Alasanku benci dia..
Tadinya Mizu mau kasih judulnya : "Alasan kita putus.." :v
¤ ¤ ¤
Hujan.
Ada yang suka hujan ada juga yang benci hujan.
Mizu sendiri termasuk suka hujan.
Tapi ada hal yang Mizu gak suka pas musim hujan.
Tapi Mizu lebih suka abis hujan, alias..
After The Rain :v
//apasih :v
Ok, stop opening yang ngawur ini. To the story aja ea :v
Saat itu sedang hujan deras. Mafu ingin pergi ke tokonya namun ia merasa malas karena diluar sedang hujan. Ah, ia tak sendirian di rumah. Ada Amatsuki, Soraru, Sakata, Urata, Luz, di rumah. Btw itu latarnya jam 6 pagi di rumah Amatsuki. Kok mereka semua udah di rumah Amatsuki sepagi itu?
Singkatnya, mereka semua nginep di rumah Amatsuki.
Sejak kapan? Sejak masuk musim hujan.
Yaa.. sebut saja musim hujan dimulai sejak seminggu lalu. Tapi mereka mulai nginep di rumah Amatsuki sekitar 3 hari yang lalu.
Kenapa mereka nginep? Alasannya,
"Gak aman".
Luz aja ampe trauma gara-gara ada "sesuatu" di kamar mandinya dia.
Sakata juga trauma sama "sesuatu" di kamarnya dia.
Urata sendiri sih jadi takut kalo mau makan di rumahnya sendiri.
Mafu sebenarnya gak ada masalah sih. Dia ngikut temen temennya aja.
Soraru juga sama. When ada rumah temen yang diinepin ama Mafu, dia pasti ikutan. Anggaplah bodyguardnya Mafu :v
Sebenarnya sih mereka tiap siang pasti balik dulu ke rumah mereka untuk ngusir "sesuatu" yang ngeganggu mereka. Tapi jumlah "mereka" yang ngeganggu itu makin banyak di malam hari. Makanya pada nginep di rumah Amatsuki. Kenapa di rumah Amatsuki? Entahlah. Padahal yang rumahnya aman gak cuma Amatsuki. Ada Mafu ama Soraru juga. Oh! Mungkin karena kalo nginep di rumah Mafu kan udah pernah. Kalo nginep di rumah Soraru paling juga diusir sama si pemilik rumah alias Soraru.
Ok, back to the story. Saat ini coba tebak apa yang sedang mereka lakukan. Karena diluar masih hujan, Amatsuki, Mafu, Sakata, Urata, dan Luz sedang duduk di sofa ruang tamu sambil berbincang bincang. Ah, mereka juga sambil meminum minuman hangat. Minuman mereka berbeda beda. Amatsuki dan Mafu meminum coklat panas. Sakata meminum teh hangat. Luz meminum kopi panas. Sedangkan Urata meminum susu hangat.
//Urata pengen tinggi yak? :v
Wait, ada yang nanyain Soraru? Kayaknya gak ada. Kalian pasti taulah kira-kira jam segitu Soraru lagi ngapain. Yep, tidur :v
"Si Soraru itu biasa bangun jam berapa sih? Heran deh." Kata Amatsuki.
"Hmm.. kalo ada tamu biasanya jam 08.02, kalo gak ada tamu jam 11.57, kalo ada kerjaan jam 07.11, kalo abis begadang jam 14.26, kalo--"
"Set dah Maf. Lengkap beud. Lu nge-stalk dia?" Tanya Luz.
"Enggak. Sebagai tetangga yang baik, aku bener-bener harus tau jam berapa dia bangun. Biar kalo aku dateng bisa gangguin dia." Kata Mafu sambil tersenyum.
"Njirr gw kira biar gak ngeganggu :v" Kata Luz.
"Kalo aku gimana Maf? Aku kan tetanggamu juga." Kata Amatsuki.
"Ama-chan itu tiap hari bangunnya sama. Jam 05.30, kecuali pas puasa. Kalo lagi puasa bangunnya jam 03.20." Kata Mafu.
"Kamu kok bisa tau sih Maf? Kok serem sih jadinya? Tadi aja Soraru rinci banget." Kata Amatsuki.
"Hehe~"
"Oke syiip, Mafu serem yha. Padahal kita aja belum tau pasti bangunnya jam berapa. Dia malah udah tau. Apal pula." Kata Urata.
"Btw aku mau bangunin Soraru-san dulu ya." Kata Mafu.
"Ok."
Mafu pun menaruh coklat panasnya di meja tamu. Setelah itu ia beranjak menuju kamar yang mereka pakai untuk tidur dimana Soraru berada.
Mafu berjalan menuju futon Soraru kemudian ia mengguncang-guncangkan tubuh Soraru.
"Soraru-san, bangun!"
"..."
"Soraru-saaaaaan!!!"
"..."
"SORARU-SAAAAAAAAAN!!!"
"...Ngh."
"SORARU-SAN BANGUUUUUUN!!!"
"Hn. 10 menit lagi."
Mafu menggembungkan pipinya dan menggunakan cara yang terakhir. Mafu mendekatkan bibirnya ketelinga Soraru. Ia kemudian berbisik.
"...Soraru-san.. aku tadi bikin coklat panas loh.. kamu boleh minta punya aku kok."
Entah kenapa, Soraru perlahan membuka matanya dan terduduk. Kemudian ia segera pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
Mandi?
"Entar aja lah. Masih dingin." -Soraru
Mafu pun kembali ke ruang tamu dan mendapati teman temannya masih asyik mengobrol.
"Gimana Maf? Gagal ngebangunin Soraru ya? Www kebo emang dia mah." Kata Amatsuki.
Mafu pun duduk di sofa dan berkata, "Berhasil kok. Tuh, orangnya."
Semua pun menoleh ke arah yang ditunjuk Mafu. Terlihat Soraru yang sedang menguap dan berjalan ke arah mereka. Soraru kemudian duduk disebelah Mafu. Tanpa basa basi, ia mengambil cangkir berisi coklat panas di atas meja dan meminumnya.
"O-oi! Itu punya Mafu!" Kata Luz.
"Terus kenapa?" Tanya Soraru.
"Udahlah, biarin aja." Kata Mafu.
Wah, reader mikirnya macem-macem ini :v
"Mafu~ Aku masih ngantuk~" Kata Soraru.
"Ngantuk gak papa. Tapi jangan tidur ya."
"Hidoii yo~" Wait, kok Soraru jadi OOC gini?
Eh emang udah OOC dari sejak awal ff ini dimulai deng :v
"Btw aku penasaran deh." Kata Amatsuki.
"Penasaran kenapa?" Tanya Luz.
"Kalian nginep kesini dalam rangka apa ya?"
GEDUBRAK!!
Semua auto jungkir balik ngedenger pertanyaan Amatsuki. Dan ini mungkin first time reader bisa tau duluan sebelum Amatsuki :v
"KAMU GAK TAU ALESAN KITA NGINEP DISINI?!" Kata Urata.
"Gak tuh."
"MAJI DEEEEEE?!" Gantian, Mafu yang teriak.
"TERNYATA ADA YANG LEBIH AHO DARI AKU!" Girang Sakata.
"Kita kan nginep disini gara-gara musim hujan. Bukan kita sih. Kalian doang." Kata Soraru.
"Terus kalo musim hujan kenapa?" Tanya Amatsuki.
"YA HORROR LAH! 'DIA' BAKAL DATENG BERSAMA PASUKANNYA KE RUMAH KITA!" Kata Luz.
" 'Dia'? Siapa?" Tanya Amatsuki.
"Kamu gak akan tau seberapa horrornya rumah kita kalo musim hujan dateng, Mat." Kata Sakata.
"Kenapa? Hantukah yang kalian maksud?" Tanya Amatsuki.
"Bukanlah! Setan mah ngapain ditakutin? Sleding aja mmps." Kata Urata.
"Terus apa?" Tanya Amatsuki.
"Kodok." Jawab Soraru singkat.
"Kodok doang kok. Ngapain takut?" Tanya Amatsuki.
"DOANG KATAMU?! KAMU COBA JADI AKU DEH, BARU KAMU TAU RASANYA!" Kata Luz ngegas.
"Emang kenapa sih? Kang loncat doang ditakutin."
"Nih ya, masa waktu malem-malem aku ke toilet karena kebelet tuh."
"Terus?"
"Aku langsung duduk dong di toilet dudukku? Terus.."
"Apa?"
"Aku kaget. 'Anu'ku ketempelan sesuatu."
"Dan itu kodok?"
Luz mengangguk. Tawa pecah diantara mereka semua. Sedangkan Luz nyesel udah nyeritain hal memalukan itu.
"ADZAB NONTON B*KEP MULU TUH! WWWW" Kata Urata.
"Wwww anjir, gw tau kalian bertiga nginep disini karena kodok. Tapi gw gak nyangka ceritanya kayak gini. Anjir, perut gw sakit saking ngakaknya." Kata Soraru.
Kok.. Mizu gak bisa bayangin ya?
"BERHENTI KETAWA KALIAN SEMUA!! COBA URATA! CERITAIN ALASAN LU BENCI AMA DIA!" Kata Luz sambil esmosi karena diketawain.
"Gue? Sederhana tapi mengerikan. Ceritanya gue waktu itu lagi masak semur ayam. Pas gw udah ngerasa itu mateng, gw tinggalin. Pas gw balik lagi karena laper, gw ambil dong ntu semur ayam? Terus, abis gw ambil langsung gw makan--"
"Tunggu, Uratan."
"Napa Maf?"
"Jangan bilang semurmu kemasukan ntu kodok dan kamu gak sengaja makan itu?"
"..Tepat sasaran." Kata Urata.
"NJEEEEEEERR JIJIK GUE!! ELU MAKAN KODOK TA?! APA RASANYAAAAA?!" Kata Luz sambil memberi tatapan eneg.
"So horror and horrified emang :v" Kata Amatsuki.
"Kalo Sakatan kenapa?" Tanya Mafu.
"Kodoknya.. kodoknya.. loncat ke mulut aku waktu tidur." Kata Sakata.
"Bgst. Ga jauh beda ama ceritanya Urata. Sama sama gak sengaja makan kodok." Kata Soraru.
"Emang Sakatan tidurnya pake futon?" Tanya Mafu.
"Enggak sih. Di kasur."
"Loh kok bisa kemasukan kodok? Ada temenmu yang jail kah?"
"Kan kodoknya manjat." Jawab Sakata.
"Kodok manjat? Emang bisa? Badannya licin gitu kok." Kata Mafu.
"Bisa kok Maf. Buktinya kodoknya bisa masuk ke semur ayamku. Komporku kan tinggi Maf." Kata Urata.
"Njer, beneran horror." Kata Soraru.
"Mungkin kodoknya iri?" Kata Sakata tiba-tiba.
"Hah? Iri kenapa?" Tanya Amatsuki.
"Iya dia iri. Kan sekarang sekarang film Marwel lagi tenar tuh, terus dia sebenarnya dulu pernah ikut casting jadi spiderman, tapi ditolak. Sekarang dia membalaskan dendamnya dengan menjadi spiderfrog." Kata Sakata ngawur.
Kapan sih, Sakata kalo ngomong gak ngawur?
"Jadi yang bener iri atau dendam?" Tanya Urata.
"Dua-duanya(?)"
"Kalo kataku sih gini Sa. Kodok tuh udah bosen lompat lompat mulu. Mungkin dia berfikir, 'Ah gua lelah jadi kodok. Besok gw jadi cicek aja lah.' Dan akhirnya dia pun diam diam merayap di dinding dan hap! Lalu ditangkap." Kata Mafu dengan alur gajenya.
"Errr.. btw Mat." Panggil Luz.
"Ya?"
"Kita.. boleh tinggal disini ampe musim hujan berhenti?" Tanya Luz.
Oh my--
Keenakan itumah. Aer dibayarin, listrik dibayarin, makan dibayarin.
Eh enggak deng. Makan mah pada beli sendiri atau beli bahan-bahannya terus dimakan bareng-bareng.
Amatsuki menghela nafasnya, "Dari cerita kalian, aku ngerti trauma kalian. So, ya udah deh. Gapapa."
"YESSSS!!!"
"---Tapi biaya hidupnya silahkan tanggung sendiri. Termasuk penggunaan air dan listriknya."
Bersambung...
Oke, Mizu sedang berfikir konflik yang pas untuk mengakhiri cerita ini. Sebenarnya udah dapet. Tapi Mizu pikir itu ending yang biasa. Gak terkesan apa-apa. Gak bakal--
Ok stop, nanti malah spoiler :v
See you next chapter!!
-Mizu-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro