gue terjemahin nanti."
"Ok. Cing, dimana ibu kamu?"
"Miaaw~ Myaw myaaw~"
"Gak tau~ Ini aku lagi nyari~"
"Udah berapa lama kamu nyari ibu kamu?"
"Mew miaaw.. miaw(?)"
"Mungkin sekitar.. sebulan(?)"
"Capek gak?"
"Miaw miaaw!!"
"Iyalah!!"
"Mau menetap aja gak?"
"Meong?"
"Maksudnya?"
"Jadi temen aku lagi pengen kucing. Kamu mau gak jadi kucingnya dia?"
"Miaw miaw myaw? Nyaa nyaw myaw?"
"Ganteng gak? Aku bakal dikasih makan gak?"
"Iya ganteng. Penyayang pula. Kalo soal makan, so pasti. Nanti kamu juga bakal punya temen. Namanya Iroha. Tapi saat ini dia lagi sakit. Jadi kamu belum bisa ketemu ama dia."
"Mew! Myaw myaaw nyaan!"
"Ok! Aku mau ikut!"
"Mantap Sa. Sankyuu yak!"
"Sip. Masama."
--Tuut
"Oke!! Saatnya kita pulang!"
Amatsuki pun kembali dengan hati senang ke rumahnya. Ia bahagia untuk mendapatkan seekor kucing imut ia tak perlu menghabiskan isi dompetnya. Tapi kalo udah habis juga gpp sih. Tinggal ngambil di rekening.
//sulthan mah bebas :v
Sekarang Mizu paham. Amatsuki memang tak tahu terima kasih. Padahal yang nyaranin ketaman siapa? Kan Mizu. Berarti yang ngebantuin dapet kucing gratisan siapa? Ya Mizu. Tapi ternyata Amatsuki gak berterima kasih ke Mizu. Sakidh aq tuh kalo diginiin ama qamu Mat :"(
Mamat : Jijiq aq tuh kalo diginiin ama qamu Miz
Apasih? Gak jelas deh anda. Sorakin Mamat! Uuuuu!!
Setelah sampai ke rumahnya, Amatsuki langsung memandikan kucing itu. Setelah selesai mandi, kucing tersebut diberi makan yang seharusnya. Yaitu w*iskas.
Gak kayak Sakata, ngasih kucing kok hokben--
Sakata : Wong kucingnya aja doyan pitza hat kok. Kucing jaman now ini.
Setelah makan, kucing ini didandani oleh Amatsuki. Disisir, alisnya dilempeng-lempengin, pipinya dimerahin, bibir dilipstikin--
//g
Udah cakep kucingnya, Amatsuki masukin ke dalam kotak kado. Tak lupa, kotaknya dibolongin biar kucingnya bisa napas.
Amatsuki pun segera otewe ke rumah Mafu yang masih terdengar suara sang pemilik rumah yang menangis tersedu-sedu. Andai aer matanya bisa Mizu pake buat nyeduh popmi--
//g bisa oy
Ting tong!
Bel rumah ditekan oleh Amatsuki.
"MAFUUUUU!! MAFUUUUU!! MAEN YOOOOOK!!"
Pagar pun terbuka dengan sendirinya.
Wis, horror :v
Bukan bukan bukan
Atas kehendak authornya, ternyata pagar itu bisa terbuka dengan sendirinya karena memiliki password berupa : MAFUUUUU!! MAFUUUUU!! MAEN YOOOOOK!!
U, O, sama tanda serunya gak boleh kurang ataupun lebih, titik.
Yah, passwordnya dah ketauan :v Ntar Mizu ganti ah~
Amatsuki pun langsung masuk dan menemukan Mafu yang sedang menangis di pelukan Soraru. Oww~ kayak teletabis ajaa~
Awalnya Amatsuki mematung dan Soraru blushing gak jelas. Tapi Amatsuki langsung bersikap biasa dan berseru, "MAFUKU SAYAAAANG!! AKU DATANG UNTUK MEMENUHI JANJIKU PADAMUUU!!"
Mafu auto noleh. Seketika, ekspresinya berubah. Mafu auto senyum lebar. Tapi gak selebar kuchisake onna.
"Nih, buat kamu." Kata Amatsuki sambil menyodorkan kotak kado tadi. Tanpa pikir panjang, Mafu langsung membuka tutup kotak tersebut.
"Nyaan~"
Mafu seneng banget, dia langsung meluk Amatsuki dan of course, Amatsuki juga seneng bisa bikin sahabat kecilnya itu bahagia.
Dia inget, dia punya banyak dosa ke Mafu. Dia inget, semua air mata yang dulu Mafu tumpahin itu karena kesalahannya dia. Jadi, inilah saatnya Amatsuki untuk menebus dosanya dengan cara membuat Mafu bahagia apapun caranya. Bahkan bisa dibilang dia rela mati demi kebahagiaan Mafu. Yah, mata dibayar mata dan nyawa dibayar dengan nyawa kan?
"Mafu gak papa kan, untuk sementara ini mainnya ama dia aja dulu?" Tanya Amatsuki.
"Un! Makasih Ama-chaaan!! Ama-chan selalu jadi sahabat terbaik Mafu! Mafu sayang banget sama Ama-chan!" Kata Mafu bak anak kecil.
Mizu jujur aja udah senyam senyum gak jelas daritadi ngeliat reaksinya Soraru. Ngakak boleh gak sih?
Soraru : Berani ngakak, kubunuh kau
Bunuh aja. Mizu gak takut. Nanti Soraru juga yang dosa :P
Karena akhir-akhir ini Mafu suka marathon sambil ditemenin tipsnya Umaru-chan, yaitu sambil nyemil chiki biar tambah pinter, Mafu pun ngasih nama kucing tersebut..
..Poteto
Bersambung...
Hari ini aku updatenya banyak sebagai ungkapan maafku yang udah lama gak update! So, nikmatin ceritanya! Ini kan udah deket deket sama akhir cerita. Www
See you next chapter!!
-Mizu-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro