Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

5# Dekap (1) - Guan Lin x reader x Daehwi (W1)

Apa ko mengetahui perasaanku? Perasaanku padamu hanya dengan sekali dekap? Aku rindu dengan kehangatan mu... sahabatku.

- 王小小

***

"Xiao xiao ah!"

"Ah! (Ya!)"

Kenalkan namaku 王小小 (Wáng Xǐao Xǐao) yang berarti Xǐao adalah kecil dan Wáng yang berarti marga cina ku. Kata ibu, ayah menamaiku dengan panggilan Xǐao karena aku sangat kecil, maksudku pendek. Berapa tinggiku? Ya... Itu rahasia. (Tingginya 149 cm. Lol)

Sekarang aku kelas 2 SMA yang sebentar lagi mau naik kelas 3. Dan ko tahu apa ini artinya? Sebentar lagi mau UAS! 我的天啊!(wǒ de tīan a)(Omg). Siap-siap remedi.

"Oi, you have been stunned from earlier until now. What are you thinking? (Oi, dari tadi kamu bengong sampai sekarang. Lagi mikirin apa?)"

Oops aku lupa kalau aku sedang bersamanya. David a.k.a Lee Daehwi, sekarang dia sedang berjalan bersamaku menuju ke lapangan basket padahal aku sudah bilang kalau aku bisa pergi ke sana sendirian, tetapi dia dengan keras kepala mau menemaniku. Aku belum kasih tahu ya? Kalau aku bersekolah di Los Angeles?

"David, I already told you that I will go there by myself. Stop following me. (David, aku kan sudah bilang kalau aku akan pergi ke sana sendirian. Berhenti mengikutiku.)", ucapku dalam bahasa Inggris soalnya dia mana ngerti bahasa mandarin dan apalagi aku juga tidak bisa berbahasa Korea.

"Dude, I know you want to see him by yourself. But, please! I wanted to see him too. (Oi, aku tahu kamu mau menemuinya sendiri. Tetapi, tolonglah! Aku mau menemuinya juga.)", ucapnya sambil memegang belakang bahuku.

Aku baru ingat kalau David pernah bercerita bahwa ia dan sahabatku sangat dekat bagaikan seperti saudara dibandingkan seorang sahabat. Dia pernah bilang kalau dia kenal dengannya sejak satu Smp sebelum aku pindah ke sini. Ke sini maksudku Los Angeles. Dia bilang kalau sahabatku rangking 1 ujian nasional SMP waktu itu dan tentu saja itu membuatku terkejut bahwa ternyata dia pintar. Tentu saja IQ nya 180 sedangkan aku cuman 120. Jangan terlalu berkecil hati Xiao Xiao.

"Let's go! (Ayo!)", ucapnya langsung mendorongku.

"H-Hei! Slow down! (Pelan-pelan)", ucapku menyuruhnya pelan-pelan sebab aku akan jatuh jika terlalu terburu-buru.

Akhirnya sampai juga di lapangan basket dan seperti biasa... Banyak cewek berkumpul lagi kat sana! Arghh! Menyebalkan! Mengapa mereka selalu datang ke sini sih?? Cewek-cewek ini sering ke sini karena mau menonton anak-anak cowok main basket, tetapi sebenarnya cuman satu cowok aja yang mereka perhatikan di sana dan aku tahu siapa itu.

"Semakin lama, semakin banyak aja cewek ini.", ucapku saat mengamati pemandangan indah ini. Dari antonim nya aja. Daehwi yang mendengar omonganku, tidak tahu apa maksud dari bahasaku ini sebenarnya. Bahasa mandarin maksudnya. Tetapi aku rasa dia mengerti jika dia melihat ekspresi muka ku yang sedang kesal sekarang.

"Let's go over there. (Ayo kita ke sana)", kata Daehwi sambil memegang tanganku.

"Where? (Mana?)", tanyaku dengan bingung.

"Just follow me. (Ikut aja)", ucapnya membuatku tambah bingung, tetapi aku tetap mengikutinya.

Beberapa menit kemudian, akhirnya permainan anak cowok basket sudah selesai. Aku dan Daehwi sedang menunggu orang itu datang. Setelah aku menyaksikan permainan mereka, ternyata dari semua cowok memang dialah yang paling perfect. Dan aku sudah tidak sabar mau menemuinya lagi sebab ini sudah lama sekali aku tidak bertemu dengannya sejak aku pindah sekolah ke sini.

Daehwi yang sedang melihat muka ku, tiba-tiba mencubit pipi ku yang mungil dan tentu saja itu sangatlah sakit. Pipiku gampang sakit walaupun baru cubit sekali.

"David! What are you doing?? It's hurt! (David! Apa yang ko lakukan?? Sakit!)", ucapku merengek sakit dan menyuruhnya untuk melepaskanku sekarang juga.

"Oops. Sorry. It's just your face is so cute like a mochi. Lol. (Oops. Maaf. Hanya saja mukamu terlalu comel kayak mochi. Lol.)", ucapnya sambil tertawa dan itu membuatku sedikit kesal.

"It's not funny, David. (Itu tidak lucu, David.)", ucapku membuatnya berhenti tertawa dan melihat ke bawah kakinya.

"Violet?"

Violet, Violet adalah nama English ku yang berarti ungu. Ibu ku lah yang memberi nama itu sejak aku Smp dan waktu itulah ayah ku sudah tiada. Ayahku menderita penyakit kencing manis dan akhirnya meninggal, meninggalkan ku dan ibu. Ibu dan aku harus pindah ke Los Angeles sejak kematian Ayahku, karena keluarga kami terlilit utang di Taiwan dan kami harus kabur ke Los Angeles untuk menyelamatkan diri dari utang-utang tersebut. Nomor HP pun kami ganti dan kami pun hidup dengan tenang di sini. Dan sekarang yang paling terpenting adalah ibu ku, aku tidak boleh kehilangannya sebab cuman ibu satu-satunya keluarga yang ku miliki dan aku tidak ingin sendirian di rumah besar itu.

"Yeah?"

"Do you still have a feeling for him? (Apakah ko masih punya perasaan padanya?)" Daehwi bertanya membuatku terkejut dan aku tahu siapa yang ia maksud. Tentu saja, jawabanku ya, sebab aku sudah suka padanya dari kecil dan perasaanku padanya tidak pernah berubah.

Aku sangat merindukan bagaimana dia memanggil namaku, memegang tanganku, dan juga dekap nya. Aku sangat rindu dengan pelukan hangatnya. Jadi teringat sejak kami berpisah, kami membuat terakhir perpisahan kami yaitu berpelukan. Benar, berpelukan. Dekap perpisahan terakhir kami, tetapi bukan artinya akhir hubungan kami sebagai sahabat.

"Xiao Xiao?"

Aku menoleh ke orang yang tadi memanggilku dan senyumku langsung melebar sebab akhirnya aku bertemu denganmu lagi cinta pertamaku.

"Guan Lin!" Aku langsung datang menghampirinya dan loncat di atas pelukannya.

Benar ini bukan akhir dari hubungan kita sebagai sahabat, tetapi mari kita memulai hubungan kita selayak sebagai kekasih dibandingkan sahabat.

Aku rindu dengan dekap hangatmu, Lai Guan Lin.

The end.

★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆

Kok aku merasa kasihan sama Daehwi a.k.a David yang jadi korban sebagai nyamuk ya? 😂😂😂

Dimana suara Wannable?? Mari kita berdoa bersama supaya Wanna One tidak jadi bubar. Amin.

Jangan lupa vote and comment 😊.

#Day5
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Words : 940.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro