0.7 apa yang dikejar?
Sebenarnya apa yang aku kerjar?
Aku bertanya-tanya dalam hati, sembari kaki terus berjalan menyusuri paving blok penyusun trotoar. Terik matahari sangat menyengat, bahkan sweater putih yang kupakai tidak dapat melindungi kulitku dari sengatan panas.
Di pinggir jalan aku melihat sebuah stan penjual minuman, berjejer merek minuman di steleng kaca di depannya, membuatku berhenti sejenak di sana. Membeli satu cup minuman dingin tidak akan membuatku telat, kupikir begitu.
Hari ini jadwal latihan teater, meskipun dalam pertunjukan di acara tujuh belasan nanti, peranku tidak terlalu penting, tetapi aku tidak pernah absen untuk latihan.
Hal itulah yang membuatku bertanya-tanya.
Apa yang tengah kukejar?
Sudah dua tahun menjadi anggota, dalam setiap pembagian peran aku tidak pernah mendapatkan peran utama.
Jadi, apa perjuanganku ini sia-sia?
Pertanyaanku tak berjawan, lamunanku buyar oleh suara perempuan di stand minuman tadi, ternyata pesananku sudah selesai. Minuman dingin dengan rasa manis memanglah yang kubutuhkan saat ini.
Dingin menyusuri kerongkongan. Rasanya lega bercampur nikmat.
Memikirkan lagi perihal tadi, aku urung untuk datang latihan.
Biar saja. Toh aku tidak penting.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro