Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

27# Akhir - Seongwoo (W1)

Ini bukan akhir,  tetapi awal mulai.

***

Aku mengunci di dalam kamarku sendiri… Bahkan mematikan hpku. Aku tidak ingin bertemu dengan seseorang saat ini sebab apa yang kulihat waktu itu… sungguh sakit sekali…

Flashback
Aku pergi untuk bertemu dengan kekasihku sambil membawa kue sebab hari ini adalah ulang tahunnya dan aku ingin membuat sebuah kejutan untuk ulang tahunnya. Aku bahkan sudah mempersiapkan hadiah dan lainnya, aku ingin merayakannya bersamanya saja, berdua sendirian di rumahnya. Kue yang ku pesan sudah ku ambil, tinggal pergi ke rumahnya dan memberikan sebuah kejutan. Kataku dalam pikiranku yang sekarang dalam perjalanan menuju ke rumahnya. Awalnya sih aku sedang dalam mood senang, tetapi menghilang setelah melihat apa yang tidak ingin ku lihat…

"Kau…" Kue yang ku ambil jatuh ke lantai setelah aku menyaksikan kekasihku… berdua dengan seorang wanita yang tidak kukenali… di rumahnya, di kamarnya, dan di tempat tidurnya…

"Ini bukan kau pikirkan! Aku bisa jelaskan!" Aku langsung menamparnya tanpa berpikir sebab apa yang sudah kulihat, itulah jawabannya.

"Jangan menghubungiku lagi! Kita putus!", teriakku yang langsung keluar dari rumahnya dan lari. Lari sambil menangis, menangis dengan penuh kesedihan dan kesakitan yang kurasakan ini.

Aku membalikkan badanku untuk melihat apakah dia mengejarku dan ternyata…

"Dia bahkan tidak mengejarku.", ngeluhku dan air mataku masih mengalir. Aku pun kembali ke rumahku dengan keadaan yang menyedihkan ini, aku langsung masuk ke kamar mandi dan membuka keran air untuk membasahi tubuhku tanpa melepaskan baju. Ku pikir ini adalah cara terbaik untuk menghapus kesedihanku, tetapi aku tahu itu sia-sia, sebab kejadian yang tadi kulihat itu… akan selalu menghantuiku dan aku tidak akan dapat melupakannya sebab kau tidak dapat memaafkanmu sendiri jika kau sudah terlalu mencintainya, mencintai orang yang salah seperti aku ini.
End of flashback

Ini sudah ke berapa hari, aku mengurus di kamar ini sendirian? Aku hidup sendiri di rumah besar ini, tetapi tidak ada orang yang tinggal cuma aku sendiri di sini. Ayah dan ibu meninggal sejak kecelakaan di mobil dan aku satu-satunya orang yang bertahan hidup sebab ayah dan ibu sudah berkorban jiwa mereka untuk menolongku dan tentu saja, mereka tidak selamat.

Sekarang aku berumur 22 tahun dan itu benar aku sudah dewasa… Dewasa yang seharusnya sudah bisa cari pekerjaan. Aku selama ini belum mendapatkan pekerjaan setelah aku lulus SMA. Kuliah? Aku cuma ikut kuliah selama semester 2 dan setelah itu aku berhenti karena aku tidak ada niat dalam belajar. Aku pikir alangkah bagusnya jika aku berhenti kuliah dan langsung kerja tanpa pusing kepala soal belajar materi ini atau materi itu di kuliah, ternyata mencari pekerjaan itu jauh lebih memusingkan dibandingkan belajar.

Apa yang harus kulakukan di usia ku yang ke-22 ini? Bahkan hubungan cintaku juga musnah, aku sudah tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Tidak kuliah, tidak kerja, dan tidak ada cinta, bagaimana aku bisa hidup?? Aku jadi merasa kalau aku sudah bosan hidup di dunia ini sekarang. Tetapi aku tidak akan mati kelaparan sebab aku masih ada uang yang ditinggalkan ayah dan ibu, tetapi tetap saja itu tidak dapat merubahi hidupku.

TING TONG!

Aku mendengar suara bunyi bel di rumahku, aku rasa ada orang di depan rumahku, tetapi aku tidak mau bangun dari kasur indahku ini. Sebab, cuma ini satu-satunya suami yang aku ada. Tetapi suara bunyi bel jadi semakin banyak kedengaran di sana dan itu membuatku geram.

"Aduh! Siapa sih??"

Aku pada akhirnya bangkit dari tempat tidurku dan beranjak keluar ke depan pintu rumahku dan membuka pintunya dengan keadaan mataku yang sedang tutup dan aku tahu kalau aku berada di depan orang tersebut walaupun mataku tertutup.

"Siapa itu?", kataku dengan suaraku yang agak sikit retak.

"Ini aku…", katanya membuatku bingung. Aku mengucek-ngucek mataku soalnya gatal.

"Siapa?", tanyaku lagi dan aku masih menutupi tubuhku dengan selimut.

"Ini… Ong Seong Woo…", katanya membuatku bingung. Aku mengucek-ngucek mataku dan melihat orang yang bernama Ong- Tunggu dulu… Tadi aku salah dengar ya? ONG SEONGWOO?! Aku langsung membuka mataku lebar-lebar dan ternyata benar itu dia! Cowok brengsek yang sudah ku campakkan.

Aku langsung menutup pintu rumahku, tetapi dia langsung menahannya.

"Pergi!", teriakku dengan marah.

"Kumohon! Dengarkan aku dulu!", katanya sambil memohon.

"Aku bilang pergi! Kau tidak perlu menjelaskan apapun! Aku sudah bisa membacanya dengan mata kepalaku sendiri! Pergi sana!", teriakku dengan sekuat tenaga mendorong pintu rumahku tertutup. Mengapa tenaga cowok lebih kuat daripada cewek sih? Benar-benar deh! Aku harus gym supaya bisa lebih kuat.

"Aku mohon dengarkan aku, Hye Na! Aku tahu kau sedang marah soal kemarin! Tetapi ku mohon dengarkan aku!", katanya memohon padaku lagi di balik pintu tersebut. Untungnya, aku bisa menahan pintunya sedikit darinya untuk masuk ke rumahku.

"Pokoknya aku tidak mau dengar!" Aku berhenti mendorong dan membiarkan dia kehilangan refleks, setelah dia terdorong pintu tersebut, aku langsung mendorongnya kembali dan mengunci pintu tersebut dan akhirnya dia di luar. Ternyata menonton movie barat sangat membantu juga, aku bahkan dapat ajaran ini dari movie tersebut.

"Dengarkan aku dulu!", katanya di luar.

"Sudah kubilang aku tidak mau dengar!", kataku dengan marah, tetapi dia melanjutkan omongannya walaupun dia diluar.

"Aku tahu kau marah dan aku sangat menyesal, tetapi ku mohon apa yang kau lihat itu adalah kesalahpahaman!", katanya membuatku kesal. Kesalahpahaman?? Yang benar saja! Dia pikir aku bakal kena tipu dari kebohongannya??

"Sebenarnya cewek yang kau lihat waktu itu adalah sepupu ku." Hah! Mulai deh, dia- Tunggu apa… Sepupu?? Jadi aku salah? Tetapi di kamarnya…

"Kalau begitu kenapa dia di kamarmu dan di atas tempat tidurmu.", kataku yang sudah mendengarkannya.

"Sepupu ku sering masuk ke kamarku dan merebut tempat tidurku. Aku bahkan disuruh tidur di sofa ruang tamu sedangkan dia di kamarku."

Jadi semuanya adalah kesalahpahaman?? Jadi selama ini aku salah??

"Tetapi mengapa engkau tidak mengejarku??", tanyaku padanya lagi.

"Siapa bilang? Aku sudah mengejarmu tetapi aku gagal setelah kehilangan jejakmu.", katanya dengan suara nada menyesal.

"Kenapa setelah beberapa hari, tidak berkunjung denganku??"

"I-Itu karena… 2 hari yang lalu, aku harus pergi ke pemakaman Ayahku.", katanya membuatku terkejut.

"Dan sekarang aku pergi menemuimu."

Aku langsung keluar dan memelukknya dan minta maaf padanya. Dia pun berminta maaf padahal dia nggak salah apa-apa tetapi tetap minta maaf. Aku benar-benar jahat seharusnya aku dengar dia dulu, baru bertindak.

"Maafkan aku Seong Woo.", kataku dengan nada menyesal. Tetapi, dia langsung menciumku dan tidak membiarkanku berbicara. Setelah dia berhenti bercium denganku, dia menatapku lagi.

"Jangan terlalu banyak minta maaf, aku jadi terlihat jahat.", katanya dengan menyesal.

"Tidak aku lah yang terlihat jahat, tetapi ngomong-ngomong Seong Woo…"

"Hm?"

"Kita kan sudah putus… Bukankah ini artinya sexual harassment?", kataku dengan nada ejekan. Dia mendengarku langsung shock.

"Yah! Baek Hye Na!", katanya dengan marah.

"Aku cuma bercanda!", kataku sambil tertawa tetapi aku berhenti tertawa ketika dia menatapku dengan serius.

"Itu benar kita putus… Tetapi aku ingin memulai hubungan kita lagi. Ini bukan akhir, tetapi awal mulai." Dan setelah itu dia menciumku lagi, jujur saja dia benar-benar romantis.

The end

★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆

#Day27
#RamadhanBerkisah
#PenaJuara

Words : 1137

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro