Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bakso dan Es Teh Manis

   Keesokan paginya, Mafumafu kembali membuka toko es krimnya. Kali ini ia dibantu oleh Amatsuki. Katanya sih, buat nyari pacar. Toh, katanya dia holkay. Gak butuh kerjaan.

Lantas, kemaren ngebajak sawah sama ngamen tuh ngapain bambwank ;-;

   Pagi itu berjalan seperti biasa. Pembeli es krimnya juga pasti hanya seputar orang kerja, remaja, anak sekolah, atau anak kecil. Toko es krim Mafu pun mulai rame ketika siang hari. Kenapa? udah jelas kan? Siang-siang itu pasti panas banget. Siapa sih yang gak tergoda ama sesuatu yang dingin? Apalagi siang siang itu biasanya anak SD udah pada pulang. Orang kantoran juga lagi pada istirahat kan? Wajar dong, tokonya rame. Lagian, masa ada sih, cewek yang tydack terpesona dengan ketamvananーralatーkeimutan mz mafu? Apalagi, hari itu yang menjaga tokonya dua orang ikemenーralatーshouta.

Wait. Mizu baru sadar. Mereka berdua tuh uke ya? :v

  Oh ya. Apakah tadi saia hanya menyebutkan bahwa cewek doang yang terpesona? Biar saia ralat. Cewek maupun cowok terpesona dengan keimutan kedua uke ini.

"Oi maf, gw mau nyari makan siang dulu yak. Lu mau nitip gak?" Tanya Amatsuki sebagai sahabat yang baik.

"Iya. Gw nitip ketoprak yak."

"Lah? Ketoprak mana ada jam segini maf. Kalo mau ketoprak mah tadi pagi. Yang lain aja. Jangan ketoprak."

"Yaodah. Lu mau beli apaan emang? Samain aja lah. Ribet amat sih. Padahal gw pengen makan ketoprak sih😔.. Tapi ya udahlah! Sono sono! Gw laper nih."

"Uang?" Ok. Sekarang Mizu rada gak percaya kalo si Mamat tuh holkay. Mungkin beneran holkay. Tapi pura pura kismin aja.

"Lah? Katanya lu holkay. Pake uang lu ae. Lu tau kan? Uang gw udah abis kemaren gegara beli gacha gochiusa."

"Halah, boong bae lu maf. Yawdahlah, karena Mamat lagi baek, Mamat beliin dah."

Akhirnya, Amatsuki pun pergi mencari makanan yang ia incar.

"Beli mi ayam kali ya? Atau bakso aja? Tambah es teh manis enak kayaknya. Mwehee~" Gumam Amatsuki. Ilernya dah jatoh kemana mana karena ngebayangin rasa baksonya ditambah es teh manis yang manisnya kayak kenangan yang doi berikan. Kalau dilihat lihat, sepertinya sekarang Mamat keliatan kayak Mafuteru. Tapi iler yang dikeluarin Mamat lebih banyak. Orang-orang yang melihat Mamat nampak memberikan tatapan seperti, "Sayang banget, ganteng-ganteng tapi jorok."

Dia pun berjalan ke tukang bakso terdekat dan membeli 2 porsi bakso dengan 2 es teh manis. Setelah selesai, ia kembali ke toko es krim.

Di tengah perjalanan, ia merasa ada barang yang tertinggal di tukang bakso tadi. Ketika hendak berbalik, ia bertabrakan dengan seorang pria bersurai coklat dan anehnya, dia memakai topeng rubah.

"Aww.. Sakit." Rintih Amatsuki karena ia jatuh dengan posisi terduduk yang membuat daerah bokongnya sakit.

"Ah! Maaf!" Orang itu pun mengulurkan tangannya kepada Amatsuki.

"M-makasih." Setelah berdiri, Amatsuki terlihat celingukan. 'Kemana perginya bakso dan es teh manisnya?'

"Maaf. Kayaknya makanan dan minuman yang kamu beli udah gak layak konsumsi deh. Aku gantiin aja ya?" Kata orang bertopeng rubah itu.

"Eh? Gak usah! Gak papa. Biar aku beli lagi aja sendiri." Tolak Amatsuki. Sesengklek apapun Mamat, dia itu sebenarnya orangnya gak enakan.

"Gak papa. Udah ayo! Itu bakso sama es teh kan? Ayo, aku beliin." Tangan Amatsuki pun ditarik oleh pria itu ke tukang bakso tadi. Akhirnya makanan dan minumannya pun sudah diganti.

Saat hendak pulang, Amatsuki berterima kasih terlebih dahulu. Memang seharusnya bukan?

"A-arigatou! Etto.."

"Kashitaro."

"E?"

"Ito Kashitaro. Itu namaku. Namamu?"

"Na-namaku Amatsuki." Entah kenapa, Mizu bingung. Kenapa Mamat jadi gagap tiba-tiba yak?

"Jadi, kamu mau pulang? Ke arah mana?" Tanya Kashitaro.

"A-ah enggak. Aku lagi istirahat kerja kok. Hehe."

"Kerja apa?"

"Aku kerja di toko es krim punya temenku. Mau mampir?"

"Gak usah. Gak papa kok."

"Jangan sungkan! Ayo! Aku mau traktir es krim sebagai ucapan terima kasihku. Ayo."

Akhirnya Kashitaro menurut. Ia ikut Amatsuki ke toko Mafu. Setelah sampai disana, Kashitaro duduk di kursi yang disediakan di toko Mafu.

"Irashaimase! (Selamat datang!) Eh? Mamat? Mana makanannya? Lu beli apa? Itu siapa?" Tanya Mafu beruntun.

"Nih. Gw beli bakso ama es teh manis. Itu Ito Kashitaro. Gw tadi gak sengaja tabrakan ama dia. Alhasil, bakso plus es tehnya tumpah. Jadi, dia ngegantiin bakso ama es teh manisnya." Jelas Amatsuki dengan panjangnya. Enggak sih. Panjangan juga ceramahan Mafu tentang hati.

"Ceilah. Sinetron amat lu. Tabrakan terus dibantuin berdiri, terus temenan, lama-lama akrab, lama-lama pacaー"

"Bacot lu Maf. Gw laper. Minggir! Gw mau ngambil mangkok ama gelas. Baksonya mau gak? Kalo gak mau, gw kasih ke Ito-san nih."

"Iya iya dah. Maapkeun saia. Abisnya barusan gw lagi nonton sinetron indosial. Kebawa-bawa deng. Hehe. Btw, makasih ya udah beliin! Mamat baiiiik banget. Aghu jadi sayang deh ama Mamat. Babai~ Aghu mau makan dulu~"

   Dan Mafeng pun dengan cepatnya duduk dan siap memakan baksonya. Entah kapan dia ngebuka bungkusnya, naro mangkok, ngambil sendok dan garpu, nuang baksonya ke mangkok, dan ngisi gelas yang dia ambil barengan ama mangkok tadi pake es teh. Mafu mengambil posisi duduk di depan Ito. Sedangkan Amatsuki menutup tokonya sementara dan mengambilkan es krim dan sedikit makanan ringan untuk Ito.

   Nutup tokonya gak kayak nutup kios-kios kok. Tapi kayak cafe-cafe gitu. Ada tulisan "Close" nya. Mafu pun mulai berbincang-bincang dengan Ito. Amatsuki pun ikut bergabung.

"Hai!! Jadi kamu Ito Kashitaro? Aku Mafumafu! Aku sahabatnya Ama-chan!"

"Iya. Salam kenal. Aku Ito Kashitaro. Mau panggil aku apa aja juga boleh."

"Jadi kalo aku panggil kitsune (rubah) boleh?" Tiba-tiba muncul pucuk raven dengan nada rendah.

"Soraru-san?!" Mafu terkejoed gaes.

"Apa? Mau ngusir lagi?" sindirnya.

"Enggak kok. Ya udah, sini duduk."

Soraru pun duduk berhadapan dengan Amatsuki. Jadi, di sebelah utara ada Ito, di timur Soraru, di selatan Mafumafu, dan di barat ada Amatsuki.

"Hari ini tokomu tutup?" Tanya Soraru.

"Enggak kok. Ini cuma lagi istirahat. Aku sama Amatsuki lagi makan dulu. Soraru-san mau ikut makan?"

"Makan apa?"

"Es krim mau gak? Kayak Ito-san tuh. Mau?"

"Enggak. Makasih. Aku makan permen aja."

"Nee, Ito-san. Kamu tinggal dimana?" Tanya Amatsuki kepada Ito yang nampak asyik memakan es krim.

"Deket sini kok. Samping taman kota."

"Ooh.. Udah punya pekerjaan?"

"Hmm.. Belum pasti sih. Ini cuma kerja sambilan soalnya. Tiap hari sabtu ama minggu, mulai dari sore sampe malem aku jadi kasir di indoktober."

"Eh?! Kamu kerja di indoktober?! Kenal Sakata gak?!" Heboh Mafu yang membuat kacamata Amatsuki retak. Tapi, ini sudah diantisipasi oleh Amatsuki dengan menyiapkan kacamata yang lain. Ya Mafeng gituloh. Bukan Mafeng kalo tereakannya gak bisa bikin kokoro pecah berkeping keping. Azeeek :v

"Iya. Dia satu shift sama aku. Ah, sekarang aku tau kenapa kayaknya nama kamu terdengar gak asing di telingaku."

"Iya. Dulu, Sakata itu sahabat SMP-ku. Itulah kenapa aku bisa kenal sama dia."

"Aku juga dulu sering main sama Sakata! Ya kan, Mafu?" Sahut Amatsuki.

"Iya. Sekarang, katanya dia deket ama Shima, Senra, sama Urata. Tapi, dia juga sering main game sama aku kok."

"Mafu, kamu suka main game?" Tanya Soraru. Mafu menggangguk cepat.

"Kalau Soraru-san? Suka main game?" Tanya Mafu.

"Iya."

"Kalo gitu, besok main game bareng yuk! Sore aja bisa kan? Soalnya aku kan kerja dulu."

"Un."

Bersambung..

Chapter berikutnya masih ngelanjutin percakapan yang disini sih. Plus acara maen game. Daaan.. Nambah tokoh baru lagi. Betewe, Mizu penasaran deh. Mafu di real life itu bukannya alergi ama kucing ya? Kok dia malah melihara sih? Itu tuh, si Iroha-chan. Iri aing ama kucingnya :(

-Asahina Mizu-
Ahad, 14 Oktober 2018
1125 words

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro